Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan syarat untuk memenuhi mata perkuliahan Praktek

Kerja Lapang dan meraih gelar strata satu, maka mahasiswa harus menempuh

program Praktek Kerja Lapang, yaitu melaksanakan Praktek Kerja pada

bagian SDM di PT Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari Nganjuk.

Hal ini ditunjukkan agar mahasiswa tidak hanya menerima pelajaran yang

bersifat teori saja, akan tetapi mahasiswa juga dapat mempraktekkan apa

yang telah diterima pada proses perkuliahan dan diterapkan pada jenjang

berikutnya dan setiap mahasiswa yeng telah menyelesaikan praktek kerja

lapang diwajibkan membuat laporan sebagai pertanggung jawaban terhadap

tugas dan pekerjaan yang telah dilakukan pada program tersebut.

Kontrak kerja atau Perjanjian Kerja merupakan suatu kesepakatan

yang terjadi antara pekerja dan perusahaan baik bentuk tulisan maupun lisan

yang memuat poin-poin dari hak dan kewajiban dari kedua belah pihak sesuai

peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini Indonesia sedang menghadapi

ledakan tenaga kerja produktif, sehingga perusahaan berusaha memanfaatkan

mereka untuk mengembangkan perusahaannya. Pemerintah pun

mengoptimalkan situasi ini untuk meningkatkan infrastruktur di berbagai lini.

Sehubungan dengan pembangunan hal-hal fisik seperti bangunan, jalan tol,

dan sebagainya. Perusahaan dan Pemerintahan dapat menerapkan perjanjian

kerja waktu tertentu (PKWT).

1
2

Kesempatan Kerja berkaitan dengan peluang para angkatan kerja

untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Kesempatan kerja biasanya tercipta

sebagai dampak banyaknya kegiatan usaha yang berjalan, baik usaha yang

dilakukan oleh pihak swasta maupun usaha yang dilakukan oleh pihak

pemerintah.

Semakin rendah kesempatan kerja di suatu negara, maka semakin

besar pula jumlah angkatan kerja yang tidak dapat bekerja. Hal ini

menyebabkan pngangguran besar-besaran di sebuah negara. Untuk mengatasi

hal ini bisa mengambil pekerjaan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yang biasa disebut pegawai

Outsourcing.

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu adalah Pekerjaan yang bersifat tidak

tetap atau menahun. Selain itu pelaksanaan pekerjaan bisa sangat tergantung

pada musim atau cuaca, sehingga batasan waktu kerja bisa dilonggarkan

dalam kurun waktu maksimal 3 tahun.

Berdasarkan uraian diatas, maka judul laporan Praktek Kerja Lapang

yang saya pilih adalah : “Proses Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT

Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari Nganjuk”.


3

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapang

a. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

satu di Jurusan Manajemen konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Jawa

Timur.

b. Mengetahui proses Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) di PT

Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari Nganjuk.

c. Mengetahui apa saja yang di butuhkan pada saat proses Perjanjian Kerja
Waktu Tertentu (PKWT) di PT Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula

Lestari Nganjuk.

1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapang

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian pula

dengan kegiatan praktek kerja lapang yang telah selesai dilaksanakan.

Adapun manfaat dari kegiatan kerja praktek kerja lapang yang telah penulis

laksanakan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perguruan Tinggi

a. Terjadinya kerjasama antara Universitas dengan perusahaan

b. Dapat digunakan sebagai referensi yang nantinya berguna bagi

pendidikan dan penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa yang berminat

terhadap masalah tersebut.


4

2. Bagi Perusahaan

a. Menjalin kerjasama dan saling mengenal antara departemen kerja dan

pendidikan, sehingga dapat turut serta dalam menyiapkan tenaga kerja

yang lebih maju dan kompetitif.

b. Menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk


menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa mendatang.

c. Mendapat ide baru, inovatif, dan kreatif dari mahasiswa yang sedang

melakukan praktik kerja lapang.

3. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung ilmu yang di dapat di

perkuliahan.

b. Mendapat wawasan dan pengalaman nyata serta tau permasalahan di


dunia kerja.

c. Membandingkankan teori-teori yang ada dengan masalah yang

sebenarnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perjanjian Kerja

Perjanjian Kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal

1 angka 14 adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha atau pemberi

kerja yang memuat syarat-syarat kerja yang meliputi hak dan kewajiban kedua

belah pihak.

Menurut Subekti, Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara seorang

buruh dengan majikan, perjanjian mana ditandai oleh ciri-ciri adanya suatu

upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di

peratas, yaitu suatu hubungan berdasarkan mana pihak yang satu (majikan)

berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak yang lain

(buruh).

