PENDAHULUAN
A. Nama Kegiatan
Melintas Gunung Slamet ( 3.428 mdpl ) Anggota Muda Gantara
Bhumi dan Gantari Bhumi Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta
Alam Universitas Jendral Soedirman jalur Guci ( Kec.Bojong, Kab. Tegal )
– Gunung Malang ( Kec. Karangreja, Kab. Purbalingga ).
B. Latar Belakang
Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas
Jenderal Soedirman merupakan kegiatan mahasiswa dibidang pecinta alam
dan petualangan alam bebas, serta pelestarian lingkungan yang bergerak pada
pengembangan kemampuan anggota dan pengabdian kepada masyarakat
sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
C. Tujuan
1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Melaksanakan kewajiban masa bimbingan Anggota Muda UPL MPA
UNSOED
3. Mengaplikasikan teori yang telah di dapatkan Anggota Muda UPL MPA
UNSOED
F. Pendamping
1. Wida Fauziah Gustianti : NRP.UPL-2016405/Gama Adibrata
2. Agus Priya Utomo : NRP.UPL-2017419/Aksata Wirasena
G. Kepanitiaan
1. Koordinator : Jefri Ekaniarto
2. Sekretaris : Finnia Nurfauziyah
3. Bendahara : Edita Dorkas Insoraki Mofu
4. Perkap : Umam Husni
5. Dokumentasi : Jefri Ekaniarto
6. PPPK : Finnia Nurfauziyah
Keterangan :
A. Gambaran Umum
- Jalur Guci
- Jalur Gunung Malang
- Jalur Bambangan
- Jalur Kaliwadas
Untuk pendakian gunung Slamet via Guci sendiri, adalah jalur pendakian
melalui bagian barat laut. Tepatnya di desa Guci, Kecamatan Bojong, Kabupaten
Tegal. Jalur Guci memiliki 2 basecamp pendakian resmi, yaitu basecamp Gupala
dan basecamp Kompak. Perjalanan dari basecamp menuju Pos 1 (Pos Pinus) adalah
90 menit. Sekitar 500 m dari gerbang masuk terdapat air terjun yang dilanjutkan
dengan jalan setapak dan melewati jembatan disambung oleh jalan bebatuan. Track
dari Basecamp menuju Pos 1 terhitung landai dan tidak terlalu menguras tenaga.
Namun dari Pos 1 menuju Pos 2 (Pondok Cemara) membutuhkan waktu sekitar 60
menit dengan kondisi jalan yang cukup licin dan mulai terjal. Pos 2 sendiri
merupakan area datar yang tidak terlalu luas dengan didominasi pepohonan.
Estimasi waktu dari Pos 2 menuju Pos 3 (Pondok Pasang) adalah 60 menit dengan
Dari puncak Guci menuju Pos 7 G. Malang dengan estimasi waktu sekitar 1,5
jam sampai 2 jam dengan kondisi jalan bebatuan yang labil dan pasir yang rawan
untuk dipijak. Banyak batu berjatuhan dan ada lumut di setiap batu sehingga
membuat kondisi Plawangan licin terlebih jika terkena hujan. Dari Pos 7 menuju
Pos 6 membutuhkan waktu sekitar 20 menit dan terdapat pepohonan rimbun juga
akar-akar pohon yang merambat menghalangi jalan. Dari Pos 6 menuju Pos 5
membutuhkan waktu sekitar 10 menit dengan kondisi pos 5 yang cukup luas tapi
tanahnya miring. Sehingga kurang cocok untuk dipakai camp. Dari Pos 5 menuju
Pos 4 memiliki estimasi waktu 30 menit. Kondisi Pos 4 kurang layak untuk
bermalam karena datarannya yang miring dan lahannya yang sempit. Untuk
mencapai Pos 3 sendiri, dari Pos 4 dibutuhkan waktu sekitar 80 menit. Dari Pos 3
menuju Pos 2 dibutuhkan waktu sekitar 60 menit. Lalu, dari Pos 2 menuju Pos 1
dibutuhkan waktu sekitar 60 menit dengan track yang cukup licin. Perjalanan
terakhir yaitu dari Pos 1 menuju Basecamp adalah 2.5 jam dengan disuguhi
pemandangan yang cukup ciamik. Hamparan perkebunan warga membentang luas,
wangi daun bawang akan tercium. Ditambah perkebunan kol juga cabe yang
B. Metodologi
1. Teknik pendakian
2. Pemetaan
HASIL KEGIATAN
A. Kronologis Waktu
B. Kronologi Narasi
Pagi ini sangat cerah dan membuat tim kami bersemangat untuk melakukan
kegiatan melintas Gunung Slamet lewat jalur Guci – G. Malang. Tim kami
beranggotakan Jefri, Umam, Abdan, Edita, Finnia dan Vina serta pendamping yang
selalu setia mendampingi tim kami yaitu mas Agus dan mba Wida. Sebelum
berangkat kami melakukan pelepasan bersama dengan dua tim melitas yang lain.
