MAKALAH
MAKALAH
PENDAHULUAN
2.2.6 Woc
2.2.7 Komplikasi
a. Syok hipovolemik
b. Mal union
c. Non union
d. Delayed union
e. Tromboemboli, infeksi, koagulopati intravaskular diseminata (KID)
f. Emboli lemak
g. Sindro kompartemen
h. Cedera vaskular dan kerusakan saraf yang menimbulkan iskemia dan
gangguan saraf.
1.1 Pengkajian
1.1.1 Identitas klien
Tanggal Pengkajian : 02 September 2017 Agama : Islam
b. Mata
Distribusi alis dan bulu mata simetris, tulang orbital utuh, mata
simetris, kornea putih, refleks kornea (+), reflek cahaya pada pupil
miosis, konjungtiva anemis, lesi (-), pergerakan bola mata baik,
nyeri (-), lapang pandang baik, ketajaman mata baik.
c. Telinga
Kondisi aurikula utuh dan bersih, tulang mastoid normal, liang
telingan bersih, nyeri (-). Massa (-), perdarahan (-), infeksi (-),
kemampuan pendengaran baik, alat bantu dengar (-), benda asing (-
).
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, cuping hidung normal, massa (-). Tulang
kartilago hidung utuh, lubang hidung paten, bersih, sinus baik,
nyeri (-), alat bantu napas (-), NGT (-), perdarahan (-), daya
penciuman baik.
e. Mulut
Bibir simetris, warna bibir merah muda, tekstur lembut, rongga
mulut dan lidah bersih, pembengkakan nodus limfatikus (-), trakeas
simetris, peningkatan JVP (-). Jejas (-), kaku kuduk (-), massa (-),
trakeostomi (-).
1.1.7.2 Leher
Kondisi otot baik, klien mampu menggerakkan ke atas-bawah-depan-
belakang, pembengkakkan nodus limfatikus (-), trakea simetris,
peningkatan JVP (-), jejas (-), kaku kuduk (-), massa (-), trakeostomi (-).
1.1.7.3 Dada
a. Paru-paru
1) Inspeksi
Simetris kiri-kanan, bantu otot pernapasan (-), normal chest.
2) Palpasi
Krepitasi (-), pembengkakkan (-).
3) Perkusi
Bunyi paru
4) Auskultasi
Vesikular.
b. Jantung
1) Inspeksi
Pembengkakkan (-), iktus kordis tidak tampak.
2) Palpasi
Apeks jantung teraba dan tidak ada pembesaran.
3) Perkusi
Bunyi jantung
4) Auskultasi
Suara S1-S2 terdengar normal.
1.1.7.4 Payudara dan aksila
1.1.7.5 Tangan
Tangan simetris, CRT <3 detik, warna kulit kuning langsat, tekstur kasar
𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠
ada bekas luka, turgor kulit <3 detik, kulit lembab, 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 | 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠, nadi teraba
kuat, akral hangat, nodul-massa (-), edema tangan kanan (=), fraktur (-),
krepitasi (-), luka (-), clubing finger (-).
1.1.7.6 Abdomen
a. Inspeksi
Pembesaran abdomen (-), kulit perut lembab.
b. Palpasi
Nyeri (-), kulit lembut dan lembab.
c. Perkusi
Bunyi abdomen timpani (4 kuadran).
d. Auskultasi
Bising usus 16 x/menit.
1.1.7.9 Kaki
Bentuk dan ukuran kaki simetris, warna kulit kuning langsat, turgor kuli
<3 detik, tekstur lembut dan lembab, akral hangat, kekuatan otot baik,
kekuatan nadi simetris, edema (-), deformitas (-), fraktur (-), krepitasi (-),
malforasi (-), nodus-massa (-), luka (-), dekubitus (-), infeksi (-), nyeri (-
).
1.1.7.10 Punggung
Turgor <3 detik, tekstur lembut, kulit lembab, pergerakan punggung
sedikit terbatas, lordosis (-), kiposis (-), skoliosis (-), luka (-), dekubitus
(-), infeksi (-), nyeri (+).
1.1.11 Psiko-sosiol-spiritual
Klien mengatakan selama sakit tidak pernah sholat.
1.4 Intervensi
No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention
Keperawatan Classification (NOC) Classification (NIC)
1. Nyeri berhubungan Skala nyeri: Manajemen nyeri:
dengan agen cedera a. Nyeri (1-4) 1. Kaji nyeri secara
fisik; prosedur bedah Cemas (2-4) komfrehensif meliputi
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan
faktor pencetus.
2. Observasi verban dan
non verbal mengenai
ketidaknyamanan yang
disebabkan nyeri.
3. Gunakan strategi
komunikasi terapeutik
untuk mengakui
pengalaman rasa sakit
dan menyampaiakn
respon pasien terhadap
nyeri.
4. Eksplorasi pengetahuan
klien dan keyakinannya
tentang nyeri.
5. Tentukan dampak dari
pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
misalnya, tidur,nafsu
makan, aktivitas,
kognisi, suasana hati.
6. Evaluasi pengalaman
masa lalui dengan rasa
sakit untuk
memasukkan riwayat
individu dan keluarga,
yang sesuai.
7. Beri informasi tentang
rasa sakit, seperti
penyebab nyeri.
8. Kontrol faktor
lingkungan yang akan
mempegaruhi respon
klien terhadap
ketidaknyamanan
seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan
kebisingan.
9. Ajarkan teknik non
farmakologi (seperti
hipneterapi, relaksasi,
terapi napas dalam,
distrakti, dan massase).
10. Beri waktu untuk
istirahat atau tidur untuk
memfasilitasi nyeri.
11. Berikan informasi
kepada keluarga dari
strategi non farmakologi
yang di gunakan oleh
klien untuk mendorong
pendekatan preventif.
12. Kolaborasi bersama
dokter dan tim medis
lainnya untuk memilih
dan menerapkan
langkah-langkah
signigikan yang dapat
menghilangkan nyeri.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dengan adanya penjabaran materi diatas, diharapkan agar para mahasiswa/i
keperawatan :
a. Dapat mengetahui dan mengerti fraktur.
b. Dapat mengetahui dan menerapkan tentang asuhan keperawatan pada klien
dengan fraktur.