2.2 Pengertian Rekruitmen

Simamora (1997:212) yaitu Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan

untuk mencari dan menarik pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan,

keahlian serta pengetahuan yang dibutuhkan dengan tujuan untuk menutupi

kekurangan yang teridentifikasi di dalam rencana kepegawaian.

Menurut Mardianto (2014:8) Pengertian Rekrutmen adalah proses untuk

mendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang relevan dengan

kualifikasi dan kebutuhan perusahaan atau organisasi.

5
6

2.3 Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu adalah perjanjian kerja antara

pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam

waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu.

Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

100/MEN/IV/2004 tentang Pelaksanaan Kerja Waktu Tertentu, Perjanjian

Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja antara pekerja dengan

pengusaha atau perusahaan untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu

tertentu atau untuk pekerja tertentu.

2.4 Pengertian Hubungan Kerja

Dalam Pasal 1 Nomor 15 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003

disebutkan bahwa Hubungan Kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan

pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan,

upah, dan perintah.

Menurut Hartono dan Judiantoro, Hubungan Kerja adalah kegiatan-

kegiatan pengerahan tenaga atau jasa yang memerintahnya (pengusaha atau

majikan) sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati.


7

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PKL

3.1 Sejarah Umum Terbentuknya PT Perkebunan Nusantara X di Indonesia

PT Perkebunan Nusantara X atau PTPN 10 merupakan Perusahaan

Agribisnis Berbasis Perkebunan di Indonesia. Unit usaha dari perusahaan ini

yaitu Tebu dan Tembakau serta Jasa Cutting Bobbin dan Rumah Sakit.

Didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah R.I No.15 Tanggal 14 Februari

Tahun 1996 tentang pengalihan bentuk Badan Usaha Milik Negara dari PT

Perkebunan (Eks.PTP 19, Eks.PTP 21-22 dan Eks.PTP 27) yang dilebur

menjadi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) dan tertuang dalam akta Notaris

Harun Kamil, SH No.43 tanggal 11 Maret 1996 yang mengalami Perubahan

kembali sesuai Akta Notaris Sri Eliana Tjahjoharto, SH. No. 1 tanggal 2

Desember 2011 90% saham pemerintah Indonesia di PTPN X dialihkan ke

PTPN III dan menjadikan PTPN III sebagai holding BUMN Perkebunan.

PTPN X memiliki dua unit usaha utama, yakni :

A. Unit Usaha Gula, memproduksi gula dan tetes dengan 11 Pabrik Gula,

dengan kapasitas giling antara 1.400 s/d 6.300 TCD dan tersebar di :

1. Kabupaten Sidoarjo :

1. PG. Watoetoelis

2. PG. Toelangan

3. PG. Kremboong
8

2. Kabupaten Mojokerto :

1. PG. Gempolkrep

3. Kabupaten Jombang :

1. PG. Djombang Baru

2. PG. Tjoekir

4. Kabupaten Nganjuk :

1. PG. Lestari

5. Kabupaten Kediri :

1. PG. Meritjan

2. PG. Pesantren Baru

3. PG Ngadiredjo

6. Kabupaten Tulungagung :

1. PG. Modjopanggoong.

B. Unit Usaha Tembakau, memproduksi dan mengekspor tembakau cerutu

yang terdiri dari Tembakau Na Oogst (Besuki & Vorstenlanden) dan

Tembakau Bawah Naungan (TBN) dengan Wilayah kerja yang tersebar di :

1. Kabupaten Jember :

1. Kebun Kertosari

2. Kebun Ajong Gayasan

2. Kabupaten Klaten :

1. Kebun Kebonarum

2. Kebun Gayamprit
9

3. Kebun Wedhibirit

C. Unit Industri Bobbin, didirikan sejak tanggal 11 Juli 1992 dengan lokasi di

Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Industri Bobbin

ini kerja sama dengan Burger Soehne Ag Burg (BSB) dalam jasa pemotongan

daun tembakau menjadi pembungkus cerutu. Jumlah mesin yang saat ini

dioperasikan sebanyak 220 unit dengan jasa sebesar Rp. 23,4 per potong dan

mampu menyerap tenaga kerja sebanyak +/- 873 orang yang berasal dari

penduduk sekitar.

