Disusun Oleh :
Yulyani Pratiwi
01073180152
Pembimbing:
II. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 30 September 2019 di
bangsal RSUS Lt. 2
Keluhan Utama
Nyeri pinggang kanan yang menjalar hingga kepala ± 3 bulan SMRS
2
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan serupa. Pasien memiliki
riwayat hipertensi dan rutin mengkonsumsi amlodipine 2x5 mg. Pasien
menyangkal adanya riwayat diabetes diabetes mellitus, stroke, penyakit
jantung, trauma kepala, kejang, serta keganasan.
3
Status Generalis
Sistem Deskripsi
Kulit Putih, lesi (-), perdarahan (-), jaundice (-), sianosis (-)
4
Status Neurologis
GCS 15 (E4M6V5)
Tanda Rangsang Meningeal
o Kaku kuduk :-
o Tanda laseque : -/-
o Tanda kernig : -/-
o Brudzinski I : -/-
o Brudzinski II : -/-
Saraf Kranialis
Saraf Kranial Kanan Kiri
Nervus I Normal Normal
Nervus II
1. Visus 5/60 5/60
2. Lapang pandang Normal Normal
3. Warna Normal Normal
4. Fundus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nervus III, IV, VI
1. Sikap bola mata orthophoria orthophoria
2. Celah palpebral dalam batas normal dalam batas normal
3. Pupil Isokor, bulat 3 mm Isokor, bulat 3 mm
4. RCL + +
5. RCTL + +
6. Konvergensi Normal Normal
7. Pergerakan bola mata
Simetris Simetris
5
Nervus V Normotonus Normotonus
Motorik Dalam batas normal Dalam batas normal
1. Inspeksi Dalam batas normal Dalam batas normal
2. Palpasi
3. Membuka mulut Normal Normal
4. Gerakan rahang Normal Normal
Sensorik Normal Normal
Sensibilitasi V1 Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sensibilitas V2
Sensibilitas V3
Reflek Kornea
Nervus VII
1. Sikap mulut istirahat Simetris
2. Angkat alis, kerut dahi, +
tutup mata dengan
kuat
3. Kembung pipi +
4. Menyeringai +
5. Rasa kecap 2/3 Normal
anterior lidah
Nervus VIII
Nervus koklearis
1. Suara bisikan/gesekan +/+
2. Rinne +/+
3. Weber Tidak ada lateralisasi
4. Schwabach Tidak ada pemanjangan atau pemendekan
Nervus vestibularis
1. Nistagmus -/-
2. Romberg Tidak dilakukan
3. Romberg dipertajam Tidak dilakukan
6
4. Berjalan tandem Tidak dilakukan
5. Fukuda stepping test Tidak dilakukan
6. Past pointing test Tidak dilakukan / Dalam batas normal
Nervus IX, X
1. Arkus faring Simetris
2. Uvula Di tengah
3. Disfoni -
4. Disfagi -
5. Reflex faring Tidak dinilai
Nervus XI
1. Sternocleidomastoid Dalam batas normal
2. Trapezius Dalam batas normal
Nervus XII
Sikap lidah dalam mulut
1. Deviasi -
2. Atrofi -
3. Fasikulasi -
4. Tremor -
5. Menjulurkan lidah Tidak ada deviasi
6. Kekuatan lidah Normal
7. Disatria -
Motorik
Lasegue : -/-
Kernig : -/-
Ektremitas Atas
Kanan Kiri
Atrofi - -
Fasikulasi - -
Tonus Tidak dilakukan Normotonus
7
Kekuatan otot General Weakness
Gerakan involunter - -
Ekstremitas Bawah
Kanan Kiri
Atrofi - -
Fasikulasi - -
Tonus Normotonus Normotonus
Kekuatan otot General Weakness
Gerakan involunter - -
Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Biceps Tidak dilakukan ++
Brachioradialis Tidak dilakukan ++
Triceps Tidak dilakukan ++
KPR ++ ++
APR ++ ++
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaffer - -
Hoffman Trommer Tidak dilakukan -
Sensorik
Ekstroseptif
8
Kanan Kiri
Raba Alodinia Normal
Nyeri Hiperalgesia Normal
Suhu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Proprioseptif
Kanan Kiri
Posisi sendi Tidak dilakukan Normal
Koordinasi
Tes tunjuk-hidung : Tidak dilakukan / dalam batas normal
Tes tumit-lutut : Dalam batas normal
Disdiadokokinesis : Dalam batas normal
Otonom
Miksi : Normal
Defekasi : Normal
Sekresi keringat : Normal
9
Segment 81 % 50 – 70 Meningkat
Neutrophil
Lymphocyte 7 % 25 – 40 Menurun
Monocyte 8 % 2–8 Normal
MCV 82.70 fL 80 – 100 Normal
MCH 28.6 Pg 26 – 34 Normal
MCHC 34.6 g/dL 32 – 36 Normal
Biochemistry (01/10/19)
Blood Glucose 150 mg/dL <200 Normal
Sodium (Na) 118 mmol/L 137 – 145 Menurun
Potassium (K) 3.4 mmol/L 3.6 – 5 Menurun
Chloride (Cl) 81 mmol/L 98 – 107 Menurun
Urinalisis (02/10/19)
Erythrocyte 15
Leucocyte Esterase (2+) 125
Protein (1+) 30
Occult Blood (2+) 80
Leucocyte Many
Bacteria (+)
Biochemistry (03/10/19)
Sodium (Na) 127 mmol/L 137 – 145 Menurun
Potassium (K) 3.1 mmol/L 3.6 – 5 Menurun
Chloride (Cl) 92 mmol/L 98 – 107 Menurun
10
Pemeriksaan Pencitraan
o Xray Thorax (27/09/19)
Cor dan pulmo dalam batas normal
11
o X-ray spine (01/10/19)
Tidak tampak fraktur verberae lumbalis
Dextroscoliosis vertebrae lumbalis
Osteoporotik
12
o USG whole abdomen (03/10/19)
Hidronefrosis grade I-II dan hidroureter proksimal kanan
ec. suspek penekanan massa add/ infiltrasi massa
Massa hipoechoic heterogen batas tidak tegas pada regio
cervix, batas lesi dengan rektum tidak jelas suspek ca
cervix
V. Resume
Pasien datang dengan keluhan adanya nyeri pinggang sebelah
kanan yang menjalar hingga tangan sebelah kanan serta seluruh bagian
kepala sejak ±3 bulan SMRS dan memburuk 2 hari SMRS . Nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terjadi terus menerus, memburuk
dengan perubahan posisi dan sedikit membaik setelah mengkonsumsi obat
anti nyeri. Terdapat keluhan berupa mual, penurunan nafsu makan dan
berat badan yang terjadi berangsur-angsur sejak ±3 bulan SMRS. Skala
nyeri yang dirasakan pasien saat masuk IGD adalah 9/10. Pasien memiliki
riwayat hipertensi, riwayat keganasan pada pasien dan anggota keluarga
disangkal. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi rokok ±20 tahun
sebanyak 3 batang/hari.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya penurunan visus
menjadi 5/60 dan 5/60, general weakness, alodinia dan hiperalgesia
extremitas atas kanan. Pada pemeriksaan hematologi 27 September 2019
ditemukan adanya penurunan kadar hemoglobin (11.20), hematokrit
(32.40), RBC (3.90), limfosit (7), serta peningkatan leukosit (12.20), ESR
(16), dan segmen neutrofil (81). Pada pemeriksaan biochemistry tanggal
01 Oktober 2019 ditemukan adanya penurunan kadar sodium (118),
potassium (3.4) dan klorida (81). Tanggal 02 Oktober dilakukan urinalisis
dan ditemukan adanya eritrosit (15), leukosit esterase (2+), protein (1+),
occult blood (2+), leukosit (many), bakteri (+). Tanggal 03 Oktober
dilakukan kembali tes biochemistry dan terdapat perbaikan kadar sodium
13
dan klorida meskipun masih dibawah nilai normal, sodium (127),
potassium (3.1) dan klorida (92).
Pada tanggal 27 September 2019, pemeriksaan rontgen thorax
dengan hasil cord an pulmo dalam batas normal. Tanggal 01 Oktober 2019
dilakukan pemeriksaan rontgen tulang belakang bagian thorax, lumbal dan
plevis, hasil menunjukkan adanya degenerative vertebra thoracalis dan
pelvis, dextroskoliosis vertebra thoracalis dan lumbalis, serta osteoporotik.
Tanggal 03 Oktober 2019 dilakukan pemeriksaan USG whole abdomen,
tampak hidronefrosis grade I-II dan hidroureter proksimal kanan serta
massa hipoechoic heterogen dengan batas tidak tegas pada region cervis
(suspek ca cervix)
VI. Diagnosis
Klinis : Cephalgia, hiperalgesia dan alodinia ekstremitas atas dextra
dan general weakness
Topis :
Etiologis : Neoplasma
Patologis :
IX. Prognosis
Ad vitam : Malam
Ad functionam : Malam
Ad sanationam : Malam
14
Laboratorium: hematologi, elektrolit
X-ray Spine
MRI Spine non – contrast
15
Gabapentin 3x100 mg
Eperison 2x50 mg
Ketorolac IV 2x30 mg
Metformin 2x500 mg
Amlodipin 1x10 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Ramipril 1x10 mg
Aspilet 1x80 mg
ISDN 1x5mg
Simvastatin 1x20 mg
16
03 Oktober 2019 (06.00 WIB)
S : Pasien sudah tidak mengeluhkan nyeri, tidak ada keluhan saat berjalan
maupun duduk.
O : Compos mentis
GCS : 15 (E4M6V5)
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Denyut nadi : 84x/menit
Laju nafas : 20x/menit
Suhu : 36.2oC
GDS : 196
A : Radiculopathy L4-L5 et causa HNP Lumbal
P : Terapi sesuai IMR maintenance
NaCl 500ml/12 jam
Gabapentin 3x100 mg
Eperison 2x50 mg
Ketorolac IV 2x30 mg
Metformin 2x500 mg
Amlodipin 1x10 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Ramipril 1x10 mg
Aspilet 1x80 mg
ISDN 1x5mg
Simvastatin 1x20 mg
17
XIII. Analisa Kasus
Pasien datang dengan keluhan utama nyeri pada pinggang bawah
yang menjalar hingga telapak kaki kanan dengan karakteristik nyeri tajam
seperti ditusuk, disertai baal dan kelemahan yang terjadi terus-menerus.
Nyeri membaik dengan tirah baring dan memburuk saat duduk maupun
berjalan, skala nyeri pasien 6/10. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya defisit neurologis, penurunan refleks fisiologis patella (+/+) dan
achilles (+/+), lasegue bragard pada ekstremitas kanan bawah (+), parestesi
dan hipestesi kaki dextra. Dari keluhan yang disampaikan pasien serta
hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan, dapat disimpulkan pasien
mengalami radiculopathy L5-S1 ec. hernia nucleus pulposus. Akan tetapi
pada pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya keluhan berupa nyeri tekan
paravertebral L4-L5 yang merupakan daerah dari facet joint sehingga
dapat dipikirkan adanya facet joint arthritis. Pada pasien ini juga
dipikirkan adanya neuropati diabetika karena adanya riwayat diabetes
mellitus selama 7 tahun, penurunan refleks pada patella dan achilles, serta
penurunan sensorik pada kaki kanan.
Untuk menegakkan diagnosis radiculopathy L5-S1 dan facet joint
arthritis dapat dilakukan pemeriksaan MRI lumbosacral dengan melihat
apakah terdapat herniasi dari diskus intervertebralis yang menekan radix
dan adanya peradangan pada facet joint. Penegakkan diagnosis neuropati
diabetika dapat dilakukan pemeriksaan EMG dengan melihat adanya
penurunan konduksi saraf dari kedua tungkai ekstremitas bawah.
Sebagian besar pasien dengan radikulopati lumbal memiliki
prognosis yang baik, hanya sekitar 20-30% memiliki keluhan yang
menetap. Perawatan yang dapat dilakukan pada pasien radikulopati lumbal
bersifat non-bedah dan bedah. Pada pasien ini dipilih perawatan non-bedah
yang bersifat konservatif selama 4-6 minggu dengan fokus pada edukasi
kepada pasien untuk tetap aktif, menghindari melakukan aktivitas yang
melibatkan penekanan pada tulang belakang, melakukan olahraga yang
18
dapat merenggangkan tulang belakang, fisioterapi dan melakukan
perawatan untuk rasa sakit.
DAFTAR PUSTAKA
19