SK DENGAN
GANGGUAN RASA AMAN : ANSIETAS
DI BR. MERGAN KLUNGKUNG
TANGGAL 13 S/D 16 SEPTEMBER 2021
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 13 September 2021 pukul 13.00 di Br.
Mergan Klungkung dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi (video dan foto)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(cucu)
Nama : Ny. Sk Tn. M
Umur : 72 20
Jenis Kelamin : Perempuan laki-laki
Status Perkawinan: Tidak Kawin belum kawin
Suku /Bangsa : Bali/Indonesia B ali/Indonesia
Agama : Hindu hindu
Pendidikan : Tidak sekolah mahasiswa
Pekerjaan : Tidak bekerja -
Alamat : Br.Mergan Klungkung
Alamat Terdekat : Br. Mergan Klungkung ……………………
Nomor Telepon : 087xxxxxxxxx ……………………
Nomor Register :- ……………………
Tanggal MRS : 13 September 2021
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien merasakan kecemasan
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluh pusing, pasien merasa tidak berdaya, pasien mengeluh sulit
berkonsentrasi.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 13 September 2021 ada surat pemberitahuan
dari kepala lingkungan sekitar bahwa akan diadakan vaksin untuk lansia di
banjar sekitar, yang akan berlangsung pada tanggal 17 September 2021.
Awalnya pasien biasa saja saat ada surat pemberitahuan vaksin tetapi setelah
mendengar omongan tetangga yang mengatakan banyak yang sakit setelah
divaksin, pasien pun mulai merasa gelisah, lalu mulai merasa pusing karena
terlalu memikirkan nasib akan divaksin. Pasien juga mengatakan bahkan
sampai agak sulit berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan. Terlihat pasien
tampak tegang, tampak gelisah, cucunya juga megatakan pasien lebih sering
berkemih. Dari hasil pemeriksaan tanda – tanda vital : TD 130/80= , N = 115
x/ menit, R = 22x/menit, S = 36,70C.
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan ini pertama kalinya pasien merasakan kecemasan hingga
tidak berkonsentrasi
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit keluarga seperti ansietas berlebihan. Hanya perasaan-perasan cemas
pada umumnya.
6) Genogram
Penjelasan :
Laki –laki :
Perempuan :
Pasien :
Meninggal :X
Tinggal Bersama :---
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan
pernapasan
Saat Pengkajian : t.a.k (tidak ada keluhan), □ sesak saat menarik nafas,
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sebelumnya biasa BAB 1 x sehari
dengan konsentrasi padat dan BAK >4 x sehari dengan
warna urine kuning jernih, bau khas urine, tidak ada
darah.
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (1x/hari), teratur,
konsistensi (lembek),Warna (kuning coklat),
Bau (khas feses)
BAK frekuensi (5x/hari), warna (kuning jernih),
Bau (khas urine)
Masalah Keperawatan: -
Saat Pengkajian : Jenis kegiatan utama jalan pagi, aktivitas yang biasa
dilakukan memasak untuk dirinya sendiri, kadang ke
pasar berbelanja.
Masalah Keperawatan: -
6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mandi 2 x
sehari dan keramas 4 hari sekali, menggosok gigi 2 x
sehari di pagi hari dan sebelum tidur, mengganti pakian 2
x sehari pada saat setelah mandi pagi dan setelah mandi di
sore hari, pasien mengatakan biasa memotong kuku jika
kuku sudah panjang.
Saat Pengkajian : Mandi, frekuensi (2x/hari), tempat (kamar mandi),
memakai sabun, Cuci rambut, frekuensi (4x/hari),
memakai shampoo, Pemeliharaan mulut dan gigi,
frekuensi sikat gigi (2x/hari, sebelum dan sesudah
makan), memakai pasta gigi. Berpakaian, frekuensi
ganti baju (2 x/hari) Kebersihan kuku: bersih,
keadaan kuku: pendek, Kemampuan membersihkan diri
mandiri.
Masalah Keperawatan: -
Masalah Keperawatan: -
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sebelumnya pasien merasa nyaman,
tidak ada rasa nyeri, mual dan muntah.
Saat Pengkajian : tidak merasakan perasaan tidak nyaman
Masalah Keperawatan: -
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan sebelum sakit merasa aman dengan
keadaannya
Saat Pengkajian : cemas, penyebab karena akan segera divaksin
takut, penyebab kaena akan divaksin
Masalah Keperawatan: Ansietas
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan sebelumnya sering ikut dengan anak
atau cucunya pergi berbelanja, untuk keperluan took
sembari refreshing
Saat Pengkajian : Hobi pasien mendengar lagu-lagu lawas
Kebiasaan rekreasi pergi berjalan-jalan bersama anak
tau cucu
Masalah Keperawatan: -
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sebelumnya pasien hanya tau
keadaan cemas itu biasa
Saat Pengkajian : stelah mengalami baru pasien memahami bahwa
ansietas juga termasuk gangguan yang akan parah
apabila tidak ditangani dengan tepat.
Masalah Keperawatan: -
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan dirinya beragama hindu dan sebelum
sakit pasien biasanya bersembahyang dimerajan
Saat Pengkajian : Agama /kepercayaan yg dianut hindu
Kebiasaan beribadah ngaturang soda sehari-hari di
merajan
Masalah Keperawatan: -
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh,
b) Bangun Tubuh : kurus
c) Postur Tubuh : tegak
d) Cara Berjalan : lancar terkoordinir
e) Gerak Motorik : normal
f) Keadaan Kulit
Warna : normal
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Luka : tidak ada,
Gambar :
Depan Belakang
5) Telinga
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : tidak nyeri
c) Pendengaran : terganggu karena factor usia
d) Pemeriksaan test rinne
test webber
test swabach
6) Mulut
a) Mukosa bibir : mukosa lembab
b) Gusi : tidak berdarah
c) Gigi : gigi tidak lengkap, gigi bersih, caries/karang gigi di bagian belakang
d) Lidah : bersih
e) Tonsil : normal
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : baik/normal, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, distensi
vena jugularis, kaku kuduk
b) Palpasi : teraba normal tidak teraba tumor/massa
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk : simetris
Gerakan dada: bebas
Payudara : simetris
b) Palpasi
Pengembangan dada : simetris
Vibrasi tactile premitus : simetris
Nyeri tekan: tidak ada
c) Perkusi
Suara paru : Sonor/resonan
d) Auskultasi
Suara paru : vesikuler/normal
Suara jantung: Regular S1 S2 Tunggal
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan : normal tidak ada distensi abdomen, ataupun asites
Luka : ada bekas luka operasi
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 18x/mnt
c) Palpasi : tidak ada hepatomegali, apendiksitis, distensi abdomen, ascites,
massa, nyeri tekan,
d) Perkusi : tympani
10) Genetalia
a) Keadaan : Bersih
b) Letak Uretra : Normal
c) Prosedur invasife : Tidak
11) Anus
Keadaan : Bersih
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
pergerakan bebas, CRT < 3 detik
b) Ektremitas Bawah
pergerakan bebas, CRT < 3 detik
c) Kekuatan Otot
44444 44444
44444 44444
2. Analisa Data
Asuhan Keperawatan Pada Ny.Sk Dengan
Gangguan Rasa Aman : Ansietas
Di Br. Mergan Klungkung
Tanggal 13 September 2021
Data Subyektif Data Obyektif Masalah
1) Pasien mengeluh 1) Pasien tampak gelisah Gangguan Rasa Aman
pusing 2) Pasien tampak tegang : Ansietas
2) Pasien merasa 3) Pasien sering
tidak berdaya berkemih
3) Pasien mengeluh 4) Tanda – tanda vital
sulit TD = 130/80
berkonsentrasi N = 115 x/ menit
R = 22x/menit
S = 36,70C.
No Diagnosa Keperawatan
DO :
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak tegang
3. Pasien sering berkemih
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Masalah Keperawatan (berdasarkan 14 kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Henderson)
a. Gangguan Rasa Aman : Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
2. Rencana Keperawatan / Nursing Care Plan
Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny. SK dengan Gangguan Rasa Aman : Ansietas
Di Br. Mergan Tanggal 13 s/d 16 September 2021
C. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien Ny. SK dengan Gangguan Rasa Aman : Ansietas
Di Br. Mergan Tanggal 13 s/d 16 September 2021
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Nama Perawat
Keperawatan / Paraf
1. Selasa, 14 1 1. Identifikasi penurunan ketidak DS:
September mampuan berkonsentrasi yang 1. Pasien mengeluh sulit berkonsentrasi
2021 menganggu kemampuan kognitif 2. Pasien merasa tidak berdaya
Pukul : 08.00 3. Pasien mengeluh pusing
DO:
2. Pasien tampak ingin diputarkan
musik lawas
Pukul : 12.30 4. Ciptakan lingkungan tenang, dan
tanpa gangguan DS :
1. Pasien mengeluh pusing
2. Pasien merasa tidak berdaya
DO :
5. Gunakan suara lembut sembari 3. Pasien tampak tegang
Pukul 13.00 menjelaskan bahaya atau resiko
yang terjadi apabila memiliki DS:
keyakinan negative. 1. Pasien mengeluh pusing
2. Pasien mengeluh sulit
berkonsentrasi
DO:
6. Anjurkan mengambil posisi 3. Pasien tampak mendengarkan
Pukul : 14.00 nyaman, apa yang dijelaskan.
DS:
1. Pasien mengtakan nyaman
dengan posisinya
DO :
2. Pasien tampak nyaman dengan
Pukul : 16.00 7. Anjurkan rileks dan merasakan posisinya
sensasi relaksasi dan dibarengi
dengan latihan napas dalam
DS:
1. Pasien mengatakan tidak merasa
pusing
2. Pasien mengatakan mulai rileks
DO :
3. Pasien tampak nyaman dengan
1. Identifikasi penurunan ketidak
2. Rabu, 15 1 terapi
mampuan berkonsentrasi yang
September
2021 pukul menganggu kemampuan DS :
13.00 kognitif 1. Pasien mengatakan masih sedikit
pusing
2. Pasien mengatakan sudah mulai
bisa berkonsentrasi
DO :
Pukul, 13.20 3. Pasien tampak bersemangat
DO :
2. Pasien tampak nyaman dengan
suasana
3. Pasien tampak tidak tegang
14.40
DS :
1. Pasien mengatakan nyaman
dengan posisinya saat ini
DO :
16.00 2. Pasien tampak nyaman dengan
posisinya
7. Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi dan dibarengi
DS :
dengan latihan napas dalam
1. Pasien mengatakan mulai
merasakan ketenangan
Kamis, 16
September DO
2021. Pukul 1. Periksa ketegangan otot, 2. Pasien tampak menikmati terapi
DO :
2. Tanda – tanda vital
TD = 120/70
N = 110 x/ menit
R = 20x/menit
DO :
2. Pasien tampak menikmati terapi
3. Pasien tidak nampak tegang
D. EVALUASI
1. Evaluasi Formatif
Catatan Perkembangan Keperawatan Pada Pasien Ny. SK dengan Gangguan Rasa Aman : Ansietas
Di Br. Mergan Tanggal 13 s/d 16 September 2021
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Respon Nama
Perawat/Paraf
1. Kamis,16 Gangguan Rasa Aman : Ansietas berhubungan dengan 1. Identifikasi penurunan ketidak mampuan
September krisis situasional karena akan menjalani vaksinasi. berkonsentrasi yang menganggu kemampuan
2021 Ditandai dengan : kognitif
DS : S : Pasien mengatakan sudah bisa berkonsentrasi
1. Pasien mengeluh pusing O: Pasien tampak sudah mampu berkonsentras
2. Pasien merasa tidak berdaya dengan apa yg diperintahkan
3. Pasien mengeluh sulit berkonsentrasi A : Masalah teratasi, tujuan teratasi
P : PertahankanIntervensi
DO :
4. Pasien tampak gelisah
2. Mengkaji tanda-tanda vital pasien
5. Pasien tampak tegang
S: Pasien mengtakan sudah berkemih normal
6. Pasien sering berkemih
O: TTV
TD = 120/70
N = 110 x/ menit
R = 20x/menit
S = 36,50C.
A : Masalah teratasi, tujuan teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
3. Identifikasi tehnik relaksasi yang efektif digunakan
misalnya dibarengi dengan terapi musik dengan
pilihan musik yang disukai
S: Pasien mengatakan ingin diputakan musik yang
tenang
O: pasien tampak nyaman saat diputarkan music
untuk terapi
A :Masalah teratasi, tujuan teratasi.
P : Pertahankan intervensi
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny. SK dengan Gangguan Rasa Aman : Ansietas
Di Br. Mergan Tanggal 13 s/d 16 September 2021
O:
1. Pasien tampak sudah mampu berkonsentras
dengan apa yg diperintahkan
2. TTV
TD = 120/70
N = 110 x/ menit
R = 20x/menit
S = 36,50C.
