Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Resort


2.1.1 Sejarah Hotel
Secara harfiah, kata hotel berasal dari kata “hospitium” dari Bahasa
Latin yang memiliki arti ruang tamu. Namun kemudian kata tersebut
mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest
House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu,
maka rumah-rumah besar tersebut di beri istilah HOSTEL. Rumah-rumah besar
atau hostel disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan
beristirahat sementara waktu. Pada saat itu semua tamu-tamu yang menginap
dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu tersebut harus tunduk
kepada peratuan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOSTEL).
Seiring dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang menginginkan
kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak
sebagaimana dalam hostel lambat laun hostel mengalami perubahan peraturan.
Selain mengalami perubahan peraturan yang lebih flesibel dan menjunjung
tinggi konsumen atau pelanggan, nama Hostel lambat laun juga mengalami
perubahan. Huruf “S” pada kata hostel menghilang atau dihilangkan orang.
Sehingga kemudian kata tersebut berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita
kenal sekarang.

2.1.2 Jenis Hotel


Menurut Tarmoezi & Manurung, (2000), penentuan jenis hotel tidak
lepas dari kebutuhan pelanggan, ciri, atau sifat khas yang dimiliki wisatawan
sebagai penggunanya. Berdasarkan lokasinya, hotel dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan (mountain hotel)
atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran
sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga
13

yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka


yang ingin berekreasi.

b. Residential Hotel
c. City Hotel
d. Motel (Motor Hotel)
2.1.3 Pengertian Resort
Secara umum terdapat banyak kajian mengenai pengertian resort
sebagai berikut :
a. Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara
bagi seorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan atara lain
untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin
mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan
yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan,
konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya (DIRJEN
PARIWISATA, 1988).
b. Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering
dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati
potensi alamnya (Hornby, 1974).
c. Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai
fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga
seperti tenis, golf, spa,tracking, dan jogging, bagian concierge
disediakan pemandu berpengalaman untuk mengetahui betul
lingkungan resort, bila ada tamu yang ingin hitch-hiking atau
berkeliling sambil menikmati keindahan alam di sekitar resort
ini.
d. Resort adalah sebuah kawasan yang terencana, tidak hanya
sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi
(Chuck, 1988).
e. Hotel Resort adalah hotel yang biasanya terletak di luar kota, di
pegunungan, di tepi pantai, di tepi danau atau di daerah tempat
berlibur dalam jangka waktu relatif lama. Fasilitas yang
14

disediakan agak beragam, lebih rileks, informal dan


menyenangkan (Darmadjati, 2001).

Dari pengertian-pengertian menurut literatur yang sudah disebutkan


di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa resort adalah sebuah hotel yang
terletak dikawasan wisata, yang secara total menyediakan fasilitas untuk
berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari
kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan
perubahan dari kegiatan sehari-hari. Pada rencana desain ini kami
menghadirkan fasilitas untuk rekreasi berupa museum sejarah yang
mencakup pengetahuan sejarah,budaya serta arkeologi yang dulu pernah
ada di kota lama Semarang.

2.1.4 Jenis-Jenis Resort


Berdasarkan letak dan fasilitasnya (Lowson, 1995), resort dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Mountain Resort Hotel
Resort hotel ini terletak di daerah pegunungan. Pemandangan khas
daerah pegunungan yang indah menjadi komoditi utama yang di jadikan
sebagai daya tarik. Fasilitas yang disediakan lebih ditekankan pada hal-
hal yang berkaitan dengan lingkungan alam pegunungan dan rekreasi
yang bersifat kultural dan natural seperti mendaki gunung, hiking,dan
aktifitas lainnya yang berhubungan dengan aktifitas wisata yang ada
digunung.
Resort hotel ini dibangun di daerah pegunungan dan memanfaatkan
pemandangan dan iklim sejuk pegunungan sebagai daya tarik
utamanya. Untuk menambah daya tarik pengunjung, biasanya resort
semacam ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang di luar ruangan
agar pengunjung dapat sekaligus menikmati pemandangan alam yang
ada disekitar sambil berenang.
15

Gambar 2. 1 Hanging Gardens of Bali


Sumber: www.hanginggardensofbali.com/destination/#2
10 Maret 2016
Beberapa pegunungan kadang memiliki kondisi khusus yang dijadikan
sebagai daya tarik wisata khas yang ada di daerah ersebut. Misalnya
daerah gunung yang memiliki salju. Resort yang dibangun di daerah
semacam ini kadang hanya digunakan pada saat waktu-waktu khusus
yang telah disesuaikan oleh pengelola resort. Misalnya lokasi resort
yang digunakan untuk wisata ski hanya dibuka pada saat musim dingin
dan menyediakan fasilitas olahraga ski.

Gambar 2. 2 White Mountain Hotel and Resort


Sumber: www.whiemountainhotel.com/gallery-en.html
10 Maret 2016
b. Health Resort and Spas
Resort jenis ini biasanya dibangun pada daerah yang memiliki potensi
alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyehatan, misalnya
16

melalui aktifitas spa. Rancangan bangunan resort semacam ini harus


diengkapi dengan fasilitas untuk pemulihan kesegaran, baik jasmani
(fisik) maupun rohani (batin) dengan kegiatan yang berhubungan
dengan kebugaran dan pemandangan yang juga mendukung dalam
proses relaksasi.
Contoh resort jenis ini adalah Kamalaya Koh Samui Spa and Resort.
Resort ini berada di Negara Thailand. Hotel ini menarik penunjung
dengan fasilitas spa, yoga, dan meditasi budha sebagai sarana dalam
mencapai kesegaran jasmani dan kesegaran rohani.

Gambar 2. 3 Kamalaya Koh Samui Spa and Resort


Sumber: www.theseminyak.com/gallery_kamalaya.htm
10 Maret 2016

c. Beach Resort Hotel


Resort jenis ini terletak di daerah pantai, mengutamakan potensi alam
dan pemandangan khas pantai dan laut sebagau daya tarik utamanya.
Pemandangan lepas menuju ke arah lautan, keindahan pantai, dan
fasilitas olah raga air yang lengkap dan terbaru, seringkali dimanfaatkan
sebagai pertimbangan utama perancangan bangunan.
Contoh Beach Resort Hotel adalah The Seminyak Beach Resort, Bali.

Gambar 2. 4 The Seminyak Beach Resort


17

Sumber: www.theseminyak.com/gallery_seminyak.html
10 Maret 2016

d. Marina Resort Hotel


Resort hotel jenis ni terletak dikawasan marina (pelabuhan laut).
Karena terletak di 17 arik 1717 marina, rancangan resort ini
memanfaatkan potensi utama 17arik1717 tersebut sebgai 17arik1717
perairan. Biasanya respon dari rancangan resort semacam ini di
wujudkan dengan melengkapi fasilitas berupa dermaga serta
mengutamakan penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan
air, pemandangan tepi pantai dan fasilitas unutk menikmati sinar
matahri yang berlimpah. Contoh resort ini adalah Maritim Resort and
Spa Mauritius.

Gambar 2. 5 Maritim Resort and Spa Mauritius


Sumber: www.maritim.com/en/hotels/mauritius/hotel-mauritius/film-
andphotos#hotel_content
10 aret 2016

e.Rural Resort and Country Hotels


Trend pergeseran pariwisata saat ini yang mengarah kepada aktifitas
wisata yang dilakukan di daerah-daerah yang masih alami dengan
potensi alam yang menarik membuka peluang dibangunnya resort
berjenis ini. Rural 17arik17 and country hotels adalah resort hotel yang
dibangun di daerah pedesaan jauh dari area bisnis dan keramaian. Daya
17 arik utama dari resort ini adalah lokasinya yang masih alami,
18

diperkuat dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang jarang ada di kota
kota seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing,
memanah, atau aktifitas khusus lainnya. Contoh resort jenis ini adalah
castello banfi il borgo, Italia

Gambar 2. 6 Castello Banfi il Borgo


Sumber: www.castellobanfiilborgo.com/it/photogallery/
10 Maret 2016
f. Sight-seeing Resort Hotel
Resort hotel ini terletak di daerah yang mempunyai potensi khusus atau
tempat-tempat menarik seperti pusat perbelanjaan, kawasan bersejarah,
tempat hiburan, dan sebagainya. Contoh resort jenis ini adalah Resort
Amanjiwo di Magelang yang berada di dekat Candi Borobudur dan
memanfaatkan keindahan alam pedesaan sebagai daya tariknya.

Gambar 2. 6 Resort Amanjiwo


Sumber: http://www.extravaganzi.com/amanjiwo-resort-in-the-
rural-heartland-of-central-java/
10 Maret 2016

Dari pengertian jenis-jenis resort berdasarkan letak dan fasilitasnya


dapat disimpulkan bahwa desain resort yang akan kami buat masuk ke
dalam jenis resort Sight-seeing Resort Hotel karena letak tapak yang
berada di kawasan kota lama Semarang yang merupakan kawasan
bersejarah yang yang dapat di manfaatkan keindahan kawasan kota lama
yang bernuansa kolonial zama dulu sebagai daya tariknya.
19

2.1.5 Karakteristik Resort


Menurut (Kurniasih, 2009) terdapat karakteristik khusus yang dimiliki
oleh jenis resort hotel dengan hotel yang lainnya, yaitu:
1. Lokasi
Hotel resort berlokasi di area wisata atau area resort. Umumnya
berlokasi di tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah,
pegunungan, tepi pantai dan sebagainya. Lokasi memegang peranan
penting bagi kesuksesan sebuah resort hotel, karena kedekatan dengan
atraksi utama dan hubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan
tuntutan utama pasar dan berpengaruh pada harganya. Oleh karena letak
tersebut, maka pemanfaatan potensi-potensi alam dan kondisi
lingkungan khas dapat lebih dioptimalkan pada rancangan. Namun
seiring dengan perkembangan jaman, dalam 30 tahun terakhir para
pengembang hotel mulai berani untuk membangun hotel dengan
fasilitas resort di area perkotaan yang berkembang menjadi wisata.
2. Fasilitas
Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi
waktu luang menuntut ketersediaan fasilitas pokok serta fasilitas
rekreasi indoor dan outdoor. Fasilitas rekteasi indoor dapat berupa
ruangan-ruangan publik dalam ruang, seperti restoran, Lounge, balkon,
dan fasilitas lainnya. Fasilitas rekreasi outdoor merupakan fasilitas
rekreasi luar ruangan, misalnya lapangan tenis, kolam renang, area
resort, lapangan golf, dan lansekap.
Secara umum, fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri
dari dua kategori utama, yaitu:
a. Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti
akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resort
menyediakan fasilitas ini.
b. Fasilitas tambahan, yang disediakan pada lokasi khusus dengan
memanfaatkan kekayaan alam yang ada pada area sekitar untuk
kegiatan rekreasi yang lebih spesifik dan dapat menggambarkan
kealamian resort. Contoh fasilitas ini adalah kondisi fisik di tepi
laut, yaitu pasir pantai dan sinar matahari yang berlimbah. Kondisi
20

tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan berenang, selancar,


menyelam, dan berjemur.
3. Arsitektur dan Suasana
Wisatawan yang berkunjung ke resort cenderung mencari
akomodasi dengan arsitektur dan suasana khusus, yang berbeda dengan
jenis hotel yang lainnya. Arsitektur dan suasana alami merupakan
pilihan mereka. Wisatawan pengunjung resort hotel lebih cenderung
memilih penampilan bangunan dengan tema alam atau tradisional
dengan motif dekorasi interior yang bersifat etnik atau luar ruangan
yang bersifat etnik. Rancangan bangunan lebih disukai yang
mengutamakan pembentukan suasana khusus dari pada efisiensi.
Sedangkan pada resort hotel yang akan kami desain, wisatawan
yang berkunjung ke resort cenderung mencari pengalaman menginap
yang berbeda, dikarenakan pada resort menyediakan fasilitas museum
sebagai sarana edukasi sehingga wisatawan selain menginap dapat
memanfaatkan fasilitas museum sebagai sara
4. Segmen Pasar
Hotel resort merupakan suatu fasilitas akomodasi yang terletak
di daerah wisata. Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan
yang bertujuan unutk berlibur, bersenang-senang, mengisi waktu luang,
dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari yang membosankan. Untuk
tujuan tersebut mereka membutuhkan hotel dengan fasilitas yang
dilengkap dengan hal-hal yang bersifat rekreatif dan memberikan pola
pelayanan yang memuaskan. Sebuah resort yang baik pada dasarnya
harus bisa memiliki respon kebutuhan seperti ini. Sehingga rancangan
sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
memungkinkan untuk bersenangsenang, refreshing, dan mendapatkan
hiburan yang dibutuhkan.

2.1.6 Klasifikasi Resort dan Hotel


Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara resmi telah diatur oleh
pemerintah pusat. Menurut Surat Keputusan Direktorat Jendral Pariwisata, Pos,
dan Telekomunikasi No-22/U/VI/1978 tertanggal 12 Juni 1978, sebuah hotel
21

dinilai dari bintangnya. Simbol bintang ini menunjukkan kualitas dari hotel
tersebut dimana penilaian dlakukan setiap tiga tahun. Berikut ketentuan
klasifikasi hotel menurut peraturan:

1. Dari segi sistem penjualan harga kamar


a. European Plan Hotel adalah hotel dengan biaya untuk harga kamar
saja. Keistimewaan dari jenis ini adalah praktis, banyak digunakan di
hotel, memudahkan sistem billing. Semua sistem pemasaran kamar
kebanyakan menggunakan sisitem ini.
b. American Plan Hotel adalah hotel dengan perencanaan biaya
termasuk harga kamar dan harga makan, terbagi dua yaitu:
a) Full American Plan (FAP) adalah harga kamar termasuk tiga kali
makan sehari.
b) Modified American Plan (MAP) adalah harga kamar termasuk
dua kali makan sehari
c. Continental Plan Hotel adalah hotel dengan perencanaan harga kamar
sudah termasuk dengan continental breakfast.
d. Bermuda Plan Hotel adalah hotel dengan perencanaan harga kamar
sudah termasuk dengan american breakfast.
Dari penjelasan tentang segi sistem penjualan harga kamar, dapat
disimpulkan bahwa resort yang akan kami desain menggunakan
sistem European Plan Hotel, dengan biaya untuk harga kamar saja.
Sistem ini praktis karena memudahan dalam sistem billing.
2. Dari segi lamanya tamu hotel tinggal
a. Transit hotel merupakan hotel dengan lama tinggal tamu rata-rata
semalam.
b. Residential hotel merupakan hotel dengan lama tinggal tamu yang
cukup lama.
c. Semi-residential hotel merupakan hotel dengan lama tinggal tamu
lebih dari satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek.
22

Wisatawan yang datang untuk menginap di perkirakan lebih dari


satu hari tetapi tetap dalam jangka waktu pendek (Semi-residential
hotel).
3. Dari segi aktifitas tamu hotel dan segi lainnya
a. Sport hotel merupakan bagian bangunan hotel dari suatu kompleks
olah raga, misal: The Century Park Hotel – Senayan
b. Convention hotel merupakan hotel yang menjadi bagian dari komplek
konvensional.
c. Budget motel merupakan motel yang biaya pembangunannya relatif
rendah.
Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa resort yang akan
kami desain, dari segi aktifitas tamu hotelnya masuk kedalam
Convention Hotel karena hotel yang akan kami desain terbagi menjadi
bagian komplek konvensional.
4. Dari segi jumlah kamar (kapasitas)
a. Small hotel merupakan hotel dengan jumlah kamar yang kecil
(maksimum 25 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan
angka kunjungan rendah.
b. Medium hotel merupakan hotel dengan jumlah kamar yang sedang
(sekitar 29-299 kamar). Hotel ini biasanya berada di daerah dengan
kunjungan sedang.
c. Large hotel merupakan hotel dengan jumlah kamar yang besar
(minimum 300 kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah dengan
angka kunjungan yang tinggi

Dari segi kapasitas jumlah kamar, desain hotel resort yang akan
dibuat masuk kedalam kategori Medium hotel karena syarat dari hotel
bintang 3 salah satunya yaitu jumlah kamar standar minimal 30 kamar
dan 2 kamar suite
23

2.1.7 Persyaratan dan Tingkatan Hotel Resort


Berdasarkan kutipan dalam Direktorat Jendral Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi No-22/U/VI/1978 menyatakan bahwa hotel resort
berdasarkan tingkatannya dibedakan menjadi:
Tabel 2. 1Persyaratan dan
Tingkatan Hotel Resort
Kelas Hotel Resort Persyaratan Hotel Resort
Hotel Bintang Satu (*) 1) Jumlah kamar standar minimal 15 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
3) Luas kamar standar minimal 20 m²
Hotel Bintang Dua (**) 1) Jumlah kamar standar minimal 20 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
3) Luas kamar standar 22 m²
4) Memiliki kamar suite minimal satu kamar
5) Luas kamar suite minimal 44 m²
Hotel Bintang Tiga (***) 1) Jumlah kamar standar minimal 30 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
3) Luas kamar standar minimal 24 m²
4) Memiliki kamar suite minimal dua kamar
5) Luas kamar suite minimal 48m²
Hotel Bintang Empat (****) 1) Jumlah kamar standar minimal 50 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
3) Luas kamar standar minimal 24 m²
4) Memiliki kamar suite minimal tiga kamar
5) Luas kamar suite minimal 48 m²
Hotel Bintang Lima (*****) 1) Jumlah kamar standar minimal 100 kamar
2) Kamar mandi berada di dalam kamar
3) Luas kamar standar minimal 26 m²
4) Memiliki kamar suite minimal empat
kamar
5) Luas kamar suite minimal 52 m²

Digrafikkan dan Diolah


Kembali Dari MENHUB, (1977)

Dari kategori persyaratan dan tingkatan hotel resort diatas dapat di simpulkan
bahwa desain hotel resort yang akan kami buat masuk ke dalam kategori hotel bintang
3, karena untuk bisa disebut sebagai hotel bintang 3, ada beberapa kriteria salah
satunya lokasinya harus dekat dengan jalan raya. Karena itu biasanya hotel bintang 3
jadi pilihan keluarga saat sedang berlibur bersama. dengan jumlah kamar standar
minimal 30 kamar serta minimal 2 suite kamar, serta memiliki sarana rekreasi
sekaligus olahraga.
24

2.2 Tinjauan Waterfront Center


2.2.1 Pengertian Waterfront
Secara umum terdapat banyak kajian mengenai pengertian waterfront sebagai
berikut :
a. Waterfront dalam Bahasa Indonesia secara harfiah adalah daerah
tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah
pelabuhan (Echols,2003).
b. Urban Waterfront mempunyai arti suatu lingkungan perkotaan
yang berada di tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi
di area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn,1983).
Dari kedua pengertian tersebut maka dapat di simpulkan definisi waterfront
adalah suatu daerah atau area yang terletak di dekat/berbatasan dengan
kawasan perairan dimana terdapat suatu kegiatan dan aktivitas pada area
tersebut. Desain hotel resort yang akan kami buat masuk ke dalam kategori
Urban Waterfront karena kota lama Semarang berdasarkan ciri-cirinya masuk
ke dalam kategori daerah urban.

2.2.2 Jenis-jenis Waterfront


Berdasarkan jenis pengembangan pesisir, waterfront dapat dibedakan menjadi
3 jenis, yaitu konservasi, pembangunan kembali (redevelopment), dan
pengembangan (development).

a) Konservasi adalah penataan waterfront kuno atau lama yang masih ada
sampai saat ini dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
Preservasi adalah waterfront yang harus dilestarikan, dilindungi,
dipelihara dan dipugar sesuai dengan bentuk aslinya tetapi tetap
disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan fungsionalnya karena
merupakan kawasan atau mengandung bangunan dan/atau bangunan-
bangunan yang mempunyai nilai sejarah, nilai seni dan budaya serta nilai
arsitektur.
b) Redevelopment adalah upaya menghidupkan kembali fungsi-fungsi
waterfront lama yang sampai saat ini masih digunakan untuk
kepentingan masyarakat dengan mengubah atau membangun kembali
fasilitas-fasilitas yang ada.
25

c) Development adalah usaha menciptakan waterfront yang memenuhi


kebutuhan kota saat ini dan masa depan.

Development adalah pilihan yang tepat untuk kawasan kota lama


ini, Dengan melihat potensi dari kota lama yang sekarang akan di
kembangkan menjadi salah satu kota warisan cagar budaya UNESCO
dan pada kawasan ini sangat minim tempat penginapan apalagi dengan
adanya fasilitas museum sejarah akan menambah minat wisatawan untuk
berkunjung.

2.2.3 Kriteria Waterfront


Tidak semua wilayah dapat disebut sebagai waterfront. Hal ini karena ada
beberapa kriteria yang harus di penuhi untuk bisa disebut sebagai waterfront.
Berikut beberapa kriteria waterfront :

a) Berada di daerah tepian perairan besar seperti laut, sungai, danau, dan
lainnya.
b) Mempunyai pemandangan utama dan dominan ke arah perairan.
c) Umumnya merupakan wilayah yang berwujud pelabuhan, perdagangan,
pariwisata, dan permukiman.
d) Karena kurangnya lahan, maka pembangunan waterfront bergerak ke arah
vertical-horizontal.
e) Karena berada di tepian perairan maka waterfront mempunyai fungsi
sebagai tempat rekreasi, industri, pelabuhan, dan permukiman.

2.2.4 Fungsi Waterfront


Sementara itu berdasarkan fungsinya, waterfront terbagi menjadi 4
yaitu :
a) Recreational waterfront merupakan wilayah waterfront yang
menghadirkan segala hal untuk kegiatan rekreasi seperti area
bermain, taman, pemancingan, dan juga fasilitas kapal pesiar.
26

b) Working waterfront merupakan Kawasan atau wilayah waterfront


berupa pelabuhan, industri berat, reparasi kapal pesiar, dan juga
penangkapan ikan komersial.
c) Residential waterfront merupakan Kawasan waterfront yang
berwujud perumahan atau apartement serta resort yang sengaja
didirikan di pinggir area perairan.
d) Mixed-used waterfront merupakan kota pesisir yang merupakan
gabungan dari beberapa jenis waterfront sebelumnya sehingga di
dapati banyak sarana yang komplit seperti perumahan, pelabuhan,
perkantoran, pasar, restoran, rumah sakit, dan lain sebagainya

Berdasarkan penjelasan fungsi waterfront di atas dapat


disimpulkan bahwa perancangan desain yang akan kami buat
masuk kedalam fungsi Residential waterfront yang merupakan
kawasan waterfront di area kota lama Semarang yang berwujud
hotel resort.

2.3 Tinjauan Heritage


2.3.1 Pengertian Heritage
Secara umum terdapat banyak kajian mengenai pengertian heritage
sebagai berikut :
 Heritage secara umum, dalam Kamus Inggris Indonesia karya John M.
Echols dan Hasan Shadily, diartikan sebagai warisan atau pusaka
 Heritage, dalam Kamus Oxford hal. 202, diartikan sebagai sejarah, tradisi,
dan nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa atau negara selama bertahun-
tahun dan dianggap sebagai bagian penting dari karakter bangsa tersebut.
 UNESCO mengartikan Heritage sebagai warisan (budaya) masa lalu yang
harus dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai-nilai
luhur..

2.3.2 Ciri- Ciri Heritage


Setiap heritage memiliki sejarahnya masing-masing. Heritage tidak selalu
berupa benda mati, namun dapat berupa makhluk hidup ataupun yang sejenis.
27

Heritage dapat digunakan sebagai icon suatu daerah tertentu yang


melambangkan peristiwa besar ataupun peninggalan yang ada pada suatu daerah
tersebut. Heritage merupakan bukti/ tanda petunjuk aktivitas yang dimiliki dan
masih terus mempunyai nilai sejarah yang penting. Heritage merupakan bagian
dari nilai sosial catatan kehidupan keseharian masyarakat. Di samping itu, nilai-
nilai yang dimiliki heritage juga merupakan catatan yang mengisi kenangan dan
adat-istiadat masyarakat.

Menurut Synder dan Catanse dalam Budiharjo (1997), terdapat enam ciri-
ciri heritage, antara lain :

a) Kelangkaan , karya merupakan sesuatu yang langka.


b) Kesejarahan, yaitu memuat lokasi peristiwa bersejarah yang penting.
c) Estetika, yaitu mempunyai keindahan bentuk struktur atau ornament.
d) Superlativitas, yaitu tertua, tertinggi, atau terpanjang.
e) Kejamakan, yaitu karya yang mewakili suatu jenis atau ragam bangunan
tertentu.
f) Pengaruh, yaitu keberadaanya akan meningkatkan citra lingkungan
sekitarnya.

Selain keenam ciri-ciri diatas, Kerr (1983) menambahkan tiga ciri-ciri


heritage, yaitu :

a) Nilai Sosial, yaitu mempunyai makna bagi masyarakat.


b) Nilai Komersial, yaitu berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai kegiatan
ekonomis.
c) Nilai Ilmiah, yaitu berperan dalam bidang pendidikan dan pengembangan
ilmu pengetahuan.
28

2.4 Studi Banding


2.3.1 The Museum Hotel Antakya / EAA – Emre Arolat Architecture

Architecs : EAA – Emre Arolat Architecture


Locations : Antakya, Turkey
Category : Hotel Museum
Area : 34000.0 m²
Project Year : 2019
Photographs : Cemal Emden, Studio Majo
Manufactures : Reynaers Alumunium, KEIM, Jotun, Vitra, SISECAM,
Hafele Group, Trimble, Autodesk

Terletak di dekat Gereja Saint Peter di Gunung Starius di Antakya, yang diklaim telah
menampung jemaat Kristen pertama, hotel dengan 199 kamar ini dibangun di situs
temuan arkeologi yang berasal dari zaman kuno. Museum Hotel Antakya memberi
penghormatan kepada mosaik, pemandian, piazza yang luar biasa yang ditemukan
selama latihan pertama di situs ini dan memanfaatkan hubungan Arkeologi dan
Arsitektur yang tegang dengan menjalin kuno dan modern.
29

Pemahaman tentang konteks yang unik adalah bagian penting dari proyek ini; menjadi
akrab dengan pelestarian arkeologi, menafsirkan kembali program arsitektur tipologi-
hotel - dan memanfaatkan keahlian bangunan modular memungkinkan untuk merancang
bangunan yang sesuai dengan tempat ini dan untuk menerima persetujuan Komite
Warisan.
30

Struktur dan di atas semua itu, titik-titik struktur diadaptasi sesuai dengan anggukan
khusus di situs di mana lapisan arkeologis tersapu oleh bekas dasar sungai. Ada 66
kolom komposit, berdiameter 120 cm, semuanya saling terhubung ke jaringan baja untuk
mengangkat kamar dan area umum hotel dari tanah.

Bangunan dapat dipertimbangkan pada empat lapisan yang berbeda; yang pertama
menjadi parqour museum terbuka pada tingkat yang paling dekat dengan temuan, yang
kedua adalah area umum hotel yaitu lobi dan restoran melayang di atas pemandangan
temuan arkeologi.

Tingkat ketiga adalah sekelompok modul cetakan kamar hotel dan sirkulasi udara
terbuka yang menjaga mata yang melihatnya pada lanskap mosaik yang indah sepanjang
waktu. Terakhir, kanopi, yang sekaligus melindungi segala sesuatu di bawahnya,
membentuk tanah untuk Ballroom, Spa, Ruang Rapat dan Restoran Khusus yang
direncanakan sebagai paviliun dan disertai dengan halaman-halaman yang dipenuhi
pohon sebagai area komunal terbuka dengan ikatan yang kuat dengan konteks lokal.
31

Mengambil inspirasi dari sejarah lokal Antakya, proyek ini berupaya memenuhi dua
tujuan utama; satu adalah untuk mewakili lapisan peradaban yang menakjubkan dengan
cara yang belum pernah terjadi sebelumnya; disusun dengan fungsi hotel dan yang kedua
adalah memanfaatkan teknologi modern bersama dengan bahan-bahan yang lebih
tradisional di interior.

Bangunan ini memiliki sistem ventilasi pasif yang sangat efisien yang menghilangkan
kebutuhan akan pendingin udara mekanis dalam sirkulasi. Berkat kelonggaran fasad luar,
udara bersirkulasi bebas antara jalan setapak dan kamar. Dinding pelindung kaca di
permukaan tanah dirancang untuk memanfaatkan angin dan debu setempat, menjaga
temuan arkeologi aman.
32

2.3.2 Oak Tree Emerald Hotel & Resort


Alamat : Perumahan Palm Hill Estate Papandayan, Gajahmungkur, Jalan
Palm Hill, Gajahmungkur, Semarang City, Central Java
Posisi restoran : Depan -> Perumahan Palm Hill Estate
Kelebihan posisi tapak restoran :
 Memiliki view hijau pepohonan yang bagus karena berada di daerah
perbukitan

 Tenang dan jauh dari kebisingan kota

Kekurangan posisi tapak restoran :


 Lokasinya agak jauh dari jalan utama

 Tapaknya berkontur

Luas bangunan : ± 4228,85 m2 (dengan 11 lantai)


Konsep : Klasik retro dan nature restaurant. Terdapat ornamen-ornamen
klasik dan retro dipadukan dengan suasana alam. Pengunjung
disuguhkan nuansa pepohonan, yang membuat ruangan tersebut
seakan berada di tengah taman yang asri. Di lantai 2 terlihat pijaran
lampu-lampu dan pepohonan yang bernuansa merah. Selain itu,
terdapat panggung untuk live music, yang alunannya menambah
kesyahduan tempat tersebut. Pada lantai 2 ini juga terdapat area
indoor dan outdoor. Sedangkan pada lantai 3, agak berbeda
dengan lantai sebelumnya, di lantai ini terdapat layar besar dan
interiornya dirancang seakan pengunjung berada di sebuah gua.
Biasanya, lantai tiga ini diperuntukkan untuk acara rapat, karaoke
atau nonton bersama. Dan di lantai 4 disediakan khusus untuk
privat room bagi pengunjung yang ingin reservasi. Privat room ini
bisa untuk perayaan berbagai acara contohnya seperti anniversary.
Resto ini menyajikan ice cream serta makanan Asia dan Indonesia.
Target pasar : Keluarga
Kapasitas kamar:
Akses restoran : Tangga dan lift
Ruang :
 Ground Floor
33

 Lobby

 Ruang Administrasi

 Ruangan Staff

 Kamar mandi
 Lantai 1

 Kamar Hotel

 Ruangan Staff
 Lantai 2

 Kamar Hotel

 Kolam Renang

 Cendana Resto

 Pinus Beer Garden

 Ruangan Staff
 Lantai 3

 Kamar Hotel

 Hotel Ballroom

 Ruang Staff
 Lantai 5
 Kamar Hotel
 Ruang Staff
 Lantai 6
 Kamar Hotel
 Ruang Staff
 Lantai 7
 Kamar Hotel
 Ruang Staff
 Lantai 8
 Kamar Hotel
 Ruang Staff
 Lantai 9
 Kamar Hotel
34

 Ruang Staff
 Lantai 10
 Kamar Hotel Executive
 Ruang Staff
 Lantai 11
 Kamar Hotel
 Ruang Staff
 Lantai 12
 Rooftop
35

Foto Tapak

Foto Hotel, keterangan dan sumber


Keterangan Ruang
Foto Restoran
dan Sumber

Bagian depan Hotel


Sumber :
https://www.agoda.co
m/oaktree-emerald-
semarang/hotel/semar
ang-id.html?cid=-218
36

Kamar Hotel Tipe


Standard
Sumber :
https://id.hotels.com/h
o445422/oak-tree-
emerald-semarang-
managed-by-ascott-
limited-semarang-
indonesia/

Cendana Resto
Sumber : oaktree-
hotels.com

Kolam Renang
Sumber : oaktree-
hotels.com
37

Sirkulasi Hotel
Sumber :
pegipegi.com

Lobby Hotel
Sumber :
beritajateng.net

Anda mungkin juga menyukai