3.2 Sejarah PT Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari Nganjuk

Sejarah panjang pendirian Pabrik Gula Lestari diawali pada tahun

1909 oleh C.V Culture Maatchappy (C.V.C.M) Pandji /

Tandjungsari, yang berkedudukan di Amsterdam beserta pengurusan

dan tata usahanya yang kemudian diserahkan oleh Tiedeman On Van

Kerchem Indonesia di Surabaya. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kendali PG Lestariberada dibawah Kementrian Kemakmuran, Badan

Penyelenggara Pabrik Gula Negara (BPPGN). Namun kondisi berubah

setelah terjadinya agresi militer Belanda pada tahun 1950 kepemilikan PG

beralih kepada pemilik lama yakni Tiedeman On Van Kerchem.

Pada masa Pemerintahan Indonesia menuntut kembalinya Irian Barat

ke dalam wilayah Indonesia, maka pada tanggal 10 Desember 1957 dilakukan

aksi ambil alih perusahaan perkebunan milik swasta Belanda dan dimasukkan

dalam pengelolaan "Perusahaan Perkebunan Negara Baru (PPN Baru)".


10

Pada tahun 1960 pemerintah melakukan reorganisasi PPN Baru, yaitu

dengan melakukan pembagian unit-unit perkebunan ke dalam daerah kerja

kerasidenan. Pada Tahun 1961 dengan Peraturan Pemerintah No. 141-175

diadakan perubahan dari unit-unit perkebunan menjadi kesatuan-kesatuan

perkebunan. Sedangkan PPN Baru pusat (Jakarta) berubah menjadi "Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan (BPUPPN)" dan perwakilannya di

daerah-daerah berubah menjadi cabang. Sedangkan yang mengatur Pabrik

Gula Lestari msuk dalam kesatuan II (Karasidenan Kediri) melalui Peraturan

Pemerintah No. 166 tahun 1961 tanggal 26 April 1961.

Pada Tahun 1968 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.

14 yang menjadi dasar reorganisasi BPU-PPN menjadi "Perusahaan Negara

Perkebunan (PNP)". Sedangkan di tingkat pusat dibentuk "Badan Khusus

Urusan Perusahaan Negara Perkebunan (BKU-PNP) " dan di tingkat daerah di

bentuk BKU-PNP wilayah. Berdasarkan peraturan tersebut ditentukan bahwa

Pabrik Gula Lestari beserta hak dan kewajibannya serta kekayaan dan

perlengkapannya diserahkan atau beralih kepada PNP XXI.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 1973, pasal 1 dan 2,

PNP XXI- XXII diubah bentuk menjadi "Perusahaan Perseroan (Persero) ".

Pada tahun 1970, didirikan Perusahaan Perkebunan XXXI (Persero) yang

menaungi Pabrik Gula Bunga Mayang dan Pabrik Gula Cinta Manis yang

terletak di Palembang.

Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintahan Negara Republik

Indonesia No. 15 Tahun 1996, maka Perusahaan Perseroan (Persero) PT.


11

Perkebunan XXI-XXII dan Perusahaan Persero (Persero) PT. Perkebunan

XXVII, yang masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

13 Tahun 1990, No. 25 Tahun 1973 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun

1972 dileburkan dalam satu perusahaan perseroan (Persero) baru, dengan nama

"Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara X".

Gambar 1 : Logo PT.Perkebunan Nusantara X.

3.3 Visi, Misi, Budaya kerja dan filosofi PT Perkebunan Nusantara X

1. Visi

"Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka yang berwawasan

lingkungan".

2. Misi

a. Berkomitmen menghasilkan produk berbasis bahan baku tebu dan

tembakau yang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan

internasional dan berwawasan lingkungan.


12

b. Berkomitmen menjaga pertumbuhan dan kelangsungan usaha melalui

optimalisasi dan efisiensi di segala bidang.

c. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-nilai perusahaan

bagi kepuasan stakeholder melalui kepemimpinan, inovasi dan

kerjasama team serta organisasi yang profesional.

3. Budaya Kerja

Profesional, Produktifitas, dan Pembelajaran

4. Filosofi

Integritas, Profesionalisme, dan Sinergi

3.4 Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara X Pabrik Gula Lestari

Struktur organisasi merupakan sebuah susunan berbagai komponen

atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat. Dengan

adanya struktur organisasi maka kita bisa melihat pembagian kerja dan

bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda bisa dikoordinasikan dengan

baik. Selain itu, dengan adanya struktur tersebut maka kita bisa mengetahui

beberapa spesialisasi dari sebuah pekerjaan, saluran perintah, maupun

penyampaian laporan. Dalam penjelasan struktur tersebut terdapat hubungan

antar komponen dan posisi yang ada di dalamnya, dan semua komponen

tersebut mengalami saling ketergantungan. Artinya, masing-masing komponen

di dalamnya akan saling mempengaruhi yang pada akhirnya akan berpengaruh


13

pada sebuah organisasi secara keseluruhan. Struktur tersebut merupakan

komponen penting yang harus ada dalam organisasi yang memuat terkait

pembagian tugas dan tanggung jawab masin-masing. Sebagai contoh, untuk

menghindari adanya tumpang tindih suatu wewenang dan tanggung jawab

perorangan.
14

Gambar 2 : Struktur Organisasi Pabrik Gula Lestari.


