Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN

METODE PENGENDALIAN

NAMA KELOMPOK :

IDA AYU MIRAH SEKARWANGI (1807521154)


VIERE EKA DEWI REGGINA (1807521156)
RAJA CENDANA SEDANA (1807521158)
NI MADE SARAS PRADNYAWATI (1807521159)
NI MADE KUSUMANING TYAS DEWI (1807521161)
KOMANG CIPTA NUGRAHA (1807511162)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam
nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik
kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari
segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman
sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami
dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (METODE
PENGENDALIAN) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
DAFTAR ISI .
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………….… I
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….……...II
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..……… III
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………...1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………...1
1.3 MANFAAT………………………………………………………………….…...1
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………….......................2
2.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN……………………………...……………….2
2.2 PENTINGNYA PENGENDALIAN………………………………........................4
2.3 JENIS JENIS PENGENDALIAN………………………………….……...............5
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….…………….7
3.1 KESIMPULAN…………………………………….……………………………...7
BAB 4 DAFTAR PUSTAK…………………………………………………………………8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), berasal dari
kata “ to manage “ yang artinya mengurus atu tata laksana. Sehinnga manajemen
dapat di artikan bagaimana cara megatur,membimbing dan memimpin semua orang
yang menjadi bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan
yang telah di tetapkan sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen
adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan serta
mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni di mana terdapat 4 utama fungsi yaitu dalam
manajemen: Perencanaan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Acuating) dan Pengawasan (Controling). Selain penjelasan tentang apa yang di
maksud pengantar manajemen dan proses manajemen diatas terdapat juga evolusi
teori-teori manajemen klasik, dan Bagamaina teori manajemen dapat berevolusi.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari metode pengendalian?
2. Apa pentingnya dari metode pengndalian?
3. Jenis jenis apa saja yang terdapat dalam metode pengendalian?

1.3 Manfaat
1. Memberikan mahasiswa pengetahuan tentang materi metode pengendalian.
2. Memberikan mahasiswa pengetahuan apa saja pentingnya materi metode
pengendalian?
3. Memberikan mahasiswa informasi jenis jenis apa saja yang terdapat dalam
metode pengendalian?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGENDALIAN

Pengendalian merupakan salah satu bagian dari manajemen. Pengendalian dilakukan


dengan tujuan supaya apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik
sehingga dapat mencapai target maupun tujuan yang ingin dicapai. Pengendalian
merupakan salah satu tugas dari manager.
Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi
penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif
sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan
organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.
Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep
awal pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam
manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan
korektif.

Pengendalian manajemen (controlling) ini oleh para ahli di definisikan sebagai berikut :
1. Earl P. Strong. Pengertian pengendalian adalah proses pengaturan berbagai factor
dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaannya sesuai dengan ketetapan ketetapan
dalam rencana.
2. Harold Koonz. Pengertian Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan
terhdaap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana rencana yang telah di buat untuk
mencpai tujuan perusahhaan.
3. R Terry. Pengertian Pengendalian dapat di definisikan sebagai proses penentuan,
apa yang harus di capai yaitu standar, apa yang sedang di lakukan yaitu
pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan
perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan
standar.

Empat Langkah dalam Pengendalian Manajemen


Terdapat empat langkah utama dalam pengendalian organisasi yaitu menetapkan
standar, mengukur kinerja, membandingkan kinerja nyata dengan standar yang ditentukan
dan mengambil tindakan koreksi (perbaikan) jika terjadi penyimpangan. Berikut ini adalah
pembahasan singkat mengenai empat langkah dalam proses pengendalian organisasi
yaitu:

1. Menetapkan Standar (Establishing Standards)


Yang dimaksud dengan Standar disini adalah sasaran atau target yang harus dicapai
dalam menjalankan fungsi manajemen. Standar ini akan digunakan untuk mengukur
dan mengevaluasi kinerja dari suatu unit kerja, departemen ataupun organisasi secara
keseluruhan. Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk menilai kinerja
organisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
Pada umumnya, Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible dan
Intangible :
 Tangible (terukur atau nyata) – Tangible adalah standar yang dapat diukur
dan nyata. Biasanya disebut juga dengan Standar yang terukur (Measurable
Standards). Standar Terukur yang ditentukan oleh Manajemen dapat berupa
Standar waktu yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar
penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar produktivitas
(Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit).
 Intangible (Tidak Terukur atau tidak berwujud) – Intangible adalah
standar yang tidak dapat diukur secara moneter ataupun angka. Standar
Intangible ini lebih sulit diukur jika dibandingkan dengan standar tangible.
Contohnya Standar Intangible seperti sikap dan tingkah laku seorang
karyawan, penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan
ataupun kesetiaan pelanggan.
Pekerjaan Pengendalian Manajemen ini akan menjadi lebih mudah dengan adanya
penetapan standar ini. Hal ini dikarenakan pengendalian manajemen dilakukan
berdasarkan standar yang ditetapkan oleh manajemen itu sendiri.

