ANGKATAN III
Kepada
Yth. Bupati Batang
C.q. Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Batang
Di. BATANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Dalam Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas didukung dengan
adanya sumber daya manusia kesehatan yang profesional, untuk itu Kementrian
Kesehatan RI telah menetapkan jenis 28 ( dua puluh delapan ) jabatan fungsional kesehatan
yang sesuai dengan tugas, dan tanggung jawab, wewenang serta hak yang penuh untuk
melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya.
Jabatan fungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Salah satu jabatan fungsional
tersebut adalah jabatan fungsional Perawat gigi.
Perawat gigi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
keperawatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan. Upaya untuk meningkatkan
kopetensi dapat dilakukan dengan berbagai strategi, selain melalui pendidikan perawat gigi
ke jenjang yang lebih tinggi juga dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan pelatihan
yang salah satunya adalah pelatihan jabatan fungsional. Sesuai dengan Permenpan no. 23
tahun 2014 bahwa jabatan fungsional perawat gigi terampil dan ahli, kenaikan jabatan dan
pangkat bagi pemangku jabatan fungsional di tentukan oleh jumlah komulatif angka kredit
yang dapat di kumpulkan. Sejak dahulu peran Perawat gigi sebagai ”primary healt care”
yaitu sebagai pemberi pelayanan pada masyarakat dan anak-anak sekolah . Sekalipun
demikian peran ini terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
konteks dan sistem dimana pelayanan keperawatan ikut serta dalam perkembangannya,
kemajuan teknologi bidang kesehatan khususnya kedokteran secara tidak langsung
berpengaruh pada pola praktik keperawatan gigi dan mulut .
Adanya tenaga perawat gigi yang mulai menggunakan teknologi sebagai
tindakan intervensi secara fleksibel diakui beberapa Negara meskipun sebagian lainnya
tetap pada filosofi dan ruang lingkup untuk mempertahankan tidak atau sesedikit mungkin
intervensi dalam praktiknya. Oleh karena itu dibutuhkan refocusing peran perawat gigi
yang lebih jelas dengan catatan bahwa refocusing peran perawat gigi itu dipengaruhi pula
oleh populasi dan kebijakan lokal,nasional dan global.
Maka dari itu untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahlian
para perawat gigi maka perlu diselenggarakan Diklat Jabatan Fungsional perawat gigi
Jenjang Ahli Tahun 2019, agar dapat melaksanakan tugas, tanggungjawab, wewenang dan
dapat memberikan pelayanan umum kepada masyarakat secara professional.
B. DASAR PELAKSANAAN
C. TUJUAN DIKLAT
1.Tujuan Umum.
Setelah mengikuti DIKLAT, peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pejabat fungsional perawat gigi ahli.
2.Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti DIKLAT peserta mampu :
1. Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi dan mulut ;
2. Melakukan standart asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
3. Melaksanakan kolaborasi;
4. Melakukan KIE dan konseling;
5. Melakukan rujukan asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
6. Melaksanakan pengelolaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut;
7. Melakukan pelayanan kesehatan masyarakat;
8. Membuat karya tulis / ilmiah di bidang kepearawat gigi dan mulut ;
9. Membuat standart/pedoman/SPO bidang keperawatan gigi dan mulut;
10. Menemukan teknologi tepat guna di bidang keperawatan gigi dan mulut;
11. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK.
BAB II
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN.
A. Penyelenggara
Penyelenggara Diklat dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi Jenjang Ahli Balai Besar
Pelatihan Kesehatan ( BBPK ) Ciloto , dengan Kemenkes RI.
Hari
WAKTU MATERI JPL FASILITATOR
Ke
Persiapan
15.45 - 16.30 Pelayanan 1 PTGMI
Keperawatan gigi
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran menggunakan metode belajar orang dewasa
( Andragogik) dengan teknik :
1. Ceramah
2. Curah Pendapat
3. Praktek
4. Diskusi Kelompok
5. Praktek Kerja Lapangan / Observasi Lapangan
6. Penugasan Mandiri dan Kelompok.
G. Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proses pembelajaran dalam
pendidikan dan pelatihan maka di perlukan perangkat Sbb :
1. Sound sistem
2. LCD Proyektor dan computer
3. Waid board , spidol dan penghapus , Flipchat dan kertas plano
4. Alat peraga
H. Praktek Peserta
Peserta diklat dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi Ahli Angkatan III tahun 2019
melaksanakan praktek pada tanggal 11 September 2019 di RSCM Jakarta.
i. Observasi Lapangan.
