Jl. Soekarno Hatta No. 378 Bandung 40235 Jawa Barat, Phone: (022) 522-4000
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang masih
memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita semua. Alhamdulillah, laporan
pengembaraan Mapala Suraung STT Bandung Angkatan III (Kuya Puntang) ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Gunung Hutan adalah suatu kegiatan petualangan yang penuh tantangan dan
beresiko tinggi. Kegiatan ini, membutuhkan keterampilan, kecerdasan, kekuatan
serta daya juang yang tinggi, dan untuk menghadapi kegiatan petualangan yang
mempunyai resiko tinggi, seseorang harus betul-betul mempersiapkan dirinya
seoptimal mungkin.
Bahaya dan tantangan yang seakan hendak mengungguli merupakan daya tarik
dari kegiatan petualangan ini. Pada hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah
untuk menguji kemampuan diri dan untuk dapat menyatu dengan alam. Didalam
kegiatan petualangan Gunung Hutan ada dua faktor bahaya yang mengancam
keselamatan kita, yaitu bahaya yang datang dari diri sendiri atau (Objetive Danger)
dan bahaya yang tidak dapat diramalkan yang datang dari alam itu sendiri
Secara historial MAPALA adalah singkatan dari Mahasiswa Pencinta Alam yang
didirikan pada tanggal 12 desember tahun 1964 yang mana dipelopori oleh Soe Hok
Gie. Ide ini awalnya dikemukakan Soe Hok-gie pada tanggal 8 November tahun
1964, ketika mahasiswa FSUI sedang beristirahat duduk santai setelah mengadakan
kerja bakti di TMP Kalibata.
Dan dengan seiringnya waktu, Mapala terus terbentuk dan berjalan di setiap
kampus-kampus yang ada di seluruh Indonesia, dan dengan ketentuan seleksi
perekrutan anggota di setiap masing-masing mapala.
Di kampus STT Bandung itu sendiri telah berdiri Mapala Suraung sebagai Unit
Kegiatan Mahasiswa tingkat universitas yang menjadi suatu wadah untuk
menampung hobi, minat dan bakat dalam kegiatan alam bagi mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknologi Bandung.
Kami anggota muda Muda Suraung Angkatan III (Kuya Puntang) memutuskan
untuk pengembaraan yaitu kami memilih untuk mendaki ke gunung gede yang
berketinggian 2958 mdpl (meter diatas permukaan laut) dan gunung pangrango yang
berketinggian 3019 mdpl (meter diatas permukaan laut).
Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai salah satu dari 5 taman nasional
pertama diindonesia oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Pertanian
tahun 1980.
Gunung Gede Pangrango dapat didaki lewat Jalur pendakian Gunung Gede
Pangrango via Gunung Putri dengan waktu 6-8 jam saja tetapi medan yang cukup
terjal dan jarang yang landai. Jalur pendakian via Cibodas dengan waktu 7-10 jam
perjalanan tergantung speed dan kekuatan personal pendaki. Jalur pendakian
Gunung Gede Pangrango via elabintana Sukabumi dengan waktu 9-12 jam
dikarenakan medan yang cukup menantang banyak pacet dan menyusuri sungai.
Anggota muda Mapala Suraung Angkatan III (Kuya Puntang) yang berjumlah
12 orang telah melakukan pengembaraan yang di laksanakan pada hari Kamis, 22
agustus yang berlokasi di Gunung Gede Pangrango, Cianjur Jawa Barat. Kami
melakukan pendakian gunung Gede Pangrango melalui jalur Gunung Putri dan turun
melalui jalur Cibodas.
1.3 TUJUAN
Kegiatan Pengembaraan ini diakukan untuk memenuhi salah satu tugas atau
syarat anggota muda Mapala Suraung Angkatan III (Kuya Puntang) untuk
mendapatkan Nomer Regist Personal (NRP) dan menjadi anggota penuh Mapala
Suraung STT Bandung. Dengan dilaksanakanya pengembaran ini maka kewajiban
sebagai anggota muda dapat terpenuhi dan melanjutkan ke kewajiban selanjutnya.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada waktu itu Mapala Suraung memilki 10 orang anggota sebagai Pendiri,
yaitu :
2.3.1 SEJARAH
Tahun 1889, area hutan antara Kebun Raya Cibodas dan Air Panas
ditetapkan sebagai Cagar Alam. Setelah tahun 1919, suatu kawasan cagar
alam ditetapkan. Komitmet utama dimuali tahun 1978, ketika kawasan seluas
14,000 hektar, yang terdiri dari 2 puncak utama dan lerengnya yang luas,
ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Gunung Gede Pangrango. Akhirnya, tahun
1980, seluruh kawasan terpisah-pisah ini digabungkan menjadi Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango.
2.4 MATERI
3.1.1. Menejemen Perjalanan
Manajemen Perjalanan adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efesien pada sebuah perjalanan.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Definisi Survival :
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar
dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda
tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
2. Matahari / panas
1. Kelelahan panas
2. Kejang panas
3. Sengatan panas
3. Serangan penyakit
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah, Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, sering berlatih
Syarat Shelter :
1. Hindari daerah aliran air
2. Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
3. Bukan sarang nyamuk/serangga
4. Bahan kuat
5. Jangan terlalu merusak alam sekitar
6. Terlindung langsung dari angin
2.4.1.3 Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 sampai
dengan 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari
saja tanpa air.
2.4.1.4 Makanan
Patokan memilih makanan :
2.4.1.5 Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan
adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil
beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Perlengkapan memancing
2. Pisau
3. Tali kecil
4. Senter
5. Cermin suryakanta, cermin kecil
6. Peluit
7. Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
8. Tablet garam, norit
9. Obat-obatan pribadi
10. Jarum + benang + peniti
Navigasi Darat
Navigasi darat adalah tekhnik untuk menentukan kedudukan/
posisi subyek dan arah lintasan didarat secara tepat. Subyek disini
adalah pengguna (navigator). Navigasi darat sangat berguna uintuk
kegiatan-kegiatan outdoor atau suatu penelitian dilapangan atau medan
yang sangat luas.
1. Peta
2. Protaktor
3. Kompas
4. Alat tulis
5. Alat komunikasi
3.1.2 Peta
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan
bumi yang diproeksikan kedalam suatu bidang datar dengan
perbandingan atau perkecilan tertentu yang dinamakan skala, Tujuannya
agar si pemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai kondisi
medan. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan kenampakan
alamiyah (natural features) seperti sungai, bukit,lembah, dll dan
kenampakan buatan manusia (man made features). Di Indonesia, peta
yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung,
peta dari Jawatan Topologi yang sering disebut sebagai peta AMS
(American Map Servise) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan
pada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan interval
kontur (jarak antar kontur) 25 m. selain itu juga ada peta keluaran
Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang
lebih baru dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur
12,5 m) dan biasanya berwarna.
1. Judul Peta
2. Nomor Peta
3. System Koordinat
4. Garis kontur dan ketinggian
5. Skala peta
6. Legenda peta
7. Tahun peta
8. Arah peta
9. Karvak
10. Titik triangulasi
1. Judul Peta
Judul peta tidak ditentukan berdasarkan skalanya, tetapi ditetapkan
berdasarkan pada temanya. Misalnya : peta Yogyakarta ( memetakan
daerah kota yogyakarta dan sekitarnya ), Peta Tondano (memetakan
daerah sekitar danau Tondano). Judul peta ditulis menonjol pada lembar
yang bersangkutan.
Pengambilan ciri utama atau kenampakan areal yang mudah untuk
diketahui atau mudah dicari, misalnya nam kota, desa, danau, sungai,
gunung yang mudah dikenal atau yang paling istimewa.
2. Nomor Peta
Nomor peta biasanya disebelah kanan atas peta. System penomoran
lembar seri peta mengikuti system proyeksi yang dipergunakan untuk
mengingat luas areal dan ukuran lembar peta. Indonesia terletak pada
95° – 141° BT dan 6° – 11° LS, sehingga penomoran lembar peta
berdasarkan peta posisi kepulauan indonesia.
3. System Koordinat
System koordinat merupakan suatu cara untuk menemtukan
posisikoordinat pada sustu titik. Posisi koordinat adalah pertemuan 2
buah sumbu yang sering disebut sumbu absolut dan sumbu relative.
Systen koordianat dalam peta dibagi menjadi:
Sifat skala :
6. Legenda Peta
Legenda peta adalah keterangan yang menjelaskan arti dari setiap
simbol, titik, garis, maupun area yang terdapat didalam peta. Tujuannya
untuk memudahkan pengguna dan menginterpretasikan peta. Biasanya
terletak pada bagian bawah peta.
7. Tahun Peta
Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta
tersebut. Semakin baru tahun pembuatannya, maka data yang disjikan
semakin akurat.
8. Arah Peta
2. Arah utara peta, yaitu arah yang ditunjukkan pada peta yang
tegak keatas terletak pada legenda peta.
3. Arah utara magnetis, yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh garis
tengah jarum kompas magnetis dan pada peta topografi
dilambangkan setengah anak panah.
9. Karvak
Karvak adalah daerah tertentu pada peta yang dibagi pada bagian-
bagian bujur sangkar.
3.1.3 Kompas
Kompas adalah penunjuk arah dalam bidang datar, yang secra
fungsional sangat membantu navigasi. Jarum kompas (UM)., sedang
sudut yang dibentuk antar UM dengan garis sasaran disebut sudut
kompas (SK). Dalam memakai kompas sebaiknya dihindarkan pada
benda-benda yang mengandung unsur logam, seperti : parang terbas,
topi baja, tiang listrik ± 10-15 meter, karena aka berpengaruh terhadap
sistem kerja kompas.
1. Jenis Kompas
a. Kompas Bidik (misalnya kompas Prisma), kompas ini mudah
untuk membidik, tetapi dalam pembacaan peta perlu
dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris.
b. Kompas Orienteering (misalnya kompas silva, Suunto dll),
untu keperluan pergerakan dan kemudahan plotting peta,
kompas orientering lebih handal dan efisien.
1. Jika Azimuth yang kita peroleh lebih dari 180° maka back azimuth
sama dengan azimuth dikurangi 180°. Misal, anda bidik tanda
medan dan memperoleh azimut 200°, maka back azimuthnya
200° – 180° = 20°
2. Jika Azimuth yang kita peroleh kurang dari 180°, maka back
azimuth ditambah 180°. Misal, anda bidik suatu medan anda
peroleh 160° maka back azimuthnya 160° + 180° = 340°
Caranya :
3.1.7 Resection
Adalah cara mengambil posisi kita pada suatu tempat pada peta.
1. Orientasikan peta
2. Lakukan resection untuk menentuka posisi kita dipeta
3. Cari titik di peta dapat dilihat dan dapat diukur besar azimuthnya
dari titik yang diketahui dimedan yang sebenarnya/dilapangan
( tapi tidak diketahui dipeta )
4. Hitung berapa derajat azimuthnya
5. Tarik garis azimuth dari titik yang diketahui di peta dari medan
sebenarnya
6. Pindahkan ketitik/ lokasi lain yang diketahui baik dipeta maupun
dimedan sebenarnyakemudian bidiklah kelokasi yang diketahui
dilapangan tapi tidak diketahui di peta
7. Titik perpotongan merupakan titik posisi yang kita cari di peta
1. Tanda alam
PENGOLAHAN DATA
Anggota :
Pendamping :
1. Imam Hassan F
2. Eka Trina
3. Fitri Widiana
3.2. Perencanaan
Kegiatan Pengembaraan ini dilakukan melalui beberapa tahapan
terlebih dahulu, perencanaan tersebut meliputi :
Tabel 3.1. Tabel Perencanaan
No. Tanggal Keterangan
1. Juli Perencanaan Pengembaraan
2. 25 juli s/d 27 juli 2019 Penyusunan Proposal Pengembaraan
3. 27 juli 2019 Pengajuan Proposal Pengembaaan
4. 13 Agustus 2019 Pencairan uang kampus
22 Agustus s/d 25
5. Pelaksanaan Pengembaraan
Agustus 2019
27 Agustus s/d 27 Penyusunan proposal pengembaraan
6.
September perorangan
7. 28 September Sidang Laporan
Pemasukan
Pengeluaran
5. Logistik
Umum
6. P3K
Keterangan :
Pemasukan = Rp. 3.250.000,00,-
Pengeluaran = Rp. 3.003.500,00,-
_________________________________ –
= Rp. 246.500,00,-
3.6. Flora dan Fauna yang ditemui
3.6.1. Flora
Adapun Flora dan Fauna yang kami temukan di hutan, antara lain :
Tabel 3.7. Flora
Nama : Begonia
Nama Latin : Begonis Sp
Nama : Marasi
Nama Latin : Curculigi Latifolio
Nama : Anggrek Merpati
Putih
Nama Latin : Orchidaceae
3.6.2. Fauna
Adapun fauna yang kami temui di sepanjang gunung gede pangrango
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Tabel Fauna
Nama : Kupu-kupu
Namun karena mengukur dari jarak, waktu dan biaya, kami tidak
memilih diantara tiga kandidat tersebut, akhirnya kami memilih gunung yang
ada di daerah Jawa Barat, dengan ketinggian 3000mdpl. Antara lain:
1. Ciremai
2. Gede Pangrango
Dari dua tempat tersebut, kami (anggota muda) sepakat untuk memilih
Gunung Gede Pangrango, dengan memperhitungkan jarak dan biaya
tentunya. Jarak gunung Gede Pangrango lumaya cukup dekat jika ditempuh
dari Bandung, tentunya tidak terlalu memakan banyak biaya juga.
4. Imam Hassan F
5. Eka Trina
6. Fitri Widiana
5.1. Kesimpulan
5.2. Penutup
https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/sejarah-dan-legenda-tnggp/
https://gunung.id/jalur-pendakian-gunung-gede-pangrango/
https://www.academia.edu/8205565/Materi_Pertolongan_Pertama_Gawat_Darur
at_PPGD_PPPK_PPGD
https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/hewan/
https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/tumbuhan/
LAMPIRAN
Gambar 1.1