DISUSUN OLEH:
NENGAH SIRTE
1118086
A.PENDAHULUAN
Filsafah berasal dari kata filo dan sofia (bahasa yunani).filo artinya
cinta dan menyayangi dan sofia artinya bijaksana. Konon orang yang selalu
mendambakan kebijaksanaan adalah orang-orang yang pandai,orang yang selalu
mencari kebenaran .dalam mencari kebenaran ini mereka mendasarkan kepada
pemikiran dan logika,dan bahkan berspekulasi.hal ini terjadi pada zaman sebelum
ilmu berkembang. Hasil pemikiran mereka ini kemudian menjadi tantangan bagi
para ilmuan selanjutnya, dimana dalam menemukan kebenaran lebih
mementingkan penemuan-penemuan empiris. Logika bukan sebagai metode
untuk menemukan atau mencari kebenaran tersebut. Melihat lahirnya ilmu
adalah ketidakpuasan para ilmuan terhadap penemuan kebenaran oleh para
filosof,maka dapat di katakana bahwa ilmu merupakan bentuk-bentuk
perkembangan filsafat. Selanjutnya di katakan bahwa ilmu filsafat merupakan
induk dari ilmu.
Sedangkan filsafat adalah suatu ilmu yang kajianya tidak hanya terbatas
pada fakta-fakta saja, meainkan sampai jauh di luar fakta,sampai batas
kemampuan logika manusia. Ilmu mengkaji kebenaran dengan bukti logika atau
jalan pikiran manusia. Dengan perkataan lain, batas kajian ilmu adalah fakta,
sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu
menjawab atas pertanyaan ‘’why’’ dan ‘’ how ’’. sedangkan filsafat menjawab
pertanyaan ‘’why’’and why and whay’’ dan seterusnya sampai jawaban paling
akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
Dan metode ini di pakai sebagai dasar pengembangan metode ilmiah yang lebih di
kenal dengan metode penelitian. Selanjutnja melalui atau menggunakan metode
iImiah ini akan menghasilkan ilmu.
Skema 1.1
Metode Deducto-Hipotetico-Verivikatif
1. Objek apa yang di telaah ilmu? Bagaimana ujud hakiki objek tersebut?
Bagaimana hubungan objek dengan daya tangkap manusia ( misalnya:
berfikir,merasa,mengindra)?
2. Bagaimana proses yang memungkinkan di timbanya pengetahuan yang
berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya?hal-hal apa yang harus di perhatikan
agar kita mendapat pengetahuan yang benar? Apa yang di sebut kebenaran
itu sendiri? Apa kriterianya? Cara, tehnik, atau saran apa yang membantu
kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
3. Untuk apa ilmu itu di pergunakan? Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan
objek yang di telaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana
hubungan antara tehnik prosedural yang merupakan oprasionalisasi
metode ilmiah dan norma-norma/ professional?
a. Landasan ontologism, adalah tentang objek yang di telaah ilmu. Hal itu
berarti tiap ilmu harus mempunyai objek telaahan yang jelas. Di karenakan
diversifikasi ilmu terjadi atas dasar spesifikasi objek telaahanya, maka tiap
disiplin ilmu mempunyai landasan antologi yang berbeda.
b. Landasan epistemology, adalah cara yang di gunakan untuk mengkaji atau
menelaah sehingga di peroleh ilmu tersebut. Secara umum metode ilmiah
pada dasarnya untuk semua disiplin ilmu, yaitu berupa proses kegiatan
induksi-deduksi-verivikasi seperti telah di uraikan di atas.
c. Landasan aksiologi, adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut
dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan perkataan lain, apa
yang bias dapat di sumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu itu serta
membagi peningkatan kualitas hidup manusia.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah
dalam beragai langkah yang harus di tempuhnya. Pada langkat tertentu biasanya
di perlukan sarana yang tertentu pula. Oleh sebab itu maka sebelum kita
mempelajari sarana-sarana berfikir iliah ini seyogianya kita telah menguasai
langkah-langkah dalam kegiatan langkah tersebut. Dengan jalan ini maka kita
akan sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya, sebab sarana merupakan alat
yang membantu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, sarana
ilmiah mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara
menyeluruh. Dalam proses pendidikan sarana berfikir ilmiah ini merupakan
bidang studi tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal.
Secara lebih jelas dapat di katakana bahwa ilmu mempunyai metode tersendiri
dalam mendapat pengetahuanya yang berbeda dengan sarana berfikir ilmiah.
Kedua,tujuan mempelajari sarana berfikir ilmiah adalah untuk
memungkinkan kita untuk menelaah ilmu secara baik. Sedangkan tujuan
mempelajari ilmu di maksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang
memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah kita sehari- hari. Dalam
hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang ilmu untuk
menggambarkan materi pengetahuanya berdasarkan metode ilmiah. Jelaslah
bahwa mengapa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang
berbeda dengan metode ilmiah dalam mendapatkan pengetahuanya, sebab
fungsi sarana berfikir ilmiah adalah membantu proses metode ilmiah, dan bahkan
merupakan ilmu tersendiri.
Logika matemetika
deduksi
industry pengujian
fakta
Statistik Metode penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo.(2005). Metode penelitian kesehatan.Rineka cipta