Kami berangkat dari sekretariat UPL MPA Unsoed memakai mobil bak terbuka
sekitar pukul 06.45. Ditengah perjalanan kami melakuan sarapan. Kami sampai di
bascamp Kompak pukul 8.47. Setelah sampai di basecamp kami segera mengurus
perijinan sambil menunggu mengurus perijinan kami istirahat dan makan snack
kiloan, lalu setelah itu kami segera bersiap-siap untuk memulai operasional hari
pertama dengan melakukan pemanasan. Sebelum berangkat kami memberikan
tanaman kepada pihak basecamp. Di dekat basecamp kompak terdapat sebuah
tempat wisata pemandian air panas guci, disaa juga masih banyak ditemui capung
yang beterbangan. Jam 10.20 kami mulai berjalan. Jalan yang kami lalui awalnya
adalah aspal, di tengah perjalanan kami melihat curug kali awu. Setelah itu, jalan
yang kami lewati adalah tanah yang tidak licin. Jalannya bisa dibilang landai.
Disepanjang perjalanan banyak dijumpai perkebunan karet milik warga. Setelah
berjalan agak lama kami menemukan pertigaan menuju puncak dan menuju jalur
Guci serta Gupala. Di sekitar itu dapat dijumpai perkebunan sayur milik warga dan
terdapat sumber air. Sayangnya pada saat itu air yang ada sangat keruh. Setelah
beristirahat sejenak kami melanjutkan perjalanan menuju pos 1. Jalan yang kami
lalui mulai agak menanjak, berbatu dan licin. Banyak semak semak disamping
kanan kiri jalan. Di daeah tersebut masih banyak aktivitas warga dan jalurnya masih
Evaluasi kepanitiaan
Koordinator
- Pengecekan untuk setiap bidang kurang
- Kurang tegas dalam mengambil keputusan
- Belum terlihat fungsi dari awal
Sekretaris
- RO update terbaru terlambat dikirim ke grup
Bendahara
- Kurang cekatan dan teliti dalam pencatatan pemasukan dan
pengeluaran
Konsumsi
- Waktu memasak masih terlalu lama
Perkap
- Kurang inisiatif dalam mencari barang-barang
- Pengecekan alat harus lebih detail lagi sebelum berkegiatan
Transportasi
PPPK
- Kurang persiapan untuk tempat penyimpanan obat
- Kurang pengecekan kondisi anggota dan obat-obatan
Dokumentasi
- Dalam pendokumentasian harusnya sesuai dengan konsep yang
ada di rancangan operasional dulu
Komunikasi
- Kurang gerak cepat pada saat waktu Relay
Pukul 08.00 kami telah siap mengemas tenda-tenda dan barang kami, juga
membakar sampah sisa semalam dan pagi. Tak lupa kami melakukan rutinitas
warming up dan berdo’a bersama agar siap menjalani hari. Targetan untuk hariini
sendiri adalah Pos 5 Cantigi. Dimulai dengan teriakan “HELLO GENK!” Pukul
08.22 kami beranjak meninggalkan Pondok Pasang dan mulai untuk mengejar pos-
pos lainnya di depan. Dalam perjalanan menuju pos 3, kami disambut oleh berbagai
serangga. Dari mulai kupu-kupu, capung hingga lalat beterbangan diatas kepala
kami. Ikut menyemangati dalam perjalanan. Ditambah air dari daun-daun bekas
hujan semalam mulai menetesi pakaian yang menambah basah baju belum kering
yang kami pakai. Tapi itu tidak menyurutkan semangat pagi ini. Jalur yang kami
lewati kali ini cukup landai, semak belukar setinggi paha lumayan menghalangi
jalan. Tapi tidak apa, karena di jalur menuju pos 3 ini kami disambut oleh burung
Jalak khas pegunungan yang terbang kian kemari dan mendekat dengan cara diam
di pepohonan sekitaran kami. Tidak cukup dengan Jalak, suara monyet bersahut-
sahutan dan ternyata mereka sedang bergelantungan di beberapa pohon disekitaran
kami.
Setelah sekitar 1 jam berjalan, tanda-tanda bahwa pos 4 sudah dekat ternyata
tak muncul jua. Yang ada pada pukul 09.22 kami disambut oleh hujan besar yang
memaksa kami supaya mengenakan ponco. Setelah melewati tanda “Kompak 26
dan 27” akhirnya sampai juga di Pos 4 pukul 10.45 dengan situasi yang sama. Malah
hujan semakin melebat dan Guntur disertai kilatnya bersahut-sahutan di telinga.
Berjalan sekitar 5 menit dari pos 4 kami menemukan pos bayangan yang
merupakan tempat persimpangan untuk mengambil mata air. Alih-alih hujan yang
sangat deras, dan kami yang sudah kedinginan, akhirnya kami menyerah dan
memilih untuk meneduh sejenak setelah ditawari naungan flysheet oleh salah satu
pendaki yang baru selesai summit. Pendaki ini sedang menunggu dua temannya
yang masih berjalan-jalan disekitaran pos 5-4. Setelah berdiam lebih dari 15 menit,
akhirnya muncul inisiatif untuk mengambil air dari tampungan flysheet,
dikarenakan persediaan air kami yang mulai menipis dan tingkat malas gerak yang
tinggi untuk pergi ke mata air. Segera kami keluarkan veples dan dirigen kami dari
tas dan mengisinya dengan semangat menggunakan cangkir. Setelah persediaan air
aman, ternyata hujan tak kunjung reda. Kamipun merasa tidak enak karena telah
menyesaki flysheet pendaki tersebut, jadinya kami memasang flysheet sendiri.
Selesai memasang flysheet kami segera menyantap coffee break berupa wafer dan
snack kiloan. Walaupun sedikit tapi rasanya nikmat sekali karena dirasa bersama-
sama.
Selesai mendirikan tenda pukul 12.43 dan beres-beres barang, hujan pun
kembali turun dan mendinginkan suasana. Akhirnya kami segera membersihkan
diri kami dan mengganti baju. Juga melepas penat sejenak sampai pukul 16.00.
Pada jam itu kami melakukan aktivitas camp dan memasak makan malam. Dilanjut
makan pukul 17.45 dan evakoord dari pukul 18.17 guna mengevaluasi dari kegiatan
operasional dan untuk mengkoordinasikan summit di esok hari. Setelah evakoord
selesai tibalah waktu kami untuk beristirahat mengisi kembali tenaga, guna
menyambut puncak di esok hari.
