PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang
harus dilakukan untuk mengatasi paningkatan volume sampah tersebut adalah
dengan cara: mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan
masyarakat.
Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat
perhatian yang serius. sampah perkotaan dari tahun ke tahun terus meningkat
seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk. Permasalahan yang dialami
oleh pemerintah Kota dalam pengelolaan sampah dari penerimaan retribusi
kebersihan belum mampu membiayai teknis operasional dan pemeliharannya.
Pertambahan jumlah penduduk di perkotaan yang pesat berdampak
terhadap peningkatan jumlah sampah yang di hasilkan. Peningkatan jumlah
sampah yang tidak diikuti oleh perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana
pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah menjadi komplek,
antara lain sampah tidak terangkut dan terjadi pembuangan sampah liar, sehingga
dapat menimbulkan berbagai penyakit, kota kotor, bau tidak sedap, mengurangi
daya tampung sungai dan lain-lain.
Data survey timbulan sampah di RT.002/RW.001 Kelurahan Kemuning
Kota Banjarbaru pada 19 Maret 2014 lalu menunjukkan bahwa rata-rata timbulan
sampah yaitu sebesar 0,5 kg/org/hari dengan proporsi sampah organik mencapai
79% dan sisanya jenis anorganik. Sungguh jumlah yang tidak bisa dipandang
sebelah mata. Oleh karena itu, perlu tindak lanjut berupa pemberdayaan
masyarakat mengenai pentingnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sampah rumah tangga.
Hal ini sejalan dengan hasil observasi TPAST Gunung Kupang Kota
Banjarbaru yang mengeluhkan minimnya peran masyarakat dalam pengelolaan
sampah rumah tangga sehingga cukup menyulitkan pemrosesan sampah akhir di
TPAST Gunung Kupang Kota Banjarbaru.
B. Tujuan
Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah
tangga
Khusus
1. Upaya tindak lanjut hasil survey timbulan sampah
2. Menginventarisir tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah rumah
tangga
3. Mengajukan usulan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
C. Manfaat
1. Pengurangan volume sampah dari sumbernya dengan pemilihan, atau
pemrosesan dengan teknologi yang sederhana seperti komposting dengan
skala rumah tangga atau skala lingkungan.
2. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah di koordinir oleh kelompok
swadaya masyarakat (KSM), kelompok ini bertugas mengkoordinir
pengelolaan kebersihan lingkungan.
A. Pengertian Sampah
Pengertian sampah adalah suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh yang
punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia
atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang kelingkungan, (Slamet,2002).
Berdasarkan difinisi diatas, maka dapat dipahami sampah adalah :
1. Sampah yang dapat membusuk (garbage), menghendaki pengelolaan yang
cepat. Gas-gas yang dihasilkan dari pembusukan sampah berupa gas metan
dan H2S yang bersifat racun bagi tubuh.
2. Sampah yang tidak dapat membusuk (refuse), terdiri dari sampah plastik,
logam, gelas karet dan lain-lain.
3. Sampah berupa debu/abu sisa hasil pembakaran bahan bakar atau sampah.
4. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, yakni sampah B3 adalah sampah
karena sifatnya, jumlahnya, konsentrasinya atau karena sifat kimia, fisika dan
mikrobiologinya dapat meningkatkan mortalitas dan mobilitas secara
bermakna atau menyebabkan penyakit reversible atau berpotensi irreversible
atau sakit berat yang pulih.
5. menimbulkan bahaya sekarang maupun yang akan datang terhadap kesehatan
atau lingkungan apabila tidak diolah dengan baik.
B. Sasaran
Sasaran kegiatan meliputi 30 orang warga dari total penduduk 270 Jiwa di
RT 002/RW 001 Kelurahan Kemuning Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan
Selatan.
D. Uraian Kegiatan
Konsumsi
40 Snack kotak : 40 x Rp 5.000,- = Rp 200.000,-
F. Organisasi Pelaksana
A. Kesimpulan
Kegiatan pemberdayaan ini dapat menjadi media pengetahuan dan
pembelajaran kepada masyarakat, jika kontinyu, diindikasikan masyarakan akan
mandiri dalam mengelola sampah rumah tangga serta pengelolaan sampah skala
RT berbasis masyarakat. Implikasinya terhadap lingkungan, ekonomi dan
kesehatan akan semakin positif.
B. Saran
Pengetahuan dan pelatihan bagi masyarakat tentang pengelolaan sampah
rumah tangga harus terus disebarluaskan dan digiatkan guna keefektifan peran
serta masyarakat dalam penanganan sampah dari sumbernya.