PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
dalam menjalani kehidupannya guna mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.
Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik endogen yang berkaitan
dengan diri sendiri seperti pola hidup sehat dan bersih, daya tahan tubuh, genetik,
dan lain sebagainya, kemudian faktor eksogen seperti asupan nutrisi, ketersediaan
sarana dan prasarana air bersih, tempat tinggal yang layak sesuai rumah sehat,
utama dalam pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti
sebagian besar ada di dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah
peran serta dalam pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin
Sarang Nyamuk (PSN) belum optimal, masih banyak masyarakat yang belum
tahun selalu ada kasus DBD di Gampong Tampieng Tunong. Berdasarkan latar
project.
B. Rumusan masalah
Dari data yang ada pada Puskesmas Indrajaya tentang keberedaan jentik
nyamuk dan kasus DBD maka dapat dirumuskan masalah pada mini project ini
2
C. Tujuan
1. Umum
Indrajaya
2. Khusus
lingkungan rumah.
dan di Indonesia.
D. Manfaat
1. Penulis
pemberantasan DBD.
Tampieng Tunong.
3. Masyarakat
serta pentingnya menciptakan suatu kondisi yang sehat dan bebas jentik
nyamuk.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang
ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang
jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit
2. Agent Infeksius
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue. Virus ini termasuk dalam grup
flaviviridae, yang terdiri dari empat serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3,
menyebabkan sakit pada manusia. Keempat tipe virus ini telah ditemukan di
ditemui selama terjadinya KLB di Indonesia diikuti DEN 2, DEN 1, dan DEN
5
dengan tingkat keparahan penyakit yang menyebabkan gejala klinis yang berat
3. Vektor Penular
1. Mekanisme Penularan
ditularkan melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk kedalam
kelompok arthropod borne diseases. Virus dengue berukuran 35-45 nm. Virus
ini dapat terus tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia dan nyamuk1,3.
Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi dengue,
yaitu manusia, virus, dan vektor perantara.3 Virus dengue masuk ke dalam
tubuh nyamuk pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia,
Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang infeksius. Seseorang yang di dalam
demam (masa inkubasi instrinsik). Bila penderita DBD digigit nyamuk penular,
maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk.
nyamuk, dan juga dalam kelenjar saliva. Kira-kira satu minggu setelah
untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh
nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu nyamuk Aedes aegypti yang telah
Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk menggigit (menusuk), sebelum
menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya
(probosis), agar darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah
Hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus dengue.
darah binatang. Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari jam 08.00-
10.00 dan sore hari jam 16.00-18.00. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan
lain (multiple biter). Hal ini disebabkan karena pada siang hari manusia yang
7
sampai kenyang pada satu individu. Keadaan inilah yang menyebabkan
adalah :
1) Sekolah
8
terdapat penderita atau carier yang membawa tipe virus dengue yang
1. Demam
Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus
2. Tanda-tanda perdarahan
trombosit. Perdarahan ini terjadi di semua organ. Perdarahan ini dapat berupa
uji tourniquet (Rumple leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih
dan Hematuri. 5
regangkan kulit, jika hilang maka bukan petekie. Epistaksis atau perdarahan
serta hematuri. 5
Uji tourniquet positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai
presumptive test (dugaan keras) oleh karena uji tourniquet positif pada hari-
9
hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita DBD. Uji
tourniquet dinyatakan positif jika terdapat 10 atau lebih petekie seluas 1 inci
persegi (2,5 x 2,5 cm) di lengan bawah bagian depan dekat lipat siku. Namun
uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak,
pembesaran hati:
penyakit
4. Renjatan (shock)
ekstra vaskuler melalui kapiler darah yang rusak. Tanda-tanda renjatan adalah:
a. Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki
kurang)9
10
5. Trombositopeni
ketiga sampai ketujuh sakit. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai kita
pasien masuk dan apabila normal diulangi pada hari kelima sakit. Bila perlu
6. Hemokonsentrasi
adalah anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi
dan kejang.
11
D. PENGENALAN NYAMUK PENULAR (VEKTOR) DBD
antara lain telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa. Masa pertumbuhan
dari telur, jentik, kepompong hingga menjadi nyamuk sekitar 8-12 hari,
tergantung dari suhu dan kelembaban. Semakin tinggi suhu dan kelembaban
a. Telur
untuk sekali bertelur dapat mencapai 300 butir dengan ukuran ± 5 mm.
