EKSANTEMA VIRUS
I. Definisi Eksantema
Penyakit eksantema adalah suatu penyakit yang bermanifestasi sebagai
erupsi pada kulit yang berhubungan dengan penyakit sistemik yang biasanya
disebabkan oleh infeksi. Mekanisme terjadinya lesi kulit adalah kerusakan sel
akibat invasi organisme patogen, produksi toksin oleh organisme, dan respon
imun pejamu.1
Klasifikasi ini tidak digunakan lagi karena telah ditemukan lebih dari 50
organisme (virus, bakteri, Riketsia) penyebab eksantema pada anak.2 Klasifikasi
penyakit eksantema akut berdasarkan gamabaran erupsi kulit:
1. Gambaran eritema makulopapular3
- Campak/measles/rubeola - Toxoplasmosis
- Rubella - Infeksi sitomegalovirus
- Scarlet Fever - Eritema toksik
- Staphylococcal Scaled Skin - Erupsi obat
Syndrome - Sunburn
- Meningococcemia - Miliaria
- Tifus dan Tick Fever - Kawasaki syndrome
8
2. Gambaran erupsi papulovesikular3
- Infeksi varisela zoster - Rickettsia pox
- Variola - Impetigo
- Eksema herpetikum - Gigitan serangga
- Eksema vaksinatum - Urtikaria papular
- Infeksi virus coxackie - Erupsi obat
- Campak atipik
9
Eksantema pada Infeksi Virus yang Umum menurut Lembo (1) 5
Sumber: Lembo RM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy. Edisi kedua. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2004; 997-1015.
10
Sumber: Lembo RM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy. Edisi kedua. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2004; 997-1015.
11
Sumber: Lembo RM. Fever and rash. Dalam: Kliegman RM, Greenbaum LA, Lye PS, editor. Practical strategies in pediatric diagnosis and therapy. Edisi kedua. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2004; 997-1015
12
EKSANTEMA SUBITUM
14
gejala yang ringan, akan tetapi mortalitas tinggi pada orang dewasa yang
menderita imunodefisiensi karena dapat menimbulkan beberapa gejala seperti
depresi saluran pernafasan, kejang dan gangguan multiorgan sehingga dapat
menyebabkan kematian. Insiden roseola infantum tidak dipengaruhi oleh ras
dan jenis kelamin.8
15
macula atau makulopapular), tidak gatal, berdiameter 1-3 mm, menghilang
dalam 1-2 hari tanpa pigmentasi atau deskuamasi.7
3. Limfadenopati
Terdapat limfadenopati servikal tetapi tidak meluas seperti pada ruam
rubella.7
4. Tanda dan gejala terkait8
Adenopati oksipital atau servikal 30-35%
Gejala pernafasan 50-55%
Diare ringan 55-70%
Kejang 5-35%
Edema palpebra 26-30%
Faringitis papuler 65%
16
2. Rubeola
Penyakit ini ditandai dengan adanya coryza, batuk, konjungtivitis dan
bercak koplik. Ruam makulopapuler terjadi disertai naiknya suhu badan.
Hilangnya ruam disertai adanya hiperpigmentasi.5
3. Demam dengue
Ruam makulopapuler, biasanya timbul 5-12 jam sebelum naiknya
suhu pertamakali, yaitu pada hari ketiga-kelima dan biasanya berlangsung
3-4 hari. Ruam ini menghilang dengan tekanan.6
4. Drug Eruption
Terdapat riwayat minum obat sebalumnya. Tidak ada gejala demam.5
5. Demam scarlet
Ruam makulopapuler menyatu dengan tekstur seperti kulit angsa yang
secara jelas terlihat pada abdomen. Saat ruam menghilang disertai adanya
deskuamasi.5
X. Komplikasi
Beberapa komplikasi dari roseola infantum :
1. Kejang demam
Suhu tubuh anak yang meningkat dengan cepat dapat menyebabkan
kejang.8
17
2. Meningoencephalitis
Meningitis dapat terjadi pada 3 dari 8 anak yang kejang demam dan 3
dari encephalitis karena HHV-6 menyebar ke cairan serebrospinal.8
XI. Penatalaksanaan
Tidak ada terapi spesifik, pengobatan yang direkomendasikan bersifat
simtomatis. Antipiretik dapat diberikan untuk membantu menurunkan demam,
dapat menggunakan asetaminofen atau ibuprofen. Pada bayi dan anak muda
yang cenderung untuk konvulsi, pemberian sedatif ketika muncul demam
sebagai profilaksis kejang.7
XII. Prognosis
Prognosis roseola adalah dubia karena pada anak dengan keadaan umum
baik dan imunokompeten dapat bertahan tanpa adanya komplikasi, akan tetapi
pada anak dengan keadaan immunosupressed maka infeksi dapat menjadi
kronis dan timbul komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.8
18