Anda di halaman 1dari 18

Refrat THT

RSUD Datu Beru Takengon

OTITIS MEDIA
TUBERKULOSIS

Oleh:
Destri Sanghadwi : 16174021

Pembimbing:
dr. Eko C Burnama, Sp.THT-KL
Pendahuluan
• Otitis media tuberkulosis merupakan peradangan
pada telinga tengah yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis.
• Insidens: ± 0,04 % sampai 0,9 % dari OMSK
yang ditemukan.
• 84 % diantaranya berumur sekitar < 15 tahun
Anatomi

Gambar 1: Gambar potongan koronal meatus autikus eksterna


dan cavum timpani.14
Gambar 2: Anatomi telinga dengan lintasan pendengaran14
Etiopatogenesis
• Etiologi: Mycobacterium tuberculosis.
• Patogenesis:
▫ Infeksi nasofaring melalui tuba eustachius
▫ Hematogen dan limfogen dari infeksi paru
▫ Infeksi langsung melalui MAE dan perforasi
membran timpani
Gambaran Klinis
• otore tanpa nyeri dan tanpa tuli
• Perforasi membran timpani multipel/tunggal
dari pemeriksaan otoskop (tanda klasik)
• Penurunan berat badan, keringat malam dan
batuk dapat juga ditemukan pada pasien tb paru
aktif
Pemeriksaan
Fisik

Pemeriksaan
Anamnesis
Penunjang

Diagnosis
Anamnesis
• Otore bersifat persisten (jernih,mukoid atau
purulen) tanpa otalgia
• Riwayat TB paru
• Paralisis fasialis (10% dewasa, 35% anak-
anak)
• Tuli konduktif atau sensorineural
Pemeriksaan Fisis
Tahap awal :
- Otoskopi: Otore, membran timpani hiperemis dan dilatasi
pembuluh darah.
- Tes pendengaran: tuli konduktif (destruksi osikel)
- Limfadenopati jugular
Tahap lanjut :
- Otoskopi: Perforasi multipel: mukosa granular/polipoid (bony
sequestra)
- Sinusitis (20%)
- Tuli sensorineural dan labirintis
Pemeriksaan Penunjang

Histopatologi

Skin Tes
CT Scan

Pemeriksaan
Penunjang

Foto
Kultur
Toraks
Gambar CT Scan

Gambar 3: (A) CT Scan menunjukkan gambaran opak pada telinga tengah kanan dan
sel udara mastoid. (B) CT scan normal telinga tengah kanan dan sel udara mastoid12
Histopatologi

Gambar 4: Menunjukkan lesi granulomatous dengan sel langhans


multinukleus dan sel epitheloid yang lonjong3
Diagnosis Banding
• Otitis Media Supuratif Kronik
• Otitis Media Sifilis
Pengobatan Anti Tuberkulosis

Fase intensive ( 2bulan)


Isoniazid
Rifampisin
Pirazinamid
Etambutol

Fase pemeliharaan ( 10
bulan)
Isoniazid
Rifampisin
Dosis Obat OAT
Obat Dosis harian Dosis 2x/minggu Dosis 3x/minggu
(mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari)

INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)


• Pembedahan
▫ timpanomastoidektomi
Prognosis
• Dengan kombinasi OAT, hasil penyembuhan semakin
baik.
• Perbaikan kemampuan pendengaran (timpanoplasti)
• Tuli sensorineural tidak membaik seiring dengan
proses penyembuhan
• Paralisis wajah (sembuh sebagian atau total)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai