PENDAHULUAN
Berkembang biak adalah salah satu fungsi luhur dari makhluk hidup,
Salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang terjadi ada usia subur
melahirkan bayi hidup setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang
teratur dan tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun atau setelah memutuskan
disebabkan oleh masalah pada pria dan atau wanita. 40 persen kesulitan
mempunyai anak terdapat pada wanita, 40 persen pada pria, dan 30 persen pada
infertil sebanyak 36% diakibatkan adanya kelainan pada pria, sedangkan 64%
berada pada wanita. Hal ini di alami oleh 17% pasangan yang sudah menikah
lebih dari 2 tahun yang belum mengalami tanda – tanda kehamilan bahkan sama
sekali belum hamil, WHO juga memperkirakan sekitar 50 – 80 juta pasutri (1- 7
1
2
pasang memiliki masalah infertil) dan setiap tahunnya muncul sekitar 2 juta
pasangan infertil.
akan tetapi dari jumlah pasangan infertil yang ada, sebagian besar penyebabnya
berasal dari faktor wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Oktarina et al., (2014)
sebesar 65%, faktor pria 20%, kondisi lain-lain dan tidak diketahui 15%. Kejadian
budaya masih mengandung bias gender yang kuat dimana wanita merupakan
pihak yang paling sering disalahkan pada pasangan suami istri yang tidak
infertil dapat disebabkan oleh faktor risiko yang meningkat dan faktor tersebut
sangat beragam diantaranya usia, pekerjaan, tingkat stres, body mass index
kaitannya dengan status gizi, dan kelainan organ reproduksi seperti ada atau
tidaknya gangguan pada ovulasi, gangguan tuba dan pelvis, serta gangguan uterus
(HIFERI, 2013). Fertilitas atau kesuburan pada wanita akan menurun secara
bertahap hingga usia 37 tahun, setelah kondisi sebelumnya mengalami naik turun
Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
sebesar 21% wanita berumur di bawah 35 tahun dan 26% perempuan berumur di
keturunan, dan usia juga dipengaruhi oleh status pekerjaan. Menurut beberapa
merupakan wanita yang bekerja penuh waktu, 33.3% wanitayang bekerja paruh
waktu dan 3.5% meru-pakan wanita sebagai ibu rumah tangga (Hammerliet al.,
2010). Penelitian Oktarina et al., (2014) menunjukkan dari 62 wanita infertil yang
(33.9%) adalah ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jenis
pekerjaan yang paling banyak ditemukan pada wanita infertil adalah pegawai
negeri sipil (PNS) dan swasta (Oktarina et al, 2014). Berdasarkan uraian tersebut
Kasus Infertilitas”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
dijadikan sebagai bahan bacaan atau sebagai bahan referensi berkaitan dengan
kasus Infertilitas.
2. Bagi masyarakat dapat memberikan informasi yang benar kepada
Infertilitas.