Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang Teori dan Konsep Keperawatan menurut
Myra Estrin Levine.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu saja kelompok VII mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kelompok VII mengucapkan terima kasih
kepada Koordinator Mata Perkuliahan Ilmu Keperawatan Dasar II, yaitu Ibu Nelwati,MN yang
telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi maupun sistematika
penulisannya, maka dari itu kelompok VII berterima kasih apabila ada kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya Program Studi
Ilmu Keperawatan nantinya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………………………… 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biografi Myra Estrin Levine………………………………………... 2
2.2 Konsep utama ………………………………………………………. 3
2.3 Konsep Dasar Model Konservasi Levine…………………………… 5
2.4 Teori Levine dan Proses Keperawatan……………………………… 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 9
3.2 Saran………………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.
2. Untuk lebih memahami konsep model konservasi Levine.
3. Dapat menghubungkan dan menganalisa model konsep konservasi Levine dengan proses
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara di
mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang
dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin
terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan sosial.
Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi.
2.3 Konsep Dasar Model Konservasi Levine
Teori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973,menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan
aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat
dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut , Levine menyebutnya
sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :
1. Konservasi Energi
Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang
berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan
memperbaharui energy sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek
keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien .
2. Konservasi Struktur Integritas
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur .Seorang perawat harus
membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi
keperawatan .
3. Konservasi integritas personal
Seorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat ketika klien
dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal
yang menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah
ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga
,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal .
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga kemampuan klien
terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data, perencanaan, implementasi atau semua
fase dari posisi ketergantungan. Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi
terhadap gangguan kesehatannya. Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya
kemampuan partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua
metoda yaitu interview dan observasi. dalam pengkajian berfokus pada klien, keluarga, anggota
lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka dalam membantu memecahkan
permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi
lingkungan eksternal. Menurut Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian
maka keluarga harus menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat
menggunakan empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian. Perawat menitik
beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas klien. Kemudian perawat
mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat (tidur), waktu luang, pola koping,
hubungan dengan anggota keluarga/orang lain, pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi
yakni fungsi dari beberapa sistem tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang
integritas struktur klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal (sistem diri
klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien
dan hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam berhubungan dengan orang lain
atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa data secara menyeluruh.
Analisa ini mencerminkan keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada empat
area pengkajian (prinsip konservasi). Analisa ini juga membutuhkan pengumpulan data lebih
banyak. Dalam menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama penekanannya.Dalam
fase perencanaan dimasukkan tujuan akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas
klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus mengidentifikasikan atau
menekankan kebutuhan sebagai tujuan akhir.
Tujuan harus mencerminkan usaha membantu klien untuk beradaptasi dan mencapai kondisii
sehat. Dalam fase perencanaan, perawat harus menetapkan tujuan :
1. Menetapkan strategi yang dipakai untuk perencanaan.
2. Menentukan tingakat perencanaan yang harus dikembangkan untuk mencapai suatu tujuan
Levine menyatakan perawat harus mempunyai dasar pengetahui praktis, kemudian
tahapan dari perencanaan perawatan harus berdasar dari prinsip, hukum, konsep, teori, dan
pengetahuan tentang diri manusia. Dalam mengembangkan perencanaan perawat harus
meningkatkan kemampuan partisipasi klien dalam perencanaan perawatan dan mengidentifikasi
tingkat partisipasi klien. Selama fase perencanaan perawat boleh konsul dengan team kesehatan
lain. Pelaksanaan dari perawatan disebut implementasi. Perawat harus mengawasi respon klien.
Data dikumpulkan kemudian dipakai dalam fase evaluasi. Selama fase evaluasi perawat
bertanggung jawab untuk memberikan perawatan kepada klien.
Teori Levine menyatakan bahwa :
1. Perawat harus memiliki skill untuk melaksanakan intervensi keperawatan.
2. Intervensi perawat mendorong adaptasi klien.
3. Dalam fase evaluasi perawat memusatkan respon dari klien untuk melakukan tindakan
perawatan.
4. Perawat mengumpulkan data tentang respon klien untuk menetukan intervensi perawatan
yaitu tentang pengobatan atau support.
Bagaimana teori Levine berfokus pada orang per orang, berorientasi pada waktu sekarang
maupun masa yang akan datang, dan klien dengan gangguan kesehatan membutuhkan intervensi
perawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan berbeda dari disiplin
ilmu keperawatan.Dalam teori Levine ini terdapat empat konsep konversi utama yaitu konversi
energy,integritas struktur,integritas personal dan integritas social.Semua teori ia bagi menjadi
empat bagian utama antara lain orang, lingkungan , kesehatan, keperawatan.Selain itu, Levine
juga membahas orang dan lingkungan yang tergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke
waktu.Menurutnya seorang perawat harus selalu mengobservasi, memberikan intervensi yang
tepat sesuai perencanaan dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk membantu klien,sehingga
hubungan kerja sama antara perawat dengan klien harus baik agar terwujudnya tujuan kedua
belah pihak.
3.2 Saran
Perawat harus mampu dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan, agar
proses keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien dan memenuhi tujuan
dari keperawatan sesuai dengan teori Levine yaitu klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi
keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan
utama.Dalam hal ini dituntut peranan perawat dalam mewujudkan tindakan yang mencakup
konversi-konversi tersebut dan mengobservasi klien, memberikan intervensi yang tepat sesuai
dengan perencanaan dan mengevaluasi. Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien
dalam mencapai kesehatan yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. dan Anna G. Perry.2005. Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : Buku
Kedokteran.
Hidayat, A.Aziz Azimul.2007.Konsep dasar keperawatan edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.