Anda di halaman 1dari 5

NASKAH ROLEPLAY

KEPERAWATAN ANAK II
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN ADVOKASI PADA ANAK ANEMIA

Pada suatu hari An.Y masuk ke Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya. An.Y
didiagnosa mengalami Anemia dan setelah dilakukan beberapa tindakan dokter menyebutkan
bahwasanya An.Y perlu dilakukan tindakan tranfusi darah. Akan tetapi setelah perawat
menyampaikan hal tersebut ayah dari An.Y menolak untuk dilakukan tranfusi darah
bahwasanya ayah dari An.Y meyakini ketika An.Y mendapatkan tranfusi darah maka An.Y
akan membawa sifat dari si pemilik darah tersebut.
Ners Nina : Assalamualaikum (sambil mengetuk pintu ruangan)
Ayah An.Y : Waalaikumsalam (sambil membuka pintu ruangan)
Ners Nina : Terimakasih Pak. Bagaimana kabarnya Dek? Apakah masih
merasakan pusing?
Ibu An.Y : An.Y masih merasakan pusing Ners.
An.Y : Iya Ners saya sekarang merasa semakin tambah lemas dan pusing.
Ners Nina : Baik dek, Sebelumnya perkenalkan nama saya Ners Nina disini saya
selaku perawat penanggung jawab dari adek Y. Baik Dek apakah boleh
saya meminta waktunya sebentar untuk memeriksa adek?
An.Y : Boleh Ners.
Ners Nina : Baik Bapak Ibu disini rupanya kondisi dari adek Y semakin melemah.
Baik untuk tindakan selanjutnya yaitu mungkin saya akan mengambil
darah dari adek Y untuk saya bawa ke laboraturium untuk dilakukan
kegiatan pemeriksaan laboraturium.
Ayah An.Y : Baik Ners.
Ners Nina : Baik Pak saya akan mengambil darah dari Adek Y lalu saya bawa ke
laboraturium untuk mengetahui hasil lab dari adek Y. Dek disini Ners
Nina mau mengambil darah Adek. Apakah Adek bersedia untuk
dilakukan pengambilan darah?
An.Y : Baik Ners.
Ners Nina : Sudah ya Dek. Baik Pak Bu disini saya mau pamit terlebih dahulu
untuk mengantar darah adek Y ke laboraturium untuk dilakukan
pemeriksaan apabila nanti hasilnya sudah keluar saya akan kembali
kesini. Assalamualaikum (sambil meninggalkan ruangan)
Ayah An.Y : Waalaikumsalam terimakasih Ners.

Ners Nina pergi membawa darah An.Y ke laboraturium untuk dilakukan


pemeriksaan.
Ners Nina : Bu ini saya bawa darah dari anak bernama Y untuk dilakukan
pemeriksaan laboraturium
Penjaga Lab : Baik Ners untuk hasilnya nanti saya hubungi kembali.
Ners Nina : Baik terimakasih Bu.

Ners Nina datang kembali ke laboraturium untuk mengambil hasil dari pemeriksaan
laboraturium darah An.Y
Ners Nina : Bagaimana hasilnya Bu?
Penjaga Lab : Berdasarkan dari pemeriksaan bahwsanya An.Y kadar Hb dalam
darahnya sangat rendah yaitu 3 g/dL.
Ners Nina : Baik terimakasih Bu.

Setelah mengetahui bahwa Hb An. Y 3 g/dL Ners Nina berkolaborasi dengan dokter
untuk medapatkan keputas medis dari dokter. Kemudian dokter memberikan keputusan yaitu
bahwa An. Y harus dilakukan transfuse darah dengan segera.
Ners Nina kembali ke ruangan An.Y setelah melakukan diskusi dengan dokter
bahwasanya An.Y harus segera dilakukan transfusi darah agar An.Y tidak buruk kondisinya
karena jumlah Hb yang semakin menurun.
Ners Nina : Assalamualaikum (mengetuk pintu)
Ayah An.Y : Waalaikumsalam (membuka pintu)
Ners Nina : Terimakasih Pak. Pak saya disini ingin menyampaikan hasil terkait
hasil pemeriksaan laboraturium darah dari An.Y
Ibu An.Y : Bagaimana hasilnya Ners?
Ners Nina : Hasil dari laboraturium menyebutkan bahwasanya An.Y mengalami
anemia berat dengan jumlah Hb yang rendah yaitu sebesar 3 g/dL yang
untuk nilai normal dari Hb anak yaitu 11-13 g/dL
Ayah An.Y : Lalu selanjutnya bagaimana Ners yang bisa dilakukan?
Ners Nina : Sesuai dengan hasil tersebut intervensi yang perlu dilakukan kepada
An.Y yaitu sesegera mungkin untuk tranfusi darah karena mengingat
jumlah Hb dari An.Y jauh dari angka normal dan itu bisa berdampak
buruk terhadap kondisi dari An.Y.
Ayah An.Y : Bagaimana prosedur dari tranfusi darah Ners?
Ners Nina : Jadi nanti pertama yang dilakukan yaitu pengecekan golongan darah
setelah itu baru dilakukan proses tranfusi darah dengan memasukkan
darah yang sama golongannya ke dalam tubuh anak melalui selang
infus. Setelah itu proses akan berlangsung sekitar 4 jam namun pada 15
menit pertama dilakukan pemantauan apakah ada alergi apabila tidak
ada maka proses tranfusi bisa dipercepat sampai darah yang ada dalam
bag darah habis setelah itu selang itu selang dilepas. Lalu untuk
indikasi pelaksanaan tranfusi yaitu tranfusi PRC untuk anemia, tranfusi
TC, dan tranfusi FFP. Lalu untuk kontraindikasi yang mungkin bisa
terjadi dari tranfusi darah yaitu reaksi alergi, demam, kelebihan zat besi
sampai infeksi.
Ayah An.Y : Maaf Ners saya kurang setuju pelaksanaan tranfusi darah pada anak
saya karena saya takut nanti anak saya bisa terbawa sifat dari orang
yang memiliki darah.
Ners Nina : Baik begini Bapak dalam pelaksanaan tranfusi darah tidak ada
dampak perubahan sifat.
Ayah An.Y : Dahulu orang tua saya pernah bilang kalau ada bagian dari tubuh
orang lain itu dimasukkan ke dalam tubuh kita maka sifat dari orang
tersebut bisa pindah ke tubuh kita. Jadi kalau darah yang dimasukkan
ke dalam tubuh anak saya itu dari orang jahat saya takut sifat buruk
orang tersebut bisa pindah ke anak saya.
Ners Nina : Baik Bapak nanti saya konsultasikan kembali dengan tim kesehatan
yang lain mengenai keputusan dari Bapak. Assalamualaikum.
Ayah An.Y : Iya Ners terimakasih. Waalaikumsalam.

Ners Nina kembali ke ruangan dan berdiskusi dengan tim kesehatan lain mengenai
respon dari ayah An.Y. Ners Nina kemudian kembali menemui keluarga An. Y dan
berdiskusi kembali sambil bersama dengan psikiater untuk menjelaskan kepada ayah An.Y
mengenai proses pembentukan sifat.
Ners Nina : Assalamualaikum (mengetuk pintu)
Ibu An.Y : Waalaikumsalam (membuka pintu)
Ners Nina : Baik Bu disini saya kembali untuk membahas hal yang kemarin sudah
didiskusikan. Bapak disini saya membawa psikiater mungkin beliau
bisa menjelaskan mengenai keresahan yang kemarin Bapak utarakan.
Ayah An.Y : Bagaimana Ners?
Psikiater : Jadi begini Bapak hal yang bisa mengubah perilaku dan sifat dari
anak itu ada beberapa hal yaitu faktor keturunan, faktor lingkungan dan
faktor perilaku yang dilakukan berulang-ulang.
Ayah An.Y : Transfusi darah apakah juga bisa mempengaruhi Bu?
Psikiater : Tidak Bapak, karena tranfusi bukan menjadi faktor yang bisa
mempengaruhi perilaku anak. Karena yang dibawa dari tranfusi itu
hanya kandungan dari darah bukan bawaan sifat Bapak.
Ayah An.Y : Ohh Iya Bu soalnya saya tidak tahu akan hal itu
Ibu An.Y : Iya Bu terimakasih atas informasinya
Ners Nina : Iya Bapak Ibu jadi tranfusi darah bukan menjadi faktor yang bisa
mengubah perilaku dari anak. Selanjutnya mungkin disini ada hal lain
yang bisa dipertimbangkan alternatif selain tranfusi darah yaitu dengan
mengkonsumsi suplemen penambah Hb dan zat besi.
Ayah An.Y : Yang tepat untuk anak saya yang mana Ners?
Ners Nina : Jadi kelebihan dari tranfusi darah yaitu proses pemuihan jumlah Hb
dan zat besi lebih cepat, menormalkan kadar volume darah di dalam
tubuh, dan menghindari risiko penyakit yang lebih parah namun ada
kekurangannya yaitu apabila anak mengalami alergi bisa terjadi alergi,
demam, sampai infeksi. Sedangkan dengan konsumsi suplemen
memiliki kelebihan yaitu tidak menyakiti anak Y karena tidak
dilakukan penusukan jarum infus namun kekurangannya yaitu proses
penambahan jumlah Hb dan zat besi lama dan risiko suplemen
dimuntahkan oleh An.Y tinggi.

Ayah An.Y : Apakah aman jika tranfusi dilakukan pada anak saya Ners?
Ners Nina : Sejauh ini kejadian alergi dalam proses tranfusi darah sangat kecil
karena darah yang diberikan sudah mengalami proses pengecekan yang
baik oleh PMI. Selain itu mengingat kondisi dari An.Y yang jumlah
Hb dan zat besi kecil dan perlu sekali dilakukan tranfusi darah.

Ayah An.Y : Baik Ners saya setuju dilakukan tranfusi darah kepada anak saya.
Ners Nina : Baik Bapak untuk legalisasi dari tindakan ini bolehkah saya meminta
tanda tangan dari Bapak untuk proses inform consent.
Ayah An.Y : Baik Ners. Terimakasih Ners
Ners Nina : Sama-sama Bapak. Baik kami mau kembali ke ruangan dulu.
Assalamualaikum.
Ayah An.Y : Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai