Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Gangguan Sistem Neurologis


Sub Pembahasan : Stroke Infark
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Irna Seruni RSUD Dr Soetomo
Surabaya
Metode : Ceramah dan demontrasi
Media : Leaflet
Durasi : 30 menit
Tanggal : 13 November 2019
Pukul : 10.00-10.30
Tempat : Ruang pertemuan Irna Seruni RSUD Dr Soetomo Surabaya
Pemateri : Perwakilan Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga

1. Tujuan Institusional
Meningkatkan derajat kesehatan klien.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan, keluarga mampu memahami tentang pengertian
stroke infark, memahami tanda dan gejala stroke infark, dan penatalaksanaan pada keluarga yang
mengalami stroke infark.
3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mampu :
- Menyebutkan kembali pengertian stroke infark
- Menyebutkan kembali penyebab stroke infark
- Menyebutkan kembali jenis stroke infark
- Menyebutkan kembali tanda gejala stroke infark
- Menyebutkan kembali cara pencegahan stroke infark
- Menyebutkan kembali cara pengobatan stroke infark
- Menyebutkan kembali peran keluarga pada pasien stroke infark

4. Karakteristik Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini adalah keluarga pasien di Ruang Irna Seruni RSUD Dr
Soetomo Surabaya
5. Pokok Bahasan : Pemberian Nutrisi Melalui NGT
6. Sub Pokok bahasan
a. Pengertian stroke infark
b. Penyebab stroke infark
c. Jenis stroke infark
d. Tanda gejala stroke infark
e. Cara pencegahan stroke infark
f. Cara pengobatan stroke infark
g. Menyebutkan kembali peran keluarga pada pasien stroke infark
7. Materi
Terlampir.
8. Alokasi waktu
Apersepsi/set : 5 menit
Penjelasan/uraian materi : 15 menit
Evaluasi : 7 menit
Rangkuman/penutup : 3 menit
Total : 30 menit
9. Strategi
a. Menjelaskan materi-materi pelajaran.
b. Menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman sasaran.
c. Memberikan kesempatan bertanya pada sasaran.
d. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
10. Rencana Kegiatan Penyuluhan
Tahapan Waktu Kegiatan Metode Media dan
Kegiatan Alat
Pra - Menyiapkan perlengkapan
- Menyiapkan ruang
Pembukaan 3’ - Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan kegiatan Ceramah
- Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
Penyuluhan 15’ - Pengertian stroke infark
- Penyebab stroke infark
materi
- Jenis stroke infark
- Tanda gejala stroke infark
- Cara pencegahan stroke Demontrasi
Leaflet
infark dan
- Cara pengobatan stroke
ceramah
infark
- PeranMenyebutkan
kembali peran keluarga
pada pasien stroke infark
Tanya jawab dan 10’ - Menanyakan kembali
Evaluasi pemahaman audience
tentang Stroke infark
- Memfasilitasi audience Ceramah
untuk tanya jawab
Penutup 2’ - Mengucapkan terimakasih
- Mengucapkan salam Ceramah
penutup

11. Evaluasi
Evaluasi struktur :
- Keluarga pasien dapat hadir, minimal 10 orang
- Kegiatan dilakukan di Ruang Pertemuan Irna Seruni RSUD Dr Soetomo Surabaya
- Pengorganisasian kegiatan dilakukan sebelum dan saat kegiatan berlangsung

Evaluasi proses :
- Keluarga kooperatif saat dilakukan pemberian materi
- Proses penyuluhan berjalan dengan lancar
Evaluasi output :
- 75 % sasaran mampu memahami materi NGT
- 75% sasaran mampu memperagakan pemberian makan melalui NGT
Lampiran

Materi

1. Pengertian Stroke Infark


Menurut WHO (2014) stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama
24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler.
Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak)karena kematian jaringan
otak (infark serebral). Penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah dan okesigen ke otak
dikarenakan adanya sumbatan sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
(Pudiastuti, 2011: 153)
Stroke infark adalah terhentinya aliran darah ke bagian otak akibat tersumbatnya pembuluh
darah. Darah berfungsi mengalirkan oksigen ke otak, tanpa oksigen yang dibawa oleh darah,
maka sel-sel otak akan mati dengan sangat cepat, mengakibatkan munculnya defisit neurologis
secara tiba-tiba.
2. Penyebab stroke infark
1. Usia
2. Merokok
3. Hipertensi
4. Diabetes Meilitus
5. Penyakit Jantung
6. Obesitas
3. Jenis stroke infark
Stroke infark memiliki beberapa macam yaitu :
1. Stroke trombotik
yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu pembuluh darah
arteri yang memasok darah ke otak. Pembentukan gumpalan darah ini disebabkan oleh
timbunan lemak atau plak yang menumpuk di arteri (aterosklerosis) dan menyebabkan
menurunnya aliran darah.
2. Stroke embolik
yaitu stroke yang terjadi ketika gumpalan darah atau gumpalan yang terbentuk di bagian
tubuh lain, umumnya jantung, terbawa melalui aliran darah dan tersangkut di pembuluh
darah otak, sehingga menyebabkan arteri otak menyempit. Jenis gumpalan darah ini
disebut embolus. Salah satu gangguan irama jantung, yaitu fibrilasi atrium, sering
menyebabkan stroke embolik.
4. Tanda gejala stroke infark
a. Kelemahan pada bagian wajah, lengan atau tungkai secara tiba-tiba
Keluhan ini umumnya muncul secara mendadak, dan dapat disadari ketika merasakan
kesulitan untuk menggerakkan salah satu sisi tubuh. Misalnya salah satu tangan tidak
mampu menggenggam erat, atau tidak dapat melakukan ekspresi wajah yang simetris.
b. Kesemutan atau mati rasa pada wajah, lengan atau tungkai
c. Kesulitan berbicara
Pasien mengalami kebingungan mencerna kata-kata Anda sendiri atau sulit memahami
ucapan orang lain.
d. kehilangan penglihatan
Tiba-tiba saja penglihatan menjadi kabur atau buram pada satu maupun kedua mata, yang
berlangsung lama.
e. kehilangan koordinasi dan keseimbangan
Mengalami pusing mendadak, sehingga kehilangan keseimbangan atau kehilangan
koordinasi saat berjalan.
f. Sakit kepala hebat tiba-tiba
Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing atau
penurunan kesadaran, dapat mengindikasikan bahwa pasien mengalami stroke infark.