2. Mengukur Kinerja (Performance Measurement)


Langkah kedua dalam fungsi Pengendalian Manajemen adalah mengukur kinerja.
Manajemen akan dapat lebih mudah mengukur kinerja apabila unit/satuan ataupun
kriteria kinerja telah ditentukan sebelumnya. Pada dasarnya, Pengukuran kinerja
harus berada pada unit atau satuan yang sama dengan kriteria yang telah ditentukan.
Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik dan seragam sepanjang
proses pengukuran atau penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan standar
produktivitas adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakan
satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.

3. Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan (Comparison


of actual and standard performance)
Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditentukan merupakan langkah
yang sangat penting. Langkah penetapan standar dan langkah pengukuran kinerja
pada dasarnya adalah langkah persiapan, sedangkan langkah perbandingan ini
merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan oleh manajemen. Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan target atau
standar yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui dua hal dalam langkah
ini, yaitu bentuk penyimpangan yang terjadi dan penyebab terjadinya
penyimpangan.
Manajer juga harus mengetahui dan membedakan yang mana merupakan
penyimpangan minor (kecil) yang dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana
merupakan penyimpangan utama yang harus segera mengambil tindakan yang
serius. Sebagai contoh, jika biaya alat-alat tulis terjadi kenaikan dari target 5%
menjadi aktual 8% maka penyimpangan tersebut dapat dikategorikan sebagai
penyimpangan minor (kecil). Namun disisi lain, jika tingkat cacat produksi bulanan
meningkatkan terus menerus maka dapat dikategorikan sebagai penyimpangan besar
yang harus segera diambil tindakan perbaikannya. Setelah mengetahui
penyimpangan yang terjadi, seorang manajer harus segera mencari penyebab
terjadinya penyimpangan tersebut.
4. Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action)
Begitu penyimpangan dan penyebab penyimpangan diketahui, tahap selanjutnya
adalah mengambil tindakan perbaikan. Jika penyimpangan yang terjadi merupakan
penyimpangan kecil yang masih dapat diterima maka tidak perlu melakukan
tindakan korektif. Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan
besar yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus segera mengambil
tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan supaya tidak
terjadi lagi dikemudian hari.
Contohnya, target tingkat kecacatan (reject rate) produk di produksi yang dapat
diterima adalah 2%, namun pada aktualnya tingkat kecacatan produk di produksi
adalah 5%. Tingkat kecacatan tersebut telah melampaui batas yang dapat diterima
sehingga diperlukan penyelidikan terhadap penyimpangan tersebut. Setelah
diselidiki, ternyata yang menyebabkan tingginya tingkat kecacatan produk ini adalah
adanya pengaturan mesin yang salah. Dengan diketahuinya penyebab terjadinya
penyimpangan tersebut, maka kita harus mengambil tindakan perbaikan yaitu
mengatur kembali mesin tersebut ke pengaturan yang benar dan memberikan
indikasi di mesin supaya tidak terjadi pengaturan yang salah lagi di kemudian hari.

B. PENTINGNYA PENGENDALIAN
Pengendalian merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.
Dimana memiliki arti suatu proses mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi suatu
kegiatan. Suatu Pengendalian dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang
baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya
itu sendiri maupun bagi para karyawan. Sebagai langkah terakhir di proses manajemen,
pengendalian memberikan kaitan kembali ke perencanaan. Jika manajer tidak
mengendalikan, manajer tidak akan mengetahui apakah tujuan telah tercapai.

