Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NADIA

KELAS : X MIPA 3

MAPEL : BIOLOGI

TUGAS MENCARI ALAT DAN BAHAN YANG ADA DI LABORATORIUM

A. Alat Yang Ada Di Laboratorium

No ALAT FUNGSI
1 Rak Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi
Fungsi : untuk meletakkan tabung reaksi, jika
dalam percobaan menggunakan bamyak tabung
reaksi guna keselamatan dan keamanan kerja.

2 Tabung Reaksi Tabung Reaksi


Fungsi : untuk mereaksikan dua zat atau lebih.

3 Erlenmeyer Erlenmeyer
Fungsi : Tempat membuat larutan. Dalam membuat
larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

4. Gelas Beaker Gelas Beaker


Fungsi : Tempat untuk menyimpan dan membuat
larutan. Beaker glass memiliki takaran namun
jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur
volume suatu zat ciar.

5. Labu destilasi
Labu destilasi
Fungsi : Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas
terdapat karet penutup dengan sebuah lubang
sebagai tempat termometer.
6. Buret Buret
Fungsi : Digunakan untuk titrasi, tapi pada
keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk
mengukur volume suatu larutan.

7 Corong Corong
fungsi : Corong digunakan untuk memasukan atau
memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain
dan digunakan pula untuk proses penyaringan
setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

8. Kondensor Kondensor
Fungsi : Untuk destilasi larutan. Lubang lubang
bawah tempat air masuk, lubang atas tempat air
keluar.

9. corong pisah/ labu ekstraksi Corong pisah/labu ekstraksi


Fungsi : Untuk memisahkan dua larutan yang
tidak bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi.
10. Filler (karet penghisap) Filler (karet pengisap)
Fungsi : Untuk menghisap larutan yang akan dari
botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya
digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.

11 Pipet ukur pipet ukur


Fungsi : Untuk mengukur volume larutan

12. Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
Fungsi : Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu sesuai dengan label yang
tertera pada bagian pada bagian yang
menggembung.

13. Gelas ukur Gelas Ukur


Fungsi : untuk mengukur volume suatu larutan yang
akan digunakan.

14. Pipet Tetes Pipet tetes


Fungsi : Untuk meneteskan atau mengambil larutan
dengan jumlah kecil.
15. Pengaduk Pengaduk
Fungsi : Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik
akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.

16. Spatula plastik Spatula plastik dan logam


Fungsi : Untuk mengambil bahan-bahan kimia
dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk
kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam
digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang
tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

17. Desikator/Eksikator
Desikator/Eksikator Fungsi : Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus
bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu
desikator biasa dan desikator vakum.

18. gelas arloji Gelas arloji


Fungsi :
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia.
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.
19. Kaki Tiga Kaki tiga
Fungsi : Kaki tiga sebagai penyangga pembakar
spirtus.

20. Penjepit Penjepit


Fungsi : Untuk menjepit tabung reaksi.

21. mortal dan pastle mortal dan pastle


Fungsi : Menghaluskan zat yang masing bersifat
padat/kristal.

22. krusibel Krusibel


Fungsi : Terbuat dari persolen dan bersifat inert,
digunakan untuk memanaskan logam-logam.
23. Evaporating dish Evaporating dish
Fungsi : Digunakan sebagai wadah. Misalnya
penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak
mudah menguap.

24. Klem dan statif


Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
· Menjepit buret dalam proses titrasi
· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi

25. Pemanas Spiritus Pemanas spiritus


Fungsi : Untuk membakar zat atau memmanaskan
larutan.
B. Bahan Yang Ada Di Laboratorium

1. Amonia (NH3)
Ciri khas dari amonia adalah baunya yang sangat menyengat, mudah larut dalam air dan
bersifat korosif pada tembaga dan timah. Zat amonia kerap digunakan sebagai obat-obatan,
campuran pupuk urea, detergen dan lain sebagainya.

Meskipun memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang industri dan rumah tangga,
namun amonia terbilang cukup berbahaya. Larutan pekat amonia dalam air akan
menyebabkan iritasi apabila terkena kulit dan mata. Kontak dengan gas amonia berkonsetrasi
tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru bahkan kematian.

Amonia dalam bentuk cair harus disimpan dalam temperatur sangat rendah karena titik
didihnya yang hanya berkisar -33 °C.

2. Asam Sulfat (H2SO4)


Zat cair tidak berwarna ini sangat korosif, beracun dan pendehidrasi. Zat yang dapat larut
dalam air ini sangat berbahaya jika mengenai kulit karena sifatnya yang korosif. Selain itu,
dengan sifat pendehidrasinya (penarik air yang sangat kuat), asam sulfat akan menimbulkan
luka seperti luka bakar pada area kulit yang terpapar.

Asam sulfat pekat atau yang biasa disebut dengan oleum, akan merusak paru-paru jika
terhirup. Hal ini dikarenakan oleum menghasilkan gas SO2 yang sangat reaktif jika terhirup.
Sebagai bentuk perlindungan pertama, segera cari udara segar jika terhirup. Segera siram area
kulit yang terpapar asam sulfat dengan air mengalir selama 10-15 menit. Jika asam
sulfat terkena mata, lekas basuh mata dengan air hangat selama sekitar 20 menit. Untuk
penangan lebih jauh, segera pergi ke dokter.

3. Asam klorida (HCl)


Asam klorida merupakan bahan kimia yang berbentuk larutan, bersifat racun dan
korosif. Asap klorida pekat akan membentuk kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan.
Kabut asap ataupun larutan asam klorida akan menyebabkan kerusakan pada kulit, mata dan
alat pernafasan. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United States
Environmental Protection Agency) memasukkan asam klorida sebagai bahan beracun.

Oleh karena itu, alat perlindungan seperti sarung tangan PVC, jas lab atau pakai pelindung
lainnya wajib dikenakan saat Anda berinteraksi dengan bahan kimia yang satu ini.

4. Formalin
Merupakan bentuk cair dari senyawa atau bahan kimia formaldehida. Jika dalam bentuk
padatan dikenal dengan istilah trioxane atau paraformaldehida.

Formalin terbilang cukup berbahaya. Kadar formalin di udara yang melebihi ambang batas
0,1 mg/kg dapat menyebabkan iritasi pada kepala, membran mukosa, rasa pusing,
tenggorokan terbakar, gerah dan mengeluarkan air mata.
Jika terkena formaldehida dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian. Selain itu,
dapat meningkatkan keasaman darah, ganguan pernafasan, hipotermia dan koma.

Saat terjadi keracunan, jangan melakukan rangsangan agar korban muntah karena dapat
menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran pencernaan. Segara berikan arang aktif atau
norit untuk ‘mencuci dan membilas’ lambung.

5. Natrium Hidroksida (NaOH)


Zat padat berwarna putih ini merupakan basa kuat, terbilang mudah menyerap uap air, udara,
bersifat racun dan korosif. Apabila terpapar natrium hidroksida akan menyebabkan luka
bakar pada kulit dan mata.

Bahan kimia yang dikenal sebagai soda api ini mempunyai beberapa kegunaan seperti
pembersih peralatan, dapat melarutkan logam, sebagai reagent trans-esterifikasi dan
esterifikasi pada pembuatan sabun dan minyak tanah, serta berbagai kegunaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai