A. Identifikasi Masalah
Melalui analisis situasi dapat diidentifikasi berbagai macam
masalah. Masalah adalah kesenjangan antara hasil yang dapat dicapai
dengan target yang sudah ditentukan. Selain itu, masalah juga dapat
didefinisikan sebagai hambatan kerja dan kendala yang dialami dalam
melaksanakan kegiatan dan program kerja sesuai bidang masing-masing.
Di pelayanan kesehatan, masalah diklasifikasikan menjadi tiga jenis: 1.
masalah kesehatan yang dinyatakan dalam ukuran kesakitan (morbiditas)
dan kematian (mortalitas); 2. masalah faktor kesehatan, yaitu masalah
pada determinan kesehatan menurut H. L. Blum; dan 3. masalah
program, yaitu masalah pada sistem manajemen kesehatan (Sulaeman,
2014).
Meningkatkan cakupan
1. Desa/Kelurahan Universal 100% 98.3%
Child Immunization (UCI)
Angka kematian Demam
2. <1 3.8
Berdarah Dengue (DBD)
Cakupan penduduk yang
3. memiliki jaminan 85 73
pemeliharaan
Angka temuan kasus Tekanan
4. 23.79 4.32
Darah Tinggi
5. Angka temuan kasus TB 190 62
Rasio dokter gigi per satuan
6. 1/14.000 1/27.181
penduduk
Rasio bidan per satuan
7. 1/1.300 1/1.765
penduduk
Rasio dokter per satuan
8. 1/2.500 1/14.874
penduduk
Indeks Kepuasan Masyarakat
9. >80 20
di Puskesmas
10. Proporsi puskesmas PONED 33 29
C. Analisis Masalah
ENVIRONMENT PROSES P3 P2 P1
Setelah menentukan masalah yang menjadi prioritas, yaitu masalah tingginya angka
kesakitan DBD maka perlu dilakukan peninjauan penyebab masalah tersebut. Analisis
tinjauan tersebut didapatkan melalui data sekunder yang berasal dari data Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar yang berhubungan dengan rendahnya kepedulian masyarakat
terhadap DBD. Hasil analisis tersebut kami kembangkan dalam bentuk analisis SWOT
(Tabel 3.3) yang menunjukkan analisis sebab rendahnya kepedulian masyarakat terhadap
DBD.
S (Strength) W (Weakness)
G. Plan of Action
Selain itu juga terdapat program lain yaitu “Germas Tanam Serai Anti Nyamuk
DBD”, yaitu gerakan menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti serai,
lavender, bawang putih dan geranium.
1. Tujuan Program
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan
penanggulangan DBD melalui pemberdayaan masyarakat untuk melaksanakan
program dari oleh dan untuk masyarakat.
b. Menjalin hubungan kerjasama antara masyarakat, pemuka masyarakat dengan
tenaga kesehatan di Kabupaten Karanganyar.
c. Menurunkan angka kesakitan DBD.
d. Menumbuhkan kesadaran akan kesehatan melalui keikutsertaan langsung dalam
kegiatan pencegahan dan penanggulangan DBD.
e. Menciptakan konselor-konselor muda dalam usaha pencegahan dan
penanggulangan DBD.
2. Sasaran Program
a. Siswa SMP dan SMA Kabupaten Karanganyar : 100 orang
b. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Puskesmas di Kabupaten
Karanganyar, petugas puskesmas di Bidang Promosi Kesehatan, Dokter, Bidang
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kab.
Karanganyar, petugas Dinas Kesehatan di Bidang Promosi Kesehatan : 20 orang
c. Kader/karangtaruna di Kabupaten Karanganyar : 30 orang
3. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap program
Pra-kegiatan “Germas Pelikan” diadakan satu kali di awal program kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan PSN setiap dua bulan sekali,
4. Tempat
Pra-kegiatan ““Germas Pelikan” diadakan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar, sedangkan kegiatan PSN dilakukan di SMP SMA serta desa yang
ditanggung jawabi oleh setiap konselor muda.
5. Sarana dan Prasarana
a. Kursi sebanyak 150 buah
b. Sound system
c. Microphone
d. Roll kabel secukupnya
e. LCD
f. Proyektor
g. Laptop
h. Spanduk/banner acara
i. Leaflet flow chart kegiatan konselor muda
j. Benih ikan hias
k. Pin peresmian para konselor muda sebanyak 100 buah
6. Uraian Program
a. Pra-kegiatan “Germas Pelikan”
Kegiatan ini berupa penyampaian materi oleh dokter dan petugas Dinas
Kesehatan di Bidang P2P dan Promosi Kesehatan serta pelatihan kepada calon-
calon konselor muda yaitu siswa SMP dan SMA yang dipilih serta
karangtaruna/kader di Kabupaten Karanganyar. Disampaikan juga mengenai
manfaat penanaman tanaman yang dapat menjauhkan nyamuk, serta manfaat
memelihara ikan hias untuk mengurangi jentik nyamuk. Kemudian dilanjutkan
pembagian benih ikan untuk setiap wilayah kerja konselor muda. Dilanjutkan
pemaparan rencana kegiatan para konselor muda selama menjabat dan ditutup
dengan penyematan pin sebagai tanda peresmian sebagai konselor muda.
b. Pelaksanaan PSN
Kegiatan PSN diadakan tiap dua bulan sekali di masing-masing wilayah
kerja para konselor muda. Petugas puskesmas masing-masing wilayah akan
memonitoring keberjalanan kegiatan melalui output yang didapat dari setiap
kegiatan.
c. Reward untuk Konselor Muda Terbaik
Konselor muda yang mendapatkan hasil terbaik selama satu tahun menjabat
sebagai konselor muda, dinilai dari kinerja dan kebermanfaatan dari kinerjanya,
akan mendapatkan penghargaan sebagai konselor muda terbaik.
7. Susunan Acara Pra-Kegiatan “Germas Pelikan”
08.00-08.15 Pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar
08.15-10.00 Penyampaian materi, pelatihan, dan pemaparan
rencana kegiatan selama satu tahun
10.00-10.15 Penyematan pin dalam peresmian Konselor Muda
10.15-10.30 Penutupan
Rp2.330.000
Pengeluaran
Snack panitia, pembicara, dan peserta 150 x Rp4000 Rp600.000
Benih ikan Rp150.000
Penggandaan flowchart 150 x Rp200 Rp30.000
Pin 130 x Rp5.000 Rp650.000
Reward 3 x Rp 300.000 Rp900.000
Rp2.330.000