Peserta Diklat Dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Angkatan III
melaksanakan Observasi Lapangan mulai tanggal 11 September 2019 di
RSCM Jakarta Provinsi DKI jakarta ,
Adapun pembagian kelompok peserta dibagi menjadi 6 .kelompok.
( hasil Laporan Observasi Lapangan terlampir ).
J. PELAKSANAAN DISKUSI DAN SEMINAR
1. Sebagai sarana komunikasi antara peserta dan kelompok untuk saling tukar
pengalaman, pendapat atau gagasan yang ada kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi maka perlu diadakan diskusi.
2. Dengan diskusi para peserta dapat memperkaya pengetahuan memperluas
wawasan dan meningkatkan komitmen maupun kompetensi pelaksanaan tugas,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja di bidang tugasnya pada masa yang
akan datang.
3. Hasil Pembuatan Laporan Observasi Lapangan diseminarkan pada tanggal 11
September 2019 dengan nara sumber dari Tim BBPK Ciloto dan RSCM DKI Jakarta.
K. SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STTPP).
Kepada semua peserta yang telah mengikuti diklat diberikan Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi
Jenjang Ahli Angkatan III. Pada kesempatan Penutupan Diklat ini
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan telah diberikan kepada semua peserta.
L. PEMBIAYAAN.
Biaya penyelenggaraan Pelatihan (Tarif PNBP) berdasarkan PP No. 21 Tahun 2013
tentang tarif PNBP di Lingkungan Kementerian Kesehatan adalah Rp. 4.580.000, (Empat
Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)
M. RENCANA TINDAK LANJUT.
Peserta setelah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perawat gigi Jenjang
Keahlian Angkatan III di harapkan perawat gigi mampu menjalankan peranannya
sebagai pelaksana teknis fungsional Asuhan pelayanan Kesehatan /keperawatan gigi dan
mulut serta fungsinya, dalam melakukan asuhan Pelayanan dan manajemen
keperawatan gigi dan mulut serta mengembangkan kualitas personal dan bekerja secara
profesional, khususnya dibidang Keperawatan gigi dan mulut di Kabupaten Batang
Provinsi Jawa Tengah .
Demikian laporan kami selama mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perawat Gigi
Ahli di BBPK Ciloto Jawa Barat dan kami menguacapkan terima kasih
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi
Keahlian di BBPK Ciloto pada tanggal 02 September sampai 13 September 2019,
sebanyak 30 orang peserta maka dapat di ambil kesimpulan sesuai sebagai berikut yaitu :
1. Perawat gigi mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat
fungsional perawat gigi ahli.:
2. Perawat gigi mampu melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi dan mulut ;
3. Perawat gigi mampu melakukan standart asuhan keperawatan gigi dan mulut
4. Perawat gigi mampu melaksanakan kolaborasi;
5. Perawat gigi mampu melakukan KIE dan konseling;
6. Perawat gigi mampu melakukan rujukan asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
7. Perawat gigi mampu melaksanakan pengelolaan pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut;
8. Perawat gigi mampu melakukan pelayanan kesehatan masyarakat;
9. Perawat gigi mampu membuat karya tulis / ilmiah di bidang kepearawat gigi dan
mulut ;
10. Perawat gigi mampu membuat standart/pedoman/SPO bidang keperawatan gigi dan
mulut;
11. Perawat gigi mampu menemukan teknologi tepat guna di bidang keperawatan gigi
dan mulut;
12. Perawat gigi mampu melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK.
B. Saran
Hormat Kami ;
SEPTIANA RETNOWARDHANI,SST
NIP. 198709232009032002
Mengetahui :
Kepala Bidang Penyelenggara Pelatihan
BBPK Ciloto
...........................................................................