Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320894073

PENGUKURAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK SISTEM MANAJEMEN


PELAPORAN KEGIATAN BERBASIS WEB PERINGATAN BERBASIS EMAIL

Conference Paper · November 2017

CITATIONS READS

0 2,289

1 author:

Ritzkal ..
Universitas Ibn Khaldun Bogor
18 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

In 2018 progress research View project

Sistem Informasi View project

All content following this page was uploaded by Ritzkal .. on 07 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGUKURAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK SISTEM MANAJEMEN
PELAPORAN KEGIATAN BERBASIS WEB PERINGATAN BERBASIS EMAIL
Ritzkal1), Moh. Subchan2).
Universitas Ibn Khaldun Jl. KH. Sholeh Iskandar KM.2, Kedung Badak, Tanah Sereal, Kota Bogor 16162 Jawa Barat
1)

Telp. 0251-8380993 Fax 0251-8380993, 0817145016


Website: http://www.uika-bogor.ac.id E-mail: ritzkal@ft.uika-bogor.ac.id
2)
STMIK Muhamadiyah Banten Jl. Syekh Nawawi Km. 4 No. 13 Matagara Tigaraksa Kab. Tanggerang
Telp. 021-22599028, 085888877388
Website: http://www.stmikmb.ac.id E-mail: mohamad.subchan@stmikmbanten.ac.id2

Abstrak
Pentingnya kualitas perangkat lunak memang masih diperhadapkan pada banyaknya standar kualitas yang ada. Para
ahli rekayasa perangkat lunak tampaknya masih memerlukan sedikit waktu untuk menetapkan sebuah standar
tunggal yang dapat menggugurkan standar-standar kualitas yang banyak ini. Di sisi lain, pencapaian kualitas
perangkat lunak tidak bisa menunggu sampai standar tunggal itu ditetapkan. Tujuan dari penelitian yaitu
mendapatkan nilai kualitas perangkat lunak sistem manajemen pelaporan. Penelitian ini dilakukan dengan teknik
kuantitatif. Penelitian ini adalah penerapan dari teori-teori mengenai kualitas perangkat lunak, dan dilakukan
sebagai pembuktian teori-teori tersebut. Secara skematik,Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan
kumpulan data,komputasi numeric (metric) dan komputasi numeric (indikator). Hasil yang diperoleh berupa
pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan komputasi numerik dan perhitungan indicator kualitas ISO
9126 yang meliputi indkator kualitas fungsional, indicator kualitas reliabilitas, indicator kualitas usabilitas,
indicator kualitas effisiensi, indicator kualitas maintainabilitas, dan indicator kualitas portabilitas. Berdasarkan
hasil tersebut, maka ditarik kesimpulan sesuai tujuan penelitian dengan hasil pengujian indikator kualitas ISO 9126
yang terdiri dari hasil 0.1435 fungsionalitas, hasil 988 reliable, hasil 0.4429 usability, hasil 11.5316 person-month,
2.33 Pemeliharaan, hasil 5 portabilitas dan persentase pencapaian kualitas 83.3%.
Kata kunci: Iso 9126, Persentase pencapaian kualitas, indicator, perangkat lunak..

1 PENDAHULUAN (usability), efisiensi, portabilitas, serta keterpeliharaan


(maintainability)[2].
Pencapaian kualitas perangkat lunak dapat dinilai
melalui pengukuran. Ada banyak atribut-atribut perangkat 2 LANDASAN TEORI
lunak yang dapat diukur. Jumlah atribut yang digunakan
dalam pengukuran tergantung pada banyaknya informasi Pengukuran merupakan kegiatan untuk
yang ingin diperoleh melalui pengukuran. Contohnya,
ketika seorang manager proyek ingin memperoleh mengindikasikan kuantitatif dari luasan, jumlah, dimensi,
informasi mengenai tingkat keandalan dari perangkat lunak kapasitas, atau atribut sebuah proses atau produk.
yang dikembangkan maka atribut-atribut yang diukur
adalah seperti jumlah kesalahan yang mungkin terjadi Pengukuran dikategorikan menjadi dua cara yaitu
dalam kurun waktu tertentu, jumlah fungsi, jumlah baris pengukuran langsung (contohnya jumlah mahasiswa yang
kode, kerumitan, dan ujicoba yang dilakukan untuk
memastikan tingkat kesalahan yang mungkin terjadi selama terdapat pada suatu perguruan tinggi) dan pengukuran tidak
proses pengembangan perangkat lunak. Pada akhirnya langsung (contohnya kualitas pendidikan pada suatu
informasi-informasi tersebut akan digunakan untuk
mendukung fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, perguruan tinggi yang didapat dari menghitung penolakan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian[1]. ISO calon mahasiswa).
9126 merupakan sebuah standard international yang
diterbitkan oleh ISO untuk evaluasi kualitas perangkat Pengukuran langsung pada perangkat lunak adalah
lunak dan merupakan pengembangan dari ISO 9001. mengenai biaya dan usaha yang dibutuhkan untuk sebuah
Standar ini dibagi menjadi empat bagian yang masing-
masing menjelaskan model kualitas yaitu, metrik eksternal, produk perangkat lunak tersebut. Beberapa contoh
metrik internal, dan metrik kualitas yang digunakan. Ada pengukuran langsung perangkat lunak adalah seperti
enam ukuran kualitas yang ditetapkan oleh ISO 9126, yaitu
fungsionalitas, kehandalan (reliability), kebergunaan pengukuran jumlah baris kode, fungsi, kecepatan eksekusi,
ukuran memori, dokumentasi, jumlah masukan, keluaran, Pesan Error Login
Laporan Kegiatan
dan cacat dalam satuan tertentu. Pengukuran tidak Laporan Kegiatan
Pdf
langsung pada perangkat lunak contohnya adalah
List Unit Kerja
pengukuran kualitas. Fungsionalitas, efisiensi, List Bidang
List Tahun
reliabilitas, dan kemampuan pemeliharaan merupakan Pencarian Data
Kegiatan
sebagian atribut kualitas perangkat lunak yang Permintaan Menu Home 14
pengukurannya dilakukan secara tidak langsung. Pengguna Menu Entry
Kegiatan
Pengukuran terjadi ketika pengumpulan data mulai Menu Pencarian
dilakukan. Ukuran kuantitatif dari tingkatan suatu atribut Menu Laporan
Menu Statistik
objek, sistem atau proses disebut dengan metrik. Untuk Menu Pengaturan
Menu Logout
dapat mengukur kualitas perangkat lunak, metrik-metrik Tombol Login
harus dikumpulkan untuk mendapatkan indikator. Indikator Tombol Ubah
Data User
merupakan sebuah metrik atau kombinasi dari beberapa Tombol Hapus
metrik yang menjadi sebuah informasi utuh terhadap suatu Data User
Tombol Ubah Unit
produk. Informasi yang didapatkan dari indikator-indikator Kerja
Tombol Hapus
tersebut dapat membantu pihak manajemen dalam Unit Kerja
mengendalikan proses dan produk yang dibuat . Tombol All Data
Kegiatan
Lihat Grafig
3 METODOLOGI PENELITIAN Interface Tcp/IP 1
Eksternal
File Data User 4
Metode penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan Data Unit Kerja
kumpulan data,komputasi numeric (metric) dan komputasi Data Kegiatan
numeric (indikator). Hasil yang diperoleh berupa Data User
pengumpulan data pada perangkat lunak, perhitungan Kegagalan Format Laporan 4
komputasi numerik pada metric dan perhitungan komputasi Kegiatan
numeric dengan indicator kualitas ISO 9126 yang meliputi Format Laporan
indkator kualitas fungsional, indicator kualitas reliabilitas, Kegiatan Grafik
indicator kualitas usabilitas, indicator kualitas effisiensi, Terjadinya
indicator kualitas maintainabilitas, dan indicator kualitas Keterlambatan
Pengiriman Email
portabilitas
Tombol Update
Tidak Berfungsi
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Modul Program Pengaturan 3
Saat Ini Alamat Email
Pengaturan Tahun
Hasil Pengamatan Manajemen Akun
Berdasarkan hasil pengamatan, maka didapatkanlah data- Modul Terganti Manajemen Akun 2
data seperti yang diperlihatkan oleh table 1. Pengaturan Tahun
Tabel 1 Hasil Pengamatan Modul Terhapus 0
Nama Data Item Jumlah Bahasa PHP 5 1
Inputan Pengguna Entry Data User 5 Pemprograman
Entry Data Unit
Kegiatan
Entry Data Perhitungan Komputasi Numeric
Kegiatan Perhitungan komputasi numeric pada metric
Pengaturan Ganti merupakan metric peangkat lunak berorientasi fungsi
Password ditarik berdasarkan sebuah pengukuran fungsionalitas yang
Pengaturan disampaikan oleh aplikasi sebagai suatu nilai normalisasi.
Alamat Email Karena fungsionalitas tidak dapat diukur secara langsung,
Output Pengguna Daftar Data User 11 maka fungsionalitas harus ditarik secara tidak langsung dari
Daftar Unit pengukuran langsung lainnya. Metrik berorientasi fungsi
Kegiatan dibuat oleh Alan J. Albrecht (1979) yang disebut dengan
Daftar Data function point. Saat ini ada banyak variasi cara perhitungan
Kegiatan
function point seteleh metode ini dikembangkan dan
Daftar Statistik
Kegiatan UK &
direvisi oleh International Function Point User Group
Bidang (IFPUG) sejak tahun 1986. Namun pada penelitian ini
penulis akan memfokuskan penggunaan function point yang
dibuat oleh Albrecth. Function point ditarik dengan
menggunakan sebuah hubungan empiris berdasarkan
pengukuran langsung domain informasi perangkat lunak
yang dapat dihitung serta perkiraan kompleksitas perangkat
lunak.

Gambar 1 Perhitungan Komputasi Numeric

Perhitungan indikator kualitas ISO 9126


Setelah data dikumpulkan maka langkah berikutnya adalah
mencari indikator kualitas ISO 9126 yaitu fungsionalitas, Gambar 3 Faktor Perubah Kompleksitas
reliabilitas, usabilitas, efisiensi, pemeliharaan, dan
portabilitas
Function Point
Diketahui : Jumlah Total = 176
Fungsionalitas
∑Fi = 30
Indikator fungsionalitas dapat ditarik dari function point.
Rumus untuk mencari function point adalah sebagai
Perhitungan function point membutuhkan data berupa input berikut.
pengguna, output pengguna, permintaan pengguna, file, dan FP = Jumlah Total x (0,65 + 0,01 ∑Fi)
FP = 176 x (0,65 + (0,01 x 30))
interface eksternal. Setiap data tersebut harus dinilai FP = 236,2
kompleksitasnya secara umum yaitu sederhana, sedang FPMax = 1,35 x Jumlah Total
FPMax = 1,35 x 176
atau kompleks. Dengan data dan penilaian tersebut, maka
FPMax = 237.6
perhitungan function pointnya adalah sebagai berikut. Dengan keterangan:
FP = Function Point
FPMax = Function Point Maksimum
Jumlah Total = Nilai Total domain informasi
∑Fi = Jumlah harga penyesuaian
kompleksitas
Berdasarkan function point dan function point
maksimum, maka tingkat pencapaian fungsionalitas
perangkat lunak e-learning adalah sebagai berikut.

Gambar 2 Indicator Fungsionalitas Diketahui: FP = 34.1


Faktor perubah kompleksitas FPMax = 237,6
Faktor peubah kompleksitas didapatkan dari penilaian
keempatbelas atribut yang terdapat pada perangkat lunak.
Keempatbelas atribut tersebut digunakan sebagai faktor
untuk menormalisasi perhitungan function point.
Perhitungan faktor peubah kompleksitas function point
adalah sebagai berikut

Jadi, nilai fungsionalitas perangkat lunak Manajemen


Pelaporan adalah sebesar 0,1435.
Reliable diselesaikan dalam 500 kali kerja, sekarang digantikan oleh
Indikator reliabilitas (keandalan) perangkat lunak sistem sebanyak 400 pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan hanya dengan 100 kali kerja. Atau lebih
didapatkan dari metrik rate of failure occurrence (ROCOF). jelasnya, pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dalam
Untuk menghitung ROCOF dibutuhkan variabel function waktu 40 jam (1 minggu kerja), akan selesai dalam waktu 4
jam (setengah hari kerja).
point (FP), dan jumlah kegagalan (Failure).
Diketahui: FP = 34,1 Efisiensi
Failure = 4 Efisiensi berkaitan dengan performa, sumber daya yang
diperlukan, dan penghematan yang diperoleh dari
penggunaan produk. Untuk mendapatkan indikator efisiensi
maka diperlukan beberapa variabel untuk menghitungnya.
Variabel-variabel tersebut adalah total manfaat, total biaya,
dan usaha yang diperlukan untuk membangun perangkat
lunak.
Reliabilitas dapat ditarik menggunakan rumus berikut. Metric Perkiraan
Reliabilitas = 1 – ROCOF Diketahui: FP = 34.1
Reliabilitas= 1 – 0117
E= -13,39 + 0,0545 FP
Reliabilitas= 0,9889
Dengan demikian maka reliabilitas perangkat lunak E= -13,39 + (0,0545 x 34.1)
manajemen pelaporan adalah sebesar 0,9889. Nilai 0,09889 E= 11,5316 person-month
mengindikasikan bahwa dalam 1.000 kali pengoperasian,
diperkirakan perangkat lunak aplikasi manajemen pelaporan Pemeliharaan
Pada perangkat lunak, semakin banyak perubahan yang
mampu bekerja dengan benar selama 988 kali. Dengan kata
terjadi pada perangkat lunak menandakan bahwa
lain dalam 1000 kali pengoperasian, aplikasi manajemen
pemeliharaan akan semakin sulit untuk dilakukan. Untuk
pelaporan diperkirakan mengalami kegagalan fungsi
pencarian nilai maintainabilitas, metrik yang digunakan
sebanyak 11 kali.
adalah metrik Software Maturity Index (SMI). Semakin SMI
Usability mendekati nilai 1 maka produk akan semakin stabil.
Indikator usabilitas perangkat lunak didapatkan dari metrik
Sebaliknya semakin SMI menjauhi nilai 1 maka produk
speed of operation. Semakin speed of operation mendekati
akan semakin tidak stabil. Variabel-variabel yang
nilai 0 menandakan usabilitas semakin meningkat.
dibutuhkan untuk mencari nilai SMI adalah jumlah modul
Sebaliknya, semakin speed of operation mendekati nilai 1
saat ini (MT), jumlah penambahan modul (Fa), jumlah
maka usabilitas semakin menurun.
modul yang mengalami perubahan (Fc), dan jumlah modul
Diketahui: Function Point (FP) = 4,1
Inputan Pengguna = 5 yang sudah dihapus sejak perancangan awal (Fd).
Permintaan Pengguna = 14 Diketahui:
MT = 3
Fa = 0
Fc = 2
Fd = 0

4429
Jadi tingkat usabilitas perangkat lunak Manajemen
Pelaporan adalah sebesar 0,4429. Nilai 0,4429
mengindikasikan bahwa pekerjaan yang seharusnya
Indikator pemeliharaan sebesar 2,33 menandakan bahwa Idealnya, nilai setiap indikator kualitas harus sama
dari setiap 10 modul program, terdapat 3 modul yang dengan 1 sehingga mendapatkan nilai total kualitas= 6.
diperkirakan stabil sehingga tidak membutuhkan perubahan Dengan kata lain, kualitas perangkat lunak terbaik
yang berarti pada waktu pemeliharaan dan 1 modul lainnya tercapai ketika nilai total kualitas = 6. Kenyataannya
yang diperkirakan akan mengalami perubahan pada tahap perangkat lunak aplikasi e-learning telah mencapai nilai
pemeliharaan. kualitas sebesar 4.45. Jika pencapaian tersebut
dikonversi ke dalam nilai persen maka kualitas
Portabilitas perangkat lunak aplikasi e-learning adalah sebagai
Berdasarkan tinjauan pustaka, portabilitas perangkat lunak
berikut.
dibagi menjadi tiga level yaitu portabilitas source code,
Diketahui: Kualitas Maksimum =6
intermediate code, dan runnable code. Setiap bahasa
Pencapaian Kualitas = 4,40
pemrograman pasti memiliki salah satu dari sifat
portabilitas tersebut. Bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membangun aplikasi manajemen pelaporan adalah
Persentase Pencapaian Kualitas – 83,33%
bahasa pemrograman PHP. Perangkat lunak yang dibagun Jadi, kualitas perangkat lunak aplikasi e-learning secara
dengan bahasa pemrograman PHP saat ini masih keseluruhan adalah sebesar 83,33% dengan pengorbanan
merupakan perangkat lunak yang portable secara source awal sebesar Rp6.077.400,00. Dengan didapatkannya
code. PHP memiliki kode translator berupa mesin PHP nilai kualitas sebesar 83,33%, maka pihak manajemen
yang terletak di web server Apache / IIS. Mesin PHP dapat menentukan untuk menggunakan perangkat lunak
menerjemahkan kode-kode program sehingga dapat dibaca aplikasi manajemen pelaporan, atau mencari alternatif
oleh web browser client seperti Microsoft Internet Explorer, perangkat lunak sejenis yang kualitasnya mungkin dapat
Mozilla FireFox, Safari, Opera dan sebagainya. Sesuai melebihi aplikasi manajemen pelaporan seandainya
dengan tinjauan pustaka mengenai portabilitas, indikator kualitas tersebut dianggap kurang memuaskan.
portabilitas source code =1, intermediate code= 0,66, dan
runnable code=0,33. Karena sifat portabilitas yang dimiliki
oleh perangkat lunak aplikasi manajemen pelaporan adalah
5 SIMPULAN
portabilitas source code, maka indikator portabilitas = 1. Untuk menentukan kualitas produk perangkat lunak, maka
diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran kualitas
Generalisasi kualitas perangkat lunak melibatkan variabel, instrumen, dan standar. Dengan
Setelah mendapatkan keenam indikator kualitas ISO 9126
pengukuran yang menggunakan instrumen berupa metrik,
yaitu fungsionalitas, reliabilitas, usabilitas, efisiensi,
dan standar ISO 9126, perangkat lunak aplikasi manajemen
pemeliharaan, dan portabilitas maka langkah terakhir adalah
pelaporan mencapai kualitas sebesar 83,33%. Karakteristik
melakukan generalisasi. Generalisasi yang dimaksud adalah
kualitas tertinggi dari aplikasi manajemen pelaporan dicapai
penilaian secara keseluruhan dari pencapaian kualitas
oleh karakteristik reliabilitas dengan nilai 0,9888 dan
perangkat lunak sistem manajemen pelaporan.
karakteristik terendah dicapai oleh karakteristik efisiensi
Tabel 2 Hasil Kualitas
dengan nilai 0,11. Sebagai pembuktian hipotesis,
No Karakteristik Nilai
1 Fungsionalitas 0,14 berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, maka
2 Reliabilitas 0,98
disimpulkan bahwa hasil pengukuran dari beberapa metrik
3 Usabilitas 0,44
4 Efisiensi 0,11 berbanding lurus dengan kualitas perangkat lunak dan
Maintainabilitas beberapa hasil pengukuran metrik lainnya berbanding
5 2,33
(Pemeliharaan)
6 Portabilitas 1 terbalik dengan kualitas. Metrik-metrik yang berbanding
TOTAL KUALITAS 5 lurus dengan kualitas perangkat lunak adalah function point,
Software Maturity Index (SMI), dan metrik portabilitas.
Sedangkan metrik-metrik lainnya yang digunakan dalam [9] Hutabarat, Bernaridho I.
penelitian ini berbanding terbalik dengan pengukuran Portabilitas:Memahami Makna yang Tepat
tentang Portabilitas. PC Media,ed.9, 2011.
kualitas perangkat lunak sehingga untuk menormalkannya [10] Simamarta, Janner. 2010. Rekayasa
digunakan pengurangan terhadap bilangan 1.
Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian maka aplikasi manajemen
[11] Sommerville, Ian. 2007. Software
pelaporan yang akan diterapkan dianggap cukup layak Engineering. 8th ed. Pearson Education
digunakan dengan pencapaian kualitas sebesar 83,33%. Limited, Harlow.
[12] Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D. and
Namun demikian, keputusan untuk menggunakan atau
Dittman, Kevin C. 2004. (terjemahan) Metode
mencari alternatif pengganti perangkat lunak ini adalah hak Desain dan Analisis Sistem. Ed.6. Andi,
dari pihak manajemen. Pada akhirnya penelitian ini sudah Yogyakarta.
selesai dilaksanakan dengan pencapaian tujuan untuk
mengetahui tingkat pencapaian kualitas perangkat lunak
menggunakan metode metrik function-oriented dan standar
kualitas ISO 9126.

KEPUSTAKAAN

[1] Ritzkal, Goeritno, A. & Purwanto, E.H,


Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak Sistem
E-Learning Menggunakan Metric Function
Oriented, Seminar Nasional Teknologi dan
Informatika (SNATIF)2017, Kudus 25 Juli
2017.
[2[ Ritzkal, Implementasi Manajemen Pelaporan
Kegiatan Berbasis Web Dilengkapi Sistem
Peringatan Berbasis E-Mail Dengan
Menggunakan ISO 9126, Jurnal Teknois,
STIKOM BINANIAGA, p.85.(2011).
[3] