Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

“PELATIHAN KADER POSYANDU KOMPREHENSIF”

A. LATAR BELAKANG
Sejak dicanangkan oleh pemerintah tahun 1980 an, sampai dengan saat ini Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) diarahkan dan merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat. Selanjutnya arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang kesehatan
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019, menggariskan
bahwa peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan khususnya kesehatan anak
dilakukan melalui peningkatan peran Posyandu.
Peran Posyandu dalam sistem pelayanan kesehatan cukup penting terutama dalam
kegiatan imunisasi, gizi, upaya kesehatan ibu dan anak (KIA), KB, penanggulangan diare,
penanggulangan malaria, dan penyuluhan kesehatan masyarakat. Integrasi kegiatan posyandu
dengan kegiatan lain seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB)
dan Tempat Penitipan Anak (TPA) mulai dirintis dan ditingkatkan dalam rangka pengembangan
anak usia dini secara holistik dan terintegrasi.
Keberhasilan Posyandu terletak pada kinerja masyarakat itu sendiri terutama para
kadernya sebagai pengelola Posyandu. Namun kader, tidak bisa bekerja sendirian. Kader perlu
mendapat dukungan kongkrit baik dari masyarakat yang ada di lingkungan maupun dari
pengampu kepentingan di tingkat yang lebih tinggi (dari tingkat desa hingga tingkat pusat).
Dukungan ini diharapkan akan memudahkan kader bekerja di masyarakat. Untuk mendukung
keberhasilan Posyandu, maka sesuai Permendagri Nomor 54 tahun 2007 pemerintah
bertanggung jawab dalam hal pembentukan dan pembinaan Posyandu.
Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola
Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja,
tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader Posyandu sebaiknya mampu
menjadi pengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan
masyarakat di wilayahnya. Dalam pengelolaan Posyandu, kader dibantu oleh Kelompok Kerja
Operasional (Pokjanal) Posyandu.

1
B. PERMASALAHAN POSYANDU
1. Banyak Kader Posyandu yang tidak aktif lagi dan atau sangat kurang jumlahnya.
2. Kurangnya pengetahuan, sikap dan keterampilan kader Posyandu, bahkan ada yang
belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu.
3. Adanya perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan
pengelolaan Posyandu yang informasinya tidak sampai ke Posyandu.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup materi pelatihan difokuskan pada Program Minimum Posyandu pada
sasaran utama Posyandu, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS), bayi, dan
balita. Penekanan materi pelatihan adalah pada upaya peningkatan pengetahuan,
pengembangan sikap dan keterampilan para kader dalam “pengelolaan Posyandu”.
Materi pelatihan juga diperkaya dengan peningkatan kemampuan petugas kesehatan Desa
dalam memberikan penyegaran kader Posyandu.

D. TUJUAN UMUM
Setelah selesai mengikuti Pelatihan ini, diharapkan para Kader Posyandu dengan
dukungan kelompok berkepentingan dapat mengelola dan melaksanakan kegiatan di Posyandu
secara komprehensif.

E. TUJUAN KHUSUS
1. Petugas Kesehatan Desa mempunyai pedoman dalam memberikan penyegaran
terhadap kader Posyandu.
2. Mampunya kader memahami tugas-tugas Kader Posyandu.
3. Mampunya kader melaksanakan lima langkah kegiatan di Posyandu.
4. Mampunya kader melakukan pencatatan kegiatan posyandu, mengisi dan membaca
Kartu Menuju Sehat, membuat balok SKDN, membuat grafik cakupan, dan
menganalisanya.
5. Mampunya kader melakukan penyuluhan Gizi Keluarga, ASI Eksklusif, Immunisasi,
PHBS, Lingkungan Sehat, ISPA, Diare, TBC, Malaria.
6. Mampunya kader membahas dan mendiskusikan masalah-masalah yang ada di
Posyandu.

2
F. PESERTA
1. Petugas Kesehatan Desa Wilayah binaan sebanyak ........................................
2. Pengelola Posyandu di daerah binaan sebanyak ..............................................

G. FASILITATOR
Fasilitator pelatihan ini adalah ............................................ Fasilitator mempunyai tugas dan
tanggung-jawab sebagai berikut :
1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan materi.
2. Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses belajar
mengajar.
3. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana pelatihan.
4. Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok.
5. Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta.
6. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan

H. MATERI DAN ALOKASI WAKTU


1. Tugas-Tugas Kader Posyandu.
2. Pelaksanaan 5 Langkah Kegiatan Posyandu.
3. Mengisi dan Membaca Kartu Menuju Sehat (KMS), Membuat Balok SKDN dan Grafik
Cakupan.
4. Tekhnik Penyuluhan.
5. Bahan – bahan Penyuluhan ; ASI Eksklusif, Immunisasi, PHBS, Lingkungan Sehat, ISPA,
Diare, TBC, Malaria.
6. Pencatatan Kegiatan Posyandu.
7. Pembahasan Masalah – Masalah di Posyandu.
8. Pelaksanaan Kunjungan Rumah.
9. Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga.
10. Rencana Tindak Lanjut Dan Evaluasi Pelatihan.

I. METODE DAN MEDIA BELAJAR


1. Metode Belajar : Partisipatori - andragogi
2. Media belajar :
a. Komputer dan Printer
b. Lembar balik KIA, gizi, PHBS, Immunisasi, dan lain-lain
c. Kertas flip chart 60 lembar
d. Kartu jodoh (warna biru ¼ lembar HVS ukuran kwarto) 60 lembar
e. Kartu arus (warna merah ¼ lembar HVS ukuran kwarto) 60 lembar
3
f. Lembar evaluasi (warna putih ¼ lembar HVS ukuran kwarto) 60 lembar
g. LCD
h. Papan tulis
i. Sound sistem

J. JADWAL DAN WAKTU PELATIHAN


Pelatihan Kader Posyandu Komprehensif direncanakan tanggal............................................
Waktu efektif yang digunakan berjumlah 25 jam pelatihan (1 jam pelatihan = 45 menit) termasuk
untuk acara pembukaan dan penutupan.

K. TEMPAT PELATIHAN
Pelatihan Kader Posyandu diselenggarakan di .....................................................

L. PEMBIAYAAN
Pelatihan ini sepenuhnya dibiayai oleh .................................................

M. MONITORING DAN TOLOK UKUR


Monitoring pelatihan direncanakan tanggal ........................... atau disesuaikan dengan
jadwal Posyandu di wilayah binaan, oleh fasilitator pelatihan. Tolok ukur yang digunakan untuk
melihat dampak pelatihan ini untuk jangka pendek adalah :
1. Monitoring efektifitas pelatihan adalah beda nilai pre test dan post test.
2. Monitoring di Posyandu dilaksanakan dengan melihat langsung pelaksanaan
Posyandu.
Sedangkan untuk jangka panjang, monitoring dilakukan oleh Pokja Posyandu masing-
masing Desa, Pokjanal Posyandu Kecamatan, dan Pokjanal Posyandu Kabupaten.....................

O. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai panduan pelaksanaan “Pelatihan Kader
Posyandu Komprehensif” di ............................. Terima kasih.

Payakumbuh, ........ Juli 2016


Penyusun

ttd

Dr H Prima Nofeki Syahrir, MM

Anda mungkin juga menyukai