Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO B BLOK 8 TAHUN 2017

M, laki-laki 6 tahun, dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan ruam pada wajah dan badan
sejak 1 hari yang lalu. Sejak 4 hari yang lalu, anak mengalami demam tinggi. Ibu memberikan
obat penurun panas tetapi demam hanya turun smentara kemudian demam kembali. Anak juga
mengalami batuk, pilek, dan mata merah. Tetangga M, satu minggu yang lalu juga mengalami
keluhan yang sama. Riwayat imunisasi M tidak lengkap. Menurut ibunya, M hanya diimunisasi
satu kali setelah lahir.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 112xmenit,
frekuensi napas 30x/mnit, suhu 39,30C. Ditemukan pada pemeriksaan spesifik: Kepala:
Konjungtiva mata hiperemis, faring hiperemis, tampak bercak koplik pada mukosa bukal. Tampak
eritema macula-papula di wajah, belakang telinga dan leher.

Thorax: tampak eritema seukuran macula-papula. Pemeriksaan paru dan jantung dalam batas
normal

Pemeriksaan laboratorium: Hb: 13g% , leukosit : 8300/mm2, trombosit; 320.000/mm2


1. Klarifikasi Istilah

Istilah Pengertian
Ruam Bintil-bintil merah pada kulit (KBBI)
Demam Panas Badan/suhu badan melebihi 37oC
(KBBI)
Batuk Penyakit pada jalan pernapasan / paru-paru
yang kerap kali menimbulkan rasa gatal pada
tenggorokan sehingga merangsang penderita
mengeluarkan bunyi yang keras seperti
menyalak
Pilek
Mata merah
Imunisasi Pemberian reaktivitas imun spesifik pada
individu yang sebelumnya tidak imun melalui
pemberian sel limfoid tersensitisasi atau serum
dari individu yang imun (Dorland)

Konjungtiva mata hiperemis warna kemerahan pada konjungtiva akibat


vasodilatasi pembuluh darah dan peningkatan
pembuluh darah

Eritema Kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh


kongesti pembuluh kapiler (Dorland)

Macula secara anatomi, suatu bercak, bintik, penebalan


; suatu area yang dapat dibedakan dengan
warna atau yang lainnya dan sekitarnya

Papula Lesi menonjol yang kecil, berbatas tegas dan


padat pada kulit (Dorland)
Faring hiperemis Terjadi karena pelebaran pembuluh darah di
sekitar faring
Koplik Konjungtivitis dan bintik-bintik kecil dengan
bagian tengah berwarna putih atau putih
kebiruan dengan dasar kemerahan di daerah
mukosa pipi
Mukosa Bukal Bagian dari mulut yang merupakan membrane
mucus yang melapisi berbagai struktur tubuler
,membatasi secara anterior dan lateral antara
bibir dan pipi secara posterior dan medial
antara gigi dan gusi
2. Identifikasi masalah
1. M, laki-laki 6 tahun, dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan ruam pada wajah dan
badan sejak 1 hari yang lalu. (VVVV)
2. Sejak 4 hari yang lalu, anak mengalami demam tinggi. Ibu memberikan obat penurun
panas tetapi demam hanya turun smentara kemudian demam kembali. Tetangga M, satu
minggu yang lalu juga mengalami keluhan yang sama. (VVVVV)
3. Anak juga mengalami batuk, pilek, dan mata merah. (VVVV)
4. Riwayat imunisasi M tidak lengkap. Menurut ibunya, M hanya diimunisasi satu kali setelah
lahir. (VVV)
5. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
112xmenit, frekuensi napas 30x/mnit, suhu 39,30C. (VVV)
6. Ditemukan pada pemeriksaan spesifik: Kepala: Konjungtiva mata hiperemis, faring
hiperemis, tampak bercak koplik pada mukosa bukal. Tampak eritema macula-papula di
wajah, belakang telinga dan leher. Thorax: tampak eritema seukuran macula-papula.
Pemeriksaan paru dan jantung dalam batas normal (VVV)
7. Pemeriksaan laboratorium: Hb: 13g% , leukosit : 8300/mm2, trombosit; 320.000/mm2
(VV)
3. Analisis Masalah

1. Sejak 4 hari yang lalu, anak mengalami demam tinggi. Ibu memberikan obat penurun
panas tetapi demam hanya turun sementara kemudian demam kembali. Tetangga M, satu
minggu yang lalu juga mengalami keluhan yang sama. (VVVVV)
a. Bagaimana mekanisme demam? (dina, tanto, rere)
b. Mengapa demam kembali setelah anak M mengonsumsi obat penurun panas? (dina,
tanto, rere)
c. Apa hubungannya tetangga M yang juga mengalami keluhan yang sama? Dina tanto rere
d. Bagaimana mekanisme obat penurun panas? (dina tanto rere)

2. M, laki-laki 6 tahun, dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan ruam pada wajah dan
badan sejak 1 hari yang lalu. (VVVV)
a. Bagaimana mekanisme ruam pada wajah dan badan? Kak rida yuffa vincent
b. Mengapa ruam hanya terjadi di wajah dan badan? Dina ira
c. Bagaimana hubungan umur dengan keluhan ruam? Rere ulfi
d. Mengapa ruam baru muncul saat hari ketiga demam? Cica tanto

3. Anak juga mengalami batuk, pilek, dan mata merah. (VVVV)


a. Bagaimana mekanisme batuk? Yuffa Vincent ira
b. Bagaimana mekanisme pilek? Kak rida cica yuffa
c. Bagaimana mekanisme mata merah? Rere ulfi kak rida
d. Bagaimana hubungan batuk, pilek, dan mata merah terhadap
4. Riwayat imunisasi M tidak lengkap. Menurut ibunya, M hanya diimunisasi satu kali setelah
lahir. (VVV)
a. Apa jenis-jenis imunisasi yang diberikan kepada anak sampai umur 6 tahun? Dina ira
tanto
b. Bagaimana manfaat imunisasi secara umum terhadap anak? Dina ira tanto
c. Apa dampak dari imunisasi yang tidak lengkap pada anak? Dina ira tanto
d. Apa dampak imunisasi yang diberikan pada anak yang sedang sakit? (Vincent)
e. Bagaimana mekanisme dalam tubuh jika diberikan imunisasi? Dina ira tanto
5. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital : tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
112xmenit, frekuensi napas 30x/mnit, suhu 39,30C. (VVV)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik diatas? Cica Vincent ulfi
b. Apa hubungan hipotensi dengan keluhan yang diderita anak? Cica Vincent ulfi
6. Ditemukan pada pemeriksaan spesifik: Kepala: Konjungtiva mata hiperemis, faring
hiperemis, tampak bercak koplik pada mukosa bukal. Tampak eritema macula-papula di
wajah, belakang telinga dan leher. Thorax: tampak eritema seukuran macula-papula.
Pemeriksaan paru dan jantung dalam batas normal (VVV)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan spesifik diatas? Cica Vincent ulfi
b. Apa penyakit yang mengindikasikan gejala seperti diatas dan bagaimana
patofisiologinya? Kita semua
c. Mengapa penyakit ini bisa terjadi? Kita semua
d. Apa saja gejala yang khas pada penyakit ini? Kita semua
e. Apa hubungan infeksi virus dengan hiperemis konjungtiva mata dan faring? Kita semua
f. Bagaimana mekanisme imunologi terhadap penyakit tersebut pada saat pembrian vaksin
dan pada saat terkena penyakit? Kita semua
g. Bagaimana prognosis dan diagnosis banding? Kita semua

7. Pemeriksaan laboratorium: Hb: 13g% , leukosit : 8300/mm2, trombosit; 320.000/mm2


(VV)
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium? Cica Vincent ulfi
Learning Issues

1. Campak
2. Mekanisme Demam
3. Mekanisme Batuk
4. Mekanisme pilek
5. Mekanisme mata merah
6. Imunisasi ( Jenis-jenis, definisi, periode, manfaat, mekanisme)
7. Pemeriksaan Fisik, Spesifik, dan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai