“PERENCANAAN SDM”
BAB III
Disusun oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1. Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia seperti yang
dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan
tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi
secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang
akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia
dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan
sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan
pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi
dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat
dan bermanfaat secara ekonomis.
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain: (Handoko, 1997, p. 55-57)
1. Lingkungan Eksternal
2. Keputusan-keputusan Organisasional
Syarat
Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni:
terdapat tiga prinsip utama yang perlu diperhatikan dengan cermat ketika melakukan proses
perencanaan SDM :
1. Tujuan Perencanaan SDM harus dihubungkan dengan program dan kegiatan bisnis yang
diemban oleh setiap unit kerja. Strategi dan rencana bisnis ke depan merupakan dasar yang
sangat penting untuk mulai menyusun perencanaan SDM
2. Penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang tepat harus dirancang dan dipergunakan
dalam rekrutmen dan seleksi. Perencanaan SDM yang baik juga selalu diawali dengan
penetapan kualifikasi SDM yang jelas dan diterapkan secara konsisten dalam proses
rekrutmen/seleksi.
3. Proses perencanaan SDM harus juga disertai dengan prediksi permintaan (demand) dan
persediaan (supply) pasar tenaga kerja (internal dan eksternal). Perencanaan SDM harus
didasarkan pada prediksi yang cukup akurat dan dilakukan secara kontinyu, mengenai pola
demand dan supply tenaga kerja, baik pada sisi internal perusahaan ataupun sisi eksternal
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi
perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai, 2004, p. 48)
Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan
secara lebih baik.
Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat
lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan,
pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja
di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai
jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak.
Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin
penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan.
Untuk sebuah perencanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar
yang harus ditempuh:
Secara garis besar, proses perencanaan SDM terdiri dari 3 tahapan penting yakni sebagai
berikut:
Pada tahap ini, HR manager harus memastikan berapa jumlah permintaan dan penawaran
tenaga kerja . Tujuan utamanya adalah untuk memprediksi di area mana dalam organisasi
yang perlu penambahan atau pengurangan tenaga kerja.
Ada 3 langkah yang harus diperhatikan dalam tahapan peramalan ini yakni sebagai berikut:
Tahap kedua dalam perencanaan sumber daya manusia adalah penentuan tujuan dan
perencanaan strategis. Tujuan dari penentuan tujuan kuantitatif yang spesifik adalah untuk
memfokuskan perhatian kepada masalah dan menyediakan contoh untuk menentukan
keberhasilan dari suatu program. Tujuan tersebut seharusnya datang dari analisis permintaan
dan penawaran tenaga kerja dan harus memasukkan gambaran spesifik tentang apa yang akan
terjadi pada kategori jabatan atau keterampilan serta timetable yang spesifik tentang kapan
hasil harus dicapai.
Tahap akhir dari proses perencanaan SDM adalah mengevaluasi hasil. Pada tahap ini,
organisasi perlu memeriksa apakah perusahaan sudah berhasil menghindari terjadinya
kekurangan atau kelebihan tenaga kerja. Penting juga bagi organisasi untuk melihat
komponen yang spesifik dari proses perencanaan SDM yang berkontribusi terhadap
keberhasilan atau kegagalannya.