Anda di halaman 1dari 100

Question Lokasi Tersering Metastasis di otak adalah ?

A. Sella Tursika
B. Gray-white Junction
C. Nucleus Caudatus
D. Fossa Posterior
E. Thalamus
Lokasi Tersering Metastasis di otak adalah ?

B. Gray-white Junction
Answer

Greenberg Handbook of Neurosurgery 8 ed. Page 801


Manakah hasil EMG berikut yang diharapkan
didapatkan pada pasien dengan lesi Upper
Motor Neuron ?
Question

A. Semua Benar
B. Gelombang tajan Positif
C. Potensial Fibrilasi
D. Penurunan Rekruitmen
E. Polyphasic Motor Unit
Manakah hasil EMG berikut yang diharapkan
didapatkan pada pasien dengan lesi Upper
Motor Neuron ?
A. Semua Benar
Answer
B. Gelombang tajan Positif
C. Potensial Fibrilasi
D. Penurunan Rekruitmen
E. Polyphasic Motor Unit

Polyphasic pada kasus kronis karena terjadi sprouting


Terjadi penurunan rekrutmen
Mana dari bawah ini yang bukan merupakan
gejala dari adanya lesi pada nervus facialis distal
terhadap ganglion genikulatum?
Question
A. Hiperakusis
B. Kehilangan pengecapan pada dua per tiga anterior lidah
C. Paralisis muskulus fasialis ipsilateral
D. Kerusakan sekresi saliva
E. Kerusakan lakrimasi
Mana dari bawah ini yang bukan merupakan
gejala dari adanya lesi pada nervus facialis distal
terhadap ganglion genikulatum?
Answer
E. Kerusakan lakrimasi

Fibers innervating the lacrimal gland arise from postganglionic fibers


from the pterygopalatine ganglion, which is linked to the geniculate
ganglion via the greater superficial petrosal nerve. A lesion distal to
the geniculate ganglion would not impair lacrimation (E is false). A
lesion to the facial nerve just distal to the geniculate ganglion would
cause paralysis of ipsilateral facial muscles due to disrupt ion of
somatic motor neurons (C), hyperacusis due to disruption of the facial
nerve proximal to the take-off of the nerve to the stapedius muscle
(A), and impairment of salivary secretions and loss of taste in the
anterior two-thirds of the tongue due to disruption of the facial nerve
proximal to the take-o of the chorda tympani nerve (B and D)
Otot yang lemah pada kasus dengan MRI
berikut adalah
Question
A. Illiopsoas
B. Extensor halluces longus
C. Gastrocnemius
D. Bukan salah satu diatas
E. Tibialis anterior
Otot yang lemah pada kasus dengan MRI
berikut adalah
E. Tibialis anterior (L4-L5)
Answer
Question Gambar dibawah ini menunjukkan kelainan
A. Myelopati karena radiasi
B. Amytrophic Lateral Sclerosis
C. Multiple Sclerosis
D. Ataxia Friedrich
E. Subacute combined degeneration
Gambar dibawah ini menunjukkan kelainan
A. Myelopati karena radiasi
Answer
B. Amytrophic Lateral Sclerosis
C. Multiple Sclerosis
D. Ataxia Friedrich
E. Subacute combined degeneration
They are usually multiple. Long-
The pathology of ALS is degeneration and loss standing plaques are firm
of motor neurons in the anterior horns and (sclerosis) because of gliosis.
Plaques are randomly
motor nuclei of brain stem, associated with distributed. They have a
gliosis, microglial activation, and cytoplasmic predilection for
deposits of TDP-43, ubiquitin, and SOD1. the periventricular white
matter, optic nerves, and
spinal cord but spare no part of
the CNS.
Wanita 26 tahun, mahasiswa yang baru lulus, datang ke IGD dengan
sakit kepala sebelah kiri berdenyut yang berat, mual,muntah dan
fotofobia. Dia sudah mengkonsumsi ibuprofen, namun tidak ada
perbaikan. Tahun lalu dia juga pernah mengalami keluhan seperti ini
Question
yang terjadi 3-4 kali per bulan. Ibunya mempunyai keluhan yang
sama. Pemeriksaan fisik terhadap ibunya normal. Terapi yang tepat
untuk sakit kepala yang dialami pasien ini adalah?

A. Amitriptilin hidroklorid
B. Ergotamin tartrat
C. Verapamil
D. Nitrogliserin
E. Fenobarbital
Wanita 26 tahun, mahasiswa yang baru lulus, datang ke IGD dengan sakit
kepala sebelah kiri berdenyut yang berat, mual,muntah dan fotofobia. Dia
sudah mengkonsumsi ibuprofen, namun tidak ada perbaikan. Tahun lalu dia
juga pernah mengalami keluhan seperti ini yang terjadi 3-4 kali per bulan.
Answer
Ibunya mempunyai keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik terhadap ibunya
normal. Terapi yang tepat untuk sakit kepala yang dialami pasien ini adalah?

A. Amitriptilin hidroklorid
B. Ergotamin tartrat D/ Migrain
C. Verapamil
D. Nitrogliserin
DOC : Ergotamine
E. Fenobarbital
Manakah berikut ini yang menunjukan dimana
"shunting" akan memperbaiki pasien dengan
"idiopathic adult communicating hydrocephalus"?
Question

A. Tidak ada gelombang B atau puncak tekanan tinggi selama


pemantauan intracranial
B. Melambat pada elektroensefalogram
C. Bukan salah satu jawaban diatas
D. Riwayat gangguan gaya berjalan mendahului gangguan dalam
“mentation”
E. Bukti dari penyakit serebrovaskuler pada penelitian radiografi
Manakah berikut ini yang menunjukan dimana
"shunting" akan memperbaiki pasien dengan
"idiopathic adult communicating hydrocephalus"?
Answer
A. Tidak ada gelombang B atau puncak tekanan tinggi selama
pemantauan intracranial
B. Melambat pada elektroensefalogram
C. Bukan salah satu jawaban diatas
D. Riwayat gangguan gaya berjalan mendahului gangguan dalam “mentation”
E. Bukti dari penyakit serebrovaskuler pada penelitian radiografi
Wanita berumur 52 tahun dengan rheumatoid arthritis
menyeluruh, disertai dengan deformitas erosif datang
untuk evaluasi nyeri leher, nyeri wajah, dan gangguan
Question
gaya berjalan yang ataxic. Pasien memiliki nistagmus
horizontal bilateral pada pemeriksaan okular dan
quadriparesis ringan serta ataxia pada kedua trunkus
dan ekstrimitas. Hasil MRI ditunjukkan pada gambar
berikut. Langkah selanjutnya seharusnya?

A. Traksi servikal dan penyatuan oksipital posterior berikutnya


B. Dekompresi servikal posterior, terdiri dari laminektomi C1,C2 dan kraniektomi
suboksipital
C. Traksi halo dan penempatan berurutan di dalam halo untuk imobilisasi vertical
D. Eksisi transoral pada odontoid
E. Traksi servikal
Wanita berumur 52 tahun dengan rheumatoid arthritis
menyeluruh, disertai dengan deformitas erosif datang
untuk evaluasi nyeri leher, nyeri wajah, dan gangguan
gaya berjalan yang ataxic. Pasien memiliki nistagmus
Answer
horizontal bilateral pada pemeriksaan okular dan
quadriparesis ringan serta ataxia pada kedua trunkus
dan ekstrimitas. Hasil MRI ditunjukkan pada gambar
berikut. Langkah selanjutnya seharusnya?

A. Traksi servikal dan penyatuan oksipital posterior berikutnya


B. Dekompresi servikal posterior, terdiri dari laminektomi C1,C2 dan kraniektomi
suboksipital
C. Traksi halo dan penempatan berurutan di dalam halo untuk imobilisasi vertical
D. Eksisi transoral pada odontoid
E. Traksi servikal
Laki-laki berusia 62 tahun dengan sindroma
kauda equina akibat herniasi diskus. Semua
Question
pernyataan di bawah ini benar, KECUALI

A. Menyebabkan inkontinensia urin dan alvi


B. Secara klasik melibatkan radiks inferior dari L3
C. Gejala dan tanda sering bersifat unilateral
D. Menyebabkan deficit motoric yang jelas
E. Menyebabkan munculnya tanda babinsky
Laki-laki berusia 62 tahun dengan sindroma
kauda equina akibat herniasi diskus. Semua
pernyataan di bawah ini benar, KECUALI
Answer

E. Menyebabkan munculnya tanda babinsky


Penurunan suhu pada tungkai yang diperiksa
menunjukan perubahan NCS berikut?
Question
A. Perlambatan Konduksi
B. Durasi CMAP yang memanjang
C. Amplitudo Cmap yang lebih tinggi
D. Semua benar
E. Amplitudo SNAP yang lebih tinggi
Penurunan suhu pada tungkai yang diperiksa
menunjukan perubahan NCS berikut?
NCS : Nerve Conduction Studies
Answer
A. Perlambatan Konduksi
B. Durasi CMAP yang memanjang (CMAP : Compund Muscle Action Potential )
C. Amplitudo Cmap yang lebih tinggi
D. Semua benar
E. Amplitudo SNAP yang lebih tinggi (SNAP: Sensory Nerve Action Potential)

The results of the study reveal that temperature have an effect on the ability of the nerve to conduct impulses and the greatest change
in NCV was seen when NCV values were compared at temperatures of 29ºC and 37ºC (Table 1). Similar results have also been reported
by De Jesus et al (1973) and Lowitzsch et al (1977). The probable explanation for the increase in MNCV with increase in temperature is
that on warming of the nerve there is a transient hyper polarization by acceleration of the electrogenic sodium pump (Stetson et al,
1992). Observations of some other investigators show that the conduction velocity increases by approximately 5% per degree Celsius
increase in the temperature of the nerve from 29°C to 38°C (Johnson and Olsen, 1960; De Jesus et al, 1973; Lowitzsch et al, 1977).
Along with the increase in the NCV, the amplitude of nerve and muscle action potentials have been reported to decrease (Bolton et al,
1981 and Lang and Puusa, 1981). According to Downey (2002), lowering of the temperature on the other hand prolongs the open time
of the voltage gated sodium channel, thereby generating a larger and longer action potential, and reducing the nerve conduction
velocity and increasing the latency
Seorang pasien dengan nyeri tungkai neuropatik kronik
sejak 2 tahun pasca laminektomi L4-S1 dengan indikasi
stenosis spinal. MRI lumbar tidak mendapatkan stenosis
Question
atau jepitan radiks. Fleksi dan ekstensi pada pemeriksaan x-
ray tidak didapatkan tanda instabilitas. Apakah rencana
tatalaksana pada pasien ini?
A. Spinal cord stimulator trial
B. Radiofrequency facet denervation
C. Injeksi sendi sakroiliaka
D. Provocative lumbar discography
E. Lumbar interbody fusion
Seorang pasien dengan nyeri tungkai neuropatik kronik sejak 2 tahun
pasca laminektomi L4-S1 dengan indikasi stenosis spinal. MRI lumbar
tidak mendapatkan stenosis atau jepitan radiks. Fleksi dan ekstensi
pada pemeriksaan x-ray tidak didapatkan tanda instabilitas. Apakah
rencana tatalaksana pada pasien ini?
Answer

A. Spinal cord stimulator trial


B. Radiofrequency facet denervation
C. Injeksi sendi sakroiliaka
D. Provocative lumbar discography
E. Lumbar interbody fusion
Perempuan 45 tahun dirujuk dengan keluhan nyeri tajam
paroksismal pada pangkal lidah dan daerah tonsil sisi kiri.
Nyeri dapat menghilang dengan pemberian kokain topikal
Question
pada pilar tonsil. Pemeriksaan neurologis dan
neuroradiologi basis kranii normal. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?
A. Eagle syndrome
B. Neuralgia glosofaringeal
C. Neuralgia genikulata
D. Neuralgia trigeminal
E. Meningioma CPA angle
Perempuan 45 tahun dirujuk dengan keluhan nyeri tajam
paroksismal pada pangkal lidah dan daerah tonsil sisi kiri.
Nyeri dapat menghilang dengan pemberian kokain topikal
pada pilar tonsil. Pemeriksaan neurologis dan
Answer
neuroradiologi basis kranii normal. Apakah diagnosis yang
paling mungkin?

A. Eagle syndrome
B. Neuralgia glosofaringeal
C. Neuralgia genikulata
D. Neuralgia trigeminal
E. Meningioma CPA angle
Hiponatremia sering terjadi pada trauma
Question
otak,akibat dari hal dibawah ini, KECUALI :

A. Rasa nyeri dan stress


B. SIADH
C. Hiperpituitarism
D. Cerebral Salt Wasting Syndome
E. Pemberian Manitol
Hiponatremia sering terjadi pada trauma
otak,akibat dari hal dibawah ini, KECUALI :
A. Rasa nyeri dan stress
Answer
B. SIADH
C. Hiperpituitarism  Harusnya Hipopituitarism
D. Cerebral Salt Wasting Syndome
E. Pemberian Manitol
Pasien wanita berusia 68 tahun dengan hipertensi menderita infark
kapsula internalis kanan dan thalamikus 1 tahun yang laluHal ini
mengakibatkan hemiparesis pada kiri dan baal pada sisi kiri pasien.
Seketika setelah episode infarknya, pasien mengalami nyeri hebat
Question
pada lengan kiri, kaki, dan wajah. Terapi medik gagal memberikan
hasil yang memuaskan. Terapi pembedahan untuk sindrom nyeri
thalamikusnya adalah?.

A. Alat implant penghantar obat intratekal


B. Topektomi frontal, kortektomi parietal atau cingulotomy
C. Semua benar
D. Stimulasi otak dalam
E. Thalamotomi stereotaktik
Pasien wanita berusia 68 tahun dengan hipertensi menderita infark
kapsula internalis kanan dan thalamikus 1 tahun yang lalu. Hal ini
mengakibatkan hemiparesis pada kiri dan baal pada sisi kiri pasien.
Seketika setelah episode infarknya, pasien mengalami nyeri hebat
pada lengan kiri, kaki, dan wajah. Terapi medik gagal memberikan
Answer
hasil yang memuaskan. Terapi pembedahan untuk sindrom nyeri
thalamikusnya adalah?.

A. Alat implant penghantar obat intratekal


B. Topektomi frontal, kortektomi parietal atau cingulotomy
C. Semua benar
D. Stimulasi otak dalam
E. Thalamotomi stereotaktik
Pasien dengan massa pada fos posterior bilateral,
mempunyai bercak 'cafe au lait' dan mempunyai
riwayat keluarga yang kehilangan pendengaran
bilateral pada usia muda. Kromosom yang diduga
Question
mempunyai abnormalitas gen adalah kromosom
nomor?
A. 5
B. 22
C. 21
D. 13
E. 17
Pasien dengan massa pada fos posterior bilateral,
mempunyai bercak 'cafe au lait' dan mempunyai
riwayat keluarga yang kehilangan pendengaran
bilateral pada usia muda. Kromosom yang diduga
Answer
mempunyai abnormalitas gen adalah kromosom
nomor?
A. 5 Neurofibromatosis type I (NF-1) is a complex multi-
system human disorder caused by the mutation of
B. 22 a gene on chromosome 17 that is responsible for
production of a protein called neurofibromin which is
C. 21 needed for normal function in many human cell types. NF-
1 causes tumors along the nervous system which can
D. 13 grow anywhere on the body. NF-1 is one of the most
common genetic disorders and is not limited to any
person's race or sex.
E.17
Neoplasma manakah yang ditunjukan pada
fotomikrograf di bawah ini?
Question

A. Meningioma sekretoris
B. Kordoma
C. Ependimoma miksopapilaris
D. Jawaban A,B,C,D semua salah
E. Hemangioperisitoma
Neoplasma manakah yang ditunjukan pada
fotomikrograf di bawah ini?
Answer
A. Meningioma sekretoris
B.Kordoma
C. Ependimoma miksopapilaris
D. Jawaban A,B,C,D semua salah
E. Hemangioperisitoma

•Cords and lobules of physaliferous (having bubbles or vacuoles) cells separated by fibrous septa with extensive myxoid stroma
•Cells may be very large, with vacuolated cytoplasm and prominent vesicular nucleus
•Also small tumor cells with small nucleus; rare mitotic figures
Berdasarkan teknik pembedahan pada
tumor pituitary, pernyataan manakah
Question
yang SALAH?
A. Biasanya, kelenjar pituitary tertekan oleh tumor dan mendatar terhadap dorsum sella
atau diafragma sella
B. Insidens rhinorrhea CSF pasca operasi sekitar 3%
C. Laserasi pada kelenjar dengan perdarahan subkapsular membuat pembedahan menjadi
sulit jika memungkinkan untuk mendeteksi perbedaan jelas antara kelenjar normal dan
tumor berukuran kecil
D. Mikroadenoma prolactin biasanya terletak di bagian medial di dalam kelenjar
E. Tumor pituitary yang lebih besar biasanya mengikis dasar sela tursika, dan pada kasus-
kasus tersebut tumor dapat ekstrusi ke luka operasi saat pengangkatan dasar sella dan
membuka dura mater.
Berdasarkan teknik pembedahan pada
tumor pituitary, pernyataan manakah
yang SALAH?
Answer

A. Biasanya, kelenjar pituitary tertekan oleh tumor dan mendatar terhadap dorsum sella
atau diafragma sella
B. Insidens rhinorrhea CSF pasca operasi sekitar 3%
C. Laserasi pada kelenjar dengan perdarahan subkapsular membuat pembedahan menjadi
sulit jika memungkinkan untuk mendeteksi perbedaan jelas antara kelenjar normal dan
tumor berukuran kecil

D. Mikroadenoma prolactin biasanya terletak di bagian


medial di dalam kelenjar harusnya anterior
E. Tumor pituitary yang lebih besar biasanya mengikis dasar sela tursika, dan pada kasus-
kasus tersebut tumor dapat ekstrusi ke luka operasi saat pengangkatan dasar sella dan
membuka dura mater.
Wanita, 22 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien
tidak memakai sabuk pengaman dan kepala membentur
kaca depan mobil. pasien mengalami fraktur tulang
Question
tengkorak. dengan mekanisme bagaimana pasien ini dapat
mengalami anosmia?
A. Perdarahan subarachnoid akan menyebabkan adhesi piamater ke nervus
olfaktorius
B. Torsi dari batang otak dan mencederai tractus trigeminal
C. Traksi pada korda timpani merusak serat n. I. pada perjalanannya
menembus dasar tengkorak
D. Cedera pada ujung temporal pada korteks olfaktorius
E. 'Shear forces' yang memisahkan filamen-filamen dari sel reseptor saat
melewati lamina kribriformis
Wanita, 22 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien
tidak memakai sabuk pengaman dan kepala membentur
kaca depan mobil. pasien mengalami fraktur tulang
tengkorak. dengan mekanisme bagaimana pasien ini dapat
Answer
mengalami anosmia?
A. Perdarahan subarachnoid akan menyebabkan adhesi piamater ke nervus
olfaktorius
B. Torsi dari batang otak dan mencederai tractus trigeminal
C. Traksi pada korda timpani merusak serat n. I. pada perjalanannya
menembus dasar tengkorak
D. Cedera pada ujung temporal pada korteks olfaktorius
E. 'Shear forces' yang memisahkan filamen-
filamen dari sel reseptor saat melewati lamina
kribriformis
Terapi yang tepat untuk kista arakhnoid
adalah?
Question

A. Shunting
B. Semua benar
C. Eksisi dinding kista
D. Marsupialisasi
E. Observasi
Terapi yang tepat untuk kista arakhnoid
adalah?
Answer

A. Shunting
B. Semua benar
C. Eksisi dinding kista
D. Marsupialisasi
E. Observasi
Tumor manakah yang paling mungkin
menjadi metastatis ke otak?
Question

A. Payudara
B. Ginjal
C. Prostat
D. Melanoma
E. Paru-paru
Tumor manakah yang paling mungkin
menjadi metastatis ke otak?
Answer

A. Payudara
B. Ginjal
C. Prostat
D. Melanoma
E.Paru-paru
Berikut ini adalah pernyataan mengenai meduloblastoma:
a. Pria predominan 2:1
b. Puncak usia kejadian adalah 8 tahun
Question
c. Jarang terlihat "true rosettes" pada pemeriksaan patologi
d.Hidrosefalus adalah temuan terakhir

A. Semua pernyataan benar


B. Pernyataan a dan c benar
C. Pernyataan a, b, dan c benar
D. Hanya pernyataan d benar
E. Tidak ada pernyataan yang benar
Berikut ini adalah pernyataan mengenai meduloblastoma:
a. Pria predominan 2:1
b. Puncak usia kejadian adalah 8 tahun
c. Jarang terlihat "true rosettes" pada pemeriksaan patologi
Answer
d.Hidrosefalus adalah temuan terakhir  harusnya awal

A. Semua pernyataan benar


B. Pernyataan a dan c benar
C. Pernyataan a, b, dan c benar
D. Hanya pernyataan d benar
E. Tidak ada pernyataan yang benar
Sindrom oklusi PICA terdiri dari gejala-
gejala di bawah ini, KECUALI?
Question

A. Sindrom Horner ipsilateral


B. Paralisis ipsilateral dari faring dan laring
C. Kehilangan sensasi panas dan suhu pada sisi kontralateral tubuh
D. Ketegukan persisten
E. Kehilangan sensasi panas dan suhu pada sisi kontralateral wajah
Sindrom oklusi PICA terdiri dari gejala-
gejala di bawah ini, KECUALI?
A. Sindrom Horner ipsilateral
Answer
B. Paralisis ipsilateral dari faring dan laring
C. Kehilangan sensasi panas dan suhu pada sisi kontralateral tubuh
D. Ketegukan persisten

E. Kehilangan sensasi panas dan suhu pada sisi kontralateral


wajah
Common symptoms with lateral medullary syndrome
may include difficulty swallowing, or dysphagia. This
can be caused by the involvement of the nucleus
ambiguous, as it supplies the vagus and
glossopharyngeal nerves. Slurred speech (dysarthria),
and disordered vocal quality (dysphonia) are also
common. The damage to the cerebellum or the inferior
cerebellar peduncle can cause ataxia. Damage to the
hypothalamospinal fibers disrupts sympathetic nervous
system relay and gives symptoms that are similar to the
symptoms caused by Horner syndrome – such
as miosis, anhidrosis and partial ptosis.
Pasien pria kulit putih 17 tahun, datang dengan riwayat kejang dan
nyeri kepala hebat serta berulang. Pemeriksaan neurologik normal.
CT scan kontras dan nonkontras menunjukkan massa ekstra-
parenkimal yang besar, nonkalsifikasi, nonenhancing dan memiliki
Question
densitas rendah. Massanya memiliki batas yang tegas serta halus
yang dekat dengan fisura sylvii kiri. Apa diagnosis yang PALING
mungkin?
A. kista arakhnoid
B. kista neoplastik sekunder terhadap glioma
C. hematoma subdural kronik
D. meningioma dengan degenerasi kistik
E. abses intrakranial
Pasien pria kulit putih 17 tahun, datang dengan riwayat kejang dan
nyeri kepala hebat serta berulang. Pemeriksaan neurologik normal.
CT scan kontras dan nonkontras menunjukkan massa ekstra-
parenkimal yang besar, nonkalsifikasi, nonenhancing dan memiliki
Answer
densitas rendah. Massanya memiliki batas yang tegas serta halus
yang dekat dengan fisura sylvii kiri. Apa diagnosis yang PALING
mungkin?
A. kista arakhnoid
B. kista neoplastik sekunder terhadap glioma
C. hematoma subdural kronik
D. meningioma dengan degenerasi kistik
E. abses intrakranial
Lesi yang mengenai traktus optikus kiri
akan memberikan gejala?
Question

A. Defisit pada setengah nasal dari kedua lapang pandang mata


B. Defisit pada setengah temporal dari lapang pandang mata
kanan dan setengah nasal lapang pandang mata kiri
C. Defisit pada setengah nasal dari lapang pandang mata kanan
dan setengah temporal lapang pandang mata kiri
D. Defisit pada setengah temporal dari kedua lapang pandang
mata
E. Tidak ada defisit kecuali traktus optikus kanan juga terkena
Lesi yang mengenai traktus optikus kiri akan
memberikan gejala?
A. Defisit pada setengah nasal dari kedua lapang
Answer
pandang mata
B. Defisit pada setengah temporal
dari lapang pandang mata
kanan dan setengah nasal
lapang pandang mata kiri
C. Defisit pada setengah nasal dari lapang pandang
mata kanan dan setengah temporal lapang
pandang mata kiri
D. Defisit pada setengah temporal dari kedua lapang
pandang mata
E. Tidak ada defisit kecuali traktus optikus kanan juga
terkena
Unsur-unsur somato sensory evoked potencial
(SSEP) atas saraf median meliputi semua
unsur di bawah ini, KECUALI
Question

A. Pleksus brakial (Titik Erb)


B. Otak tengah rostral (N18)
C. Caudal medial lemniscus (P14)
D. Substansi grisea dari spinal cord (B13)
E. Daerah Broadman 5 dan 7 (N24)
Unsur-unsur somato sensory evoked potencial
(SSEP) atas saraf median meliputi semua unsur
di bawah ini, KECUALI
Answer

A. Pleksus brakial (Titik Erb)


B. Otak tengah rostral (N18)
C. Caudal medial lemniscus (P14)
D. Substansi grisea dari spinal cord (B13)
E. Daerah Broadman 5 dan 7 (N24)
Seberapa jauh dibelakang sutura koronaria
lazimnya letak girus motoris ?
Question

A. 7 – 8 cm
B. 1 – 2 cm
C. 9 – 10 cm
D. 2 – 3 cm
E. 4 – 5 cm
Seberapa jauh dibelakang sutura koronaria
lazimnya letak girus motoris ?
Answer

A. 7 – 8 cm
B. 1 – 2 cm
C. 9 – 10 cm
D. 2 – 3 cm
E. 4 – 5 cm
Temuan MRI apa yang menandakan risiko
tinggi perkembangan kejang pada pasien
dengan lesi fosa posterior yang baru
Question
terdiagnosis?
A. Oklusi ventrikel ke-4
B. Penyangatan homogen setelah pemberian gadolinium
C. Ukuran lebih besar dari 3 cm
D. Terdapat produk darah pada pencitraan gradient echo
E. Hiperintensitas T2 ekstensif pada jaringan sekitar
Temuan MRI apa yang menandakan risiko tinggi
perkembangan kejang pada pasien dengan lesi
fosa posterior yang baru terdiagnosis?
Answer

A. Oklusi ventrikel ke-4


B. Penyangatan homogen setelah pemberian gadolinium
C. Ukuran lebih besar dari 3 cm
D. Terdapat produk darah pada pencitraan gradient echo
E. Hiperintensitas T2 ekstensif pada jaringan sekitar
Pasien laki-laki 37 tahun dengan keluhan nyeri hebat pada lengan
kiri pasca kecelakaan sepeda motor, dimana pasien didiagnosis
dengan avulsi pleksus brakhialis traumatika. Dua tahun kemudian,
pasien mengalami flail arm tanpa tanda-tanda perbaikan fungsi.
Question
Terapi medikamentosa gagal menyembuhkan gejala pasien. Apakah
rencana tatalaksana terbaik pada pasien tersebut?
A. Implantasi stimulator saraf perifer
B. Lesion dorsal root entry zone
C. Neurektomi perifer pada segmen denervasi
D. Amputasi ekstremitas
E. Neurotisasi pada segmen denervasi
Pasien laki-laki 37 tahun dengan keluhan nyeri hebat pada lengan
kiri pasca kecelakaan sepeda motor, dimana pasien didiagnosis
dengan avulsi pleksus brakhialis traumatika. Dua tahun kemudian,
pasien mengalami flail arm tanpa tanda-tanda perbaikan fungsi.
Terapi medikamentosa gagal menyembuhkan gejala pasien. Apakah
Answer
rencana tatalaksana terbaik pada pasien tersebut?
A. Implantasi stimulator saraf perifer
B. Lesion dorsal root entry zone
C. Neurektomi perifer pada segmen denervasi
D. Amputasi ekstremitas
E. Neurotisasi pada segmen denervasi

Periodic electromyography/nerve conduction studies starting 3 to 12 weeks following the injury with consideration of surgical
neurotization at 3 to 6 months if there is no improvement
Surgical treatment of peripheral nerve injuries can be defined by the “rule of 3’s.” Sharp lacerations are explored within 3 days,
penetrating injuries are explored in 2 to 3 weeks, and gunshot wounds and traction injuries are explored in 3 to 6 months. An
avulsion (traction injury) occurs when a root is pulled from the spinal cord with no chance of reinnervation. Because this injury
happens proximal to the dorsal root ganglia, synaptic action potentials are characteristically normal. Neurolysis (lysis of scar
tissue) is not successful for lesions
that are not in continuity. A dorsal root entry zone (DREZ) lesioning procedure is the procedure of choice for chronic pain for
plexus avulsion injuries. Only neurotization (nerve transfers) can restore downstream nerve/muscle/sensory function.
Gambaran terbaik dari cerebral salt
wasting syndrome (CSW) adalah:
Question

A. Hipoosmolar, hipervolemik, hiponatremia


B. Hipoosmolar, euvolemik, hiponatremia
C. Hiperosmolar, hipovolemik, hipernatremia
D. Hipoosmolar, hipovolemik, hiponatremia
E. Isoosmolar, euvolemik, hiponatremia
Gambaran terbaik dari cerebral salt
wasting syndrome (CSW) adalah:
Answer

D. Hipoosmolar, hipovolemik, hiponatremia


Lesi yang ditunjukkan pada fotomikrograf di
bawah ini mungkin berhubungan dengan
Question
hal-hal di bawah ini, KECUALI

A. Terlalu banyak produksi eritropoietin


B. Faktor autosaomal dominan inheritan
C. Gen penekan tumor yang memetakan
kromosom 9p25
D. Kista Pankreatis
E. Karsinoma sel renal
Lesi yang ditunjukkan pada fotomikrograf di bawah ini
mungkin berhubungan dengan hal-hal di bawah ini,
KECUALI
A. Terlalu banyak produksi eritropoietin
Answer
B. Faktor autosaomal dominan inheritan
C. Gen penekan tumor yang memetakan kromosom 9p25
D. Kista Pankreatis
E. Karsinoma sel renal
Gambar di bawah ini menunjukkan?
Question

A. Hematoma epidural
B. Penulangan dari ligamentum longitudinalis
posterior
C. Kalsifikasi diskus yang mangalami herniasi
D. Metastasis
E. Meningioma
Gambar di bawah ini menunjukkan?
Answer
A. Hematoma epidural
B. Penulangan dari ligamentum
longitudinalis posterior
C. Kalsifikasi diskus yang mangalami herniasi
D. Metastasis
E. Meningioma
Semua pernyataan di bawah ini benar
mengenai meningioma spinal torakal,
Question
KECUALI
A. Sebagian besar meningioma spinal terjadi pada perempuan
B. Nyeri merupakan gejala tersering
C. Dapat terlihat calcospheres
D. Kalsifikasi pada foto polos radiologi sering terlihat
E. Sekuens inversion recovery dan penggunaan gadolinium
meningkatkan sesitivitas untuk mendeteksi meningioma spinal
Semua pernyataan di bawah ini benar
mengenai meningioma spinal torakal,
KECUALI
Answer

A. Sebagian besar meningioma spinal terjadi pada perempuan


B. Nyeri merupakan gejala tersering
C. Dapat terlihat calcospheres
D. Kalsifikasi pada foto polos radiologi sering terlihat 
jarang
E. Sekuens inversion recovery dan penggunaan gadolinium meningkatkan
sesitivitas untuk mendeteksi meningioma spinal
Syaraf cranialis yang sensitive terhadap
radiasi adalah :
Question

A. I
B. IV
C. III
D. V
E. II
Syaraf cranialis yang sensitive terhadap
radiasi adalah :
Answer

A. I
B. IV
C. III
D. V
E. II
Laki-laki 40 tahun dengan riwayat nyeri pinggang
bawah kronik sejak tanpa gejala ekstremitas bawah
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien telah gagal dengan
Question
penatalaksanaan konservatif. Prediktor terbaik
manfaat tindakan fusi lumbal antara lain:

A. Nyeri berhubungan dengan provocative discography


B. Modic endplate change
C. Pengurangan tinggi diskus > 50%
D. Nyeri berkurang dengan penggunaan external brace
E. Klaim kompensasi pekerja
Laki-laki 40 tahun dengan riwayat nyeri pinggang
bawah kronik sejak tanpa gejala ekstremitas bawah
sejak 3 tahun yang lalu. Pasien telah gagal dengan
penatalaksanaan konservatif. Prediktor terbaik
Answer
manfaat tindakan fusi lumbal antara lain:

A. Nyeri berhubungan dengan provocative discography


B. Modic endplate change
C. Pengurangan tinggi diskus > 50%
D. Nyeri berkurang dengan penggunaan external brace
E. Klaim kompensasi pekerja
Modalitas sensorik apakah yang paling
sering terpengaruh oleh reseksi girus post-
Question
sentralis?

A. Propriosepsi
B. Sentuhan halus
C. Suhu
D. Tekanan
E. Nyeri
Modalitas sensorik apakah yang paling
sering terpengaruh oleh reseksi girus post-
sentralis?
Answer

A. Propriosepsi
B. Sentuhan halus
C. Suhu
Lesions affecting the primary somatosensory cortex produce
D. Tekanan characteristic symptoms
including: agraphesthesia, astereognosia, hemihypesthesia, and loss
E. Nyeri of vibration, proprioception and fine touch (because the third-order
neuron of the medial-lemniscal pathway cannot synapse in the cortex).
Anda melakukan percutaneous radiofrequency lesioning
procedure pada pasien dengan distribusi V3 neuralgia
trigeminal. Setelah meletakkan elektroda ke ganglion
Gasseri serta melakukan uji stimulasi, pasien merasa nyeri
Question
tertusuk-tusuk pada distribusi T2. Anda merencanakan
reposisi elekstroda untuk stimulasi V3. Pada arah mana
Anda memindahkan elektroda
A. Superior dan posterior
B. Inferior dan lateral
C. Inferior dan medial
D. Inferior dan anterior
E. Superior dan lateral
Anda melakukan percutaneous radiofrequency lesioning
procedure pada pasien dengan distribusi V3 neuralgia
trigeminal. Setelah meletakkan elektroda ke ganglion
Gasseri serta melakukan uji stimulasi, pasien merasa nyeri
tertusuk-tusuk pada distribusi T2. Anda merencanakan
Answer
reposisi elekstroda untuk stimulasi V3. Pada arah mana
Anda memindahkan elektroda
A. Superior dan posterior
B. Inferior dan lateral
C. Inferior dan medial
D. Inferior dan anterior
E. Superior dan lateral
Pasca kecelakaan sepeda motor, pasien
dapat melakukan dorsifleksi dan inversi
kaki, tetapi tidak dapat eversi kaki. Lesi saraf
Question
yang paling mungkin adalah
A. nervus skiatika
B. nervus peroneus komunis
C. nervus peroneus superfisialis
D. nervus tibialis
E. nervus peroneus profundus
Pasca kecelakaan sepeda motor, pasien
dapat melakukan dorsifleksi dan inversi
kaki, tetapi tidak dapat eversi kaki. Lesi saraf
yang paling mungkin adalah  gangguan m.
Answer

peroneus longus (inervasi n.peroneus superficialis)

