Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI AHLI

ANGKATAN II

CILOTO 22 NOPEEMBER 1 DESEMBER 2016

SUMARJIYANTO,S.ST

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2016

Semarang, 1 Desember 2016.

Kepada
Yth. Bupati Semarang
C.q. Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupeten Semarang
Di. UNGARAN

Perihal : Laporan Pendidikan dan Pelatihan


Jabatan Fungsinal Perawat Gigi
Jenjang Ahli Kemenkes RI Tahun 2016.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Dalam Upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas
didukung dengan adanya sumber daya manusia kesehatan yang profesional,
untuk itu Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan jenis 28 ( dua
puluh delapan ) jabatan fungsional kesehatan yang sesuai dengan tugas, dan
tanggung jawab, wewenang serta hak yang penuh untuk melakukan tugas dan
fungsinya sesuai dengan profesinya.
Jabatan fungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh
seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Salah satu jabatan
fungsional tersebut adalah jabatan fungsional Perawat gigi.
Perawat gigi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan keperawatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan
kesehatan. Upaya untuk meningkatkan kopetensi dapat dilakukan dengan
berbagai strategi, selain melalui pendidikan perawat gigi ke jenjang yang lebih
tinggi juga dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan pelatihan yaang salah
satunya adalah pelatihan jabatan fungsional. Sesuai dengan Permenpan no. 23
tahun 2014 bahwa jabatan fungsional perawat gigi terampil dan ahli, kenaikan
jabatan dan pangkat bagi pemangku jabatan fungsional di tentukan oleh jumlah
komulatif angka kredit yang dapat di kumpulkan. Sejak dahulu peran Perawat gigi
sebagai primary healt care yaitu sebagai pemberi pelayanan pada masyarakat
dan anak-anak sekolah . Sekalipun demikian peran ini terus berkembang dan
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan konteks dan sistem dimana
pelayanan keperawatan ikut serta dalam perkembangannya, kemajuan teknologi
bidang kesehatan khususnya kedokteran secara tidak langsung berpengaruh pada
pola praktik keperawatan gigi dan mulut .
Adanya tenaga perawat gigi yang mulai menggunakan teknologi sebagai
tindakan intervensi secara fleksibel diakui beberapa Negara meskipun sebagian
lainnya tetap pada filosofi dan ruang lingkup untuk mempertahankan tidak atau
sesedikit mungkin intervensi dalam praktiknya. Oleh karena itu dibutuhkan
refocusing peran perawat gigi yang lebih jelas dengan catatan bahwa refocusing
peran perawat gigi itu dipengaruhi pula oleh populasi dan kebijakan lokal,nasional
dan global.
Maka dari itu untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan
keahlian para perawat gigi maka perlu diselenggarakan Diklat Jabatan
Fungsional perawat gigi Jenjang Ahli Tahun 2016, agar dapat melaksanakan
tugas, tanggungjawab,wewenang dan dapat memberikan pelayanan umum
kepada masyarakat secara professional.

B. DASAR PELAKSANAAN

1. Keputusan Bersama Kemenkes dan Keputusan BKN nomor 4 tahun 2015 dan
nomor 5 tahun 2016 tentang.petunjuk pelaksanaan peraaturan menteri
pemberdayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi RI no. 23 tahun
2014 tentang jabatan fungsional perawat gigi dan angka kreditnya.

2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok kepegawaian


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 3890);

3. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 )
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah ini telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (PERPPU) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri
Sipil;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 tahun 2007 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan dilingkungan Departemen Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah ;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 725 tahun 2003
Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelatihan Di Bidang Kesehatan
9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Fungsional;
10. Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasibirokrasi RI
nomor 23 tahun2014 Tentang Jafung perawat gigi dan angka kreditnya.

C. TUJUAN DIKLAT
1.Tujuan Umum.
Setelah mengikuti DIKLAT, peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pejabat fungsional perawat gigi ahli.
2.Tujuan Khusus.
Setelah mengikuti DIKLAT peserta mampu :
a. Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi dan mulut ;
b. Melakukan standart asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
c. Melaksanakan kolaborasi;
d. Melakukan KIE dan konseling;
e. Melakukan rujukan asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
f. Melaksanakan pengelolaan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut;
g. Melakukan pelayanan kesehatan masyarakat;
h. Membuat karya tulis / ilmiah di bidang kepearawat gigi dan mulut ;
i. Membuat standart/pedoman/SPO bidang keperawatan gigi dan mulut;
j. Menemukan teknologi tepat guna di bidang keperawatan gigi dan mulut;
k. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK.
BAB II
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN.

A. Penyelenggara
Penyelenggara Diklat dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi Jenjang Ahli
Balai Besar Pelatihan Kesehatan ( BBPK ) Ciloto , dengan Kemenkes RI.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.


Diklat Pembentukan Dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi Jenjang Ahli
BBPK Ciloto Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2016
sampai dengan 1 Desember 2016 bertempat di BBPK Balai Besar Pelatihan
Kesehetan Ciloto Jawa Barat , Jl. Raya Puncak Ciloto Km, 90 Cipanas
Puncak Cianjur Jawa Barat..

C. Target Peserta dan Sasaran Peserta


Target peserta Diklat Pembentukan Dalam Jabatan Fungsional Perawat
Gigi Jenjang Ahli Tahun 2016 sebanyak 60 orang PNS di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi maupun
Kabupaten/ Kota dan Puskesmas se- Indonesia.
Sasaran peserta Diklat Dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi Jejang Ahli
BBPK Ciloto tahun 2016 adalah :
a. PNS dengan pangkat paling rendah Penata Muda , golongan ruang III/a;
b. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana/Diploma IV;
c. Bertugas Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota,PUSKESMAS;
d. Belum pernah mengikuti Diklat sejenis;
e. Surat penugasan dari Pimpinan Instansi;
D. Kurikulum
Kurikulum Diklat Pembentukan Dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi Jenjang
Ahli BBPK Ciloto Jawa Barat tahun 2016 keseluruhan berjumlah 87 jam
pelajaran dengan perincian sebagai berikut :
NO. MATERI JUMLAH JAM PEL PENGAJAR
T P PL JLH
I MATERI DASAR
1 Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2 Kepala BBPK Ciloto
2. Araah kebijakan dan 2 - - 2 BUK Kemenkes
pprogram Kemtrian
Kesehatan tentang gigi dan
mulut
3. Kode Etik perawat gigi 2 - - 2 Emini, SKM. MA.Kes
II MATERI UTAMA
4 BLC 3 0 - 3 BBPK Ciloto
5 Persiapan Pelayanan 3 2 3 8 Tri
Keperawatan gigi Widastuti,SKM.M.Epid
6 Tehnologi tepat guna bidang 2 3 2 7 Drg.Dewi Sodja
tepat guna keperawatan gilut Laela,M.Kes
7 Tindakan Kolaborasi kes 4 2 - 6 Yonan
gilut Heriyanto,S.SiT,M.Kes
8 Penata lakasanaan 3 1 2 8 Tim Dental Emergensi
keperawatan gilut RSHS
9 Sof skil keperawatan gilut 1 1 Tim BBPK
10 Pelayanan Asuhan 5 2 - 7 Sri Rahayu,Amkg
Keperawatan gilut
11 Penghitungan Angka Kredit 5 5 - 10 Tim Jafung DPP PPGI
dan Pengajuan DUPAK
12 Karya Tulis/Ilmiah di Bidang 3 3 - 6 Tim BBPK
Keperawatan gilut
13 Penyusunan petunjuk teknis 5 5 - 10 Tri Widyastuti,SKM.M
PA kep gilut Epid
14 PKL dan hasil seminar 3 2 3 8 Tim PKL
11 Rencana Tindak Lanjut - 2 2 Tim
15 Pengarahan Program - - - - Penyelenggara
16 Observasi Lapangan - - - - Tim
17 Seminar hasil PK Lapangan - 3 - 3 Tim Seminar
18 Anti korupsi 3 0 - 3 BBPK Ciloto
19 Pre Test / Post Test - Tim
JUMLAH 46 31 10 87
Keterangan : T=Teori ; P + Penugasan; PL= Praktek Lapangan; JLH = Jumlah

E. Tenaga Pengajar
Tenaga Pengajar Diklat Pembentukan dalam Jabatan Fungsional Perawat gigi
Jenjang Ahli BBPK Ciloto Tahun 2016 berasal dari :
1. Kemenkes Ripublik Indonesia
2. Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto
3. Poltekkes kemenkes Bandung Jawa Barat
4. DPP Persatuan Perawat Gigi Indonesia

F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran menggunakan metode belajar orang dewasa
( Andragogik) dengan teknik :
1. Ceramah
2. Curah Pendapat
3. Praktek
4. Diskusi Kelompok
5. Praktek Kerja Lapangan / Observasi Lapangan
6. Penugasan Mandiri dan Kelompok.

G. Media Pembelajaran
Sebagai alat bantu untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proses
pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan maka di perlukan perangkat Sbb :
1. Sound sistem
2. LCD Proyektor dan computer
3. Waid board , spidol dan penghapus , Flipchat dan kertas plano
4. Alat peraga

H. Praktek Peserta
Peserta diklat dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi Ahli Angkatan II tahun
2016 melaksanakan praktek pada tanggal 30 Nopember 2016 di RSAB
Harapan Kita Jakarta.

i. Observasi Lapangan.
Peserta Diklat Dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Angkatan
II melaksanakan Observasi Lapangan mulai tanggal 30 Nopember 2016 di
RS Harapan Kita Jakarta Provinsi DKI jakarta ,
Adapun pembagian kelompok peserta dibagi menjadi 6 .kelompok.
( hasil Laporan Observasi Lapangan terlampir ).