5. Cara pencegahan stroke infark


Cara pencegahan stroke infark yang bisa dilakukan yaitu :
1. Menjaga pola makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah
kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya
stroke. Jenis makanan yang rendah lemak dan tinggi serat sangat disarankan untuk
kesehatan. Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Konsumsi garam yang baik adalah
sebanyak 6 gram atau satu sendok teh per hari. Makanan yang disarankan adalah
makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. Seluruh nutrisi
tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti
dada ayam tanpa kulit.
2. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih
efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta
tekanan darah pada tingkat yang sehat. Bagi orang yang berusia 19-64 tahun, pastikan
melakukan aktivitas aerobik setidaknya 150 menit seminggu yang dibagi dalam beberapa
hari, ditambah dengan latihan kekuatan otot setidaknya dua kali seminggu. Yang
termasuk aktivitas aerobik antara lain jalan cepat atau bersepeda. Sementara yang
termasuk latihan kekuatan, antara lain angkat beban, yoga, ataupun push-up dan sit-up.
Namun bagi mereka yang baru sembuh dari stroke, sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter sebelum memulai kegiatan olahraga. Olahraga teratur biasanya
mustahil dilakukan di beberapa minggu atau beberapa bulan pertama setelah stroke.
Pasien bisa mulai berolahraga setelah rehabilitasi mengalami kemajuan.
3. Berhenti merokok
Risiko stroke meningkat dua kali lipat jika seseorang merokok, karena rokok dapat
mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. Tidak merokok
berarti juga mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-
paru dan jantung.
4. Hindari konsumsi minuman beralkohol
Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika minuman beralkohol dikonsumsi secara
berlebihan, maka seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti
diabetes dan hipertensi. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat
detak jantung menjadi tidak teratur.
6. Cara pengobatan stroke infark
Pengobatan stroke iskemik. Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk
menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.
Penanganan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1. Penyuntikkan rtPA (recombinant tissue-plasminogen)
Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen activator) melalui infus dilakukan
untuk mengembalikan aliran darah. Namun, tidak semua pasien dapat menerima
pengobatan ini. Dokter akan menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang tepat
untuk diberikan rtPA.
2. Obat antiplatelet
Untuk mencegah pembekuan darah, digunakan obat antiplatelet, seperti aspirin.
3. Obat antikoagulan
Untuk mencegah pembekuan darah, pasien dapat diberikan obat-obatan antikoagulan,
seperti heparin, yang bekerja dengan cara mengubah komposisi faktor pembekuan dalam
darah. Obat antikoagulan biasanya diberikan pada penderita stroke dengan gangguan
irama jantung.
4. Obat antihipertensi
Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah tidak diturunkan terlalu rendah untuk
menjaga suplai darah ke otak. Namun, setelah keadaan stabil tekanan darah akan
diturunkan ke level optimal. Obat hipertensi juga digunakan untuk mencegah stroke
berulang, mengingat hipertensi merupakan faktor risiko terbanyak penyebab stroke.
Contoh obat hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE
inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha- dan beta-blocker), diuretik thiazide, dan
obat antagonis kalsium (calcium channel blocker).
5. Statin
Dokter akan memberikan obat kolesterol golongan statin, seperti atorvastatin, untuk
mengatasi kolesterol tinggi. Statin berguna untuk menghambat enzim penghasil
kolesterol di dalam organ hati.
6. Endarterektomi karotis
Terkadang operasi diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke iskemik, salah satunya
adalah endarterektomi karotis. Melalui prosedur ini, tumpukan lemak yang menghambat
arteri karotis dibuang oleh dokter dengan sebuah pembedahan di leher pasien. Arteri
katoris merupakan arteri yang terdapat di setiap sisi leher yang menuju ke otak. Meski
efektivitas operasi endarterektomi karotis dalam mencegah stroke iskemik cukup tinggi,
namun prosedur ini tidak sepenuhnya aman dilakukan pada pasien yang juga menderita
kondisi lainnya, terutama penyakit jantung.
7. Angioplasti
Selain endarterektomi karotis, arteri karotis juga dapat dilebarkan dengan teknik
angioplasti. Angioplasti dilakukan melalui kateter yang dimasukkan melalui pembuluh
darah di pangkal paha untuk selanjutnya diarahkan ke arteri karotis. Kateter ini membawa
sebuah balon khusus dan stent. Setelah berada dalam arteri karotis, balon
digelembungkan untuk memperluas arteri yang tersumbat lalu disangga dengan ring
atau stent.
7. Peran keluarga pada pasien stroke infark
Peran keluarga pada pasien stroke infark yaitu :
1. Keluarga sebagai perawat
Ketika anggota keluarga mengalami sakit yang menimbulkan kecacatan, maka ada peran
yang menjadi primer yaitu perawat. Memberikan perawatan kepada penderita karena
tidak dapat mengurus dirinya sendiri dalam membantu memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya seperti makan, minum, berpakaian, berpindah, berjalan, dal lain-lain.
2. Keluarga sebagai pendukung
Keluarga memberi dorongan/dukungan agar penderita mempunyai motivasi yang kuat
untuk dapat segera memperoleh pemulihan kesehatan dengan sebaik-baiknya. Memberi
dorongan pada saat mulai latihan fisik yang merupakan hal yang cukup menyiksa
penderita, namun demikian penderita harus selalu didorong untuk berani berlatih.
Kemudian memberi dorongan untuk tetap aktif dalam kegiatan sehari-hari ditengah-
tengah keluarga dan masyarakat.
3. Keluarga sebagai pendidik
Dalam upaya belajar untuk hidup dengan kecacatan permanen, pasien diajarkan program
Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) agar penderita dapat melakukan aktifitas
kehidupan sehari-hari secara mandiri atau tanpa bantuan orang lain, misalnya: tata cara
makan, berpakaian, mandi, tidur, juga melatih penderita dalam mobilisasi,
berkomunikasi, melakukan latihan anggota gerak atas dan bawah secara pasif sampai
penderita mempu menggerakkan sendiri.
4. Keluarga sebagai pengubah lingkungan
Manipulasi lingkungan, terdiri dari merubah lingkungan, pengaturan tata ruangan agar
penderita mudah melakukan aktivitas secara efisien. Ciptakan ruangan yang memberi
ketenangan dan menyenangkan, suara tidak ribut/berisik, cahaya yang terang benderang,
banyak orang, kegiatan, dan kesibukan yang berlebihan dan menjauhkan fasilitas yang
menimbulkan bahaya. Usahakan mengurangi stimulus lingkungan yang mengakibatkan
gangguan. Usahakan agar ciptakan waktu untuk istirahat sehingga pasien rileks dan
tenang.
5. Keluarga sebagai penghubung komunikasi
Keluarga mengadakan komunikasi efektif dengan penderita, petugas kesehatan, sehingga
terjalin hubungan kerja sama yang baik sehingga tercipta suasana saling percaya dan
keterbukaan antara pasien dengan keluarga dan petugas kesehatan (dokter, perawat,
fisioterapist, terapi wicara, dll). Hubungan yang saling percaya antara pasien, keluarga
dengan petugas kesehatan merupakan dasar utama untuk membantu mengungkapkan dan
mengenal perasaannya, mengidentifikasi kebutuhan dan masalahnya, mencari alternatif
pemecahan masalah serta mengevaluasi hasilnya. Proses ini harus dilalui oleh pasien dan
keluarga sehingga keluarga dapat membantu pasien dengan cara yang sama pada saat
dirumah.

Anda mungkin juga menyukai