A. nervus skiatika
B. nervus peroneus komunis
C. nervus peroneus superfisialis
D. nervus tibialis
E. nervus peroneus profundus
Oklsusi dari arteri apakah yang dapat
menyebabkan Sindrom Wallenberg (Lateral
Question
Medullary)?

A. Arteri Serebellaris Superior


B. Arteri Vertebralis
C. Arteri Serebellaris Anterior Inferior
D. Arteri Basilaris
E. Arteri Spinalis Anterior
Oklsusi dari arteri apakah yang dapat
menyebabkan Sindrom Wallenberg (Lateral
Medullary)?  PICA/VA
Answer

A. Arteri Serebellaris Superior


B. Arteri Vertebralis
C. Arteri Serebellaris Anterior Inferior
D. Arteri Basilaris
E. Arteri Spinalis Anterior
Berdasar varian WHO manakah yang
termasuk meninggioma gradasi II :
Question

A. Clear cell
B. Psammomatous
C. Microcystic
D. Secretory
E. Papillary
Berdasar varian WHO manakah yang
termasuk meninggioma gradasi II :
Answer

A. Clear cell
B. Psammomatous
C. Microcystic
D. Secretory
E. Papillary
Manakah dari pilihan di bawah ini yang
merupakan pembuluh darah tersering
sebagai conflicting vessel pada trigeminal
Question
neuralgia
A. Bukan salah satu diatas
B. SCA
C. Vena sekitar
D. PICA
E. AICA
Manakah dari pilihan di bawah ini yang
merupakan pembuluh darah tersering
sebagai conflicting vessel pada trigeminal
Answer
neuralgia
A. Bukan salah satu diatas
B.SCA
C. Vena sekitar
D. PICA
E. AICA
Berkaitan dengan dilokasi atlanto-occipital
semua pernyataan di bawah ini benar,
Question
KECUALI

A. Pembengkakan jaringan lunak prevertebral dapat merupakan satu-


satunya petunjuk untuk diagnosis
B. Celah antara kondilus oksipitalis dan permukaan kondilus atlas > 5 mm
C. Garis klivus tidak tangensial terhadap odontoid
D. Harus dicurigai pada pasien multitrauma dengan fraktur mandibular dan
laserasi submental
E. Jarak antara ujung dens dan basion < 12 mm
Berkaitan dengan dilokasi atlanto-occipital
semua pernyataan di bawah ini benar,
KECUALI
Answer

A. Pembengkakan jaringan lunak prevertebral dapat merupakan


satu-satunya petunjuk untuk diagnosis
B. Celah antara kondilus oksipitalis dan permukaan kondilus atlas > 5
mm
C. Garis klivus tidak tangensial terhadap odontoid
D. Harus dicurigai pada pasien multitrauma dengan fraktur
mandibular dan laserasi submental
E. Jarak antara ujung dens dan basion < 12 mm
Laki-laki 47 tahun dengan riwayat timpanomastoidektomi
koesteatoma datang ke dokter spesialis THT dengan keluhan sakit
kepala dan rasa penuh di telinga. Pemeriksaan CT scan tulang
Question
temporal dilakukan dan didapatkan defek tegmen yang besar dan
sinyal jaringan lunak pada kavitas mastoid. Dokter THT
mempertimbangkan rekurensi kolesteatoma dan tidak dapat
menyingkirkan diagnosis ensefalokel. Pemeriksaan radiologi apakah
yang paling tepat untuk membedakan kedua masalah tersebut.

A. FDG - PET scan


B. MR spectroscopy
C. CT sisternogram
D. MRI T2 dan DWI / ADC
E. CT scan tulang temporal potongan tipis
Laki-laki 47 tahun dengan riwayat timpanomastoidektomi
koesteatoma datang ke dokter spesialis THT dengan keluhan sakit
kepala dan rasa penuh di telinga. Pemeriksaan CT scan tulang
temporal dilakukan dan didapatkan defek tegmen yang besar dan
Answer
sinyal jaringan lunak pada kavitas mastoid. Dokter THT
mempertimbangkan rekurensi kolesteatoma dan tidak dapat
menyingkirkan diagnosis ensefalokel. Pemeriksaan radiologi apakah
yang paling tepat untuk membedakan kedua masalah tersebut.

A. FDG - PET scan


B. MR spectroscopy
C. CT sisternogram
D. MRI T2 dan DWI / ADC
E. CT scan tulang temporal potongan tipis
Faktor yang mempengaruhi keputusan
untuk biopsi pada pasien positif HIV
Question
dengan lesi serebral meliputi?

