Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA


OM SWASTYASTU
A. PENGERTIAN ETIKA

• Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani, Ethos yang artinya tempat tinggal
yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan,
sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala
sesuatu yang biasa dilakukan atau tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini,
etika berkaitan dengan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup
yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat.
• Etika selalu terkait dengan masalah nilai sehingga perbincangan tentang etika pada umumnya membicarakan tentang masalah
nilai (baik atau buruk). Frondizi menerangkan bahwa nilai merupakan kualitas yang tidak real karena nilai itu tidak ada untuk
dirinya sendiri, nilai membutuhkan pengemban untuk berada. Misalnya, nilai kejujuran melekat pada sikap dan kepribadian
seseorang . istilah nilai mengandung penggunaan yang kompleks dan bervariasi. Lacey menjelaskan bahwa paling tidak ada
enam pengertian nilai dalam penggunaan secara umum, yaitu :
• 1. Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
• 2. Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna, atau pemenuhan karakter untuk kehidupan seseorang.
• 3. Suatu kualitas atau tindakan sebagian membentuk identitas seseorang sebagai pengevaluasian diri, penginterpretasian
diri, dan pembentukan diri.
• 4. Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara berbagai kemungkinan tindakan.
• 5. Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain.
• 6. Suatu “objek nilai”, suatu hubungan yeng tepat dengan sesuatu yang sekaligus membentuk hidup yang yang berharga
dengan identitas kepribadian seseorang. objek nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan,
budaya, tradisi, lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.
B. ETIKA PANCASILA

• Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila
terkandung nilai – nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai
tersebut membentuk perilau manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
• Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan. Meskipun corak
deontologist dan teleologis termuat pula di dalamnya, namun etika keutamaan lebih dominan karena etika
Pancasila tercermin dalam empat tabiat saleh, yaitu :
• Kebijaksanaan, artinya melaksanakan suatu tindakan yang didorong oleh kehendak yang tertuju pada kebaikan
serta atas dasar kesatuan akal – rasa – kehendak yang berupa kepercayaan yang tertuju pada kenyataan mutlak
(Tuhan) dalam memelihara nilai-nilai hidup kemanusiaan dan nilai-nilai hidup religious.
• Kesederhanaan, artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam hal kenikmatan.
• Keteguhan, artinya membatasi diri dalam arti tidak melampaui batas dalam menghindari penderitaan.
• Keadilan artinya memberian sebagai rasa wajib kepada diri sendiri dan manusia lain, serta terhadap Tuhan
terkait dengan segala sesuatu yang telah menjadi haknya.

C. PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA

• Berikut adalah masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dan peran Pancasila sebagai solusi dari setiap
masalah yakni sebagai berikut
• Korupsi
• Korupsi sangat merugikan negara. Mereka adalah pencuri berdasi yang mengambil bukan haknya
melainkan hak rakyat dan pencurian uang itu tidak berjumlah sedikit miliaran bahkan triliunan. Negara
kita pada dasarnya memiliki kekayaan atau dana yang cukup untuk mensejahterkan rakyatnya namun
dikarenakan negara ini dikerumi oleh para koruptor sehingga uang negara terbuang sia-sia dan
mengakibatkan kesengsaraan bagi rakayt. Permasalahan ini dapat diatasi oleh sila pertama. Dalam
hukum agama Islam orang yang mencuri atau mengambil hak orang lain akan mendapatkan hukuman
potong tangan agar tidak ada yang mengikuti jejak orang tersebut ini adalah hukuman yang dapat
memberikan efek jera.
• Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk
• Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai swasembada beras. Padahal Indonesia adalah negara agraris
yang sangat luas. Namun karena kesejahteraan petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari mereka
yang menjual lahan pertaniannya dan dialih fungsikan menjadi perumahan. Kita juga tidak pernah
menikmati hasil bumi kita yang melimpah secara utuh. Justru pihak asing yang mengelola dan
mengambil hasil pertambangan kita, sedangkan kita hanya mendapatkan pemasukan dari pajak dan upah
buruh. Hal ini juga dapat diatas dengan sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seharusnya pemerintah membuat suatu program dukungan kepada petani memberikan segala yang
dibutuhkan petani agar menumbuhkan semangat mereka untuk menanam padi di lahan negara.
• Kasus SARA yang Merajalela
• Indonesia adalah negara yang memiliki suku bangsa dan agama yang beragam. Di sekitar kita mungkin
kehidupan antara umat beragaman sudah rukun. Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang
menyangkut SARA. Seperti meminta seorang pemimpin untuk turun hanya karena agamanya tidak sama
dengan agama mayoritas, perusakan tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, dan saling ejek
antar agama di dunia maya. Jika masalah ini dibiarkan terjadi, maka akan terjadi disintegrasi bangsa dan
sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa. Hal ini dapat dikendalikan dengan sila ketiga Persatuan
Indonesia. Negara ini kaya akan kebudayaan yang berbeda namun ini kembali pada kita semua tugas kita
sebagai sesama bangsa Indonesia yang memiliki latar belakang dan tujuan yang sama, kita memiliki
nasib yang sama.
• Kesenjangan Sosial
• Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana orang kaya akan tetap kaya sampai tujuh turunan, sedangkan
orang miskin tetaplah miskin walau sekeras apapun dia bekerja. Tidak hanya itu mereka yang kaya tidak
merasa puas apalagi bersyukur akan harta yang mereka miliki. Begitu pula dengan orang-orang yang
berada di kalangan bawah merasa susah menjalankan hidup akhirnya mereka melakukan hal-hal yang
seharusnya mereka tidak lakukan yang mengakibatkan marak kriminalitas di Indonesia. Hal ini dapat
dikendalikan dengan sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah
sebaiknya mengendalikan hal ini dengan membatasi kekayaan orang-orang kaya di Indonesia. Mereka
yang memiliki uang tidak terhingga melebihi kebutuhan akan dirinya lebih baik menyumbangkan
hartanya kepada masyarakat.
• Penegakan Hukum yang Lemah
• Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi kenapa hanya rakyat kecil yang dihukum? Penyebabnya
karena hukum di Indonesia masih bisa dipermainkan. Orang kaya masih bisa terbebas dari jeratan
hukum. Jangan dulu melihat kasus-kasus hukum yang besar, kita masih bisa melihat di sekitar kita.
Terutama saat ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu saja menyuap polisi tersebut. Kalau
terus saja dibiarkan begini, hancurlah Indonesia. Hal ini dapat diatasi dengan mengamalkan Pancasila
terutama sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab. Hukum yang tertulis maupun tidak tertulis telah
dibuat dengan banyak pertimbangan dengan hasil berupa peraturan yang tegas namun dalam
pelaksanaanya yang dilaksanakan oleh manusia sebagai pelaku tidak sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Oleh karena itu sebelum menjalankan aturan negara sebaiknya berbenah diri dahulu. Agar
tindakan kita sesuai dengan peraturan yang telah dibuat.
KESIMPULAN

• Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan
moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Hubungan antara nilai, norma, moral dan etika memang
sangat erat sekali dan kadangkala hal tersebut disamakan begitu saja. Namun sebenarnya hal tersebut
memiliki perbedaan.Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai Pancasila, yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.Suatu
perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut, namun juga
sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut. Pancasila sebagai sistem etika mempunyai lima
prinsip, yaitu : pluralisme, hak asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi, dan keadilan
sosial. Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat
mendasar, namun juga realistis dan aplikatif.Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa
tersebut, penyelenggara Negara dan warga Negara berprilaku secara baik bersumber pada nilai-nilai
pancasila dalam kehidupannya.
DISKUSI
•OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai