0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
551 tayangan1 halaman
Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka terbuka. Bakteri ini menghasilkan toksin yang menyebabkan kejang otot secara progresif. Gejala awalnya meliputi kaku otot wajah dan leher, susah membuka mulut, dan kaku abdomen. Jika tidak diobati, kejang akan menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka terbuka. Bakteri ini menghasilkan toksin yang menyebabkan kejang otot secara progresif. Gejala awalnya meliputi kaku otot wajah dan leher, susah membuka mulut, dan kaku abdomen. Jika tidak diobati, kejang akan menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Tetanus disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani yang memasuki tubuh melalui luka terbuka. Bakteri ini menghasilkan toksin yang menyebabkan kejang otot secara progresif. Gejala awalnya meliputi kaku otot wajah dan leher, susah membuka mulut, dan kaku abdomen. Jika tidak diobati, kejang akan menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
luka tusuk, luka bakar otitis media, pemotongan tali pusat dan perawatan tidak aseptic, anak belum mendapat imunisasi DPT
Suasana yang memungkinkan organisme anaerob Colostridium tetani.
Colostridium tetani mengeluarkan toksin yang d absorbsi ujung saraf
motorik dan melalui sumbu silindrik ke SSP
Tetanospasmin beredar malalui aliran darah dan limpa dan masuk ke
intrakranial
Perubahan intrakranial
Penekanan area Peningkatan
kejang tonik fokal kortikal permeabilitas darah umum, kejang otak rangsang (visual, Kesulitan suara, gerak), membuka mulut kejang spontan, Proses inflamasi di (trismus), kaku kejang abdomen, jaringan otak, kuduk dan retensi urin peningkatan suhu (episiotonus), tubuh kaku dinding perut, dan kaku Perubahan tulang belakang eliminasi Perubahan Penuruna hipertermi urin dan mobilitas n reflek alvi fisik batuk Susah menelan Penurunan tingkat kesadaran [
Asupan nutrisi Perubah
an pola Bersihan yang tak adekuat eliminasi jalan urin dan nafas tak alvi efektif Defisit Pola nafas nutrisi tidak efektif Deficit Gangguan perawatan Mobilitas Resiko tinggi Koping diri fisik kejang tidak berulang efektif