Anda di halaman 1dari 101

STANDAR PELAYANAN MINIMUM

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


RSUD DAHA SEJAHTERA

RSUD DAHA SEJAHTERA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN


TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN


RSUD DAHA SEJAHTERA
Alamat : Pihanin Raya, Daha Selatan, Kab. Hulu
Sungai Selatan. Kalimantan Selatan 71253
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) RSUD Daha Sejahtera tahun 2018.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka


RSUD Daha Sejahtera diselenggarakan dengan pola Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). Oleh karena itu, guna memenuhi kelengkapan administrasi maka
RSUD Daha Sejahtera menyusun Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Harapan kami, dengan adanya laporan SPM ini dapat menjadi rujukan dalam
evaluasi proses pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit untuk
mewujudkan dan meningkatkan pelayanan secara optimal.

Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini sangat jauh dari
sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah semata, sehingga kritik dan
saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan ini sangat kami
harapkan.

Pada akhirnya, atas perhatian dan kerjasamanya dari semua pihak, kami
sampaikan terimakasih.

Direktur RSUD Daha


Sejahtera

dr. Artaty
NIP: 198405272011012012

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Is 2
BAB I PENDAHULUAN 3
Latar Belakang 3
Landasan Hukum 5
Tujuan 6
Pengertian Dan Ruang Lingkup 6
Kerangka Konseptual Penyusunan SPM 7
Hak Dan Kewajiban Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimum 8
Metodologi Penyusunan SPM 9

BAB II INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL 10


Jenis Pelayanan 10
Standar Input 14
Standar Output Dan Outcome 16
Mekanisme Pengukuran 17

BAB III STANDAR PELAYANAN MINIMAL 19


Uraian Standar Pelayanan …………… ………………………………………….. 19
Pencapaian Indikator Standar Pelayanan Minimal …..…………………………. 74

BAB IV JENIS DAN ALUR PELAYANAN 82


Jenis Pelayanan 82
Alur Pelayanan 76

BAB V PENUTUP 100

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 2


BAB PENDAHULUAN
I

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daha Sejahtera Kabupaten Hulu
Sungai Selatan sebagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat, mempunyai
peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
sehingga diharapkan dapat mengembangkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan holistik seiring dengan perkembangan jenis penyakit, kemajuan
teknologi ilmu kedokteran dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi akan mutu
layanan kesehatan. Kondisi tersebut akan dapat terwujud apabila jumlah, jenis
dan mutu layanan dapat disediakan dan ditingkatkan oleh unsur-unsur yang
berperan dalam menentukan arah kebijakan dan pelaksanaan operasional rumah
sakit.

Pemerintah sebagai eksekutor kebijakan publik telah mengeluarkan


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum yang
memberikan peluang bagi setiap rumah sakit pemerintah untuk lebih leluasa
menentukan keputusan-keputusan strategis dan operasionalnya. Pengertian atau
definisi BLU diatur dalam Pasal 1 angka 23 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, yaitu: “Badan Layanan Umum adalah instansi di
lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas”.

Tujuan dibentuknya BLU adalah sebagaimana yang diamanatkan dalam


Pasal 68 ayat (1) yang menyebutkan bahwa: “Badan Layanan Umum dibentuk untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kemudian ditegaskan
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 3
kembali dalam PP Nomor 23 Tahun 2005 sebagai peraturan pelaksanaan dari Pasal
69 ayat (7) UU Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 2 yang menyebutkan bahwa: “BLU
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi
dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat”.

Adalah suatu pilihan yang tepat bagi RSUD Daha Sejahtera sebagai
penyedia jasa layanan kesehatan di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk
merespon Peraturan Pemerintah tersebut menuju Badan Layanan Umum. Sebagai
BLU, sebagaimana penjabaran Undang-Undang, Rumah sakit adalah instansi di
lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Praktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi


berdasarkan kaidah-kaidah manajemen rumah sakit yang baik (good clinical
governance) dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan
berkesinambungan. Good clinical governance sendiri adalah konsep untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas untuk menjamin agar tujuan rumah
sakit tercapai dengan penggunaan sumberdaya seefisien mungkin.

Implementasi praktek bisnis yang sehat sesuai prinsip efisiensi dan


produktivitas hanya jika, kinerja rumah sakit dapat diukur, dievaluasi dan dijadikan
umpan balik perencanaan berikutnya. Siklus tersebut membutuhkan suatu
dokumen standar tentang penyelenggaraan pelayanan (pelayanan medik,
penunjang medik, keperawatan dan manajemen) yang minimum harus
diselenggarakan oleh rumah sakit atau Standar Pelayanan Minimum (SPM), yang
selanjutnya akan dijadikan target pembanding apakah pelayanan rumah sakit
produktivitasnya bertumbuh secara efisien sesuai dengan kualitas yang diharapkan
dari tahun ke tahun.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 4


B. LANDASAN HUKUM
Penyusunan SPM tidak lepas dari berbagai aturan yang dijadikan landasan
penyusunannya, yaitu:
1. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimum.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah..
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 228/Menkes/SK/III/2002 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimum Rumah Sakit yang Wajib
Dilaksanakan Daerah.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang SPM Rumah
Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 tahun 2014 tentang Rumah Sakit
Kelas D Pratama
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tentang
klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit
10. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 061 Tahun 2013 tentang
Pedoman Umum Penerapan Standar Pelayanan Minimal Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
11. Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Pembuatan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
kelas D Pratama Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor
10 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Publik Pada Rumah Sakit Umum
Daerah Daerah Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
13. Peraturan Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 8 Tahun 2018 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera
kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 5


C. TUJUAN
Sebagai instrumen pengendalian rumah sakit, maka SPM menjadi hal yang
wajib dilaksanakan oleh unit-unit pelayanan yang ada, dengan tujuan:
1. Menjamin hak masyarakat untuk menerima setiap jenis layanan yang
disediakan rumah sakit dengan mutu tertentu yang dilakukan masing- masing
unit pelayanan.
2. Menentukan jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan suatu
layanan sesuai klasifikasi rumah sakit, sehingga SPM dapat menjadi dasar
penentuan kebutuhan pembiayaan dalam mengusulkan anggaran kepada
Panitia Anggaran Daerah dan DPRD.
3. Menentukan usulan perimbangan keuangan dan/atau bantuan lain fungsi
pelayanan kesehatan yang lebih adil dan transparan dari pemerintah pusat atau
pihak lain.
4. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap masyarakat. Sebaliknya,
masyarakat dapat mengukur sejauhmana rumah sakit dapat memenuhi
kewajibannya dalam menyediakan pelayanannya.
5. Memperjelas tugas pokok rumah sakit dan mendorong terwujudnya checks and
balances yang efektif.
6. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat dalam proses
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit.
7. Menyamakan pemahaman tentang defenisi operasional, indicator kinerja,
ukuran atau satuan, rujukan, target nasional untuk tahun 2020 sampai dengan
tahun 2025, standar satuan pencapaian kinerja dan sumber data.

D. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


Sebagai suatu sub sistem pelayanan kesehatan, target grup pelayanan
kesehatan rumah sakit adalah jumlah pasien yang memanfaatkan rumah sakit,
dengan demikian pemenuhan SPM terbatas pada cakupan mutu layanan tertentu
atas sejumlah masyarakat yang menggunakan jasa layanan rumah sakit. Hal
tersebut untuk menghindari deferensiasi persepsi tentang SPM yaitu pemenuhan
kewenangan wajib yang memiliki target grup cakupan layanan dasar dan esensial
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 6
terhadap angka kesakitan (morbiditas) di suatu wilayah yang menjadi bagian dari
kebijakan fungsi pelayanan kesehatan Pemerintah Daerah.
SPM rumah sakit adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah
sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik
rawat inap maupun rawat jalan yang minimum harus diselenggarakan rumah sakit.
SPM memiliki pengertian sebagai standar kinerja pelayanan atas pelaksanaan
Standard Operating Procedure (SOP) pada setiap jenis layanan.
Hubungan SPM Kewenangan Wajib Bidang Kesehatan, SPM Rumah Sakit
dan Standard Operating Procedure adalah sebagai berikut:

Target Grup: Standar kinerja pelayanan dengan


SPM Kewenangan
ruang lingkup populasi masyarakat di suatu
Wajib Bidang
wilayah atas pelayanan kesehatan dasar dan
Kesehatan
esensial yang disediakan Pemerintah

Target Grup: Standar kinerja pelayanan dengan


SPM Rumah Sakit ruang lingkup masyarakat/pasien yang
menggunakan jasa layanan yang disediakan
rumah sakit

Digunakan sebagai pedoman langkah-langkah


Standard Operating
kerja pelaksanaan pelayanan yang wajib
Procedure (SOP)
dipatuhi seluruh petugas pelayanan

E. KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN SPM

Kepuasan pasien atas pelayanan rumah sakit terletak pada bagaimana


rumah sakit mampu mengidentifikasi kebutuhan dan karakteristik pasien yang
dilayani. Kebutuhan dan karakteristik yang telah diidentifikasi tersebut digunakan
untuk merencanakan dan merancang suatu produk layanan yang dibutuhkan ke
dalam suatu proses yang memenuhi standar- standar teknis dan mutu produk
layanan. Standar teknis tersebut dibuat berdasarkan kaidah-kaidah profesi medis
yang telah diakui secara nasional dan atau internasional dan diukur pencapaian
kinerjanya dengan indikator-indikator keberhasilan.

RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah rumah sakit
tipe D yang pembentukkannya melalui proses identifikasi kondisi masyarakat
sebagai pengguna. Dengan demikian segala aktivitas yang dilakukan rumah sakit

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 7


memiliki ruang lingkup sesuai karakteristik tipe yang dimilikinya. Keberadaan
standar peralatan, Sumber Daya Manusia dan bangunan rumah sakit merupakan
titik awal untuk menentukan kemampuan yang dapat dilakukan rumah sakit dalam
melaksanakan pelayanannya. Standar tersebut akan dijadikan dasar dalam
penetapan standar cakupan minimum layanan yang seharusnya mampu disediakan
rumah sakit untuk mencapai mutu layanan yang diinginkan.

Sesuai kerangka konseptual input-output model, maka standar penyediaan


sumber daya tersebut merupakan unsur input dari pelayanan manajemen rumah
sakit untuk mendukung proses layanan baik medis, penunjang medis maupun
keperawatan sebagai core bisnis rumah sakit.

F. HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DALAM PELAKSANAAN STANDAR


PELAYANAN MINIMUM

SPM berisikan indikator-indikator mulai dari penyediaan sumberdaya,


cakupan layanan dan mutu layanan, yang digunakan sebagai alat ukur
keberhasilan. Bagi rumah sakit, penetapan dan pencapaian indikator SPM tersebut
merupakan hak dan kewajiban rumah sakit, yang dapat diuraikan sebagaimana
tersebut di bawah ini.
Hak Rumah Sakit:
1. Rumah sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakit
sesuai dengan kondisi atau keadaan yang ada di rumah sakit tersebut (hospital
by laws).
2. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
peraturan rumah sakit.
3. Rumah sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala
instruksi yang diberikan dokter kepadanya.
4. Rumah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit
melalui panitia kredensial.
5. Rumah sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi
(termasuk pasien, pihak ketiga, dan lain-lain).
6. Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.

Kewajiban rumah sakit:


Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 8
1. Rumah sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan
oleh pemerintah.
2. Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan
suku, ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial pasien.
3. Rumah sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan
kelas perawatan (duty of care).
4. Rumah sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas
perawatan (quality of care).
5. Rumah sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di unit UGD tanpa
meminta jaminan materi terlebih dahulu.
6. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan perawatan umum yang
dibutuhkan.
7. Rumah sakit wajib menyediakan sarana dan peralatan medik (medical
equipment) sesuai dengan standar yang berlaku.
8. Rumah sakit wajib menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa
dalam keadaan siap pakai (ready for use).
9. Rumah sakit wajib merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak
memiliki sarana, prasarana, peralatan dan tenaga yang diperlukan.
10. Rumah sakit wajib mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana
pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.
11. Rumah sakit wajib melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi
dan hukum bilamana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapat
perlakuan tidak wajar atau tuntutan hukum dari pasien atau keluarganya.
12. Rumah sakit wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang
bekerja di rumah sakit tersebut.
13. Rumah sakit wajib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan
medik, penunjang medik dan non medik.

G. METODOLOGI PENYUSUNAN SPM

SPM RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan disusun


dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, wawancara
dan menyebarkan formulir-formulir pengumpulan data yang dilakukan oleh tim

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 9


yang dibentuk dengan surat tugas. Seluruh isi materi SPM telah ditelaah dan
dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi medis
yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari tim.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 10


BAB INDIKATOR STANDAR
II PELAYANAN MINIMUM

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah (SPM RSUD)


bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat memberikan layanan
paripurna.
2. Memberikan pemberdayaan sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD agar dapat memberikan
peningkatan pelayanan kesehatan.

SPM RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah standar
pelayanan berdasarkan kewenangan yang telah diserahkan yang harus
dilaksanakan RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta sebagai instrument pembinaan dan
pengawasan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan kepada RSUD Daha
Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Standar pelayanan berisikan indikator-indikator kinerja yang penetapannya harus
memenuhi 4 kriteria sebagai berikut:
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai. Dengan demikian indikator memiliki target pencapaian yang realistis
dan dapat dicapai sesuai dengan kemampuan minimum yang dimiliki rumah
sakit sesuai dengan kelasnya.
2. Dapat dipercaya (reliable) yaitu didasarkan pada data yang akurat dan
didokumentasikan sesuai dengan sistem informasi yang memadai.
3. Sensitif, yaitu cukup peka terhadap kebutuhan pengendalian dan pengambilan
keputusan perencanaan.
4. Spesifik, yaitu memiliki tujuan tertentu sehingga dapat menunjukkan obyek
penilaian yang jelas pada pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi.
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 11
Setiap indikator ditetapkan standar minimum pencapaiannya. Standar
minimum adalah suatu kondisi minimum yang mampu dicapai RSUD Daha
Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam kurun waktu tertentu.
SPM RSUD adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit,
pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat
inap maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit.
Indikator adalah merupakan variabel ukuran atau tolak ukur yang dapat
menunjukkan indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu untuk mengukur
kinerja rumah sakit yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu:
a. Input, adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur sarana dan
prasarana yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan misalnya jumlah
dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain.
b. Proses, adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja
pelaksanaan pelayanan yang diberikan rumah sakit, misalnya kecepatan
pelayanan, ketetapan pelayanan, pelayanan yang ramah dan lain-lain.
c. Output, adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keluaran
langsung atas pelayanan yang diberikan rumah sakit, misalkan jumlah pasien
yang dioperasi, jumlah yang dilayani dan lain-lain.
d. Outcome, yang dapat menjadi tolak ukur dan merupakan dampak dari hasil
pelayanan, misalnya kepuasan pelanggan rumah sakit.
e. Benefit, adalah tolak ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit
maupun penerima pelayanan atau pasien, misalnya biaya pelayanan yang
lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit.
f. Impact, tolak ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas misalnya
angka kematian ibu dan bayi yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat.

Selanjutnya indikator tersebut dijabarkan menjadi indikator kinerja


berdasarkan jenis pelayanan/instalasi yaitu: rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
kamar operasi/bedah sentral, laboratorium, farmasi, gizi, radiologi, pemulasaraan
jenazah, fisioterapi, sanitasi dan pemeliharaan lingkungan, pemeliharaan sarana
prasarana, ICU, unit transfusi darah, rekam medik. Atas kelompok-kelompok
pelayanan tersebut, ditetapkan jenis pelayanan yang merupakan area pengukuran
dan indikator kinerja sebagai tolok ukur penilaian atas standar minimum yang

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 12


mampu dicapai berdasarkan target pencapaian tiap tahun selama lima tahun.
Proyeksi pencapaian tiap tahun selama lima tahun yang ditetapkan pada RSUD
Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan didasarkan pada hasil pengukuran
tahun 2019. Standar yang ditetapkan mulai tahun 2020 sebagai awal target kinerja
BLUD.

A. JENIS PELAYANAN
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 24 tahun 2014
tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama, maka kriteria klasifikasi rumah sakit umum
tipe D Pratama berdasarkan jenis pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas D paling sedikit
meliputi: pelayanan medic, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan dan
kebidanan, pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang nonklinik, dan
pelayanan rawat inap.
2. Pelayanan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf a, paling sedikit
terdiri dari: pelayanan gawat darurat, pelayanan medik umum, pelayanan medik
spesialis dasar; dan pelayanan medik spesialis penunjang.
4. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24
(dua puluh) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan
pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan
stabilisasi sesuai dengan standar.
5. Pelayanan keperawatan diselenggarakan sesuai dengan kompetensi dan
standar praktik keperawatan.
6. Pelayanan laboratorium diselenggarakan sesuai standar pelayanan
laboratorium.
7. Pelayanan radiologi harus memenuhi persyaratan perijinan dari institusi yang
berwenang untuk penyimpanan, penggunaan sampai dengan pembuangan
limbah radioaktif.
8. Pelayanan farmasi diselenggarakan dalam rangka memenuhi ketersediaan obat
untuk kebutuhan pelayanan kesehatan meliputi penyediaan, pengelolaan, dan
distribusi sediaan farmasi, perbekalan kesehatan habis pakai, dan pelayanan
farmasi klinik.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 13


9. Selain pelayanan medik umum, Rumah Sakit Kelas D Pratama dapat
memberikan pelayanan medik spesialistik dasar diberikan oleh dokter spesialis,
residen tahap mandiri, atau dokter dengan kewenangan tambahan tertentu
sesuai dengan kebutuhan pelayanan medik spesialistik dasar meliputi:
pelayanan kebidanan dan kandungan; pelayanan kesehatan anak; pelayanan
penyakit dalam; dan pelayanan bedah.

B. STANDAR INPUT
Meskipun sumberdaya (input) yang digunakan untuk pelayanan cukup
beragam, namun dalam menetapkan standar minimum penyediaan sumberdaya
pelayanan pada RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibatasi
pada penyediaan tenaga pelayanan, peralatan medis dan luasan bangunan.
Pertimbangan pembatasan dikarenakan sumberdaya-sumberdaya tersebut adalah
paling berpengaruh dalam operasi bisnis rumah sakit. Meskipun demikian, tidak
menutup kemungkinan perlu pengembangan lebih lanjut terhadap standar
penyediaan sumberdaya tersebut sesuai kebutuhan rumah sakit berdasarkan
pertimbangan profesional. SPM penyediaan sumberdaya pelayanan pada RSUD
Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan jumlah agregat
standar input pada masing-masing unit layanan.
Berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dalam Pasal
7 sampai dengan Pasal 16 diatur tentang persyaratan rumah sakit, di antaranya
adalah Pasal 10 tentang Ruangan, Pasal 12 tentang SDM dan Pasal 16 tentang
Peralatan, yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 56 Tahun 2014 Pasal 54 Standar SDM untuk Rumah Sakit tipe D, maka
sudah menjadi kewajiban rumah sakit untuk memenuhi standar tersebut, sehingga
berdasarkan aturan tersebut RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai
Selatan berkewajiban memenuhi persyaratan tersebut agar terhindar dari sanksi
berupa pencabutan izin rumah sakit.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 14


1. Tenaga Pelayanan.
Table 3-1
STANDAR TENAGA PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT KELAS D

STANDAR
NO UNIT PELAYANAN KETERANGAN
(MINIMAL)
A PELAYANAN MEDIK DASAR
DOKTER UMUM 4
DOKTER GIGI 1
DOKTER SPESIALIS 1
B PELAYANAN MEDIK SP DASAR
PENYAKIT DALAM 1
BEDAH 1
OBGYN 1
ANAK 1
C KEFARMASIAN:
- APOTEKER SBG KEPALA INSTALASI 1
FARMASI
- APOTEKER RAWAT INAP DAN RAWAT 1
JALAN
- APOTEKER SBG KOORDINATOR 1
PENERIMAAN, DISTRIBUSI DAN
PRODUKSI
SESUAI
- TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN BEBAN KERJA
F KEPERAWATAN
PERAWAT & BIDAN 2 BANDING 3 PERAWAT : TT
G TENAGA KESEHATAN LAIN SESUAI
KEBUTUHAN
H TENAGA NON KESEHATAN RS

2. Peralatan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit, maka standar minimum peralatan yang
harus ada di sebuah rumah sakit tipe D untuk tiap-tiap unit pelayanan adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 (Tabel 1 s.d. tabel. 16). Standar
peralatan tersebut dinilai dari tiga aspek yaitu:
a. Kelengkapan peralatan yaitu jumlah bobot peralatan yang ada dibagi dengan
jumlah bobot peralatan sesuai standar.
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 15
b. Kondisi peralatan yaitu jumlah peralatan dengan kondisi baik dibagi jumlah
seluruh peralatan yang ada.
c. Kalibrasi peralatan (untuk yang disyaratkan) yaitu jumlah peralatan yang ada
yang memiliki sertifikat kalibrasi dibagi dengan jumlah peralatan yang wajib
kalibrasi.

3. Luas Gedung
Berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan Tahun 2008, standar luas gedung rumah sakit
adalah sebagai berikut:

Table 3-2
STANDAR LUAS GEDUNG

NO BANGUNAN STANDAR
1 Luas Bangunan 2.633 m2
2 Ruang Periksa 3, 45 x 3,45 m2

C. STANDAR OUTPUT DAN OUTCOME


Standar output adalah indikator yang digunakan ucntuk mengukur kinerja
rumah sakit atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang dapat diukur
secara langsung setelah pelayanan diberikan, seperti ketepatan waktu pelayanan,
jumlah yang dilayani, pemeliharaan alat, dan lain-lain sebagainya, sedangkan
standar outcome dan impact adalah hasil yang diharapkan sebagai tolok ukur
kinerja yang diukur setingkat lebih tinggi dari output, seperti kepuasan pelanggan,
angka kematian, kejadian Infeksi, dan lain-lain.
Indikator SPM rumah sakit pada RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu
Sungai Selatan berpedoman pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129
Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 061 Tahun 2013
tentang Pedoman Umum Penerapan Standar Pelayanan Minimal Di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Standar output, outcome dan impact disajikan dalam Lampiran 2 (Tabel 1
sampai dengan Tabel 20.). Sedangkan penanganan penyakit digunakan untuk
mengukur kemampuan rumah sakit dalam menangani sepuluh penyakit dengan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 16


frekuensi kejadian terbanyak di masing-masing unit pelayanan medis. Data
sepuluh penyakit terbanyak di RSUD Daha Sejahtera Kabupaten Hulu Sungai
Selatan beserta indikator dan standarnya disajikan dalam Lampiran 2 (Tabel 21
s.d. 22).