15

3.5 Deskripsi Jabatan

1. General Manager

A. Tugas Pokok

Memimpin, Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi dan

mengawasi semua kegiatan operasional Pabrik Gula agar lebih teratur,

terkendali dan terpadu dalam upaya mencapai sasaran yang ditetapkan.

B. Tanggung Jawab

 Bertanggungjawab kcpada Direksi.

 Bertanggungjawab atas pendayagunaan secara tepat guna dan daya

guna termasuk menjamin terpeliharanya keamanan dan pengamanan

kekayaan perusahaan Pabrik Gula.

C. Wewenang dan Kewajiban

a) Bidang SDM

 Mengangkat atau memberhentikan karyawan tetap, kampanye

musiman sesuai dengan formasi dan kebutuhan yang ditetapkan oleh

direksi.

 Melaksanakan peraturan-peraturan di bidang ketenaga kerjaan.

 Membina semua karyawan beserta keluarganya termasuk

organisasi yang ada di perusahaan.

b) Bidang Keuangan

 Mengatur dan mengendalikan keuangan dan

pembiayaan,menandatangani cek, bilyet, giro, dan surat berharga.


16

 Menandatangani SP Lokal ditetapkan oleh Direksi dan kontrak

kerja.

c) Bidang Produksi

 Menjalankan upaya untuk mencapai sasaran produksi yang

ditetapkan oleh Direksi.

 Menyediakan, memelihara dan mengawasi sarana dan prasarana

produksi, peralatan, metrial dan kebutuhan pabrik.

 Menandatangani semua surat masuk dan keluar yang menyangkut

unit produksi.

d) Bidang Administrasi

 Tentang Hubungan Kerja.

 Mewakili Pabrik Gula Lestari didalam dan di luar peradilan.

 Mengadakan hubungan dan pembinaan dengan instansi terkait serta

pihak ketiga lainnya.

 Menjalankan tindakan-tindakan lain baik mengenai perusahaan

maupun pemilikan sesuai ketentuan.

 Menyusun laporan tahunan maupun berkala lainnya menurut cara

dan waktu yang ditetapkan direksi.

2. Manajer SDM

A. Tugas Pokok

 Mengkoordinir seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan personalia

dan ketenaga kerjaan dan pembinaannya.


17

 Mengkordinir dan mengawasi kegiatan organisasi non dinas seperti

Korpri, Koperasi, Dharma Wanita dan lain-lain.

B. Uraian Tugas

 Rekrutmen, seleksi, penempatan karyawan tetap dan tidak tetap.

 Memproses Demosi (penurunan jabatan) dan Degradasi.

 Memproscs Mutasi dan Rotasi karyawan.

 Memproses karyawan yang mendapat Tunjangan Sibuk Tugas (kaya

lembur) dan cuti-cuti karyawan.

 Memproses hal-hal yang berkaitan dengan penggajian karyawan tetap

maupun karyawan tidak tetap.

 Memproses hal-hal yang berkaitan dengan Tunjangan Karyawan dan

keikutsertaan Asuransi Karyawan.

 Memverifikasi terkait data karyawan yang berhak untuk menerima

Penghargaan Masa Pengabdian (PMP), lalu mengusulkan ke kantor

pusat.

 Memproses hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan

karyawan.

 Memproses hal-hal yang berkaitan dengan karyawan pensiun.

 Menyusun RKAP (Formasi tenaga kerja dan Biaya tenaga kerja).

C. Tanggung Jawab

 Bertanggung jawab kepada General Manager dan Kepala Divisi SDM

dan HI kantor pusat.


18

3. Manajer Administrasi Keuangan dan Umum

A. Tugas Pakok

 Melaksanakan dan mengamankan policy General Manager dalam

bidang pengeIolaann keuangan Pabrik Gula.

 Mengkoordinasi pelaksanaan tugas-tugas Asisten manajer keuangan

yang meliputi :

a) Perencanaan dan pengawasan

b) Akuntansi, TU Hasil, dan Perkreditan.

c) Umum dan Humas.

d) Gudang Gula dan Gudang Material.

e) Menjamin agar RKAP dapat diselesaikan sesuai instruksi dan

jadwal yang telah ditentukan oleh Kantor Pusat.

f) Menjamin penyediaan modal kerja bagi bagian-bagian di Pabrik

Gula. Sesuai jadwal dan jumlah yang disetujui oleh Direksi

g) Mengadakan pengendalian realisasi RKAP dengan

penyimpangan-penyimpangan seminimal mungkin.

h) Mengarahkan dan menjamin pembukuan Pabrik Gula secara teliti

dan benar agar laporan-Iaporan yang dikehendaki Direksi dan

pihak-pihak ketiga dapat disampaikan tepat waktu.

i) Memberikan pelayanan yang lancar dan tepat waktu kepada Petani

Tebu Rakyat mengenai bagi hasilnya yaitu DO gula dan Uang

Tetes.
19

B. Rincian tugas

 Perencanaan dan Pengawasan

a) Mengkoordinir RKAP dari bagian-bagian di Pabrik Gula sesuai

petunjuk kantor Direksi.

b) Mengkoordinir perencanaan penyediaan dan pengawasan

penggunaan-penggunaan modal untuk seluruh kebutuhan pabrik.

c). Melakukan pengawasan aktiva lancar dan aktiva tetap milik

Pabrik Gula.

d). Melayani internal dan exsternal auditor yang telah disetujui oleh

Direksi untuk melakukan tugasnya.

e). Membuat prognosa biaya perusahaan setiap bulan selama tahun

buku.

 Pembukuan dan Keuangan (Akuntansi)

a. Mengadakan pengarahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan

pekejaan bidang tata usaha dan keuangan pabrik.

b. Mengawasi dan menjamin tersusunnya laporan-laporan periodik

yang telah ditentukan dalam instruksi Direksi antara lain :

 Neraca Bulanan termasuk Desember Penutup.

 Laporan Manajemen.

 Laporan-Iaporan keuangan dan analisanya.


20

4. Manajer Tanaman

A. Tugas Pokok

 Menyediakan bahan baku tebu secara kualitas dan kuantitas untuk

barang kebutuhan giling minimum sesuai sasaran RKAP.

 Mengoptimalkan produksifitas di Iahan HGU dan menjaga

kelestariaa dan kesuburannya.

 Memberikan pelayanaan yang baik kepada petani.

 Menyediakan bibit unggul dan bermutu dalam jumlah cukup sesuai

yang dibutuhkan (petani dan Pabrik Gula).

 Merencanakan, menggunakan serta mengendalikan biaya tanaman

secara efektif dan efisien.

 Membina SDM bagian tanaman agar berkembang dan berdayaguna

secara optimal serta terciptanya iklim kerja kondusif dan

menghasilkan sinergi.

B. Uraian Tugas

 Menyusun perencanaan bagian tanaman antara lain :

a). Sasaran areal

b). Sasaran biaya dan pendapatan / laba

c). Rencana operasional yang dituangkan dalam RKAP

d). Rencana SDM dll.


21

 Menjabarkan policy General Manager dan direksi kepada staf

sebagai strateg bagian tanaman, serta memberikan pengarahan dan

penugasan dalam tugas operasional secara jelas dan sistematis

 Mengadakan pengawasan dan pengendalian mengenai kuantitas,

kuaulitas dan waktu kinerja Bagian Tanaman secara periodik antara

lain :

a). Pemasukan Areal

b). Kultur teknis

c). Penyediaan saprodi

d). Pasok tebu

e). Produksi

f). SHU petani

 Mengadakan tindakan apabila terjadi peayimpanan dari sasaran

periodik melalui instruksi, koordinasi atau pendekatan kepada pihak-

pihak yang berperan.

 Membina hubungan kerjasama yang haik dengan semua instansi yang

berperan dalam program tebu rakyat di tingkat Kabupaten, sehingga

dapat membantu kelestarian penyediaan tebu untuk pabrik gula.

 Mangatur dan mengkordinasikan Iayanan prima pabrik gula kepada

Petani Tebu Rakyat.


22

C. Tanggung Jawab

 Bertanggung jawab kepada General Manager

 Bertanggung jawab atas semua staf dan non staf serta pelaksana tugas

Bagian Tanaman

5. Manajer Instalasi

A. Tugas pokok

 Koordinator perencana, pengorganisasian, pelaksana dan

pengawasan sasaran kerja bagian instalasi :

a). Kapasitas giling Incl & Excl

b). Efisiensi Pabrik

c). Jam berhenti jam gilling

d). HPB Total

e). Mutu produk

f). Rendemen

 Menjalin kerjasama lintas bagian untuk mencapai sasaran perusahaan.

 Koordinisasi dengan pihak ekstern.

 Menyusun RJP & RKAP bagian instalasi.

