Anda di halaman 1dari 7

Dalam rangka bersaing di dalam pasar global Koperasi harus memiliki ketahanan Internal

berupa sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan kompeten untuk memanfaatkan peluang
yang tercipta melalui pasar bebas ASEAN-Cina (ACFTA). Beberapa peluang yang tercipta dari
ACFTA adalah kawasan dengan 1,7 miliar konsumen, produk domestik bruto (PDB) negara
anggota yang mencapai 2 triilun dolar AS, dan total perdagangan tahunan yang mencapai 1,23
triliun dolar AS. Peluang lain yang tidak kalah pentingnya adalah tujuh ribu kategori komoditas
bebas bea yang bisa mengurangi biaya operasional. Hal ini harus dimanfaatkan oleh koperasi
secara maksimal supaya koperasi dapat memenangkan persaingan dipasar global. Berikut ini
dampak positif jika Koperasi dapat memenangkan pasar global diantaranya:
• Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’
dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
• Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan yang lebih bebas
memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri.
Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu,
konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. •
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas
memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
• Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh
dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah
kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi
oleh negara-negara berkembang.
• Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan
berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya
melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini
seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari
negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.

Untuk itu, agar koperasi mampu menembus pasar global, koperasi harus membenahkan
diri dalam hal intern dan ekstern lingkungan koperasi, antara lain masalah keanggotaan. Banyak
anggota koperasi yang kurang berperan aktif dalam pengembangan koperasi. Hal ini terjadi karena
kurangnya pengetahuan tentang koperasi. Sehingga diwajibkan pada setiap anggota koperasi
mencurahkan segala yang bisa dilakukan untuk kemajuan koperasi. Selanjutnya pembenahan
masalah manajerial dan operasional koperasi yang selama ini masih menggunakan cara – cara
tradisional harus diganti dengan cara modern sehingga tidak kalah dengan badan usaha negara
lain. Selain itu, menambah modal untuk koperasi sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa
dalam jumlah banyak dengan disertai kualitas yang baik. Dengan cara peminjaman dana dari bank
dalam negeri atau lembaga keuangan lain yang mampu membantu koperasi dalam penambahan
modal. Serta uang simpanan wajib dan simpanan sukarela yang biasa dikumpulkan setiap anggota
koperasi tetap dilakukan. Semakin banyak anggota koperasi maka semakin banyak pula modal
yang akan di dapat koperasi untuk operasionalnya. Tingkat daya saing juga berpengaruh untuk
koperasi agar tetap hidup di pasar global. Pasar yang mencangkup dunia internasional juga harus
dengan kualitas internasional walaupun dengan buatan nasional. Koperasi harus mampu
menghasilkan barang dan jasa dengan inovasi terbaru setiap waktunya. Sehingga konsumen
merasa puas dengan produk yang dihasilkan koperasi

Peran anggota merupakan indikator penting dalam mendefinisikan koperasi secara universal
dengan tidak dibatasi oleh visi politis maupun kondisi sosial ekonomi kelompok masyarakat di
mana koperasi itu hidup. Kedua peran tersebut menjadi kriteria identitas (identity criterion) bagi
koperasi. Peran atau identitas ganda (dual identity) koperasi menunjukkan bahwa yang
melakukan kerja sama (cooperation) adalah manusia atau anggotanya. Baik pada saat mengelola
maupun pada saat memanfaatkan hasil usaha koperasi.

A. Pengertian Kewirausahaan Koperasi


Kewriausahaan Koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif,
dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh
pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama. Dari definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,
menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Kewirausahaan
dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang berperan dalam
pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan.sedangkan dinyatakan pula dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992
Pasal 4 bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi
dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta
mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber dayasumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Sedangkan kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kewirausahaan tidak hanya
dimiliki oleh para pemegang usaha, namun mencakup seluruh aspek pekerjaan, dimana para
wirausahawan melakukan upaya - upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide,
dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan
untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat. Cara yang
etis dan produktif diperlukan untuk mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan
tanggapan yang positif tersebut.
Suatu bangsa yang memiliki kelompok wirausaha yang besar akan lebih mudah- untuk maju dan
lebih tahan terhadap ganguan krisis. dan dikarenakan soko guru perekonomian Indonesia adalah
Koperasi, maka kebutuhan akan wirausaha koperasi menjadi penting , antara lain :
a. Pembangunan kopersai diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi - badan usaha
yang makin efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan berakar pada
masyarakat
b. Pelaksanaan fungsi dan peranan koperasi dtingkatkan melalui upaya peningkatan –
kebersaman dan manajemen yang lebih profesional.
c. Pemberian kemammpuan yang seluas-luasnya disegala sektor kegiatan ekonomi dan
penciptaan iklim usaha yang mendukung dengan kenudahan memperoleh permodalan
d. Kerja sama antar koperasi dan antar koperasi dan usaha Negara dan usaha swasta sebagai
mitra usaha dikembangkan secara lebih nyata
hal tersebut sejalan dengan prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International
Cooperative Alliance(Federasi koperasi non-pemerintah internasional) yaitu :
a. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
b. Pengelolaan yang demokratis
c. Partisipasi anggota dalam ekonomi,
d. Kebebasan dan otonomi
e. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi
B. Ciri - Ciri Kewirausahaan Koperasi
a. percaya diri
b. berorientasi pada tugas yang didorong untuk berprestasi, berorientasi pada keuntungan,
tekun, tabah, dan mempunyai tekad kerja keras
c. memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan secaratepat dan
cermat
d. memiliki jiwa kepemimpinan, suka bergaul, dan bersedia menerima saran dan kritik
e. inovatif dan kreatif
f. berorientasi ke depan

C. Fungsi, Tugas, dan Tipe Kewirausahaan


Fungsi kewirausahaan koperasi
a. Kewirakoperasian rutin
b. Kewirakoperasian arbitrase
keputusan yang diambil dari dua kondisi yang berbeda mencari peluang
c. Kewirakoperasian inovatif
Tugas wirakoperasi
Tugas wirakop adalah menciptakan keunggulan koperasi. Keunggulan tersebut dapat diperoleh
melalui:
a. Tugas wirakop dalam hal ini adalah meningkatkan efisiensi koperasi melalui integrasi vertical
tersebut.
b. Tugas wirakop yang kedua inin adalah menekan biaya transaksi, biaya transaksi tersebut
adalah biaya diluar biaya produksi yang timbul karena adanya transaksi, seperti biaya pencarian
informasi, biaya kontrak, biaya monitoring kontrak, biaya legal jika kontrak dilanggar dan biaya
resiko yang mungkin timbul.
c. Pemamfaatan interlinkage market arti dari interlinkage market adalah hubungan transaksi
antar pelaku ekonomi dipasar. Dan tugasnya wirakop ini menciptakan kerja sama yang saling
menguntungkan dan cara pelaku dalam interlinkage market tersebut.
d. Pemamfaatan trust capital disini diartikan sebagai pengumpulan mudal. Tugas wirakop dalam
hal ini adalah mengelola modal tersebut secara efisiensi dan meningkatkan peranan anggota
dalam meningkatkan partisipasi intensif dalam pemamfaatan jasa pelayanan koperasi dan
partisipasi konstibutif dalam pembentukan permodalan yang baru.
e. Pengendalian ketidakpastian tugas wirakop ini adalah meningkatkan pelayanan terhadap
anggotanya dengan jalan menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
anggotanya.
f. Penciptaan inovasi tugasnya adalah menciptakan inovasi-inovasi baru yang menguntungjkan
bagi koperasi dan anggotanya.
g. Pengembangan manfaat partisipasi tugas dalam hal ini adalah meningkatkan partisipasi
intensif para anggota koperasi dengan jalan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
anggotanya.
h. Menciptakan economies of scale adalah penghematan pada koperasi yang ditimbulkan oleh
penambahan kapasitas produksi. Tugasnya adalah menciptakan economies of scale dan
mengendalikan produksi pada tingkat produksi yang optimal. Produksi dicapai pada saat
koperasi berproduksi dengan biaya rat-rata jangka panjang yang paling rendah.

1. Kerja sama di Bidang Usaha Antar koperasi


Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:

a. Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum


Kerjasama antar koprasi yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru, yang berbadan hukum
sendiri umunnya banyak dlakukan oleh koprasi-koprasi tingkat sekunder, seperti yang dilakukan dalam
pendirian BUKOPIN. BUKOPIN merupakan hasil kerjasama dari 9 buah koperasi, yang 9 koperasi tersebut
merupakan koperasi yang memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder.
b. Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tampa membentuk organisasi baru yang
berbentuk badan hukum
Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan pembentukan wadah baru yang
berbadan hukum sendiri, kerjasama antar koperasi tersebut dapat dilakukan tampa diikuti pembentukan
wadah baru, seperti dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha.
Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang beranggotakan 20
orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama ini berdasarkan pada keinginan
untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat yang berada disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau
kemitraan yaitu Induk Koperasi Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan
koperasi pegawai negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan
sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang ada di Inonesia,
karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi tersebut. Berikut contoh
kerjasama di bidang usaha antar koperasi :
a. Induk Koperasi Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai
negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan sehat bagi
pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.
b. Di Jakarta Timur Koperasi simpan pinjam Bhina Raharja dan Koperasi serba usaha kepala dua wetan
menjalin kerjasama yang mendasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang berada di sekitar kedua koperasi tersebut. Kerjasama ini berupa Koperasi simpan pinjam Bhina
Raharja meminjamkan gedung koperasi simpan pinjam kepada Koperasi serba usaha kepala dua wetan
untuk didirikan warung serba ada.
2. Kerja Sama di Bidang Usaha Antara Koperasi dengan Bukan Koperasi
Jika, seperti tersebut di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan melalui 2 cara,
yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hokum dan dengan tanpa membentuk wadah
baru yang berbadan hokum, maka demikian pula halnya kerja sama di bidang usaha antara koperasi
dengan bukan koperasi.
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru yang
berbadan hokum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki cakupan daerah yang luas
yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya, seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri,
yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan bank. Tujuan dari pembentukan bank tersebut
adalah untuk meningkatkan pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, koperasi-koperasi primer
terutama, dan koperasi-koperasi tingkat sekundernya, berupa pemberian kredit kepada mereka, baik yang
akan digunakan untuk mengembangkan usahanya, maupun untuk membantu menunjang kebutuhan hidup
anggota-anggota perorangannya.
Sehingga, pada dasarnya Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan
koperasi ini bertujuan untuk :
 Untuk memajukan koperasi itu sendiri
 Untuk menambah layanan untuk anggota-anggotanya.
 Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota koperasi itu sendiri.
Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi juga dilakukan oleh
koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat kemitraan usaha antara
perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi primer/pengusaha kecil tanpa membentuk
wadah baru berbadan hokum mempunyai dasar pertimbangan yang berbeda dibandingkan dengan
kemitraan usaha antara Induk-induk dengan perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan
pembentukan wadah baru berbadan hokum. Berikut contoh Kerja sama antara koperasi dengan
badan-badan usaha bukan koperasi :
a. IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum koperasi, IKPN mendirikan
sebuah bank setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN dan yayasan dana pensiunan. Karena
ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu yang ditungkan dalam petunjuk pelaksanaan
(No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan koperasi mendirikan bank umum koperasi selain bank
BUKIPIN, sehingga IKPN terpaksa mengambil badan hukum perseroan terbatas bagi bank
tersebut.
b. Di Jawa Barat KUD (koperasi unit desa) telah menjalin kemitraan dengan PT Hero Pasar Swalayan
sejak tahun 1990 koperasi unit desa ini berfungsi sebagai penampung produk-produk pertanian
berupa sayur dari anggota koperasi unit desanya. Sementara PT Hero Pasar Swalayan membantu
KUD tersebut dalam meningkatkan usaha melalui pelatihan dan perdagangannya.
3. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha

Manfaat Kerjasama Koperasi


Dengan melakukan kerja sama dengan koperasi lain, akan mendapat keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana yang berasal dari dalam gerakan
koperasi secara efisien supaya memunculkan kelipatan daya guna yang semakin tepat.
2. Memperluas usaha antar koperasi agar manfaat ekonomis jatuh ditangan koperasi.
3. Koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tangguh melalui alih sumber daya teknologi
dari satu koperasi kepada koperasi yang lain.
4. Menggalang tumbuhnya kepercayaan anggota maupun masyarakat terhadap koperasi melalui
usaha-usaha yang semakin terpadu dalam satu lingkup sistem yang terarah.
5. Menaikkan sumbangan koperasi terhadap pembentukan produksi nasional secara lebih terarah.
6. Memudahkan pembinaan dan pengawasan antar koperasi yang satu dengan yang lain
7. Mempertahankan diri terhadap tindakan pihak luar, dengan menarik manfaat yang sebesar-
besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.
8. Memajukan dan mengembangkan baik pada anggota koperasi atau koperasi itu sendiri.
9. Peningkatan daya tawar (bargaining power) mereka terhadap pihak ketiga.
10. Menjamin pemasukkan bahan baku jika tujuan dari kerja sama tersebut adalah untuk menjamin kontinuitas pemasukan
bahan baku .
11. Memperoleh keuntungan yang disebabkan karena bisa beroperasi secara besar-besaran (economic of scale)
12. Bila mana kerja sama tersebut dilakukan oleh organisasi sejenis pada tingkat/jenjang bawahan dengan jenjang atasnya,
dan dimana dalam bidang usahanya dapat mengadakan integrasi secara vertikal, maka akan dapat menurunkan biaya
transaksi (transaction).
13. Jika kerja sama tersebut dilakukan sear horisonta, maka akan meningkatkan kemampuan bersaing mereka terhadap
pihak ketiga. Kerja sama antar koperasi selain dapat dilakukan dengan pembenukan wadah baru yang berbadan hukum
sendiri, kerja sam antar koperasi tersebut dapat pula tanpa diikuti pembentukan wadah baru, seperti dalam bentuk
proyek atau kemitraan usaha.

Anda mungkin juga menyukai