3. Pasien tampak nyaman saat diputarkan musik
untuk terapi
4. Pasien tampak nyaman dengan suasana
5. Pasien tampak memahami yang dijelaskan
6. Pasien tampak nyaman dengan posisisnya
7. Pasien tampak menikmati terapi
Pasien tidak nampak tegang
A:
Masalah teratasi, tujuan teratasi
P:
Pertahankan intervensi diatas.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN Ny. SK DENGAN TERAPI RELAKSASI
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
a. Data Subjektif :
Pasien mengeluh pusing, merasa tidak berdaya dan mengeluh sulit
berkonsentrasi dikarenakan akan menjalani vaksin.
b. Data Objektif
1. Pasien tampak gelisah
2. Pasien tampak tegang
3. Pasien sering berkemih
4. Tanda - tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
RR : 22 kali/menit
Suhu : 36.7ºC
Nadi : 115 kali/menit
2. Diagnosa
Gangguan Rasa Aman : Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
karena akan menjalani vaksinasi
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien dapat :
1. Meningkatnya pemahaman terhadap situasinya kini
2. Meningkatkan konsentrasi
3. Pasien rileks
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan adalah membatu pasien untuk melakukan terapi
relaksasi
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat Asvini mahasiswa ITEKES
Bali, apakah benar dengan Ny. SK ?
Baik Ibu hari ini saya akan melatih ibu memanipulasi rasa cemas atau
ansietas yang ibu alami dengan memberikan ibu terapi yang bertujuan
untuk mengurangi rasa cemas tegang dan gelisah yang ibu rasakan dan
mampu mempertahankan rasa aman ibu selama dalam perawatan,
bagaimana apakah ibu bersedia?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana ibu, apakah masih terasa cemas ? Apakah ibu masih sulit
berkonsentrasi? Saya akan membantu bapak untuk melakukan teknik
relaksasi agar bapak merasa lebih relax, cemas ibu berkurang dan bisa
mengontrol perasaan gelisah dan tegang yang ibu rasakan.
c. Kontrak
1) Topik
Baik ibu dari keluhan ibu saya akan membantu bapak untuk
melakukan terapi relaksasi agar ibu merasa lebih relax, tegang dan
gelisah ibu berkurang dan ibu isa berkonsentrasi kembali dengan
yang ibu kerjakan.
2) Waktu
Waktu yang saya butuhkan kurang lebih 40 menit ibu ya.
3) Tempat
Untuk tempatnya saya lakukan di bed ini, di ruangan ini ya ibu.
PENDIDIKAN
KEPERAWATAN
INSTITUT
TEKNOLOGI DAN
KESEHATAN BALI
Jl. Tukad Balian No. 180,
Denpasar-Bali
TEKNIK MANIPULASI Tanggal
NYERI: RELAKSASI Terbit Dosen
Ditetapkan
15-08- Akademik
Ketua Itekes Bali
2011
Tanggal
I Gede Putu
Revisi Ns. Ni P Inca
Darma Suyasa
12-05- Buntari A,
2017
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Definisi:
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk
asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
Tujuan:
1. Untuk meningkatkan ventilasi alveoli
2. Memelihara pertukaran gas
3. Mencegah atelektasi paru
4. Meningkatkan efesiensi batuk
5. Mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional
yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
INDIKASI:
Restriksi ekspansi dada,misalnya pada klien dengan
penyakit asma atau menjelang pasca operasi.
Persiapan
Persiapan pasien
1. Usahakan pasien dalam keadaan yang rileks dan tenang.
2. Ciptakan lingkungan yang tenang di sekitar pasien.
3. Berikan waktu kepada pasien untuk konsentrasi.
Persiapan lingkungan
1. Lingkungan yang bersih dan nyaman.
2. Suasana yang tenang.
3. Sirkulasi udara yang lancar.
Tahap orientasi
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap Kerja
1. Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi
setengah duduk di tempat tidur atau dengan lying
position (posisi berbaring) di tempat tidur dengan
satu bantal.
2. Fleksikan lutut lien untuk merilekskan otot abdomen.
3. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat
dibawah tulang iga.
4. Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap
tertutup.Hitung sampai 3 selama inspirasi.
5. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen
sejauh mungkin,tetap dalam kondisi relaks dan cegah
lengkung pada punggung.Jika ada kesulitan
menaikkan abdomen ,sambil napas dengan cepat,lalu
napas kuat lewat hidung.
6. Hembuskan napas lewat bibir,seperti meniup dan
ekspiasi secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk
suara hembusan tanpa menggembungkan dari pipi.
7. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan
kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi.
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil
terpejam.
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang
nyeri.
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri
terasa berkurang.
11. Bila nyeri menjadi hebat, klien dapat bernafas secara
dangkal dan cepat.
Tahap terminasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan:
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan dengan lengkap/ tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan sbenar/ sempurna