 Melaksanakan tugas lain dari General Manager & Kantor Direksi.

B. Tanggung Jawab

 Betanggung jawab kepada General Manager.

 Bertanggung jawab atas semua staf dan non staf serta pelaksana tugas

bagian pengolahan.
23

6. Manajer Pengolahan

A. Tugas Pokok

 Koordinator pcrencana, pengorganisasian, Pelaksana dan pengawasan

sasaran kerja bagian Pengolahan meliputi :

a). Kapasitas giling

b). Efisiensi

c). Mengolah nira sampai dihasilkan gula dan tctcs

d). Pernbuatan RJP RKAI'

e). SDM (karyawan)

f). Sumber Dana Keuangan

g). Laboratorium Pengolahan Gudang Produksi

h). Mengelola limbah yang dihasilkan dari pengolahan nira

i). Teknik dan teknologi peralatan proses

j). Menyiapkan timbangan gula

k). Pengemasan dan penyimpanan gula.

 Menjalin kerjasama Iintas bagian untuk mencapai sasaran perusahaan.

 Koordinasi dengan pihak ekstem.

 Melaksanakan tugas lain dari General Manager Kantor direksi.

 Menyusun RKAP.
24

C. Tanggung Jawab

 Bertanggungjawab kepada GeneraIManajcr.

 Bertanggung jawab atas semua staf dan non staf serta pelaksana tugas

Bagian Pcngolahan.

7. Manajer QualityControl (QC)

A. Indikator kinerja

 Tertib administrasi Bagian Quality Control.

 Akurasi dan ketepatan analisa.

B. Rincian Tugas

 On farm => kinerjanya berhubungan dengan bahan baku tebu =>

hubungan kerja dengan bagian tanaman.

 Off farm => kinerjanya berhubungan dengan peralatan untuk

operasional pengolahan gula => hubungan kerja dengan bagian

instalasi dan pengolahan.

C. Peran dan tanggung Jawab

 Pengawasan, mengkoordinasikan, pemantauan dan pengevaluasian

kegiatan offfarm dan on farm.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktek Kerja Lapang

4.1.1. Tanggal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Hari : Senin – Sabtu

Tanggal : 10 – 24 Juni 2019

Pukul : 06.30 – 15.00

4.1.2. Lokasi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Lokasi PKL adalah di PTPN X PABRIK GULA PG LESTARI

Jalan Raya Lestari, Ngrombot, Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur.

No. Telp : (0358) 551439

Kode Pos : 64391

Gambar 3. Lokasi Pabrik Gula Lestari

25
26

4.1.3. Perjanjian Kerja dan Hubungan Kerja

Menurut Subekti, Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara seorang

buruh dengan majikan, perjanjian mana ditandai oleh ciri-ciri adanya suatu

upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di

peratas, yaitu suatu hubungan berdasarkan mana pihak yang satu (majikan)

berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak yang

lain (buruh). Dalam Pasal 1 Nomor 15 Undang-Undang Ketenagakerjaan

2003 disebutkan bahwa Hubungan Kerja adalah hubungan antara

pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang

mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.

4.1.4. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja

antara pekerja dengan pengusaha atau perusahaan untuk mengadakan

hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu. Jadi,

perjanjian kerja waktu tertentu maksudnya dalam perjanjian telah di

tetapkan suatu jangka waktu yang dikaitkan dengan lamanya hubungan

kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha.

Dalam Pasal 1 Nomor 15 Undang-Undang Ketenagakerjaan 2003

disebutkan bahwa Hubungan Kerja adalah hubungan antara pengusaha

dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur

pekerjaan, upah, dan perintah.


27

4.1.5. Proses Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

a) Rekruitmen

Sebelum adanya perjanjian kerja, perusahaan melakukan ketetapan

bersama dewan direksi perihal jumlah pekerja yang akan direkrut. Atas

persetujuan dewan direksi, perusahaan melakukan proses rekruitmen sesuai

standar yang sudah di berikan oleh dewan direksi. Proses rekruitmen di PG

Lestari meliputi kegiatan sebagai berikut:

 Tes Administrasi.

 Tes Tulis.

 Tes kesehatan.