Evaluasi kepanitiaan
Koordinator
- Kurang koordinasi dengan Komandan Operasional saat
perjalanan
- Kurang perannya dalam mengingatkan setiap bidang, mau dalam
operasional ataupun kepanitiaan
Sekretaris
- Harus lebih mengontrol lagi untuk pencatatan narasi
Perijinan
- Tidak ada
Bendahara
- Tidak ada
Konsumsi
- Tidak ada konfirmasi mengenai perubahan menu masakan pada
Tim
Perkap
- Harus lebih menjaga peralatan kelompok
Hari ketiga operasional, seperti biasa tim kami bangun pada pagi hari pukul
3.30, pagi yang sangat dingin yang pada saat itu kami berada di pondok edelweis
tepat tidak jauh dibawah pos 5 kompak. Tentunya karna rasa dingin yang
menyelimuti pagi hari kita tersebut, kami juga enggan bergerak dari tenda kita
untuk melakukan aktifitas camp di pagi hari tersebut, sampai akhirnya kami
paksakan melakukannya demi mencapai puncak guci lebih awal waktu, karna
sebelumnya ada pendaki lain yang memberitahu untuk melakukan summit lebih
Kami berjalan beriringan dan berusaha untuk berjalan cepat karna dirasa
waktu kita yang sudah telat dan dikhawatirkan hujan seperti biasanya. Setelah tim
kami melewati batas vegetasi, disitulah mulai terlihat jalur plawangan yang hanya
di dominasi oleh bebatuan-bebatuan dan pasir yang menanjak hingga ke puncak
Gunung Slamet. Kami terus berjalan beriringan dan diatur juga formasi pendakian
yang dipimpin oleh leader pada hari itu, walaupun sering juga tidak mengikuti jalan
leader bila dirasa lewat jalur lainnya dapat kita lewati. Kami terus berjalan selagi
masih pagi serta udara segar nan sejuk menemani langkah-langkah kita. Beberapa
waktu kita berjalan kabut sudah mulai menutup dan terlihat seperti berjalan dari
bawah menuju keatas sehingga jarak pandang kita tentunya sedikit terhalang dan
lebih pendek dari sebelumnya, lalu kita semua menyerukan untuk tidak saling
berjauhan karena akan berbahaya bagi kita bila ada salah satu dari kita yang
berpisah arah atau jalan dari rombongan tim.
Walaupun kabut terus menerus datang dan pergi, kita terus melanjutkan
pendakian demi target pertama yang ingin kita capai yaitu puncak Gunung Slamet.
Berjam-jam lamanya kita berjalan di plawangan, tidak menyurutkan semangat kita
untuk terus melangkah tentunya dengan berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan. Pada suatu saat kabut sudah tidak menutupi jarak pandang kita, kita
melihat rombongan kelompok lain di jauh sebelah kanan jalur pendakian kita,
terlihat mereka jg sedang berusaha untuk sampai puncaknya, lalu kami semua
meneriakkan “HELLO GENK!!!” dan mereka pun akhirnya mendengar teriakan
dari kita dan membalas dengan seruan “UPL”. Hal tersebut membuat kita semakin
bersemangat untuk sampai terlebih dahulu di puncak Gunung Slamet (Guci).
Hujan yang turun di puncak ini ternyata adalah hujan es yang baru kami
rasakan pertama kali dan itu rasanya sangat dingin saat hujan disana, walau begitu
kami harus tetap turun agar tidak kedinginan. Karena hujan yang mengguyur di
Plawangan saat itu, maka track yang kami semua lewati sangat licin dan longsor,
sulit dilewati dengan cepat terlebih untuk yang baru pertama kali mendaki dan
menuruni gunung. Bahkan tidak sedikit yang terjatuh berkali-kali karena licinnya
jalan Plawangan tersebut yang disebabkan oleh cuaca hujan dan badai tersebut,
beberapa pun ada yang terguling dan terluka. Oleh karena itu kami semua lebih
lama dalam menuruni Plawangan tersebut dan tim pun sudah berpencar-pencar
dengan tim lain. Singkat cerita berjam-jam lamanya di plawangan, akhirnya
plawangan sudah selesai dilewati dan sudah muai masuk batas vegetasi. Disana
kami menemukan bahwa ada dua jalur, yaitu kanan dan kiri tetapi kami tidak tahu
mana jalur yang benar yang harus dilewati, dan kami teriakan “HELLO GENK!!!”
terus menerus tetapi anggota-anggota tim yang sudah lebih dahulu tidak menjawab
teriakan kita itu. Kita pun melihat jalur mana kah yang terdapat jejak kaki, lalu kami
melihat ada jejak kaki pada jalur sebelah kiri dan berlanjutlah kami lewat jalur
tersebut sampai akhirnya sampai di pos 7. Anggota tim kami belum sampai
semuanya disana karena masih ada Vina di belakang bersama rombongan-
rombongan belakang lainnya yang belum sampai pos 7. Sampai akhirnya hujan
kembali menerjang kami di pos 7 hingga membuat kami semua bersama tim lain
memutuskan untuk membangun camp di pos 7 dikarenakan situasi dan kondisi yang
tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, yaitu beberapa anggota tim
masih ada yang belum sampai ke pos 7. Sambil menunggu, kami mendirikan tenda
Evaluasi kepanitiaan
Koordinator
- Masih kurang dalam mengingatkan kepanitiaan dan penanggung
jawab operasional harian
Sekretaris
- Tidak ada
Bendahara
- Tidak ada
Perkap
- Tidak ada
Dokumentasi
- Harus lebih peka dalam pendokumentasian
PPPK
- Tidak ada
Konsumsi
- Aktivitas camp masih lama, harus dipercepat
Komunikasi
- Harus langsung relay pada saat waktu relay
Perijinan
- Tidak ada
Menuju pos 4 ternyata jalan mulai panjang. Mulai terfikir di benak “Ko
tidak sampai-sampai ya.”. Perjuangan untuk menahan beban memang luar biasa,
karena turunan yang kami lewati tak jarang sangat curam sehingga kami harus
melompat dan melempar tongkat tumpuan beban kami terlebih dahulu, ataupun
jongkok terlebih dahulu untuk menahan beban yang ada di punggung. Ditambah
semak berduri yang ada di sekitaran jalan, tak jarang melukai jari kami atau bahkan
wajah. 09.14 Akhirnya kami sampai di Pos 4 dan istirahat sejenak untuk memakai
raincoat ditambah menikmati buah apel dan pear untuk menyegarkan tenggorokan.
Istirahat 5 menit, langsung energi terisi kembali dan semangat membara mengaliri
tubuh untuk menyambut Basecamp yang menanti kami di bawah.
Perjalanan dari Pos 4 ke Pos 3 tidak memakan waktu sampai satu jam. Tapi
rasa-rasanya memang perjalanan turun kali ini cukup menguras tenanga.
Dikarenakan jalur Gunung Malang sendiri memang jalur baru yang track nya
terkenal cukup terjal untuk mendaki. Kebalikan dari terjal sendiri adalah turunan
yang curam ketika turun dari gunung. Inilah yang lumayan mengoyak kaki kami.
Tapi kami terus paksakan sehingga pukul 11.10 kami sudah merasakan udara yang
Setelah menyelonjorkan kaki sejenak, makan coffee break dan shalat. Kami
langsung gaspol senang melihat hamparan pohon pinus. Setelah berjalan melewati
indahnya hutan pinus, lalu kami disambut oleh lautan perkebunan warga yang
beraneka sayuran didalamnya, meskipun jalan cukup jauh dan naik turun bukit.
Namun semua terbayarkan setelah terlihat perkampungan warga. Melihat jalan
aspal hati ingin melompat kegirangan, setelah bertanya kepada penduduk mengenai
keberadaan Basecamp Gunung Malang akhirnya kami ditunjukkan jalan yang
benar. Dari kejauhan terlihat Bis UNSOED biru dengan gagahnya, kami refleks
berlari dan meneriakkan UPL UPL! Lalu tak terkira senangnya ketika melihat
pondokan bertuliskan Basecamp Gunung Malang. Pukul 14.20 kami mengakhiri
perjalanan kami di Basecamp. Diteruskan dengan mandi dan makan, lalu kami
menaiki bis UNSOED setelah semua kelompok berkumpul. 06.18 sampai di
Sekretariat UPL UNSOED dan dilangsungkanlah penutupan. Lintas Slamet
pertama kami akan menjadi pengalaman berharga yang kami kenang!
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Jalur
1. Basecamp Kompak – Pos I
Waktu tempuh : 1 jam 54 menit
Vegetasi : Perkebunan warga ( wortel , brokoli , kubis ) dan
Hutan Pinus
Trek : Jalan tanjakan berbatu yang rapih dan landai
2. Pos I – Pos II
Waktu tempuh : 50 menit
Vegetasi : Semak berduri, pohon kayu pasang dan pohon
perdu
Trek : Jalanan yang licin dan banyak pohon tumbang
3. Pos II – Pos III
Waktu tempuh : 1 jam 15 menit
Vegetasi : Pohon besar, semak berduri dan perdu
Trek : Tanjakan agak terjal
Pos IV ( Kematus )
Titik Koordinat : 109˚12’03’’E, 07˚15’55’’S
Shelter : ±5 tenda dome kapasitas 4-5 orang
Mata Air : ada di sebelah kiri pos 4
Pos V ( Cantigi )
A. Koordinator
Faktor utama dalam kelancaran kegiatan melintas Gunung Slamet
yadalah dibutuhkannya suatu tim yang kompak, untuk menunjang itu semua
maka harus di bentuk suatu kepanitiaan dengan tugas masing – masing
bidang, adapun untuk susunan kepanitiaannya adalah sebagai berikut :
Kendala :
1. Kurang memgontrol per bidang nya.
Solusi :
1. Lebih mengorganisir dan tegas dalam mengontrol per bidangnya.
B. Sekretaris
ke Eksternal pengurus
Kendala :
1. Kurang cermat dalam pengontrolan pencatat data
Solusi :
2. Lebih teliti dalam pencatatan data supaya data untuk narasi bisa lengkap
C. Perijinan
Pra operasional : Menghubungi Basecamp Guci untuk
memberitahukan kegiatan & meminta Surat
Keterangan Jalan ( SKJ ) ke Bidang
eksternal UPL MPA Unsoed
1. Operasional : Meminta perijinan di Basecamp Guci
Kendala :
Solusi :
D. Bendahara
Pra Operasional : Membuat susunan anggaran untuk melintas
Gunung Slamet
Operasional : Mengatur keluar masuknya keuangan.
Pasca Operasional : Membuat laporan hasil pemasukan dan
pengeluaran
- Rencana Anggaran
1. Pemasukan
No Pemasukan Total
1 Iuran anggota (6) @ Rp 165.000 Rp 990.000
2 Iuran pendamping (2) Rp.85.000 Rp 170.000
Total : Rp 1.160.000
3. Saldo
Pemasukan : Rp 1.160.000
Pengeluaran : Rp 1.100.049
Sisa : Rp 59.951
Kendala :
Pemberian dana ke masing-masing bidang secara bertahap sehingga
terlalu rumit dalam pendataan.
Solusi :
Pemberian dana sejumlah anggaran yang tertera
E. Konsumsi
Pra operasional : Menentukan daftar menu selama kegiatan
Operasional : Mengkoordinir konsumsi tim
Pasca operasional : Membuat laporan melalui ketua tim
Total : Rp 307.150
DAFTAR BUMBU
DAFTAR SNACK
Bumbu : Rp 16.575
Snack : Rp 47.524
Kendala :
Kurang tanggap dalam memasak
Kurang koordinasi dengan Tim dalam pengubahan rencana
Solusi :
Lebih tanggap lagi dalam memasak, dan mengkoordinasikan segala
hal kepada Tim
a. Peralatan Operasional
b. Peralatan Camp
c. Peralatan Masak
e. Peralatan Pribadi
No Peralatan Jumlah
1. Tas Carrier 1 buah
2. Matras 1 buah
3. Ponco / Raincoat 1 buah
4. Senter / Headlamp 1 buah
5. Pakaian Lapangan 1 stel
6. Pakaian Tidur 1 stel
7. Pakaian Ganti 1 stel
8. Sleeping Bag 1 buah
9. Sepatu 1 pasang
10. Kaos Kaki 3 pasang
11. Alat Shalat (muslim) 1 set
Pra operasional : Survey jalur dan alat transportasi yang akan digunakan
Jarak : 63 km
Estimasi waktu perjalanan : 2 – 3 jam
Jarak : 38 km
Estimasi waktu perjalanan : 1,5 – 2 jam
Jumlah : Rp.330.000
2. Akomodasi
No Akomodasi Harga
Jumlah : Rp 180.000
3. Tabel Transportasi
a) Keberangkatan
4. Pendanaan
a) Pendanaan Keberangkatan
No Tujuan Biaya
1. Biaya Masuk Guci Rp 5.000 x 8 Rp 40.000
2. Sekretariat UPL MPA UNSOED – Guci Kompak Rp. 300.000
Tegal
3. Basecamp Guci Kompak Rp 120.000
Total Rp. 460.000
b) Pendanaan Kepulangan
No Tujuan Biaya
1. Basecamp Gn. Malang – Sekretariat UPL MPA Subsidi + Rp
UNSOED 30.000
2. Biaya Kebersihan Basecamp Gn. Malang Rp 20.000
Total Rp 50.000
Total :
Transportasi Rp 330.000
Akomodasi Rp 180.000 +
Rp 510.000
Solusi :
1. Mencari informasi yang jelas mengenai biaya masuk Guci sebelum Basecamp
Guci
H. PPPK
Pra operasional : Membuat konsep obat-obatan yang akan
di bawa dan menentukan medan,dan
menentukan jalur evakuasi
Operasional : Mengontrol kesehatan tim dan menangani
jika ada keluhan sakit dari tim
Pasca operasional : Membuat laporan melalui ketua tim
a. Daftar Obat
Minyak Kayu 1 botol Pendamping Meredakan pernafasan dan Kak Wida Sisa ¾ botol
Putih rasa gatal
Total Rp. 0
b. Daftar Alat
c. Riwayat kesehatan
e. Jalur evakuasi
Puskesmas Karangreja
BASECAMP Jl. Raya Karangreja Km. 2,
GUNUNG MALANG 9 km
Kec. Karangreja Purbalingga
088983610264 085726424418
Puskesmas Bumijawa
BASECAMP GUCI
Jl. Raya Bumijawa No. 157,
087730352401 9 km Bumijawa, Tegal
081803984342 Phone : (0283) 3304620
085643755398
Laporan Lintas Slamet Gantara Bhumi – Gantari Bhumi
Tim II | 49
f. Jalur Evakuasi Darurat
g. Dokumentasi
Pra Operasional : Mencari kamera untuk digunakan saat
operasional.
Operasional : Mengkoordinir dalam setiap pengambilan
gambar.
Pasca Operasional : Mencetak foto – foto selama kegiatan dan
membuat laporan melalui sekretaris.
Operasional 1 Jefri
Basecamp 1 Pendamping
Warming Up 1 Edita
Operasional 2 Edita
Evakoord 1 Edita
H3 Operasional 3 Umam
Puncak 6 Umam
Operasional 1 Abdan
Penutupan 1 Umam
Evakoord 1 Umam
2. Peralatan
No Nama barang Jumlah Sumber Kondisi
3. Pengeluaran
No Nama barang Jumlah Harga
Total Rp 37.500
Kendala :
I. Komunikasi
a. Peralatan komunikasi.
Bagan Komunikasi :
TIM PANDU
INDUK
PIHAK LUAR
Keterangan
: Komunikasi Normal
: Komunikasi Darurat
A. Kesimpulan
Kewajiban melintas Gunung Slamet ( 3428 mdpl ) telah dilaksanakan
tanggal 19-22 Februari 2019 jalur Guci ( Kec. Bojong , Kab. Tegal ) – Gunung
Malang ( Kec. Karangreja, Kab.Purbalingga ). Kewajiban melintas ini mempunyai
manfaat dalam hal keterampilan serta kemampuan Anggota Muda Gantara Bhumi
– Gantari Bhumi UPL MPA UNSOED baik dalam operasional dilapangan maupun
manajemen kegiatan. Namun masih banyak kekurangan dalam tim kami, hal ini di
sebabkan kurangnya persiapan dan koordinasi antar anggota. Segala kekurangan
tersebut menjadi pelajaran yang berharga dalam melaksanakan kegiatan
selanjutnya.
B. Saran
Kekurangan kegiatan yang telah kami laksanakan menyiratkan pelajaran-
pelajaran berharga yang dapat kami ambil hikmahnya. Yakni mengenai arti dari
komunikasi antar personil dan persiapan yang matang agar kegiatan dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan dan di harapkan.
LAMPIRAN
A. Dokumentasi