Pokok bahasan: Program Lansia Sabar Berbasis Reminiscence dan Terapi Seni
untuk Menurunkan Kecemasan pada Lansia Penyandang Diabetes Melitus
Sasaran : lansia Br. Sangging Sibang Kaja
Metode : ceramah
Media : lcd, computer, dan leaflet
Waktu : 45 menit
Tempat : Br. Sangging Sibang Kaja
Hari/ tanggal : 26 September 2019
C. Sasaran
Para lansia Br. Sangging Sibang Kaja
D. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
E. Media
1) Power point
2) Leaflet
F. Materi
Disesuaikan
G. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
Evaluasi pencapaian TIU
b. Kriteria proses
Evaluasi pencapaian TIK
c. Kriteria hasil
Evaluasi tanggapan materi oleh partisipan
H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience
1 5 menit Pembukaan
1.Penyuluh memulai penyuluhan 1.Menjawab salam
dengan mengucapkan salam.
2.Memperkenalkan diri. 2.Memperhatikan
3.Menjelaskan tujuan penyuluhan. 3.Memperhatikan
4.Menyebutkan materi yang akan 4.Memperhatikan
diberikan.
2 25 menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian 1.Memperhatikan
penyakit diabetes melitus
2. Menjelaskan penyebab 2. Memperhatikan
kecemasan
3. Menjelaskan apa itu
Reminiscene dan Terapi 3. Memperhatikan
Seni
4. Menjelaskan apa itu
4.Memperhatikan
Program Lansia Sabar
3 10 menit Evaluasi :
1. Meminta audience 1. memahami
memahami penyakit penyakit
diabetes mellitus diabetes mellitus Commented [WU1]:
4 5 menit Terminasi
1.Mengucapkan terima kasih atas 1.Memperhatikan
perhatian yang diberikan
2.Mengucapkan salam penutup 2.Membalas salam
I. Daftar Pustaka
Harper, Fleisher., Clinical Manual of Pediatric Nursing, Mosby Company,
2010.
Mansjoer, Arif., Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI Media
Aescullapius. 2009.
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Penerbit EGC. Jakarta, 2010.
J. Lampiran
MATERI PENYULUHAN
2. Penyebab kecemasan
Berdasarkan Clark & Beck (2010), kecemasan merupakan seperangkat
respon kognitif, afektif, fisiologis, dan perilaku aktif ketika suatu peristiwa
yang sudah diantisipasi ternyata dapat menyebabkan kesulitan. Di dalam DSM
IV-TR (2000), dijelaskan lebih lanjut bahwa kecemasan dapat ditandai dengan
gejala seperti gelisah/merasa tegang, merasa mudah lelah, sulit berkonsentrasi,
mengalami ketegangan otot, menjadi kurang peka, dan mengalami gangguan
tidur.
Kecemasan dapat disebabkan oleh faktor biologis, psikologis dan sosial
(Durand & Barlow, 2006). Pishvaei, Moghanloo, & Moghanloo (2015),
menemukan bahwa salah satu isu penting dalam masa lansia adalah munculnya
depresi maupun kecemasan. Kehilangan kekuatan, tujuan hidup, kemampuan
fisik, penurunan kemampuan finansial dan adanya penyakit yang mematikan
membuat lansia rentan mengalami depresi maupun kecemasan (Pishvaei, et al.,
2015). Kecemasan yang dialami oleh lansia jika tidak ditangani dapat
meningkatkan kemungkinan lansia tersebut mengalami permasalahan
kesehatan lainnya seperti demensia (Zalik & Zalar, 2013) Poulsen, Pachana,
& McDermott (2014) menemukan bahwa kecemasan dan depresi banyak
dialami oleh lansia penderita diabetes. Ketika individu mengetahui dirinya
terkena penyakit, mereka cenderung berusaha untuk menjalankan pola hidup
yang lebih sehat