A. Peningkatan lesi
B. Semua jawaban diatas
C. Responsif terhadap pengobatan antibiotik untuk toxoplasmosis
D. Status/ keadaan dari penyakit sistemik
E. Skor Karnofsky
Faktor yang mempengaruhi keputusan
untuk biopsi pada pasien positif HIV
dengan lesi serebral meliputi?
Answer

A. Peningkatan lesi
B. Semua jawaban diatas
C. Responsif terhadap pengobatan antibiotik untuk toxoplasmosis
D. Status/ keadaan dari penyakit sistemik
E. Skor Karnofsky
Berdasarkan pada randomized, double-blind study
yang membandingkan antara terapi medikamentosa
dengan terapi pembedahan untuk pasien epilepsi,
Question
luaran pasien yang menjalani tindakan lobektomi
temporal anterior standard adalah:

A. 10 - 20% pasien dengan terapi medikamentosa mengalami bebas kejang


B. 50 - 60% pasien dengan terapi bedah mengalami efek samping neurologis
C. semua jawaban di atas salah
D. 10 - 20% pasien dengan terapi medikamentosa mengalami efek samping
neurologis
E. 50 - 60% pasien dengan terapi bedah mengalami bebas kejang
Berdasarkan pada randomized, double-blind study yang membandingkan
antara terapi medikamentosa dengan terapi pembedahan untuk pasien
epilepsi, luaran pasien yang menjalani tindakan lobektomi temporal anterior
standard adalah:
A. 10 - 20% pasien dengan terapi medikamentosa mengalami bebas kejang
Answer
B. 50 - 60% pasien dengan terapi bedah mengalami efek samping neurologis
C. semua jawaban di atas salah
D. 10 - 20% pasien dengan terapi medikamentosa mengalami efek samping neurologis
E. 50 - 60% pasien dengan terapi bedah mengalami bebas
kejang
Bagaimana kemungkinan prognosis
status ambulasi pasien lahir dengan
Question
mielomeningokel setinggi L4?

A. Ambulasi dengan ortose dan alat bantu berjalan


B. Ambulasi independen
C. Berdiri tetapi tidak bisa ambulasi
D. Bukan salah satu di atas
E. Bergantung pada kursi roda
Bagaimana kemungkinan prognosis status
ambulasi pasien lahir dengan
mielomeningokel setinggi L4?
Answer

A. Ambulasi dengan ortose dan alat bantu berjalan


B. Ambulasi independen
C. Berdiri tetapi tidak bisa ambulasi
D. Bukan salah satu di atas
E. Bergantung pada kursi roda
Pasien dengan diplopia dan ditemukan deviasi
vertikal pada satu mata lebih tinggi sedikit
dibanding mata lainnya. Pergerakan mata
Question
terkonjugasi sesuai dengan deviasi. Manakah
diagnosis yang paling mungkin ?

A. Kelumpuhan nervus empat


B. Miastenia okular
C. Tumor midbrain
D. BSSD
E. Deviasi miring akibat penyakit vaskular
Pasien dengan diplopia dan ditemukan deviasi
vertikal pada satu mata lebih tinggi sedikit
dibanding mata lainnya. Pergerakan mata
terkonjugasi sesuai dengan deviasi. Manakah
Answer
diagnosis yang paling mungkin ?

A. Kelumpuhan nervus empat


B. Miastenia okular
C. Tumor midbrain
D. BSSD
E. Deviasi miring akibat penyakit vaskular
Manakah pernyataan yang tepat mengenai
kraniosinostosis?
Question

A. Pada wanita jumlah paling besar sagital sinostosis


B. Sinostosis sagital seringkali bagian dari sindrom yang dapat dikenal
C. Peningkatan pertumbuhan tulang paralel terhadap fusi dari sutura
D. Peningkatan aktifitas radioisotop sepanjang sutura adalah diagnosis
dari kraniosinostosis
E. Sinostosis lambdoid adalah penyebab yang paling umum dari
posterior plagiosefali
Manakah pernyataan yang tepat mengenai
kraniosinostosis?
Answer

A. Pada wanita jumlah paling besar sagital sinostosis


B. Sinostosis sagital seringkali bagian dari sindrom yang dapat dikenal
C. Peningkatan pertumbuhan tulang paralel terhadap fusi dari
sutura  tegak lurus
D. Peningkatan aktifitas radioisotop sepanjang sutura adalah diagnosis dari
kraniosinostosis
E. Sinostosis lambdoid adalah penyebab yang paling umum dari posterior
plagiosefali
Hasil pemeriksaan cairan serebrospinal sebagai
berikut: Opening pressure 40 cmH2O, warna putih
keruh, Leukosit 1500 sel/mm3 dengan PMN95% dan
Limfosit 5, protein 110 mg/dL dan glukosa 15 mg/dL.
Question
Pemeriksaan cairan serebrospinal berikut sesuai
dengan diagnosis
A. Meningitis bakterial
B. Cairan serebrospinal normal
C. Meningitis viral
D. Meningitis tuberkulosis
E. Meningitis fungal Meningitis fungal
Hasil pemeriksaan cairan serebrospinal sebagai
berikut: Opening pressure 40 cmH2O, warna putih
keruh, Leukosit 1500 sel/mm3 dengan PMN95% dan
Limfosit 5, protein 110 mg/dL dan glukosa 15 mg/dL.
Answer
Pemeriksaan cairan serebrospinal berikut sesuai
dengan diagnosis
A. Meningitis bakterial
B. Cairan serebrospinal normal
C. Meningitis viral
D. Meningitis tuberkulosis
E. Meningitis fungal Meningitis fungal
Analisa lapang pandang pasien melaporkan
besar lapang pandang sama dengan
peningkatan jarak seperti pada gambar.
Question
diagnosis yang benar adalah:
A. glaukoma
B. kehilangan lapang pandang psikologis
C. neuritis optik
D. penyakit vaskular retina
E. multiple sklerosis
Analisa lapang pandang pasien melaporkan
besar lapang pandang sama dengan
peningkatan jarak seperti pada gambar.
Answer
diagnosis yang benar adalah:

A. glaukoma
B. kehilangan lapang pandang psikologis
C. neuritis optik
D. penyakit vaskular retina
E. multiple sklerosis
Kalsifikasi pineal dipertimbangkan sebagai
suatu abnormalitas jika ditemukan pada
Question
pasien berusia lebih muda dari

A. 24 tahun
B. 18 tahun
C. 12 tahun
D. 32 tahun
E. 6 tahun
Kalsifikasi pineal dipertimbangkan sebagai
suatu abnormalitas jika ditemukan pada
pasien berusia lebih muda dari
Answer

A. 24 tahun
B. 18 tahun
C. 12 tahun
D. 32 tahun
E. 6 tahun

Anda mungkin juga menyukai