Di Susun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Keperawatan Anak
Dosen Pengampu : H. Syaiful Kholik
Disusun oleh :
A. PENGKAJIAN
I. DENTITAS
a. Anak
Nama :
Anak yang ke :
Tanggal lahir/umur :
Jenis kelamin :
Agama :
b. Orang tua
1. Ayah
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
2. Ibu
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
II. GENOGRAM
menikah menikah
menikah
Keterangan :
= meninggal
= pasien
= tinggal serumah
1. Kepala
Lingkar kepala :
Rambut : kebersihan, warna, tekstur
Distribusi rambut : seperti , merata, tebal,kuat/ mudah
tercabut.
2. Mata :
Sklera :
Konjungtiva :
Palpebra :
Pupil : bentuk, reaksi cahaya
3. Hidung : septum simetris (+/-), Sekret (-/+),
Polip (+/-)
4. Telinga :
5. Mulut : kebersihan, warna, kelembaban.
Lidah :
Gigi :
6. Leher :
Kelenjar Getah Bening :
Kelenjar Tiroid :
JVP :
7. Thoraks
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi :
8. Jantung
Inspeksi : misalnya ictus kordis terlihat/ tidak
Palpasi : misasalnya ictus cordis teraba
medial (MCS RIC V)
Auskultasi : misalnya irama teratur, suara S1
dan S2 reguler
9. Persarafan
Inspeksi :
10. Abdomen
Inpeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
11. Ekstremitas : kekuatan dan tonus otot , refleks.
Atas :
Bawah :
12. Antropometri
BB =
TB =
Lingkar kepala =
Lingkar dada =
Lingkar lengan =
13. Gejala Kardinal
Suhu =
Nadi =
Pernafasan =
Tekanan darah =
V. RIWAYAT KELUARGA
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang
memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji
pajanan terhadap penyakit menular pada anggota .
1. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi
saat hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik,
preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau
berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan
benar dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan
mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat
diperkirakan.
2. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya,
apakah secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu
lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan
tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep), maka
gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh
kembang anak.
3. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu
diperlakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.
Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk
memantau tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar
kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru
digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang
tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
1 Potensial perubahan a. Ajarkan orang tua tentang a. Agar orang tua
pertumbuhan dan tugas perkembangan yang mampu melakukan
perkembangan sesuai dengan kelompok usia tugas tumbang pada
berhubungan dengan b. Tingkatkan rangsangan anak
situasi yang terjadi di dengan menggunakan b. Mainan dapat
lingkungan berbagai mainan dalam meningkatkan
tempat tidur anak. rangsangan anak
c. Berikan tindakan nyaman dalam tumbang
setelah prosedur yg c. Mengurangi rasa
menyebabkan rasa takut. ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol d. Mengetahui adanya
setiap bulan. keluhan dalam
tumbang anak
2 Perilaku mencari bantuan a. Jelaskan pada orang tua a. Meningkatkan
kesehatan berhubungan tentang perawatan anak pemahaman orang tua
dengan kurang seperti makanan yang baik terhadap perawatanan
pengetahuan tentang peran sesuai umur anak, cara anak
sebagai orangtua baru. menggendong, cara b. Memberi pemahaman
memberikan ASI yang baik orang tua supaya bias
dan bagaimana memberi contoh yang
menyendawakan bayi. baik bagi anaknya
b. Jelaskan bahwa keberadaan c. Meningkatkan
kedua orang tua sangat pemahaman orang tua
penting sebagai role model terhadap tumbang
anaknya.
c. Jelaskan pada orang tua
tentang tahapan tumbuh
kembang yang harus dilewati
anak sesuai dengan umurnya
3 Risiko terhadap cedera b/d a. Awasi anak saat makan, a. Mengurangi risiko
keadaan tumbang dan mandi, bermain, eliminasi cedera pada saat anak
lingkungan. b. Lindungi kaki anak dengan beraktivitas
sandal/ sepatu b. Mengurangi risiko
c. Beri makanan yang aman cedera pada kaki anak
untuk usia anak c. Mencegah risiko
d. Periksa suhu air mandi keracunan makanan
sebelum dimandikan d. Mengurangi risiko
cedera yang
diakibatkan oleh air
mandi yang terlalu
panas
4 Potensial orang tua dalam a. Jelaskan pada orang tua a. meningkatkan
meningkatkan kesehatan tentang proses tumbang pemahaman orang tua
anak berdasarkan tumbuh yang terjadi terhadap tumbang
kembangnya. b. Bantu ibu/ orang tua untuk b. Agar orang tua
mengerti dan mengetahui mengetahui tentang
tentang tahapan tumbang tumbuh kembang
yang dilewati anak dengan anaknya
masa pertumbuhandan c. Meningkatatkan
perkembangan pemahaman tentang
c. Anjurkan ibu membaca perawatan anaknya
berbagai tips perawatan
anak
5 Gangguan rasa aman a. Bantu ibu mengetahui a. agar ibu paham
(cemas) b/d kurang tahapan yang seharusnya tentang tumbang
pengetahuan ibu tentang terjadi pada anak saat ini anaknya
tumbang anak sesuai umur b. Mengurangi
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan ibu
kecemasan dengan c. Agar kesehatan anak
informasi yang diberikan tetap terjaga
c. Beri dukungan pada ibu
untuk tetap menjaga
kesehatan anaknya dan
tetap memantau
pertumbuhan dan
perkembangan anak
6 Kesiapan meningkatkan a. Memberi penjelasan tentang a. Meningkatkan
status imunisasi b/d imunisasi yang seharusnya pemahaman tentang
keinginan untuk didapatkan oleh anaknya imunisasi yang harus
meningkatkan status b. Memberi penjelasan tentang didapatkan oleh anak
imunisasi imunisasi tambahan yang b. Memberikan
dapat diberikan kepada pemahaman tentang
anaknya selain imunisasi imunisasi tambahan
yang harusnya didapatkan c. Mencegah penyakit
c. Menganjurkan ibu untuk yang mungkin diderita
memberikan imunisasi anak.
tambahan untuk mencegah
penyakit yang bisa diderita
oleh anaknya
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. Anamneses Orang Tua/ Keluarga
Ibu dengan rhesus (-) atau golongan darah O dan anak yang
mengalami neonatal ikterus yang dini, kemungkinan adanya
erytrolastosisfetalis ( Rh, ABO, incompatibilitas lain golongan darah
). Ada saudar yang menderita penyakit hemolitik bawaan atau ikterus,
kemungkinan suspect spherochytosis herediter kelainan enzim darah
merah. Minum air susu ibu, ikterus kemungkinan karena pengaruh
pregnanediol.
2. Riwayat Kelahiran
a. Ketuban pecah dini, kesukaran kelahiran dengan manipulasi
berlebihan merupakan predisposisi terjadinya infeksi
b. Pemberian obat anastesi, analgesic yang berlebihan akan
mengakibatkan gangguan nafas (hypoksia), acidosis yang akan
menghambat konjugasi bilirubin.
c. Bayi dengan apgar skor rendah memungkinkan terjadinya
(hypoksia), acidosis yang akan menghambat konjugasi bilirubin.
d. Kelahiran premature berhubungan juga dengan prematuritas organ
tubuh (hepar)
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum tampak lemah, pucat dan ikterus dan aktivitas
menurun.
b. Kepala leher
Bisa dijumpai ikterus pada mata (sclera) dan selaput/
mukosa pada mulut. Dapat juga diidentifikasi ikterus
dengan melakukan tekanan langsung pada daerah
menonjol untuk bayi dengan kulit bersih (kuning)
Dapat juga dijumpai cianosis pada bayi yang hypoksia
c. Dada
Selain akan ditemukan tanda ikterus juga dapat ditemukan
tanda peningkatan frekuensi nafas.
Status kardiologi menunjukkan adanya tachikardia,
khususnya ikterus yang disebabkan oleh adanya infeksi.
d. Perut
Peningkatan dan penurunan bising usus/ peristaltic perlu
dicermati. Hal ini berhubungan dengan indikasi
penatalaksanaan photo terapi. Gangguan peristaltic tidak
diindikasikan photo terapi.
Perut membuncit, muntah, mencret merupakan akibat
gangguan metabolism bilirubin enterohepatik.
Splenomegali dan hepatomegali dapat dihubngkan dengan
sepsis bacterial, tixoplasmosis, rubella.
e. Urogenitalia
Urine kurang dan pekat
Adanya faeses yang pucat/ acholis/ seperti dempul atau
kapur merupakan akibat dari gangguan/ atresia saluran
empedu.
f. Ekstremitas
Menunjukkan tonus otot yang lemah
g. Kulit
Tanda dehidrasi ditunjukkan dengan turgor yang jelek.
Elastisitas menurun.
Perdarahan bawah kulit ditunjukkan dengan ptechia,
echimosis.
h. Pemeriksaan Neurologis
Adanya kejang, epistotonus, lethargia dan lain-lain menunjukkan
adanya tanda-tanda kern ikterus.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Darah : DL, Bilirubin > 10 mg%
b. Biakan darah, CRP menunjukkan adanya infeksi
c. Sekrening enzim G6PD menunjukkan adanya penurunan
d. Screnning Ikterus melaluimetode Kramer dll
e. Screnning Ikterus melalui metode kremer.
4. Monitor temperature
axilla
R / pemaparan panas
dengan sinar
memungkinkan
terjadinya
ketidakstabilan suhu
badan
3. Observasi kemampuan
menghisap.
R / pemasukan nutrisi
adekuat bila
kemampuan
menghisap baik.