Anda di halaman 1dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR RS SAHABAT

Nomor :
TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI
RUMAH SAKIT SAHABAT
DIREKTUR RUMAH SAKIT SAHABAT
Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Sahabat,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan di RS Sahabat dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Pelayanan
Rumah Sakit Universitas Airlangga sebagai landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di RS Sahabat;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RS Sahabat
Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
2. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Universitas
Airlangga Nomor : 22/YRSI-SR/III/2008, tanggal 1 Maret 2008 tentang
Struktur Organisasi Rumah Sakit Universitas Airlangga.
3. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Universitas
Airlangga Nomor 003/YRSI-SR/III/2011, tanggal 1 Maret 2011
tentang Penunjukan Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu: PERATURAN DIREKTUR RS Sahabat TENTANG KEBIJAKAN
MANAJEMEN NYERI RS Sahabat

Kedua: Kebijakan pelayanan RS Sahabat sebagaimana tercantum dalam


Lampiran Peraturan ini.
Ketiga: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan RS
Sahabat dilaksanakan oleh Direksi dan Manajer Pelayanan RS
Sahabat.

Keempat: Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sukorejo
Pada tanggal

DIREKTUR UTAMA,

dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi


NIK 201600001

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RS Sahabat


NOMOR :
TENTANG : KEBIJAKAN MANAJEMEN
NYERI DI RS Sahabat
KEBIJAKAN MANAJEMEN NYERI

1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan
asesmen apabila ada rasa nyerinya.
2. Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri secara efektif.
3. Menyediakan pengelolaan nyeri sesuai pedoman dan protokol.
4. Komunikasi dengan pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri dalam konteks
pribadi, budaya, dan kepercayaan agama masing-masing.
5. Fasilitas pengukuran nyeri pasien harus tersedia dalam bentuk skala nyeri dalam
rekam medis.
6. Keluhan pasien tentang nyeri harus diperhatikan, tidak boleh langsung dianggap
sebagai malingering (berpura-pura) dan dilanjutkan dengan pengukuran nyeri.
7. Pengetahuan pengukuran nyeri harus dipahami dan menjadi perhatian petugas
kesehatan RS Sahabat
8. Pengukuran nyeri harus dilakukan secara berulang untuk memastikan kenyamanan
pasien dan membantu kesembuhan pasien.
9. Penatalaksanaan nyeri di RS Sahabat, mencakup non-farmakologis danfarmakologis.

Ditetapkan di Sukorejo
Pada tanggal

DIREKTUR UTAMA,

dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi


NIK 201600001

Anda mungkin juga menyukai