J. PELAKSANAAN DISKUSI DAN SEMINAR


1. Sebagai sarana komunikasi antara peserta dan kelompok untuk saling
tukar pengalaman, pendapat atau gagasan yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi maka perlu diadakan diskusi.
2. Dengan diskusi para peserta dapat memperkaya pengetahuan
memperluas wawasan dan meningkatkan komitmen maupun kompetensi
pelaksanaan tugas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja di
bidang tugasnya pada masa yang akan datang.
3. Hasil Pembuatan Laporan Observasi Lapangan diseminarkan pada tanggal
30 Nopemeber 2016 dengan nara sumber dari Tim BBPK Ciloto dan RSAB
Harapan Kita DKI Jakarta.

K. SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (STTPP).


Kepada semua peserta yang telah mengikuti diklat diberikan Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Dalam Jabatan Fungsional
Perawat Gigi Jenjang Ahli Angkatan II. Pada kesempatan Penutupan Diklat ini
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan telah diberikan kepada semua
peserta.

L. PEMBIAYAAN.
Segala pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan diklat ini dibiayai
Badan Diklat BBPK Ciloto Jawa barat tahun 2016.

H. RENCANA TINDAK LANJUT.

Peserta setelah mengikuti Diklat Jabatan Fungsional Perawat gigi


Jenjang Keahlian Angkatan II di harapkan perawat gigi mampu menjalankan
peranannya sebagai pelaksana teknis fungsional Asuhan pelayanan Kesehatan
/keperawatan gigi dan mulut serta fungsinya, dalam melakukan asuhan
Pelayanan dan manajemen keperawatan gigi dan mulut serta mengembangkan
kualitas personal dan bekerja secara profesional, khususnya dibidang
Keperawatan gigi dan mulut di Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah .
Demikian laporan kami selama mengikuti Diklat Jabatan Fungsional
Perawat Gigi Ahli di BBPK Ciloto Jawa Barat dan kami menguacapkan terima
kasih

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Perawat
Gigi Keahlian di BBPK Ciloto pada tanggal 22 Nopember sampai 1 Desember
2016, sebanyak 60 orang peserta maka dapat di ambil kesimpulan sesuai
sebagai berikut yaitu :
1. Perawat gigi mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pejabat fungsional perawat gigi ahli.:
2. Perawat gigi mampu melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi dan
mulut ;
3. Perawat gigi mampu melakukan standart asuhan keperawatan gigi dan mulut
4. Perawat gigi mampu melaksanakan kolaborasi;
5. Perawat gigi mampu melakukan KIE dan konseling;
6. Perawat gigi mampu melakukan rujukan asuhan keperawatan gigi dan mulut ;
7. Perawat gigi mampu melaksanakan pengelolaan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut;
8. Perawat gigi mampu melakukan pelayanan kesehatan masyarakat;
9. Perawat gigi mampu membuat karya tulis / ilmiah di bidang kepearawat gigi
dan mulut ;
10. Perawat gigi mampu membuat standart/pedoman/SPO bidang keperawatan
gigi dan mulut;
11. Perawat gigi mampu menemukan teknologi tepat guna di bidang
keperawatan gigi dan mulut;
12. Perawat gigi mampu melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan
DUPAK.

B. Saran
1. Kepada Perawat gigi di sarankan untuk menjalankan peranannya sebagai
pelaksana dan manajemen Asuhan pelayanan kesehatan / keperawatan gigi
dan mulut serta mampu mengembangkan di bidangnya secara Profesional.
2. Kepada pemerintah daerah untuk memberikan peluang kebijakan kepada
tenaga kesehatan khususnya perawat gigi agar lebih meningkatkan karier
jabatan fungsional dalam ilmu keperawatan gigi dan mulut
3. Kepada Dinas kesehatan untuk dapat memfasilitasi peningkatan kapasitas
baik formal ataupun non formal sesuai dengan jenjang karir dari perawat gigi .

Hormat Kami ;

SUMARJIYANTO,SST
NIP. 196412151985032006

Mengetahui :
Kepala Bidang Penyelenggara Diklat
BBPK Ciloto

ANJAR PURBANI, M.Sos,M.Si


NIP.19590620198103 1006

Tembusan : Kepada Yth.

1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Semarang


2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
3. Kepala Puskesmas Suruh.
4. Pertinggal.

Anda mungkin juga menyukai