wilayah barat Pulau Sumatra, wilayah selatan Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi
Gempa bumi disebabkan oleh aktivitas di zona subduksi yang terjadi di lantai laut dan
patahan aktif baik di darat maupun di lantai laut. Daerah rawan gempa di Indonesia tersebar
di wilayah yang berdekatan dengan zona subduksi dan patahan aktif. Wilayah di Indonesia
yang berbatasan dengan zona subduksi meliputi Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa,
Pantai Selatan Bali dan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Maluku Utara, Pantai Utara dan
Timur Sulawesi dan Pantai Utara Papua. Wilayah di Indonesia yang berbatasan dengan zona
Pulau Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau
Papua. Beberapa sesar aktif yang terkenal di Indonesia adalah Sesar di Sumatra, Cimandiri,
Lembang, Baribis, Opak, dorong busur belakang Flores, Palu-Koro, Sorong, Ransiki, sesar
aktif di Banten, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku dan sistem kesalahan aktif lainnya
Berdasarkan peta zonasi bahaya gempa Indonesia, terlihat bahwa gempa dengan intensitas
mulai dari rendah hingga tinggi berpotensi terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia di
masa depan. Gempa bumi intensitas tinggi berpotensi terjadi di wilayah sepanjang Pantai
Barat Sumatera dan Wilayah Selatan Jawa, seluruh wilayah Nusa Tenggara, beberapa wilayah
Pulau Papua dari tengah ke utara. Gempa bumi dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di
Pulau Sumatera sepanjang daerah tengah ke timur, Pulau Jawa dari daerah tengah ke utara,
Papua dari daerah tengah ke Selatan, dan Sulawesi Tengah ke selatan. Gempa bumi dengan
intensitas rendah berpotensi terjadi di Riau, Jawa Tengah dan wilayah utara Jawa Timur,
wilayah selatan Papua, dan Pulau Kalimantan. Peta zonasi bahaya gempa bumi dapat
digunakan sebagai referensi umum untuk mendapatkan masukan tentang potensi bahaya
gempa bumi dalam studi risiko bencana gempa bumi di kabupaten dan kota di Indonesia.
Berdasarkan kajian indeks risiko bencana, untuk wilayah Kepulauan Nusa Tenggara memiliki risiko
yang tinggi. Ada beberapa jenis potensi bencana yang mungkin terjadi di wilayah ini, yaitu: Banjir,
Gempa Bumi, Tsunami, Kebakaran Permukiman, Kekeringan, Cuaca Ekstrem, Longsor, Gunungapi,
Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Epidemi dan Wabah Penyakit.