Telurnya berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang
lain. Pada kondisi yang buruk (dalam kondisi musim kering yang lama),
telur dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun. Telur akan menetas
b. Jentik
instar I, II, III dan IV. Waktu pertumbuhan dari masing-masing stadium
adalah jentik instar I selama 1 hari, jentik instar II selama 1-2 hari, jentik
instar III selama 2 hari, jentik instar IV selama 2-3 hari. Jentik Aedes di
12
dalam air dapat dikenali dengan ciri–ciri berukuran 0,5–1 cm dan selalu
bergerak aktif dalam air. Pada waktu istirahat posisinya hampir tegak
c. Kepompong
jentik, aktif bergerak dalam air terutama bila terganggu. Pada tingkat
kepompong pecah dan nyamuk dewasa muda segera keluar dan terbang.
betina.8
d. Periode Dewasa
Secara umum nyamuk Aedes terdiri tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan
abdomen, mempunyai dua pasang sayap dan tiga pasang kaki. Nyamuk
bercak putih. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan bercak putih.
13
maksimal 100 meter, namun secara pasif karena faktor angin atau
terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Nyamuk ini dapat hidup
dan berkembang biak sampai ketinggian daerah sekitar 1.000 meter dari
permukaan laut, di atas ketinggian 1.000 meter dengan suhu udara terlalu
a. Buatan
dibuat oleh manusia dapat berfungsi menampung air dan jernih, yang
seperti bak mandi, ember, dispenser, kulkas, ban bekas, pot/vas bunga,
penduduk.10
b. Alamiah
14
alami, seperti , ketiak daun, tempurung kelapa, lubang bambu, ataupun
Nyamuk Aedes betina mengisap darah manusia pada waktu siang hari,
dengan puncak kepadatan nyamuk pada jam 08.00-10.00 dan jam 15.00-
menghisap darah beberapa kali dari 1 orang atau lebih, sehingga potensi
rumah.7
b. Perilaku istirahat
mandi dan dapur. Selain itu juga bersembunyi pada benda-benda yang
15
Sedangkan nyamuk Aedes albopictus jarang ditemukan beristirahat di
16
E. KERANGKA TEORI
1.
Pemberantasan DBD
Nyamuk
2. Dewasa Jentik
Dengan Insektisida
3.
Fisik Kimia Biologi
Penggerakkan Jumantik
4.
Surveilans: Preventif: Promotif:
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
antara konsep-konsep yang diamati atau di ukur melalui penelitian penelitian yang
akan dilakukan.
Pendidikan
Pengetahuan Masyarakat Tentang
DBD dan Pemberantasan Sarang
Usia
Nyamuk (PSN)
Pekerjaan
B. Definisi Operasional
Hasil
No Variabel Definisi Operasional Skala
pengukuran
Penilaian tingkat
pengetahuan masyarakat
1 Pengetahuan Ordinal Rendah, Tinggi
terhadap DBD dan cara
pemberantasannya
Usia di antara 20-65 tahun
2 Usia yang tercatat di identitas Numerik Tahun
pada kolom tanggal lahir
18
Jenjang pendidikan
Tingkat SD, SMP,
3 terakhir yang ditempuh Ordinal
pendidikan SMA, D2, S1
oleh calon jumantik
Jenis pekerjaan yang saat
Ibu rumah
4 Pekerjaan ini dilakukan oleh calon Ordinal
tangga, petani,
jumantik
1. Pengetahuan
menjawab benar diberi skor 1 sedangkan yang salah diberi skor 0 sehingga skor
Kriteria Objektif
2. Usia
Usia responden di ukur dari usia 20 tahun sampai 65 tahun. Menurut usia,
kelompok usia 35 tahun sampai 49 tahun dan usia 50 tahun sampai 65 tahun.
19
3. Pendidikan
menengah awal dan menengah akhir. Kelompok menengah awal jika pendidikan
terakhir responden adalah SMP dan kelompok menengah akhir jika pendidkan
4. Pekerjaan
20
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam kegiatan intervensi mini project kali ini adalah dengan menggunakan
digampongnya. Pemberian materi dilakukan dengan suasana santai dan relax dan
terbuka untuk berdiskusi. Dengan ini diharapkan materi yang diberikan dapat
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
2007). Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah masyarakat gampong tampieng
21
Kriteria :
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh penulis dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sarana yang dapat diwujudkan berupa benda atau alat, seperti lembar check list,
buku catatan, proyektor, materi power point, pedoman observasi, kamera foto dan
sebagainya.
E. Pengumpulan data
penulisnya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang
peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penulisan. Sedangkan data sekunder
22
F. Analisis Data
presentase data yang terkumpul dan disajikan tabel distribusi frekuensi kemudian
Keterangan :
P: presentase
F: frekuensi variabel
N: Jumlah sampel
G. Prosedur Penelitian
23
BAB V
tercatat 21.602 jiwa dengan luas wilayah kecamatan 3.402 km2 yang terbagi
menjadi 49 desa.
1. Data Geografis
24
Batasan – batasan daerah Tampieng Tunong :
Uleu Birah dan sebelah selatan berbatasan dengan Gp. Tampieng Baroh
Gampong Tampieng Tunong terdiri dari luas wilayah o,86 km2 dengan
jumlah dusun sebanyak 3 dusun, yaitu : Dusun Mulia, Dusun Makmur, dan
jumlah penduduk 382 jiwa, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 175 jiwa dan
dan jumlah Pria Usia Subur adalah 65 jiwa. Jumlah bayi sebanyak 8 jiwa,
jumlah balita 42 jiwa, jumlah Ibu Hamil sebanyak 10 jiwa, jumlah Ibu Bersalin
jiwa, jumlah pegawai swasta sebanyak 6 jiwa, jumlah supir sebanyak 3 orang
25
B. HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan mini project mulai tanggal 14 April sampai dengan 16 Mei 2015.
Calon Jumantik
Variabel Presentase
N
(n=20)
Usia (tahun)
13 65%
20-34
5 25%
35-49
2 10%
50-65
Pendidikan terakhir
SMP 8 40%
SMA 12 60%
Pekerjaan
IRT 15 75%
Petani 5 25%
26
presentase 60%. Sementara berdasarkan pekerjaan, responden terbanyak bekerja
2. Pemantauan Jentik
perkembang biakan nyamuk Aedes aegypti yang dilakukan oleh jumantik dan
penulis dengan menggunakan alat senter sebagai alat penerangan dan hasil
dilakukan setiap seminggu sekali selama 4 minggu. dapat dilihat pada tabel
Hasil pemeriksaan jentik akan dihitung ABJ DBD pada akhir minggu oleh
didapatkan data ABJ pada minggu ke I, II, III, dan IV maka hasilnya
27
3. Penyajian Hasil intervensi
Dari hasil intervensi ini disajikan dengan menampilkan dalam bentuk tabel
a. Hasil intervensi
berupa bak wc, bak mandi, ember, dispenser, penampungan air kulkas,
responden dan di sekolah dapat dilihat pada tabel 5.3 dan 5.4 sebagai
berikut:
Pemeriksaan Jentik
Jumlah
NO RUMAH
Rumah Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
% % % %
1 Gampong
Tamping 10 5 50 3 30 2 20 2 20
Teunong
Tabel 5.3 Distribusi Status Keberadaan Jentik di Rumah
28
50%. Pada pemeriksaan jentik minggu kedua terjadi perubahan dengan
penyebaran vector yang tinggi serta berisiko tinggi untuk penularan DBD
jumantik yang lebih signifikan agar bisa tercapai gampong bebas jentik.
sebagai berikut :
4. kurang = <50%
6. Baik = >76%
29
Tabel 5.4 distribusi pretest jumantik di gampong Tampieng Tunong
Sebelum
Intervensi
No Pengetahuan
N %
1. Yang mengetahui vektor penular demam berdarah 12 60
2. Yang mengetahui jenis kelamin nyamuk penular DBD 0 0
3. Yang mengetahui waktu aktif nyamuk penular DBD 0 0
4. Yang mengetahui ciri nyamuk aedes aegypti 16 80
5. Yang mengetahui tempat perkembangbiakan jentik
19 95
nyamuk
6. Yang mengetahui tujuan dilaksanakannya jumantik 20 100
7. Yang mengetahui waktu pelaksanaan Pemberantasan
2 10
Sarang Nyamuk (PSN) 3M
8. Yang mengetahui pengertian 3M dalam kegiatan
12 60
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dilakukannya intervensi
Sebelum Setelah
Kenaikan
No Pengetahuan Intervensi Intervensi
N % N % %
1. Yang mengetahui vektor
12 60 19 95 35
penular demam berdarah
2. Yang mengetahu jenis
kelamin nyamuk penular 0 0 15 75 75
DBD
3. Yang mengetahui waktu 0 0 15 75 75
30
aktif nyamuk penular
DBD
4. Yang mengetahui ciri
16 80 19 95 15
nyamuk aedes aegypti
5. Yang mengetahui tempat
perkembangbiakan jentik 19 95 19 95 0
nyamuk
6. Yang mengetahui tujuan
dilaksanakannya 20 100 20 100 0
jumantik
7. Yang mengetahui waktu
pelaksanaan
2 10 10 50 40
Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) 3M
8. Yang mengetahui
pengertian 3M dalam
12 60 19 95 35
kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN)
nyamuk dan menginfeksi DBD dan oal kapan waktu aktif nyamuk
pretest.
31
BAB VI
A. KESIMPULAN
4. Penurunan angka kasus di Tampieng Tunong pada bulan mei dan juni
saat ini belum memenuhi standart dari WHO dimana HI (House Index)
harus ≤10% akan tetapi di harapkan pemutusan mata rantai ini dapat di
32
B. SARAN
jumlah kasus, lamanya waktu yang diperlukan, dan jumlah biaya yang
33
DAFTAR PUSTAKA
34