Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN IVA DAN PEMERIKSAAN

PAYUDARA

No.Dokumen : 001/SOP/PKM.BGS/I/2019
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 18/1/2019
Halaman : 1/4

UPTD Puskesmas H. Bachri Karta Kesuma


Tanda Tangan :
Kampung Bugis NIP. 19660928 198801 1 001

1. Pengertian 1. Iva (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) : merupakan metode


sederhana untuk deteksi dini kanker leher rahim dengan
menggunakan asam asetat.
2. Deteksi Dini kanker payudara adalah pemeriksaan payudara
untuk mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat
mengarah ke arah keganasan (kanker) sehingga dapat segera
mendapat pengobatan dengan harapan pengobatan dapat
lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pemeriksaan IVA dan
pemeriksaan Payudara
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 079 Tahun 2019 tentang layanan
klinis
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan RI, 2007, Buku Pegangan Peserta
Pelatihan Pencegahan kanker leher rahim dan kanker
Payudara, JNPK-KR, Jakarta.
2. Departemen Kesehatan RI, Buku Acuan Pencegahan kanker
leher rahim dan kanker Payudara, JNPK-KR, Jakarta.
5. Prosedur
1. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
2. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa
dianjurkan menjalani pemeriksaan payudara dan tes IVA dan
memastikan bahwa ibu sudah mengerti prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan.
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan
temuan seperti apa yang dihasilkan dan tindak lanjut atau
pengobatan apa yang mungkin perlu dilakukan.

PEMERIKSAAN PAYUDARA

1/4
1. Pada saat melakuka pemeriksaan harus diingat untuk selalu
mengajarkan cara melakukan SADARI.
2. Melihat payudara dan memperhatikan apakah ada
perubahan :
3. Melihat puting payudara dan perhatikan ukuran,bentuk dan
arahnya. Memeriksa apakah ada ruam atau luka dan keluar
cairan dari puting payudara.
4. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya keatas kepala
dan lihat kedua payudaaranya. Memperhatikan apakah ada
perbedaan. Melihat ibu untuk meletakkan kedua tangan di
pinggang dan memperhatikan kembali payudaranya.
5. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat apakah kedua
payudaranya menggantung secara seimbang.
6. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa.
7. Meletakkan bantal di bawah pundak kiri ibu/klien. Meletakkan
lengan kiri ibu di atas kepalanya.
8. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa apakah ada
perbedaan dengan payudara sebelah kanan. Memeriksa
apakah terdapat kerutan atau lekukan pada kulit payudara.
9. Menggunakan telapak jari-jari telunjuk tengah dan manis,
mempalpasi seluruh payudara, dimulai dari sisi atas paling
luar dari payudara, menggunakan teknik spiral. Perhatikan
apakah terdapat benjolan atau rasa nyeri.
10. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan
putting payudara. Perhatikan apakah keluar cairan bening,
keruh atau berdarah dari putting.
11. Ulangi langkah-langkah tersebut di atas untuk payudara di
sebelah kanan. Jika perlu, ulangi tindakan ini dengan posisi
ibu duduk dan kedua lengan berada di samping tubuh.
12. Meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat kedua
lengan setinggi bahu. Mempalpasi pangkal payudara dengan
menekan sepanjang sisi luar otot pectoral kiri sambil secara
bertahap menggerakkan jari-jari kearah axial. Memeriksa

2/4
apakah terjadi pembesaran kelenjar getah bening (lymph
nodes) atau rasa nyeri.
13. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kanan.
14. Setelah selesai persilahkan ibu mengenakan kembali
pakaiannya sambil periksa mencuci tangan dengan aur dan
sabun dan mengeringkannya.

PEMERIKSAAN IVA
1. Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan dan
menjelaskan hal yang mungkin terjadi selama pemriksaan:
rasa kurang nayaman, sedikit nyeri, sedikit menggangu privasi
pasien
2. Petugas membuat persetujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas meminta pasien untuk mengosongkan kandung
kemih membersihkan genetalia dan melepas pakaian dalam
4. Petugas memposisikan litotomi pasien di meja gynekologi
kemudian pakaikan selimut
5. Pasien menghidupkan lampu sorot, arahkan pada bagian
yang akan diperiksa
6. Petugas mencuci tangan di air mengalir dan mengeringkan
dengan handuk
7. Petugas memakai sarung tangan steril
8. Petugas memasang spekulum dan menyesuaikannya
sehingga seluruh leher rahim dapat terlihat
9. Petugas memeriksa leher rahim apakah curiga kanker serviks,
servisitis, ada luka atau ada kelainan lainnya
10. Petugas membersihkan cairan, darah atau mukosa
menggunakan lidi kapas dari leher rahim. Kemudian
membuang lidi kapas ke tempat sampah medis
11. Petugas mengidentifikasi ostium uteri, ssk dan zona
transformasi
12. Petugas mencelupkan lidi kapas ke dalam larutan asam asetat
lalu mengoleskan pada leher rahim.Kemudian membuang lidi
kapas ke tempat sampah medis

3/4
13. Petugas menunggu minimal 1 menit agar asam asetat
terserap dan tampak perubahan warna putih yang disebut lesi
white
14. Petugas memeriksa SSK dengan teliti, memeriksa apakah
leher rahim mudah berdarah, mencari apakah terdapat plek
putih yang tebal dan meninggi atau lesi white
15. Bila perlu petugas mengoleskan kembali asam asetat atau
usap leher rahim dengan lidi kapas untuk menghilangkan
mukosa, darah atau detris membuang lidi kapas ke tempat
sampah medis
16. Bila pemeriksaan visual telah selesai petugas membersihkan
sisa cairan asam asetat dari leher rahim dan vagina
mengunakan lidi kapas baru untuk, dan kemudian membuang
lidi kapas ke tempat sampah medis
17. Petugas melepaskan spekulum dan melakukan
dekontaminasi dengan merendam spekulum dan sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
18. Petugas meminta pasien untuk duduk, turun dari meja periksa
dan berpakaian
19. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir dan
mengeringkan dengan handuk
20. Memberitahukan hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA
kepada ibu.

 Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA negative,


beritahu ibu waktu kunjungan berikutnya untuk menjalani
kembali pemeriksaan payudara dan tes IVA.
 Jika hasil pemeriksaan payudara atau tes IVA positif
atau dicurigai terdapat kanker, membahas langkah-
langkah selanjutnya.

21. Mencatat hasil pemeriksaan pada RM dan Regester harian


6. Diagram Alir
7. Unit Terkait -

8. Rekaman historis perubahan.

4/4
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan.

1 Kebijakan Perubahan no. SK 18 Januari 2019

5/4

Anda mungkin juga menyukai