Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi hewan Landak

Landak merupakan hewan yang pada umumnya memiliki kesamaan dengan hewan lainnya yaitu
memilki tulang belakang dan merupakan hewan yang menyusui,hewan pengerat ini memiliki
bulu yang bisa menajam dan membentuk sebuah duri untuk melindungi dirinya dari pemangsa.

Daerah yang menjadi tempat penyebaran hewan ini merupakan daerah yang memiliki unsur
tropika misalnya daerah asia, afrika dan amerika.hewan ini merupakan hewan pengerat terbesar
ketiga setelah kapibara dan berang-berang.

Landak berukuran seperti kebanyakan hewan lainnya tetapi tidak selincah hewan pengerat hewan
lainnya contohnya seperti tikus, banyak hewan lain yang memiliki duri ditubuhnya dianggap
juga sebagai landak padahal mereka bukan landak sama sekali.

Landak merupakan hewan herbivora karena hanya memakan tumbuhan seperti daun batang kayu
serta kulit kayu tersebut itulah banyak yang menganngap bahwa landak adalah hewan yang
merusak pertanian atau hama pertanian.Selain landak yang dianggap hama pertanian landak juga
dijadikan sebagai santapan pangan di daerah – daerah tertentu.

Kingdom : Animalia(Hewan)
Filum : Chordata(hewan yang memiliki penyokong tubuh dalam)
Subfilum : Vertebrata(memiliki tulang belakang)
Superkelas : Tetrapoda
Kelas : Mammalia(hewan yang menyusui)
Subkelas : Theria
Infrakelas : Placentalia
Ordo : Rodentia (Pengerat)
Subordo : Hystricomorpha
Infraordo : Phiomorpha
Familia : Hystricidae
Genus : Hystrix
Spesies :Hystrix brachyura
Klasifikasi
Klasifikasi pohon glodokan tiang

Pohon glodok adalah tanaman yang berasal dari India dan Srilangka. Pohon ini dapat
tumbuh tegak menuju ke atas vertical. Glodok dewasa dijadikan nama sebuah kelurahan
di wilayah kecamatan Taman Sari, kota madya Jawa Barat, Jawa Barat. Mengenai asal usul
ada banyak pendapat dari nama tanaman. Ada yang mengatakan grojok, onomatopi
suara kucuran air dari pancuran. Keterangan lainnya menyebutkan, bahwa kata glodok di
ambil dari sebutan terhadap jembatan yang melintas kali besar (Ciliwung) di kawasan itu,
yaitu jembatan glodok disebut demikian karena dahulu di ujungnya terdapat tangga
tangga yang biasa digunakan penduduk sekitar untuk keperluan sehari hari. Dalam
bahasa sunda tangga semacam itu disebut glodok. Mandi di kali jaman dulu, adalah
kebiasaan umum pondok, termasuk orang orang belanda yang berkedudukan tinggi
sekalipun (De Haan, 1935 : 193 dan 294). Pohon glodok tiang tingginya bias mencapai 5-
8 meter, tanaman ini berbentuk piramuda mengkerucut ke atas, daunnya berbentuk
panjang dan bergelombang serta daun berwarna hijau glassy, batangnya tinggi dan akar
tidak merusak pagar halaman karena bentuk akar dari pohon glodokan tiang ini
memanjang. Pohon glodokan tiang berkembang biak dengan cara penanaman biji,
Tanaman biji glodokan tiang dengan menyemainya terlebih dahulu pada media tanam
dari campuran tanah dan kompos. Manfaat pohon glodok adalah tanaman ini banyak di
tanam sebagai penghijauan jalan raya karena mampu mengurangi polusi udara dan
daun pohon glodok juga dapat digunakan sebagai dekorasi ornament dan digunakan
pada perayaan festival, batangnya pun dapat dipotong menjadi berbagai
bentuk.Berikutnya penjelasan mengenai pohon glodokan tiang
KLASIFIKASI
Kingdom : plantae ( tumbuhan )
Sub kingdom :Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh )
Sub divisi :Spermatophyta ( menghasilkan biji )
Divisi :Magnoliophyta ( tumbuhan berbunga )
Sub kelas : Magnoliidae
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Polyalthia
Speaies : Polyalthia longifolia sonn
K

L
A
S
I
F
I

K
A
S
I

Tentang hewan dan tumbuhan

Disusun oleh : m.nabil sakti p.

Anda mungkin juga menyukai