D. MEKANISME PENGUKURAN
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit diukur melalui kegiatan
pengukuran yang mekanismenya diatur dalam definisi operasional dalam
Kepmenkes 129 Tahun 2008 sebagai berikut:
1. Jenis Pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah
Sakit kepada masyarakat.
2. Dimensi Mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap
jenis dan mutu pelayanan dilihat dari akses, efektivitas, efisiensi, keselamatan
dan keamanan kenyamanan, kesinambungan pelayanan kompetensi teknis
dan hubungan antar manusia berdasarkan standar WHO.
3. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu
organisasi dalam menyediakan produk dalam bentuk jasa pelayanan atau
barang kepada pelanggan.
4. Indikator Kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi
kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahane
terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu
yang harus dicapai.
6. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator
7. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber
data untuk tiap indikator
8. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan
9. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
indikator kinerja

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 17


10. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja
11. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa dicapai
12. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan.

Uraian mekanisme pengukuran SPM tiap pelayanan selengkapnya disajikan


dalam Bab IV.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 18


BAB STANDAR PELAYANAN
III MINIMUM

A. URAIAN STANDAR PELAYANAN


1. PELAYANAN GAWAT DARURAT.
a. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa
Judul Kemampuan menangani life saving di Gawat Darurat
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam
memberikan Pelayanan Gawat Darurat
Definisi Operasional Life Saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia
dengan urutan Airway, Breath, Circulation
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan
life saving di Gawat Darurat
Denominator Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan
penanganan life saving di Unit Gawat Darurat
Sumber Data Rekam Medik di Gawat Darurat
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan Data

2. Jam buka pelayanan gawat darurat


Judul Jam buka pelayanan Gawat Darurat
Dimensi Mutu Keterjangkauan
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 jam di setiap
rumah sakit
Definisi Operasional Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap
memberikan pelayanan selama 24 jam penuh.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 19


Numerator Jumlah kumulatif jam buka Gawat Darurat dalam satu
bulan
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber Data Laporan Bulanan
Standar 24 Jam
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan Data

3. Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat


ACLS/ATLS/BLS/PPGD

Judul
Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang
bersertifikat ACLS/ATLS/BLS/PPGD

Dimensi Mutu Kompetensi teknis


Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga
kompeten dalam bidang kegawatdaruratan
Definisi Operasional Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga
yang sudah memiliki sertifikat pelatihan
ATLS/ACLS/BLS/PPGD
Frekuensi Pengumpulan Tiga bulan sekali
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat
ATLS/ACLS/BLS/PPGD
Denominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan
kegawatdaruratan
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggung jawab Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Pengumpulan Data

4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana


Judul Ketersediaan tim penanggulanangan bencana
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan
penanggulangan bencana

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 20


Definisi Operasional Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk
di rumah sakit dengan tujuan untuk penanggulangan
akibat bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah Tim penanggulangan bencana yang ada di
rumah sakit
Denominator Tidak ada
Sumber Data Instalasi gawat darurat
Standar satu tim
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat/Tim Mutu
Pengumpulan Data

5. Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Judul Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah
Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai
mendapat pelayanan dokter (menit)
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan
sejakkedatanagan semua pasien yang di sampling
secara acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n =
50)
Sumber Data Sample
Standar ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat/Tim Mutu/Panitia Mutu
Pengumpulan Data

6. Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat

Judul Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
mampu memberikan kepuasan pelanggan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 21


Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang di berikan
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
Gawat Darurat yang disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang disurvei
(minimal n = 50)
Sumber Data Survei
Standar ≥ 70 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat/Tim Mutu/Panitia Mutu
Pengumpulan Data

7. Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat

Judul Kematian Pasien ≤ 24 jam di Gawat Darurat


Dimensi Mutu Efektifitas dan Keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional Kematian ≤ 24 jam adalah kematian yang terjadi dalam
periode 24 jam sejak pasien datang
Frekuensi Pengumpulan Tiga bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan
Numerator Jumlah pasien yang meninggal dalam periode ≤ 24 jam
sejak pasien datang
Denominator Jumlah seluruh yang ditangani di Gawat Darurat
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤2‰
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan Data

8. Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka


Judul Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka
Dimensi Mutu Akses dan Keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan
mampu segera memberikan pertolongan pada pasien
gawat darurat
Definisi Operasional Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak
rumah sakit sebagai jaminan terhadap pertolongan
medis yang akan diberikan
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 22
Frekuensi Pengumpulan Tiga bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan
Numerator Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar
uang muka
Denominator Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan Data

b. PELAYANAN RAWAT JALAN


1. Pemberi pelayanan di klinik spesialis
Judul Pemberi pelayanan di klinik spesialis
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis
yang kompeten
Definisi Operasional Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di
rumah sakit yang dilayani oleh dokter spesialis (untuk
rumah sakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS
sesuai dengan special privilege yang diberikan)
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh
dokter spesialis dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam waktu
satu bulan
Sumber Data Register rawat jalan poli klinik spesialis
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpulan Data

2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan


Judul Ketersediaan pelayanan rawat jalan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik
yang minimal harus ada di rumah sakit
Definisi Operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan
spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit.
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 23
Ketersediaan pelayanan rawat jalan untuk rumah sakit
khusus disesuaikan dengan spesifikasi dari rumah sakit
tsb.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada
(kualitatif)
Denominator Tidak ada
Sumber Data Register rawat jalan
Standar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan
dan bedah
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan Data

3. Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwa


Judul Ketersediaan pelayanan rawat jalan di rumah sakit jiwa
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan yang minimal
harus ada di rumah sakit jiwa
Definisi Operasional Pelayanan rawat jalan dilaksanakan di rumah sakit.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada
(kualitatif)
Denominator Tidak ada
Sumber Data Register rawat jalan
Standar Minimal:
a. NAPZA
b. Gangguan Psikotik
c. Gangguan Neurotik
d. Gangguan Organik
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan Data

4. Buka Pelayanan Sesuai Ketentuan


Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik
pada hari kerja di rumah sakit

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 24


Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan
rawat jalan oleh tenaga spesialis jam buka 08.00 s.d.
13.00 setiap hari kerja kecuali Jum’at
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka
sesuai ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik
dalamsatu bulan
Sumber Data Register rawat jalan
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan Data

5. Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Judul Waktu tunggu di Rawat Jalan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada
hari kerja di setiap rumah sakit yang mudah dan cepat
diakses oleh pasien
Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai
pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang
disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
Sumber Data Survei Pasien rawat jalan
Standar ≤ 60 menit
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan/Komite Mutu/Tim Mutu
Pengumpulan Data

6. Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan


Judul Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 25


Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
rawat jalan yang disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvei
(minimal n = 50)
Sumber Data Survei
Standar ≥ 90 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan/Tim Mutu/Panitia Mutu
Pengumpulan Data

7. Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan strategi DOTS


Judul Pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani dengan
strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses, efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasein
tuberkulosis dengan strategi DOTS
Definisi Operasional Pelayanan rawat jalan tuberkulosis dengan strategi
DOTS adalah pelayanan tuberkulosis dengan 5 strategi
penanggulangan tuberkulosis nasional. Penegakan
diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberkulosis
harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis,
pengobatan harus menggunakan paduan obat anti
tuberkulosis yang sesuai dengan standar
penanggulanagn tuberkulosis nasional, dan semua
pasien yang tuberkulosis yang diobati dievaluasi secara
kohort sesuai dengan penanggulangan nasional
Frekuensi Pengumpulan Tiap tiga bulan
Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkulosis yang
ditangani dengan strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberkulosis yang
ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan
Sumber Data Register rawat jalan, register TB 03 UPK
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpulan Data

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 26


c. PELAYANAN RAWAT INAP
1. Pemberi pelayanan rawat inap
Judul Pemberi pelayanan rawat inap
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang
kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan
tenaga perawat yang kompeten (minimal D3)
Frekuensi Pengumpulan 6 bulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi
pelayanan diruang rawat inap yang sesuai dengan
ketentuan
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang
bertugas di rawat inap
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpulan Data

2. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap


Judul Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi
untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap
sesuai kebutuhan pasien
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai
dokter sebagai penanggung jawab
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber Data Rekam medik
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpulan Data

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 27


3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
Judul Ketersediaan pelayanan rawat inap
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal
harus ada di rumah sakit
Definisi Operasional Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit
yang diberikan tirah baringdi rumah sakit. Untuk rumah
sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi rumah
sakit tsb.
Frekuensi Pengumpulan 3 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada
(kualitatif)
Denominator Tidak ada
Sumber Data Register rawat inap
Standar Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan
dan bedah (kecuali rumah sakit khusus disesuaikan
dengan spesifikasi rumah sakit tsb)
Penanggungjawab Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpulan Data

4. Jam Visite Dokter Spesialis


Judul Jam visite dokter spesialis
Dimensi Mutu Akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap
ketepatan waktu pemberian pelayanan
Definisi Operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter
spesialis setiaphari kerja sesuai dengan ketentuan
waktu kepada setiap pasien yang menjadi
tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00
sampai dengan 14.00
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai
dengan 14.00 yang disurvei
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang
disurvei
Sumber Data Survei
Standar 100 %

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 28


Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Inap/Komite Medik/Panitia Mutu
Pengumpulan Data

5. Kejadian Infeksi Pasca Operasi


Judul Kejadian infeksi pasca operasi
Dimensi Mutu Keselamatan, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan
pasca operasi yang bersih sesuai standar
Definisi Operasional Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial
pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang
dilaksanakan di rumah sakit yang ditandai oleh rasa
panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor)
dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x
24 jam
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisa tiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi
dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤ 1,5 %
Penanggungjawab Ketua Komite Medik/Komite Mutu/Tim Mutu
Pengumpulan Data

6. Angka Kejadian Infeksi Nosokomial


Judul Angka kejadian infeksi nosokomial
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial
rumah sakit
Definisi Operasional Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialamioleh
pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit
yang meliputi dekubitus, phlebitis, sepsis, dan infeksi
luka operasi
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisa tiap tiga bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi
nosokomial dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber Data Survei, laporan infeksi nosokomial
Standar ≤ 1,5 %
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 29
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Inap/Komite Medik/Panitia Mutu
Pengumpulan Data

7. Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat Kecacatan/Kematian


Judul Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi
pasien
Definisi Operasional Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh
selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di
kamar mandi, dsb, yang berakibat kecacatan atau
kematian
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisa tiap bulan
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi
jumlah pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau
kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpulan Data

8. Kematian Pasien > 48 Jam


Judul Kematian Pasien > 48 Jam
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah
sakit yang aman dan efektif
Definisi Operasional Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi
sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap
masuk rumah sakit
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam
dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber Data Rekam Medis
Standar ≤ 0,24 % ≤ 2,4/1000 (internasional) (NDR ≤ 25/1000,
Indonesia)
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 30
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu
Pengumpulan Data

9. Kejadian Pulang Paksa


Judul Kejadian pulang paksa
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas
pelayanan rumah sakit
Definisi Operasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien
atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang
oleh dokter
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Sumber Data Rekam Medis
Standar ≤5%
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu
Pengumpulan Data

10. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap


Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan rawat inap
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan rawat inap
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang
disurvey (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber Data Survei
Standar ≥ 90 %
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu
Pengumpulan Data

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 31


11. Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi DOTS
Judul Pasien rawat Inap tuberkulosis yang ditangani dengan
strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses, efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat Inap bagi pasein
tuberkulosis dengan strategi DOTS
Definisi Operasional Pelayanan rawat inap tuberkulosis dengan strategi
DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi
penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan
diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis
harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis,
pengobatan harus menggunakan paduan obat anti
tuberculosis yang sesuai dengan standar
penanggulanagn tuberculosis nasional, dan semua
pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara
kohort sesuai dengan penanggulangan nasional
Frekuensi Pengumpulan Tiap tiga bulan
Data
Periode Analisa Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang
ditangani dengan strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang
ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan
Sumber Data Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpulan Data

d. BEDAH SENTRAL
1. Waktu Tunggu Operasi Elektif
Judul Waktu tunggu operasi elektif
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan penanganan antrian
pelayanan bedah
Definisi Operasional Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu
mulai dokter memutuskan untuk operasi yang terencana
sampai dengan operasi mulai dilaksanakan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 32


Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana
dari seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤ 2 hari
Penanggungjawab Ketua Instalasi Bedah Sentral
Pengumpulan Data

2. Kejadian Kematian Dimeja Operasi


Judul Kejadian kematian dimeja operasi
Dimensi Mutu Keselamatan, efektifitas
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan bedah sentral dan
anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional Kematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi
di atas meja operasi pada saat operasi berlangsung
yang diakibatkan oleh tindakan anastesi maupun
tindakan pembedahan
Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa Tiap bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah pasien yang meninggal dimeja operasi dalam
satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan
dalam satu bulan
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤1%
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

3. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi


Judul Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana
pasien dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang
semestinya dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang
dilakukan operasi adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 33


Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam
waktu satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤ 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

4. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang


Judul Tidak adanya kejadian operasi salah orang
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana
pasien dioperasi pada orang yang salah
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu satu
bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤ 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

5. Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi


Judul Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi
dan kesesuaiannya dengan tindakan operasi rencana
yang telah ditetapkan
Definisi Operasional Kejadian salah satu tindakan pada operasi adalah
kejadian pasien mengalami tindakan operasi yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami salah tindakan
operasi dalam waktu satu bulan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 34


Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤ 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

6. Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing Pada Tubuh Pasien


Setelah Operasi
Judul Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada
tubuh pasien setelah operasi
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian
dimana benda asing sepertikapas, gunting, peralatan
operasi dalam tubuh pasien akibat tundakan suatu
pembedahan
Definisi Operasional Kejadian salah satu tindakan pada operasi adalah
kejadian pasien mengalami tindakan operasi yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya
benda asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu
bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar ≤ 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

7. Komplikasi Anastesi Karena Over Dosis, Reaksi Anantesi dan Salah


Penempatan Endotracheal Tube
Judul Komplikasi anastesi karena over dosis, reaksi anantesi
dan salah penempatan endotracheal tube
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarkannya kecermatan tindakan anastesi dan
monitoring pasien selama proses penundaan
berlangsung
Definisi Operasional Komplikasi anastesi adalah kejadian yang tidak
diharapkan sebagai akibat komplikasi anastesi antara
lain karena over dosis, reaksi anantesi dan salah
penempatan endotracheal tube

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 35


Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan sentinel event
Data
Periode Analisa 1 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah pasien yang mengalami komplikasianastesi
dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar ≤6%
Penanggungjawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/Komite Medis

e. PERSALINAN DAN PERINATOLOGI (KECUALI RUMAH SAKIT KHUSUS DI


LUAR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK)
1. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Judul Kejadian kematian ibu karena persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap
pelayanan persalinan.
Definisi Operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
perdarahan, pre eklamsia, eklampsia, partus lama dan
sepsis.
Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada
kehamilan trimester kedua, pre-eklampsia dan elampsia
merupakan kumpulan dari dua dari tiga tanda, yaitu :
- Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik >110
mmHg
- Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4- pada pemeriksaan
kualitati
- Oedem tungkai
Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran.
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan
Data
Periode Analisis Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena
pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 36


Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan,
pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis.
Sumber Data Rekam medis rumah sakit
Standar Pendarahan < 1 % pre-eklampsia < 30 %, sepsis <
0,2 %
Penanggungjawab Komite Medik

2. Pemberi pelayanan persalinan normal


Judul Pemberi pelayanan persalinan normal
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan normal adalah dokter
Sp,OG, dokter umum terlatih (asuhan persalinan
normal) dan bidan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter umum terlatih
(asuhan persalinan normal) dan bidan yang
memberikan pertolongan persalinan normal.
Denominator Jumlah seluruh tenaga yang memberi pertolongan
persalinan normal.
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Komite Mutu

3. Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit


Judul Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit adalah
Tim PONEK yang terdiri dari dokter Sp,OG, dengan
dokter umum dan bidan (perawat yang terlatih).
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Tersedianya tim dokter Sp.OG, dokter umum, bidan dan
perawat terlatih.
Denominator Tidak ada

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 37


Sumber Data Kepegawaian dan rekam medis
Standar Tersedia
Penanggungjawab Komite Mutu

4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi


Judul Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan
operasi oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
adalah dokter Sp,OG, dokter spesialis anak, dokter
spesialis anastesi
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak,
dokter spesialis anastesi yang memberikan pertolongan
persalinan dengan tindakan operasi.
Denominator Jumlah seluruh tenaga yang melayani persalinan
dengan tindakan operasi
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Komite Mutu

5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr-2500 gr


Judul Kemampuan menangani BBLR 1500 gr-2500 gr
Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam
menangani BBLR
Definisi Operasional BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500
gr-2500 gr
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah BBLR 1500 gr-2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator Jumlah seluruh BBLR 1500 gr-2500 gr yang ditangani
Sumber Data Rekam medis
Standar 100 %
Penanggungjawab Komite Medik/Komite Mutu

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 38


6. Pertolongan Persalinan Melalui Seksio Cesaria
Judul Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Dimensi Mutu Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya pertolongan di rumah sakit yang sesuai
dengan indikasi dan efisien.
Definisi Operasional Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui
pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar < 100 %
Penanggungjawab Komite Mutu

7. a Keluarga Berencana
Judul Keluarga Berencana Mantap
Dimensi Mutu Ketersediaan pelayanan kontrasepsi mantap
Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional Keluarga berencana yang menggunakan metode
operasi yang aman dan sederhana pada alat reproduksi
manusia dengan tujuan menghentikan fertilitas oleh
tenaga yang kompeten
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jenis pelayanan KB mantap
Denominator Jumlah peserta KB
Sumber Data Rekam medik dan laporan KB rumah sakit
Standar 100 %
Penanggungjawab Direktur Pelayanan Medik
Pengumpulan Data

7. b Konseling KB Mantap
Judul Keluarga Berencana Mantap
Dimensi Mutu Ketersediaan kontrasepsi mantap
Tujuan Mutu dan kesinambungan pelayanan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 39


Definisi Operasional Proses konsultasi antara pasien dengan bidan terlatih
untuk mendapatkan pilihan pelayanan KB mantap yang
sesuai dengan pilihan status kesehatan pasien.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah konseling layanan KB mantap
Denominator Jumlah peserta KB mantap
Sumber Data Laporan unit layanan KB
Standar 100 %
Penanggungjawab Direktur Pelayanan Medik
Pengumpulan Data

8. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu
pelayanan persalinan
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan persalinan.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber Data Survei
Standar > 80 %
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu

f. PELAYANAN INTENSIF
1. Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam

Judul Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif


dengan kasus yang sama < 72 jam
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 40


Definisi Operasional Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat
inap dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif
dengan kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif
dalam 1 bulan.
Sumber Data Rekam medis
Standar <3%
Penanggungjawab Komite Medik/Mutu

2. Pemberi Pelayanan Unit Intensif

Judul Pemberi pelayanan unit intensif


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten
Definisi Operasional Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan
dokter spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani,
perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai
dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan
sertifikat perawat mahir ICU/setara yang melayani
pelayanan perawatan intensif
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang
melayani perawatan intensif
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Komite Medik/Mutu

g. RADIOLOGI
1. Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax foto
Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 41


Definisi Operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah
tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan
menerima hasil yang sudah diekspertisi
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax
foto dalam satu bulan.
Denominator Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut.
Sumber Data rekam medis
Standar <3%
Penanggungjawab Kepala Instalasi RadiologI

2. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan


Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan
diagnosis
Definisi Operasional Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis
Radiologi yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan pembacaan foto rontgen/ hasil pemeriksaan
radiologi. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah
dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi
pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada
dokter yang meminta.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh
dokter spesialis radiologi dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam 1
bulan.
Sumber Data Register di Instalasi Radiologi
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi RadiologI

3. Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen


Judul Kejadian kegagalan pelayanan rontgen
Dimensi Mutu Efektifitas dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan
rontgen
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 42
Definisi Operasional Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto
yang tidak dapat dibaca
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Sumber Data Register radiology
Standar <2%
Penanggungjawab Kepala Instalasi Radiologi

4. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
radiologi
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan radiology
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber Data Survei
Standar > 80 %
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu/Tim Mutu

h. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK


1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

lJudul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi


Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia
darah. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
untuk pemeriksaan laboratorium adalah tenggang

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 43


waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan
menerima hasil yang sudah diekspertisi.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang
disurvei dalam bulan tersebut.
Sumber Data Survei
Standar < 140 menit (manual)
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

2. Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium

Judul Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan
laboratorium dilakukan oleh tenaga ahli untuk
memastikan ketepatan diagnosis.
Definisi Operasional Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter
spesialis patologi klinik yang mempunyai kewenangan
untuk melakukan pembacaan hasil pemeriksaan
laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adalah adanya
tandatangan pada lembar hasil pemeriksaan yang
dikirimkan pada dokter yang meminta.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah hasil lab. yang diverifikasi hasilnya oleh dokter
spesialis patologi klinik dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu
bulan
Sumber Data Register di instalasi laboratorium
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

3. Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium

Judul Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan


laboratorium
Dimensi Mutu Keselamatan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 44


Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah
penyerahan hasil laboratorium pada salah orang.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium
dalam satu bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil
laboratorium salah orang dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam
bulan tersebut
Sumber Data Rekam medis
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

4. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
laboratorium
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan laboratorium.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber Data Survei
Standar > 80 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

i. REHABILITASI MEDIK
1. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan.

