Lumen appendikular memiliki ukuran yang sangat kecil dan memiliki lumen yang
cukup tebal, sehingga cukup sulit untuk melakukan distensi atau pelebaran yang
menyebabkan lumen ini dapat terjadi obstruksi bila terdapat benda asing yang menutupi
saluran sekitarnya. Obstruksi daripada lumen appendikular dapat disebabkan oleh banyak
hal.7,8 Faecolith, hyperplasia dari saluran limfa, masa ataupun kotoran yang tertahan
merupakan beberapa penyebab daripada obstruksi tersebut. Diteliti bahwa dari 67-89%
kasus appendisitis yang diteliti, obstruksi paling banyak disebabkan oleh faecolith dan dari
kasus tersebut saat dilakukan operasi, ditemukan 90% menjadi perforasi. Faecalith sendiri
merupakan kotoran yang mengeras di dalam usus yang akhirnya membentuk seperti massa
yang keras, mekanisme terjadinya faecalith masih menjadi perdebatan dan masih kurang
jelas, namun dipercaya karena kurangnya serat ataupun motilitas usus yang menurun
sehingga menyebabkan pengerasan kotoran lebih lama daripada usus.9,10,11 Pada kasus
anak – anak paling banyak disebabkan oleh hyperplasia daripada saluran limfa, hal ini
dipikirkan karena anak – anak masih dalam masa pertumbuhan sekaligus imunitas yang
masih kurang baik sehingga anak – anak mudah terkena infeksi yang menyebabkan saluran
limfa menjadi hiperplasia dan menyebabkan obstuksi appendiks.7,8
Tahap awal daripada appendisitis adalah obstruksi yang selanjutnya akan terjadi
invasi mikroorganisme yang ada di saluran cerna kedalam appendiks yang nantinya
berujung pada reaksi inflamasi. Beberapa data dikumpulkan dan banyak sekali
mikroorganisme yang dapat menyebabkan appendisitis baik itu bakteri aerob maupun
anaerobik. Escherichia coli dan Bacteroides spp. memiliki persentase yang cukup tinggi
sebagai mikroorganisme yang paling sering menyebabkan appendisitis.12 Namun pada
appendisitis yang mengalami perforasi, saat dilakukan pemeriksaan mikrobiologi,
ditemukan paling banyak mikroorganisme yang menyebabkan appendisitis perforasi
adalah Fusobacterium spp. Tetapi kembali lagi hal ini tergantung kepada respon imun
daripada host, sehingga variasi mikroorganisme yang dapat menyebabkan appendisitis
beragam.13
PATOFISIOLOGI APPENDISITIS
DAFTAR PUSTAKA
2. Jones MW, Lopez RA, Deppen JG. Appendicitis. StatPearls NCBI Bookshelf. 2019.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493193/
5. Sadr AO, Andren SA, Larsson H. Genetic and Enviromental Influence On The Risk Of Aute
Appendicitis In Twins. Br J Surg; 2009. 96: 1136-1140.
8. Bhangu A, Søreide K, Di Saverio S, Assarsson JH, Drake FT. Acute appendicitis: Modern
understanding of pathogenesis, diagnosis, and management. Vol. 386, The Lancet. Lancet
Publishing Group; 2015. p. 1278–87.
9. Singh JP, Mariadason JG. Role of the faecolith in modern-day appendicitis. Ann R Coll
Surg Engl. 2013 Jan;95(1):48–51.
10. Ramdass MJ, Young Sing Q, Milne D, Mooteeram J, Barrow S. Association between the
appendix and the fecalith in adults. Can J Surg. 2015 Feb 1;58(1):10–4.