Pengendalian penting karena :


 Pengendalian membantu manajer mengetahui apakah tujuan telah tercapai atau
tidak.
 Memberikan informasi dan umpan balik sehingga manajer merasa yakin dalam
pemberdayaan karyawan
 Membantu melindungi perusahaan dan assetnya

Manajer mengelola kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau yang
direncanakan.Keberhasilan atau kegagalan dinilai dari pencapaian sasaran-sasaran yang
ditetapkan.Penilaian mencakup usaha-usaha mengendalikan, yakni mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan dan bila perlu memperbaiki kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
mendapatkan kepastian mencapai hasil yang direncanakan.
Mengendalikan adalah suatu usaha untuk meneliti kegiatan-kegiatan yang telah
dan akan dilaksanakan. Pengendalian berorientasi pada objek yang dituju dan merupakan
alat untuk menyuruh orang-orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai.
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan
apa saja yang akan dikendalikan.
Pengendalian yang baik membantu memperlancar hubungan antar
manusia.Responsi manusianya terhadap langkah-langkah pengendalian merupakan kunci
dari sebuah pertimbangan.Usaha-usaha pengendalian dapat dan harus digunakan untuk
mendorong hubungan yang baik diantara para anggota. Pengendalian harus merupakan
kegiatan positif dan membantu. Manajer-manajer yang efektif akanmenggunakan usaha
pengendalian untuk membantu mereka yang memerlukannya dan menentukan jenis
kebutuhan mereka.
Pengendalian membantu mengidentifikasikan masalah-masalah
manajemen.Usaha-usaha untuk mgengidentifikasikan masalah-masalah merupakan
tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari suatu masalah apabila
terjadi penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Seringkali terjadi bahwa ada lebih
dari satu penyimpangan yang berhubungan dengan suatu masalah dan menjadi tugas
manajer yang bersangkutan untuk membatasi penyimpangan tersebut dan menentukan
relevansi masing-masing.

C. JENIS PENGENDALIAN MANAJEMEN


Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
2. Pengendalian deteksi (detective controls)
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)

Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagai


berikut:

1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)


Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinyasuatu
kesalahan.Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasilyang tidak diinginkan
sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila
fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalian pencegahan
meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas dan
pengendalian ganda.

2. Pengendalian deteksi (detective controls)

Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu


kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku
bank dengan saldo kas buku organisasimerupakan kunci pengendalian deteksi atas
saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada
pengendalianpencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:Pertama,
pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian pencegahan.Kedua,
beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem
pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi
ketika kesalahan tersebut terjadi.
Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti:catatan kinerja
dengan pengecekan independen atas kinerja,rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank,
kas opname, penghitunganfisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan
sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang\teridentifikasi oleh
pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agarsupaya kesalahan yang telah terjadi
tidak terulang kembali. Masalahatau kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen
sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh
auditor,maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan
tindak lanjut dari rekomendasi auditor.

4. Pengendalian pengarahan (directive controls)


Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan padasaat kegiatan
sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatandilaksanakan sesuai dengan
kebijakan atau ketentuan yang berlaku.Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan
supervisi yang dilakukanlangsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan
oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.

5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)


Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuatpengendalian karena
terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.Pengawasan langsung pemilik usaha
terhadap kegiatan pegawainyapada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan
fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN
Pengendalian manajemen memusatkan pada fungsi-fungsi organisasi,
organisasi adalah sekumpulan manusia yang bekerja sama untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan. Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dimana manajer
senior (manajemen di setiap tingkatan) memastikan bahwa orang-orang yang
diawasinya mengimplementa-sikan strategi yang dimaksudkan.Sistem Pengendalian
Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer
untuk memastikan bahaw orang-orang yang diawasinya mengimplementasikan
strategi yang dimaksudkan.Pengendalian dapat menjadi alat untuk mengukur
keseluruhan usaha para top-manajer; mengendalikan seluruh perencanaan; dan
mengendalikan unit-unit yang semi-otonom karena terjadi desentralisasi melebar.
Pengendalian umumya dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan keuangan. Adapun
kunci sukses manajer dalam melakukan pengendalian adalah pengendalian
kuantitas, pengawasan kualitas, waktu, dan pengendalian biaya.
BAB 4

DAFTAR PUSAKA .
 https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-pengendalian-controlling-empat-
langkah-pengendalian/
 https://aldoaulia.wordpress.com/2013/05/02/pentingnya-sistem-pengendalian-
manajemen-2/
 http://xdharizal.blogspot.com/2011/01/jenis-pengendalian-manajemen.html

Anda mungkin juga menyukai