Judul Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan


rehabilitasi yang direncanakan.
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 45
Tujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi
sesuai yang direncanakan
Definisi Operasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan
program rehabilitasi yang direncanakan.
Frekuensi Pengumpulan 3 bulan
Data
Periode Analisis 6 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi
medik dalam 3 bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar < 50 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik

Judul Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi


medik
Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam
rehabilitasi medik
Definisi Operasional Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah
memberikan atau tidak memberikan tindakan
rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidak sesuai
dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai dengan
pedoman/standar pelayanan rehabilitasi medik.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi
medik dalam 1 bulan dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam
1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang deprogram rehabilitasi
medik dalam 1 bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 46


3. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
rehabilitasi medik
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan rehabilitas medik.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber Data Survei
Standar > 80 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

j. FARMASI
1.a Waktu tunggu pelayanan obat jadi

Judul Waktu tunggu pelayanan obat jadi


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang
waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan
menerima obat jadi
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut.
Sumber Data Survei
Standar < 30 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 47


1.b Waktu tunggu pelayanan obat racikan

Judul Waktu tunggu pelayanan obat racikan


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi Operasional Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang
waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan
menerima obat racikan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan
pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut.
Sumber Data Survei
Standar < 60 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian
obat
Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey
dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvei
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 48


3. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan pelanggan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
farmasi
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan farmasi.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei (dalam prosen)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber Data Survei
Standar > 80 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

4. Penulisan resep sesuai formularium

Judul Penulisan resep sesuai formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Operasional Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di
rumah sakit.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sample yang sesuai
formularium dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
dalam satu bulan (n minimal 50)
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Farmasi

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 49


k. GIZI
1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien

Judul Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien


Dimensi Mutu Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi Operasional Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
adalah ketepatan penyediaan makanan, pada pasien
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat
makanan tepat waktu dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Sumber Data Survei
Standar > 90 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap

2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien

Judul Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien


Dimensi Mutu Efektifitas dan efisien
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan
instalasi gizi
Definisi Operasional Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang
tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman
asuhan gizi rumah sakit)
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien yang
disurvei
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Sumber Data Survei
Standar > 20 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 50


3. Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet

Judul Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet


Dimensi Mutu Keamanan, efisien
Tujuan Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan
instalasi gizi
Definisi Operasional Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan
dalam memberikan jenis diet.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pemberian makanan yang disurvei dikurangi
jumlah pemberian makanan yang salah diet.
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam satu bulan
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Gizi/Kepala Instalasi Rawat Inap

l. TRANSFUSI DARAH
1. Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi

Judul Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan


transfusi
Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kemampuan bank darah rumah sakit
dalam menyediakan kebutuhan darah.
Definisi Operasional Cukup jelas
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat
dipenuhi dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan bank
darah

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 51


2. Kejadian reaksi transfusi

Judul Kejadian reaksi transfusi


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada UTD
Definisi Operasional Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan
(KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk
reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisi akibat
golongan darah tidak sesuai, atau gangguan sistem
imun sebagai akibat pemberian transfusi darah.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam
satu bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar < 0,01%
Penanggungjawab Kepala UTD

m. PELAYANAN GAKIN
1. Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit
pelayanan

Judul Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS


pada setiap unit pelayanan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap
masyarakat miskin
Definisi Operasional Pasien Keluarga Miskin (GAKIN) adalah pasien
pemegang kartu askeskin
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien GAKIN yang dilayani rumah sakit dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien GAKIN yang datang ke rumah
sakit dalam satu bulan.
Sumber Data Register pasien
Standar 100 %

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 52


Penanggungjawab Direktur

2. Waktu tunggu di pelayanan Gakin

Judul Waktu tunggu di Pelayanan Gakin


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gakin pada hari kerja di
setiap Rumah Sakit yang udah dan cepat diakses
oleh pasien
Defenisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai
pasien menyerahkan berkas sampai selesai
diverifikasi, maximal 10 menit.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah komulatif waktu tunggu pelayanan Gakin
yang disurvei
Denominator Jumlah seluruh pasien Gakin yang disurvei.
Sumber Data Survei Pasien Gakin
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Pelayanan Gakin .

n. REKAM MEDIK
1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan

Judul Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah


selesai pelayanan
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam
kelengkapan informasi rekam medik.
Definisi Operasional Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang
telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam
setelah selesai pelayanan rawat jalan atau setelah
pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang
meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan,
pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan yang
diisi lengkap
Denominator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan.
Sumber Data Survei
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 53
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rekam Medik/wadir pelayanan medik.

2. Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas

Judul Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan


informasi yang jelas
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk
memberikan kepada pasien dan mendapat persetujuan
dari pasien akan tindakan medik yang dilakukan.
Definisi Operasional Informed concent adalah persetujuan yang diberikan
pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang
disurvei yang mendapat informasi lengkap sebelum
memberikan persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang
disurvei dalam 1 bulan
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rekam Medik

3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan

Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan


rawat jalan
Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat
jalan
Definisi Operasional Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen
rekam medis pasien baru atau pasien lama yang
digunakan pada pelayanan rawat jalan. Waktu
penyediaan dokumen rekam medik mulai dari pasien
mendaftar sampai rekam medis disediakan/ditemukan
oleh petugas.
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 54


Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis
sampel rawat jalan yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N
tidak kurang dari 100).
Sumber Data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat
jalan untuk pasien baru/diruang rekam medis untuk
pasien lama.
Standar Rerata < 10 menit
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rekam Medik

4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap

Judul Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan


rawat inap
Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medik
rawat inap
Definisi Operasional Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen
rekam medis pasien baru atau pasien lama yang
digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu
penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat
inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat
inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap
tersedia di bangsal pasien.
Frekuensi Pengumpulan tiap bulan
Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis
sampel rawat inap yang diamati
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis rawat inap yang
diamati
Sumber Data Hasil survei pengamatan diruang pendaftaran rawat
jalan
Standar Rerata < 15 menit
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rekam Medik

o. PENGOLAHAN LIMBAH
1. Baku mutu limbah cair

Judul Baku mutu limbah cair


Dimensi Mutu Keselamatan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 55


Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap
keamanan limbah cair rumah sakit
Definisi Operasional Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair
yang dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan
ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan
indikator :
BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter
PH : 6-9
Frekuensi Pengumpulan 3 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit
yang sesuai dengan baku mutu.
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair.
Sumber Data Hasil pemeriksaan
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala IPSRS

2. Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan

Judul Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai dengan


aturan
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah padat
infeksius di rumah sakit
Definisi Operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah pada akibat
proses pelayanan yang mengandung bahan-bahan
yang tercemar jasad renik yang dapat menularkan
penyakit dan/atau dapat mencederai, antara lain:
1. Sisa jarum suntik
2. Sisa ampul
3. Kasa bekas
4. Sisa jaringan
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola
sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan
standar prosedur operasional yang diamati

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 56


Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang
diamati
Sumber Data Hasil pengamatan
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala IPSRS / Kepala K3 RS

p. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi

Judul Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat


direksi
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya
perbaikan pelayanan di rumah sakit
Definisi Operasional Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat
direksi adalah pelaksanaan tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh peserta pertemuan terhadap
kesepakatan atau keputusan yang telah diambil dalam
pertemuan tersebut sesuai dengan permasalahan pada
bidang masing-masing
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan direksi yang ditindaklanjuti
dalam satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam
satu bulan
Sumber Data Notulen rapat
Standar 100 %
Penanggungjawab Direktur

2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja

Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi rumah sakit
dalam menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan.
Definisi Operasional Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban RS
untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 57
periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian
indikator-indikator yang ada pada SPM (Standar
Pelayanan Minimal), indikator-indikator kinerja pada
rencana strategik bisnis rumah sakit dan indikator-
indikator kinerja yang lain yang dipersyaratkan oleh
pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 3 bulan sekali.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
Data
Periode Analisis 3 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
dilakukan minimal 3 bulan dalam satu tahun
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun
dalam satu tahun
Sumber Data Bagian Tata Usaha
Standar 100 %
Penanggungjawab Direktur

3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai.
Definisi Operasional Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua
periode dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
Data
Periode Analisis 1 tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai
periode kenaikan pangkat dalam satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan
kenaikan pangkat dalam satu tahun.
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha

4. Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala

Judul Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala


Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 58


Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap
kesejahteraan pegawai
Definisi Operasional Usulan kenaikan berkala adalah kenaikan gaji secara
periodik sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku
(UU No. 8/1974, UU No. 43/1999)
Frekuensi Pengumpulan Satu tahun
Data
Periode Analisis Satu tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai
periode kenaikan gaji berkala dalam satu tahun.
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan
kenaikan gaji berkala dalam satu tahun.
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha

5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun

Judul Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam


pertahun
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap
kualitas sumber daya manusia
Definisi Operasional Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan
kompetensi karyawan yang dilakukan baik dirumah
sakit ataupun di luar rumah sakit yang bukan
merupakan pendidikan formal. Minimal per karyawan 20
jam per tahun.
Frekuensi Pengumpulan Satu tahun
Data
Periode Analisis Satu tahun
Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
jam per tahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Standar > 60 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha

6. Cost Recovery

Judul Cost recovery


Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 59


Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di rumah
sakit
Definisi Operasional Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional
dalam periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah
pembelanjaan operasional dalam periode waktu
tertentu.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Standar > 40 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan

7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah
sakit
Definisi Operasional Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus
kas
Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal
10 setiap bulan berikutnya
Frekuensi Pengumpulan Tiga bulan
Data
Periode Analisis Tiga bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum
tanggal setiap bulan berikutnya dalam tiga bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan
dalam tiga bulan
Sumber Data Sub bagian kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Tata Usaha/Keuangan

8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap

Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan


pasien rawat inap
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 60


Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi
pembayaran pasien rawat inap
Definisi Operasional Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua
tagihan pelayanan yang telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien
rawat inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh
pulang oleh dokter sampai dengan informasi tagihan
diterima oleh pasien.
Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan
Data
Periode Analisis Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan
pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Denominator Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu
bulan
Sumber Data Hasil pengamatan
Standar < 2 jam
Penanggungjawab Bagian Keuangan

9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu

Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai


kesepakatan waktu
Dimensi Mutu Efektivitas,
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam
memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Definisi Operasional Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada
karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam
satu bulan.
Frekuensi Pengumpulan Tiap 6 bulan
Data
Periode Analisis Tiap 6 bulan
Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif
Denominator 6
Sumber Data Catatan di bagian keuangan
Standar 100 %
Penanggungjawab Bagian Keuangan

10. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan


Dimensi Mutu Efektivitas,

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 61


Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah
sakit.
Definisi Operasional Ilaporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus
kas.
Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal
10 setiap bulan berikutnya.
Frekuensi Pengumpulan Tiap 3 bulan
Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum
tanggal 10 setiap bulan berikutnya dalam tiga bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan
dalam tiga bulan.
Sumber Data Catatan di bagian keuangan
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Bagian Keuangan

q. AMBULANCE/KERETA JENAZAH
1. Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah

Judul Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan ambulance/kereta jenazah yang
dapat diakses setiap waktu oleh pasien/keluarga pasien
yang membutuhkan.
Definisi Operasional Waktu pelayanan ambulance/kereta jenazah adalah
ketersediaan waktu penyediaan ambulance/kereta
jenazah untuk memenuhi kebutuhan pasien/keluarga
pasien
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisis Tiga bulan sekali
Numerator Total waktu buka (dalam jam) pelayanan ambulance
dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari dalam bulan tersebut
Sumber Data Instalasi gawat darurat
Standar 24 jam
Penanggungjawab Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 62


2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah
sakit

Judul Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta


jenazah di rumah sakit
Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam
menyediakan kebutuhan pasien akan
ambulance/kereta jenazah
Definisi Operasional Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta
jenazah adalah waktu yang dibutuhkan mulai
permintaan ambulance/kereta jenazah diajukan oleh
pasien/keluarga pasien di rumah sakit sampai
tersedianya ambulance/kereta jenazah. Maksimal 30
menit
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah penyediaan ambulance/kereta jenazah yang
tepat waktu dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah
dalam satu bulan
Sumber Data Catatan penggunaan ambulance/kereta jenazah
Standar 100 %
Penanggungjawab Penanggungjawab ambulance/kereta jenazah

r. PEMULASARAAN JENAZAH
1. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah

Judul Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap
kebutuhan pasien akan pemulasaraan jenazah.
Definisi Operasional Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah
adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien dinyatakan
meninggal sampai dengan jenazah mulai ditangani oleh
petugas.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 63


Numerator Total kumulatif waktu pelayanan pemulasaraan jenazah
pasien yang diamati dalam satu bulan
Denominator Total pasien yang diamati dalam satu bulan
Sumber Data Hasil pengamatan
Standar < 2 jam
Penanggungjawab Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah

s. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT


1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

Judul Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat
Definisi Operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah
waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima
sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan
terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan,
maksimal dalam waktu 15 menit harus sudah
ditanggapi.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang
atau sama dengan 15 menit dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu
bulan
Sumber Data Catatan laporan kerusakan alat
Standar > 80 %
Penanggungjawab Kepala IPRS

2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat

Judul Ketepatan waktu pemeliharaan alat


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat
Definisi Operasional Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang
menunjukkan periode pemeliharaan/service untuk tiap-
tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 64


Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service)
tepat waktu dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan
pemeliharaan dalam satu bulan
Sumber Data Register pemeliharaan alat
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala IPRS

3. Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat
waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.

Judul Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang


terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan
kalibrasi.
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium
Definisi Operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan
peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (BPFK)
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
Data
Periode Analisis 1 tahun
Numerator Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat
waktu dalam satu tahun
Denominator Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1
tahun
Sumber Data Buku register
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

t. PELAYANAN LAUNDRY
1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang

Judul Tidak adanya kejadian linen yang hilang


Dimensi Mutu Efisiensi dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan
laundry

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 65


Definisi Operasional Tidak ada
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam
satu tahun
Denominator Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling
tersebut
Sumber Data Survei
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laundry

2. Kecepatan penyediaan linen untuk ruang rawat inap.

Judul Kecepatan penyediaan linen untuk ruang inap


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan di bagian loundry.
Definisi Operasional Kecepatan penyediaan linen adalah terpenuhinya
kebutuhan linen untuk ruang rawat inap sesuai waktu
yang ditentukan.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisis Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah komulatif waktu tunggu pengambilan linen
dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pengambilan linen dalam satu bulan
Sumber Data Survei
Standar 1 hari
Penanggungjawab Kepala Instalasi Laundry

u. MEDICAL CHEK UP

1. Pelayanan medical chek up


Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Terjadinya pelayanan Medical Chek Up disetiap rumah
sakit

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 66


Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam buka dimulainya
pelayanan Medical Chek Up : Jam buka 08:00 s/d
14:00.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisis Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah hari pelayanan Medical Chek Up yang buka
sesuai ketentuan dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan Medical Chek Up dalam
1 bulan
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala Medical Chek Up

2. Pemberi pelayanan medical chek up


Judul Pemberi pelayanan medical chek up
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan medical chek up dengan tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Penberi pelayanan medical chek up adalah Dokter
Umum, Dokter Spesialis dan perawat D3
Frekuensi Pengumpulan Satu bulan
Data
Periode Analisis Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah tenaga Dokter Umum, Dokter Spesialis, dan
Perawat D3
Denominator Jumlah seluruh tenaga Dokter dan Perawat yang
memberi pelayanan
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100 %
Penanggungjawab Komite Medik/Mutu

3. Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambannya persepsi pelanggan terhadap
pelayanan Medical Chek Up.
Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
pelanggan terhadap pelayanan edical Chek Up
Frekuensi Pengumpulan Satu bulan
Data
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 67
Periode Analisis Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei
Denominator Jumlah pasien yang disurvei
Sumber Data Survei
Standar 80 %
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu / Tim Mutu

v. ASKES CENTER
1 Pelayanan askes center
Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan Askes Center di setiap Rumah
Sakit
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam buka dimulainya
pelayanan Askes Center. Jam Buka 08:00 – 14:00
Frekuensi Pengumpulan Tiap 1 bulan
Data
Periode Analisis Tiap 1 bulan
Numerator Jumlah pelayanan Askes Center yang buka sesuai
dengan kententuan dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan Askes Center dalam 1
bulan
Sumber Data Askes Cente
Standar 100 %
Penanggungjawab Askes Center

2. Semua pasien verifikasi terlayani

Judul Semua pasien verifikasi terlayani


Dimensi Mutu Akses dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kemampuan pelayanan Askes Center
dalam melayani verifikasi.
Definisi Operasional Verifikasi adalah penyeleksian kelengkapan
persyaratan dan pemberian jaminan, waktu maximal 10
menit.
Frekuensi Pengumpulan Tiap 1 bulan
Data
Periode Analisis Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah Pasien Askes yang diverifikasi dalam 1 bulan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 68


Denominator Jumlah seluruh Pasien Askes Center yang di verifikasi
dalam 1 bulan.
Sumber Data Survei Pasien Askes Center
Standar 100 %
Penanggungjawab Askes Center

3. Waktu verifikasi

Judul Waktu Verifiksi


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan di Askes Center
Definisi Operasional Waktu verifikasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menyeleksi persyaratan dan pemberian jaminan ,
maximal 19 menit
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah komulatif waktu verifikasi pelayanan Askes
Center yang disurvey dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah Pasien Askes Center yang dilayani dalam 1
bulan
Sumber Data Survey Pasien Askes Center
Standar 5 – 10 menit
Penanggungjawab Askes Center

4. Kepuasan pasien askes


Judul Kepuasan Pasien Askes
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien Askes terhadap
pelayanan Askes Center
Definisi Operasional Kepuasan Pasien Askes adalah pernyataan puas oleh
pasien Askes terhadap pelayanan Askes Center
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvey
Denominator Jumlah total pasien yang di survey
Sumber Data Survey
Standar 80 %
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 69
Penanggungjawab Ketua Komite Mutu / Tim Mutu

w. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI


1. Tim PPI

Judul Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih


Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya anggota Tim PPI yang kompeten untuk
melaksanakan tugas-tugas Tim PPI
Definisi Operasional Adalah anggota Tim PPI yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjut PPI
Frekuensi Pengumpulan Tiap 3 bulan
Data
Periode Analisis Tiap 1 bulan
Numerator Jumlah anggota tim PPI yang sudah terlatih
Denominator Jumlah anggota Tim PPI
Sumber Data Kepegawaian
Standar 75 %
Penanggungjawab Ketua Komite PPI

2. Koordinasi APD

Judul Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)


Dimensi Mutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan
pengunjung
Tujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RS
Definisi Operasional Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh,
tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari
penularan penyakit di RS seperti masker, sarung tangan
karet, penutup kepala, sepatu boots dan gaun
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
Data
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah instalasi yang menyediakan APD
Denominator Jumlah instalasi di rumah sakit
Sumber Data Survei
Standar 75 %
Penanggungjawab Tim PPI

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 70


3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah sakit

Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan


infeksi nosokomial di rumah sakit
Dimensi Mutu Keamanan pasien, petugas dan pengunjung
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di
RS
Definisi Operasional Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial,
pengumpulan data (ceck list) pada instalasi yang
tersedia di RS, minimal 1 parameter (ILO, ILI, VAP, ISK)
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
Data
Periode Analisis 1 bulan
Numerator Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan
pelaporan
Denominator Jumlah instalasi yang tersedia
Sumber Data Survei
Standar 75 %
Penanggungjawab Tim PPI RS
Keterangan :

- ILO : Infeksi Luka Operasi

- ILI : Infeksi Luka Infus

- VAP : Ventilator Associated Pneumonie

- ISK : Infeksi Saluran Kemih

MASUKAN TENTANG PENATALAKSANAAN TUBERCULOSIS (TB) DI RS

Jenis Standar
No. Indikator
Pelayanan
1. Rawat Jalan a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
60 %
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di Rumah Sakit
2. Rawat Inap a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan 60
mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di rumah sakit

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 71


a. Rawat Jalan
1. Kegiatan penegakan diagnosis Tuberculosis (TB)

Judul Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan


mikroskopis TB
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan
Tujuan Terlaksananya diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
Definisi Operasional Penegakan diagnosis pasti TB melalui
pemeriksaan mikroskopis pada pasien rawat jalan
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB di RS dalam 3 bulan
Denominator Jumlah penegakan diagnosis TB di RS dalam 3
bulan
Sumber Data Rekam medik
Standar 60 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

2. Kegiatan pencatatan dan pelaporan (TB) di RS

Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan


(TB) di RS
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di
RS
Definisi Operasional Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang
berobat rawat jalan ke RS.
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat
dan dilaporkan
Denominator Seluruh kasus TB rawat jalan di RS
Sumber Data Rekam medik
Standar 60 %
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 72
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

b. Rawat Inap
1. Kegiatan penegakan diagnosis Tuberculosis (TB)

Judul Penegakan kegiatan TB melalui pemeriksaan


mikroskopis TB
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan
Tujuan Terlaksananya diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
Definisi Operasional Penegakan diagnosis pasti T melalui pemeriksaan
mikroskopis pada pasien rawat inap.
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB dalam 3 minggu
Denominator Jumlah penegakan diagnosis TB dalam 3 bulan
Sumber Data Rekam medik
Standar 60 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Inap

2. Kegiatan pencatatan dan pelaporan Tuberculosis (TB) di RS

Judul Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan


Tuberculosis (TB) di RS
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di
RS
Definisi Operasional Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang
berobat rawat inap ke RS.
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien TB rawat inap yang dicatat
dan dilaporkan
Denominator Seluruh kasus TB rawat inap di RS
Sumber Data Rekam medik

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 73


Standar 60 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Inap

B. PENCAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL RSUD DAHA


SEJAHTERA

Berikut ini hasil pencapaian standar pelayanan minimal pada 14 layanan


kesehatan di RSUD Daha Sejahtera pada tahun 2018, yaitu:

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
Kemampuan menangani life saving anak dan 100%
1 100%
dewasa
2 Jam buka pelayanan gawat darurat (kabupaten) 100% 100%
3 Pemberi pelayanan gawat darurat yang
bersertifikat yang masih berlaku 8,3% 8,3%
BLS/PPGD/GELS/ALS
4 Ketersediaan tim penanggulangan bencana 0 Satu tim
5 Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat ≤ 5 Menit
darurat terlayani
100% setelah
pasien
datang
6 Kepuasan pelanggan pada gawat darurat 89,9% ≥ 70%
7 Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat ≤0,2%
(Pindah
0.25% kepelayanan
RI setelah 8
jam)
8 Tidak adanya pasien yang diharuskan
100% 100%
membayar uang muka

2. Ruang Rawat Jalan

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 100% Dokter
Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik 100% Spesialis
Spesialis
2 Ketersediaan pelayanan rawat jalan Klinik Anak 1. Klinik Anak
belum ada

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 74


Klinik P 2. Klinik
dalam 100 Penyakit dalam
%
Klinik 3. Klinik
kebidanan Kebidanan
100%
Klinik 4. Klinik
Bedah Bedah
belum ada
3 Jam buka pelayanan 100% 08.00 – 13.00
WITA setiap
hari kerja
kecuali jumat
08.00 – 11.00
WITA

4 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit


≤ 90 menit
5 Kepuasan pelanggan di rawat jalan ≥ 90%
89,7%
6 a. Penegakan diagnosis TB melalui a. ≥60%
0
pemeriksaan mikroskopis TB
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan b. ≥60%
0
pelaporan TB di rumah sakit
Dirumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera untuk kunjungan dokter
spresialis hanya berupa kunjungan yang dibuat berdasarkan perjanjian antara pihak
rumah sakit dengan dokter spesialis, untuk kunjungan dokter spesialis yang
terjadwal dengan RSUD Daha Sejahtera tahun 2018 adalah dokter spesialis
penyakit dalam, anak dan obgyn, sehingga pada tahun 2018 RSUD Daha Masih
Keterbatasan dokter spesialis.

Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB dan


Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit belum
terlaksana karena karena dokter yang bertanggung jawab terdahap penanganan
dianosa TB secara spesifik

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Pemberi pelayanan rawat inap a. Dr Spesialis
-
b.Perawat
minimal D3
100%
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 75
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100% 100%
a. Anak
3 Ketersediaan pelayanan rawat inap Ada
b. Penyakit
Dalam
Ada
c. Kebidanan
Ada
d. Bedah
0%
4 Jam visite dokter spesialis 08.00 s.d
14.00 setiap
100%
hari kerja

≤ 1,5%
5 Kejadian infeksi pasca operasi -
≤ 1,5%
6 Kejadian infeksi nosocomial -
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat 100%
7 100%
kecacatan/kematian
8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,24%
0,13%
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5%
8,66'%
10 Kepuasan pelanggan rawat inap ≥ 90%
80,3%
11 a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan 100%
mikroskopis TB 0
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan 100%
pelaporan TB di rumah sakit 0
3. Ruang Rawat Inap

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR
2018 NASIONAL
1 Pemberi pelayanan rawat inap - a. Dr Spesialis
b.Perawat minimal
100% D3
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat
inap 100% 100%

3 Ketersediaan pelayanan rawat inap - a. Anak


Ada b. Penyakit Dalam
Ada c. Kebidanan
0% d. Bedah
4 Jam visite dokter spesialis 08.00 s.d 14.00
100%
setiap hari kerja
5 Kejadian infeksi pasca operasi - ≤ 1,5%
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 76
6 Kejadian infeksi nosocomial - ≤ 1,5%
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian 100% 100%

8 Kematian pasien > 48 jam 0,13% ≤ 0,24%


9 Kejadian pulang paksa 8,66'% ≤ 5%
10 Kepuasan pelanggan rawat inap 80,3% ≥ 90%
11 a. Penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB a. 100%
0
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di rumah sakit b. 100%
0

4. Persalinan dan perinatologi

STANDAR
NO INDIKATOR CAPAIAN 2018
NASIONAL
1 Kejadian kematian ibu karena a. Perdarahan ≤ a. Perdarahan ≤
persalinan 1% 1%
b. Pre-eklampsia b. Pre-eklampsia
≤ 30 % ≤ 30 %
c. Sepsis ≤ 0,2 % c. Sepsis ≤ 0,2 %
2 Pemberi pelayanan persalinan normal 70% a. Dokter Sp.OG
b. Dokter umum
terlatih
(Asuhan
100% Persalinan
Normal)
100% c. Bidan
3 Pemberi pelayanan persalinan dengan Tim PONEK yang
penyulit 100 terlatih
4 Pemberi pelayanan persalinan dengan 0% a. Dokter Sp.OG
tindakan operasi b. Dokter
0% Sp.Anak
c. Dokter
0% Sp.Anestesi
5 Kemampuan menangani BBLR 1.500
gr - 2.500gr 100% 100%
6 Pertolongan persalinan melalui seksio
cesaria 0% ≤ 20 %
7 a. Keluarga Berencana :
0% a. 100 %

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 77


Presentase KB (vasektomi & tubektomi)
yang dilakukan oleh tenaga kompeten
dr. SpOG, dr. Sp.B, dr. SP.U, dokter
umum terlatih
b. Konseling KB mantap 0% 100%
8 Kepuasan pelanggan
84,4% ≥ 80%
Untuk pemberi layanan rawat inap oleh dokter spesialis masih belum bisa diukur
karena untuk visit hanya dilakukan pada saat ada kunjungan ke RSUD Daha
Sejahtera. Kejadian infeksi pasca operasi di RSUD Daha Sejahtera tidak ada
dikarenakan di RSUD Daha Sejahtera belum pernah dilakukan operasi karena tidak
adanya dokter spesialis bedah, dokter spesialis Anastesi serta SDM penunjang
lainnya dalam pelaksanaan operasi oleh karena itu tidak dilakukannya operasi dan
karena tidak dilakukan opersi sehingga tidak terjadinya infeksi pasca operasi.

Dalam pemberian KB Mantap untuk rumah sakit daha sejahtera tidak melakukan
karena program KB untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah dipegang
oleh puskesmas dilingkup dinas kesehatan Hulu Sungai Selatan.

5. Radiologi

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 0% ≤ 3 jam

2 Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Dokter Sp.Rad


0%
3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Kerusakan foto
0% ≤2%

4 Kepuasan pelanggan 0% ≥ 80%

Radiologi di RSUD Daha Sejahtera belum bisa dilakukan karena untuk


bangunan Rumah sakit belum dihibahkan sehingga bangunan belum bisa
disesuaikan berdasarkan standar bangunan ruang Radiologi yang baik.

6. Instalasi Laboratorium

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
≤140 menit
1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 120 menit
kimia darah

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 78


dan darah
rutin
2 Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan Dokter
laboratorium Sp.PK
0
3 Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil 100%
pemeriksaan laboratorium 100%
4 Kepuasan pelanggan 90.10% 100%
Pelaksanaan ekpertisi hasil pemeriksaan laboratorium belum bisa
dilaksanakan karena belum tersedianya dokter spesialis patologi anatomi.

7. Instalasi Farmasi

STANDAR
CAPAIAN
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Waktu tunggu pelayanan: a. ≤ 30
≤ 20 menit menit
a. Obat Jadi
b. ≤ 60
≤ 40 menit menit
b. Obat Racikan
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 100%
2 99%
obat
≥ 80%
92,7%
3 Kepuasan pelanggan
100%
5 Penulisan resep sesuai formularium 90%

8. Instalasi Gizi

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada ≥ 90%
pasien 92%
2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien ≤ 22% ≤ 90%
3 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet 100% 100%

9. Instalasi Rekam Medik

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
100%
setelah selesai pelayanan 100%
2 Kelengkapan informed concent setelah
100%
mendapatkan informasi yang jelas 100%
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 79
3 Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 10 menit
pelayanan rawat jalan ≤ 8 menit
4 Waktu penyediaan dokumen rekam medik ≤ 15 menit
pelayanan rawat inap ≤ 13 menit

10. Pengelolaan Limbah

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Baku mutu limbah cair a. BOD <
a. 40.8 30 mg/l

b. COD <
b. 279.4 80 mg/l

c. TSS <
c. < 2 30 mg/l

d. 7.01 d. PH 6-9

2 Pengolahan limbah padat berbahaya sesuai 100%


85%
dengan aturan

11. Manajemen

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan
90% 100%
tingkat Direksi
2 Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100% 100%
3 Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100% 100%
4 Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji
100% 100%
berkala
5 Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
70% ≥60%
jam per tahun
6 Cost recovery 79,29% ≥40%
7 Ketepatan waktu penyusunan laporan
100% 100%
keuangan
8 Kecepatan waktu pemberian informasi tentang
< 1 jam ≤ 2 Jam
tagihan pasien rawat inap
9 Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif)
100% 100%
sesuai kesepakatan waktu

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 80


12. Ambulans

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Waktu pelayanan ambulan/ kereta jenazah 100% 24 JAM
2 Kecepatan memberikan pelayanan ambulan / ≤ 30menit
100%
kereta jenazah di rumah sakit
3 Response time pelayanan ambulance oleh sesuai
masyarakat yang membutuhkan ketentuan
100%
daerah

13. Instalasi IPSRS

CAPAIAN STANDAR
NO INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 60% ≥ 80 %
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 60% 100%
3 Peralatan laboratorium (dan alat ukur yang lain)
yang terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan 70% 100%
ketentuan kalibrasi
14. Laundry

CAPAIAN STANDAR
NO. INDIKATOR NASIONAL
2018
1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang 100% 100%
Ketepatan waktu penyediaan linen untuk
2 100% 100%
ruang rawat inap

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 81


BAB JENIS DAN ALUR
IV PELAYANAN

A. JENIS PELAYANAN
Jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera
terdiri dari pelayanan rawat inap, rawat jalan, pelayanan penunjang medis dan
pelayanan penunjang non medis.

1. Instalasi Gawat Darurat


Instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera
memberikan pelayanan 24 jam didukung oleh dokter dan poerawat yang selalu siap
siaga. Memiliki ruang yaitu :
a. Ruang Triase
b. Ruang dokter jaga
c. Nurse station (ruang jaga perawat)
d. Ruang darurat medic dan observasi
e. Ruang resusitasi
f. Ruang tindakan bedah
Dari segi ketenagaan, IGD memiliki 12 tenaga perawat terdiri dari Perawat
Ahli Pertama 1 orang (sertifikat BTLS-BCLS,BHD), Perawat Penyelia 2 orang
(sertifikat BHD) dan Perawat Terampil 5 orang (sertifikat BHD) serta tenaga dokter
(5 orang).

2. Instalasi Rawat Inap


Pelayanan rawat inap menyediakan 10 buah kamar perawatan kelas 3,
dengan 45 tempat tidur pasien. Fasilitas yang diberikan adalah kipas angin dan
kamar mandi tiap ruangan. Pemisahan kamar berdasarkan jenis kelamin pasien,
kamar khusus anak, ruang isolasi dan kamar pasien kebidanan.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 82


3. Instalasi Rawat Jalan
Pelayanan yang diberikan pada pasien rawat jalan berupa kunjungan Poli
Gigi, Poli Penyakit Dalam, Poli Kandungan.

4. Pelayanan Penunjang Medis


a. Rekam Medik
Rekam medik RSUD Daha Sejahtera memberikan pelayanan
pengumpulan dan pengolahan data terkait dengan pelayanan rumah sakit.
Memiliki 2 orang tenaga rekam medic dan dibantu tenaga administrasi lainnya.
Program kerja rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera adalah
sebagai berikut :
a) Kegiatan harian berupa :
1) Pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap
2) Pengambilan dan penyimpanan berkas rekam medic
3) Merakit berkas rekam medic
4) Sensus harian
5) Proses pengolahan rekam medic
6) Permintaan data dari pihak ketiga (asuransi dll)
b). Kegiatan bulanan, berupa :
1) Laporan morbiditas surveilans terpadu rumah sakit
2) Laporan data kegiatan rumah sakit
c). Kegiatan triwulan, berupa :
1) Laporan data morbiditas pasien rumah sakit
2) Laporan data kegiatan rumah sakit
d). Laporan tahunan
1). Laporan kegiatan rekam medis
2). Laporan penyakit terbanyak
e). Permintaan dari atasan ataupun instansi yang terkait
Adapun keluaran kerja dari rekam medis akan menghasilkan angka jumlah
pasien rawat inap dan rawat jalan, indicator pemanfaatan rumah sakit, serta
10 penyakit terbanyak rawat inap dan rawat jalan.

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 83


b. Radiologi
Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera tidak memberikan
pelayanan radiologi, karena berdasarkan hasil pemeriksaan dari Enseval Medika
Farma No surat s0219/EMP-PST/CSD/VIII/2018 tanggal 21 April 2017 di RSUD
Daha Sejahtera (hasil paparan terlampir) menyarankan bahwa untuk memperbaiki
ruangan, adapun yang menjadi focus untuk perbaikannya adalah :
1) Diruangan dokter (D) karena untuk paparan radiasi cenderung tinggi disarankan
untuk pasang dinding bata+timbal
2) Pintu masuk pasien agar diperbaiki karena pintu kurang rapat jika ditutup
3) Agar dipasang pintu berlapis tibal di ruang operator
4) Dari segi ruangan miring, menyebabkan pemasangan table juga terlihat miring
5) Dari kelistrikan mohon diperbaiki, karena tidak ada grounding dan lebih baik
disarankan untuk menggunakan UPS.

c. Laboratorium
Laboratorium RSUD Daha Sejahtera menyediakan layanan pemeriksaan
laboratorium bagi pasien rawat inap maupun rawat jalan yang melalui rujukan
maupun atas keinginan sendiri.

d. Gizi
Pelayanan gizi Rumah Sakit Umum Daerah Daha Sejahtera merupakan
fasilitas penunjang medik rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
pengolahan makanan, penyuluhan, terapi, dan konsultasi gizi untuk pasien rawat
inap maupun pasien rawat jalan.
Ruangan yang berfungsi untuk pelayanan gizi adalah ruang konsultasi gizi,
ruang penyimpanan bahan makanan basah, ruang penyimpanan makanan kering,
dan ruang penyimpayanan inventaris. Selain itu ditambah dengan tempat pencucian
bahan makanan dan alat, tempat persiapan bahan makanan dan alat, tempat
pengolahan makanan, serta tempat penyajian makanan. Adapun kegiatan yang
dilakukan di ruang instalasi gizi adalah kegiatan pengadaan makanan, kegiatan

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 84


pelayanan gizi di ruang rawat inap, kegaiatn penyuluhan, konsultasi, dan rujukan
gizi.
Pembelian bahan makanan dilakukan dengan system swakelola. Untuk
pembelian dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Bahan makanan kering langsung
disimpan di ruang pemyimpanan bahan makanan kering dan dikeluarkan sesuai
kebutuhan sedangkan bahan makanan basah sebagian dibawa ke tempat
persiapan dan sebagian disimpan dalam lemari pendingan. Setelah disimpan dan
dipersiapkan, bahan makanan diolah untik kemudian dihidangkan dan di
distribusikan.

5. Pelayanan Non Medis


a. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Pelayanan PKRS merupakan pelayanan yang mengedepankan upaya
promotif dan preventif. Ditujukan kepada masyarakat di dalam rumah sakit maupun
di luar rumah sakit, baik kepada pasien, keluarganya dan masyarakat yang berkun
jung ke rumah sakit.
PKRS berusaha mengembangkan pengertian kepada pasien, keluarga dan
pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu juga
menbggugah kesadaran dan minta mereka untuk berperan secara positif dalam
usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Adapun program kerja PKRS yang dijalankan melalui bentuk kegiatan
pemberdayaan, bina suasana, advokasi, dan kemitraan.
Kegiatan dalam gedung dilakukan:
1) Penyediaan pemberitahuan tertulis, memberikan informasi tentang prodesur
pelayanan rumah sakit (alur pelayanan pasien rawat inap dan rawat jalan, pasien
BPJS dan Umum).
2) Pembuatan poster, leaflet, x-banner dan membuat media penyuluhan slide seri.
3) Melaksanakan penyuluhan la ngsung pada kelompok sasaran yang berisiko
tinggi di rumah skait, baik secara individu dan kelompok.
4) Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pengeras suara tentang
informasi kesehatan, peraturan rumah sakit dll.

Kegiatan di luar gedung dilakukan :

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 85


1) Pembuata spanduk yang berisi informasi tentang rumah sakit dan kesehatan.
2) Pembuatan umbul-umbul di depan rumah sakit.

b. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)


Bidang sanitasi bertugas untuk mengelola kebersihan rumah sakit,
membawahi para cleaning services, IPAL dan Laundry. Kegiatan yang dilakukan
oleh sanitasi/kesehatan lingkungan adalah melakukan pengawasan/pemeriksaan
pengelolaan sampah, membagikan alat dan bahan kebersihan,
pengawasan/pemeriksaan taman, halaman rumah sakit dan gedung (ruangan),
menghadiri pertemuan HAKLI tiap bulanan dan menyusun laporan bulanan.

B. ALUR PELAYANAN
1. ALUR UMUM PASIEN RAWAT JALAN

Pasien Datang

Pasien Baru Pasien Lama

Isi Identitas

Pengambilan Nomor Antrian untuk Loket Pendaftaran

Loket Pendaftaran

Pasien Jamkesda/ Jasa Raharja Pasien Umum


Pasien BPJS

Ruangan Penjaminan: Verifikasi &


KASIR
pembuatan Jaminan

Poliklinik Pemeriksaan Penunjang

Apotek

Pasien BPJS Jamkesda/ Jasa Pasien Umum


Raharja

Kasir

Dirujuk Balik Ke
Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 86
Faskes TK I Pulang Rujuk Ke RS yang
Rawat Inap
(khusus BPJS) lebih tingggi
2. ALUR PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Isi Identitas PASIEN


DATANG
LOKET KARTU

TRIASE
Keluarga

LABORATORIUM PEMERIKSAAN KONSUL DOKTER


TINDAKAN DOKTER IGD SPESIALIS

APOTIK

OBSERVASI

PULANG RUJUK RAWAT INAP

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 87


3. PELAYANAN RAWAT INAP

PASIEN DATANG

IGD

PASIEN PULANG RAWAT INAP RUJUK

PASIEN UMUM PASIEN BPJS

KASIR PENERTIBAN SE PI RUANG MR

PULANG SEP KELUAR

PASIEN DIBOLEHKAN PULANG OLEH PPJP

RUJUK PULANG

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 88


4. REKAM MEDIK

Mulai

Rawat Inap Rawat jalan

Keluarga pasien datang Keluarga pasien datang


keloket pendaftaran keloket pendaftaran

Pasien di Pasien di

Status pasien di bawa ke Status pasien di bawa ke Poli


IGD/VK

Status pasien di bawa ke Status pasien di isi


Rawat Inap

Status pasien di Rawat Inap Status pasien pulang


dikembalikan ke

Status pasien pulang ke Status pasien dirapikan dan


di masukan kerak
penyimpanan aktif

Status pasien dirapikan dan


di masukan kerak
penyimpanan aktif

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 89


5. ALUR PELAYANAN KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

PASIEN DATANG

PENDAFTARAN

PEMERIKSAAN KEBIDANAN

PENANDATANGANAN
PERSETUJUAN TINDAKAN

PENGAMBILAN OBAT

PINDAH KERUANG RAWAT/


RUJUK/ PULANG

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 90


6. PELAYANAN RESEP IGD KE APOTIK

PASIEN

Rawat Inap Rawat Jalan

Petugas membawa Resep


semua Resep
pasien
Di beri Nomor
Skrining Antrian
Resep

Penulisan Umum BPJS


Etiket

Penyiapan Skrining Skrining


Obat Resep Resep

Cek Akhir Hitung Harga Penulisan


Obat Etiket dan
Penyiapan
Serahkan ke Obat
Kasir Cek Akhir
Petugas Bangsal

Apotek Penyerahan dan


Pemberian
Informasi Obat
Penulisan
Etiket dan
Penyiapan
Obat
Cek Akhir

Penyerahan dan
Pemberian Informasi
Obat

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 91


7. PELAYANAN RESEP RAWAT INAP

RESEP DARI RUANGAN

Membaca kelengkapan resep

Non Asuransi (Umum) Asuransi (b)


SIFAT
(a)

Perhitungan Biaya
Obat

Melakukan
Pembayaran

Mengambil Obat/Alkes
sesuai dengan resep

Pemberian Etiket

Pengemasan

Untuk (b)
Penyerahan obat/ alkes disertai pemberian informasi Pengajuan Klaim

SELESAI

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 92


8. PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN

RESEP DARI POLIKLINIK

MEMBACA KELENGKAPAN RESEP

Non Asuransi (umum) SIFAT Asuransi


(a) (b)

Perhitungan Biaya
Obat

Melakukan
Pembayaran

Mengambil Obat/Alkes
sesuai dengan resep

Pemberian Etiket

Pengecekan akhir

Pengemasan

Untuk (b)
Penyerahan obat/alkes disertai pemberian Pengajuan Klaim
informasi

SELESAI

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 93


9. PELAYANAN LABORATORIUM RAWAT INAP

Petugas Ruangan
Form Permintaan

Fo Loket Penerimaan

p Registrasi

Sampling Ruangan
Petugas Laboratorium
Wadah olah dan kirim
spesimen

Hematologi Kimia klinik Urinalisa


Serologi/ Parasitologi Bakteriologi
Imunologi

Kepala Unit laboratorium


Evaluasi

Arsip

Loket Penyerahan Hasil

Petugas Ruangan / Perawat

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 94


10. ALUR PEMERIKSAAN PASIEN IGD (LAB. IGD)

Pasien IGD

Petugas Ruangan
Form Permintaan

Laboratorium

Penerimaan Registrasi

Sampling ruangan Petugas


laboratorium

Pemeriksaan

Hematolog,serolog,imunologi Kimia klinik Urinalisa, bakteriologi

Ka.Unit Laboratorium
Evaluasi

Arsip

Penyerahan Hasil

Petugas Ruangan / Pasien


Perawat

Pasien Rawat Jalan Pasien Rawat Inap

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 95


11. ALUR PROSES PELAYANAN GIZI

Pasien Datang

Poliklinik Rawat Inap

Klinik Gizi Pengkajian Diet

Monev

Konsultasi Gizi Penyesuaian Diet

Selesai

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 96


12. ALUR PELAYANAN LAUNDRY

Troll kotor Linen kotor


13. n

Penerimaan & Pencatatan Penyetrikaan

Dekontaminasi Pencucian Pengeringan Penyetrikaan

Pelipatan

Penyimpanan

R. Dekontaminasi troli & R. Penyimpanan troli


Distribusi Linen
pengeringan bersih

Sterilisasi Tanpa sterilisasi

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 97


13. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT (IPSRS)

USER
SARANA/ALAT
RUSAK

IPSRS

REGISTRASI

ALAT DIBAWA KE IPSRS TINDAKAN ALAT DI TEMPAT

SUKU CADANG

PELAKSANAAN
PERBAIKAN

GUDANG SELESAI ALAT DIKEMBALIKAN


ASANAAN
PERBAIKAN

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 98


14. PELAYANAN AMBULANCE

INSTRUKSI DPJP
PASIEN
UMUM

PENGISIAN
PEMBYARAN
PERSETUJUAN ATAS
ADMINISTRASI LAYANAN
RUJUKAN

DOKTER
MENGHUBUNGI RS
RUJUKAN

PERAWAT MENGHUBUNGI
SOPIR AMBULAN JAGA

DOKTER MEMBUAT
SURAT RUJUKAN

PASIEN DIRUJUK

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 99


BAB PENUTUP
V

Kesimpulan
Kesimpulawn dalam penyusunan hasil SPM ini adalah :
1. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah (SPM RSUD) bertujuan
untuk: 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk dapat memberikan
layanan paripurna. 2. Memberikan pemberdayaan sumber daya manusia untuk
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. 3.Meningkatkan sarana dan
prasarana RSUD agar dapat memberikan peningkatan pelayanan kesehatan.
2. Indikator pelayanan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sudah diatur
berdasarkan Permenkes nomor 129 tahun 2008 .
3. Standar pelayanan berisikan indikator-indikator kinerja yang penetapannya
harus memenuhi 4 kriteria sebagai berikut yaitu: Sahih (valid), Dapat dipercaya
(reliable), Sensitif, Spesifik.
4. Setiap indikator ditetapkan standar minimum pencapaiannya. Standar minimum
adalah suatu kondisi minimum yang mampu dicapai RSUD Daha Sejahtera
Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam kurun waktu tertentu. dalam perhitungan
pelayanan ada beberapa indikator, yaitu: Input, Proses, Output, Outcome,
Benefit, Impact

Dokumen Pokja SPM RSUD Daha Sejahtera - HSS 100

Anda mungkin juga menyukai