 Wawancara.

b) Penjelasan dan Penandatanganan Perjanjian Kerja

Sebelumnya perjanjian kerja sudah disetujui oleh dewan direksi,

karyawan hanya perlu membaca dan menyetujui kontrak yang sudah di

sediakan oleh perusahaan Pabrik Gula Lestari Nganjuk. Dalam perjanjian

kerja tersebut berisi tentang pasal-pasal yang membahas tentang Masa

Berlaku Perjanjian Kerja, Kewajiban, Upah dan Bantuan Sosial, Ketentuan

Hari Kerja, Jam Kerja, Jam Lembur, Waktu Kerja Lembur, Upah Lembur,

dan lain-lain. Penjelasan Perjanjian Kerja ini bertujuan agar karyawan

mengerti dan mengetahui apa saja hak dan kewajiban mereka dalam bekerja

di perusahaan Pabrik Gula Lestari Nganjuk selama masa yang sudah

ditentukan dalam Perjanjian Kerja ini.


28

c) Pengiriman Perjanjian Kerja ke Disnaker (Dinas Tenaga Kerja)

Bertujuan untuk melaporkan jumlah tenaga kerja yang di rekrut oleh

perusahaan Pabrik Gula Lestari Nganjuk serta melakukan pengecekan

perihal perjanjian kerja tersebut.

4.2. Pembahasan Praktek Kerja Lapangan

Proses pertama yang dilakukan PG Lestari dalam Perjanjian

Kerja Waktu Tertentu adalah melakukan Rekruitmen. Dalam tahap ini calon

pegawai baru akan menghadapi serangkaian kegiatan tes yang telah

disiapkan oleh pihak perusahaan. Tes tahap pertama adalah seleksi

administrasi, disini calon pegawai baru harus melengkapi segala persyaratan

yang telah dicantumkan dalam pengumuman lowongan kerja untuk dapat

lolos tes tahap berikutnya. Contoh persyaratan yang harus di lengkapi adalah

ijazah dan KTP.

Setelah lolos tahap administrasi,calon pegawai baru akan masuk

ke tes tahap kedua yaitu Tes Tulis. Dalam tahap ini calon pegawai baru akan

diukur tingkat intelegensi sesuai dengan bidangnya, dimana soal-soal yang

muncul dalam tes tulis ini merupakan materi-materi sesuai dengan bidang

pendidikan yang dicantumkan pada tahap administrasi.

Selanjutnya jika lolos tahap Tes Tulis calon pegawai baru akan

mengikuti Tes Kesehatan. Di dalam tes ini PG Lestari benar benar


29

memeriksa kesehatan calon pegawai baru, dikarenakan pekerjaan yang akan

dilakukan membutuhkan keadaan tubuh yang benar-benar sehat. Medical

Check Up dilakukan dalam tes ini untuk mengetahui apakah calon pegawai

baru ada yang mengidap penyakit yang berbahaya atau tidak. Juga

melakukan tes urin untuk mengetahui apakah calon pegawai baru ada yang

mengonsumsi obat-obatan terlarang atau tidak.

Tes terakhir dalam proses rekruitmen yang dilakukan PG Lestari

adalah Tes Wawancara. Disini pegawai baru akan di wawancari oleh

Manajer SDM perihal pengalaman kerja sebelumnya atau seputar jenjang

pendidikan terakhir yang dimiliki calon pegawai baru tersebut. Dalam tes

wawancara ini Manajer SDM juga menanyakan seputar sejarah PTPN X dan

PG Lestari.

Setelah semua tahap tes telah dilewati oleh calon pegawai baru,

perusahaan PG Lestari akan mengumumkan hasil tes tersebut seminggu

setelah tahap tes terakhir sudah selesai. Yang lolos akan menjadi pegawai

baru dan harus datang saat acara Penjelasan dan Penandatanganan

Perjanjian Kerja di gedung pertemuan PG Lestari. Acara tersebut berjalan

cukup kondusif akan tetapi sebelum acara dimulai para pegawai bidang

SDM cukup kerepotan untuk membagikan Perjanjian Kerja bagi karyawan

baru, dikarenakan pembagian Perjanjian Kerja ini memakai sistem manual,

yaitu karyawan baru mencari sendiri surat Perjanjian Kerja tersebut.


30

Walaupun pihak SDM yang menyiapkan perjanjian kerja tersebut sudah

membagi sesuai divisi masing-masing akan tetapi cukup memakan waktu

yang lama untuk karyawan baru bisa memegang atau mengambil surat

perjanjian mereka.

Setelah pengambilan surat perjanjian kerja tersebut karyawan

baru dipersilahkan duduk di ruang pertemuan untuk mendengarkan

penjelasan yang akan disampaikan Manajer SDM. Manajer SDM mulai

menjelaskan dari budaya kerja yang sudah lama diterapkan di PG Lestari

yaitu Profesional, Produktifitas, dan Pembelajaran. Bertujuan menggiring

karyawan baru memiliki mind set yang sama dengan karyawan lama agar

mereka selalu bersemangat dalam bekerja dan memiliki produktifitas dan

kinerja yang baik. Manajer SDM akhirnya membahas surat perjanjian kerja

yang berisi tentang Masa Berlaku Perjanjian Kerja, Kewajiban, Upah dan

Bantuan Sosial, Ketentuan Hari Kerja, Jam Kerja, Jam Lembur, Waktu

Kerja Lembur, Upah Lembur, dan lain-lain. Penjelasan Perjanjian Kerja ini

bertujuan agar karyawan mengerti dan mengetahui apa saja hak dan

kewajiban mereka dalam bekerja di perusahaan Pabrik Gula Lestari

Nganjuk selama masa yang sudah ditentukan dalam Perjanjian Kerja ini.

Setelah acara penjelasan dan penandatanganan perjanjian kerja

tersebut karyawan baru mengumpulkan kembali surat perjanjian kerja yang

sudah ditanda tangani ke divisi SDM untuk ditanda tangani oleh General
31

Manajer PG Lestari. Setelah surat perjanjian kerja tersebut ditanda tangani

oleh General Manajer barulah di kirim ke Disnaker, untuk melaporkan

jumlah tenaga kerja yang di rekrut oleh perusahaan Pabrik Gula Lestari

Nganjuk serta melakukan pengecekan perihal perjanjian kerja tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di Pabrik

Gula Lestari Nganjuk dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses Perjanjian Waktu Tertentu di Pabrik Gula Lestari melalui proses yang

cukup panjang, yaitu Proses Rekruitmen, Perjanjian dan Penandatanganan

Kontrak Kerja, dan Pengiriman ke Disnaker.

2. Proses Penandatanganan dan Penjelasan Perjanjian Kerja kepada karyawan

berjalan kurang kondusif serta, dikarenakan antrian yang panjang dan terlalu

lama saat pengambilan surat perjanjian kerja

3. Pabrik Gula Lestari adalah perusahaan yang berada dibawah naungan PTPN

X yang merupakan pabrik gula satu – satunya yang ada di kabupaten

Nganjuk yang selalu berupaya untuk menjaga citra dan kualitas dari produk

yang dibuat.

4. Pabrik Gula Lestari bagian SDM memberikan pelayanan yang baik terhadap

karyawan atau pekerja untuk menindaklanjuti perjanjian kontrak kerja yang

sudah maupun yang belum di tanda tangani.

32
33

5.2 Saran

Saran saya selaku penulis yang telah melakukan Prakterk Kerja Lapang

di Pabrik Gula Lestari Nganjuk adalah untuk menggunakan teori yang ada dalam

melakukan Proses Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Penggunaan teori disini agar

memudahkan perusahaan mengetahui proses yang sekiranya baik dan cocok

untuk digunakan di PG Lestari Nganjuk, Membantu mengatasi masalah dalam

pelaksanaan proses tersebut dan Dapat memberikan alasan yang kuat apabila

proses tersebut ada yang tidak setuju.

Saran kedua saya agar surat perjanjian kerja dapat di download oleh

karyawan baru sehingga tidak perlu lagi divisi SDM membagikan surat

perjanjian kerja saat acara akan berlangsung. Jadi divisi SDM hanya perlu

melakukan absen dan melakukan pengecekan terhadap karyawan baru yang

hadir di acara Penjelasan dan Penandatanganan Perjanjian Kerja.


34

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan_Nusantara_X
https://docplayer.info/58893637-Bab-ii-gambaran-umum-perusahaan.html
http://ptpn10.co.id/page/profil
http://eprints.polsri.ac.id/3685/3/BAB%20II.pdf
Malayu, SP, Hasibuan, 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Penerbit PT. Bumi Aksara.
Muslehuddin, Muhammad, 2004, Sistem Perbankan Dalam Islam, Cetakan Ketiga,
PT. Rinika Cipta, Jakarta
Suyatno, dkk, 2007, Dasar-Dasar Perkreditan, Edisi Keempat, PT. Gramidia
Pustaka Utama Jakarta.
Untung, Budi, 2000, Kredit Perbankan Di Indonesia, Penerbit Andi Jogyakarta.
Sudana, I. Made. 2011. Manajemen Keuangan perusahaan : teori dan praktik.
Jakarta : Erlangga
Brigham, Egunene F. Dan Houston, Joel F. 2011. Dasar-dasar Manajemen
keuangan II. Edisi ke sebelas. Jakarta : Salemba empat
Kasmir,SE,MM, 2006, Manajemen Perbankan, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
https://teguhsantoso06.wordpress.com/2013/01/30/peran-pabrik-gula-dalam-
meningkatkan-ekonomi-daerah/

LAMPIRAN
35

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai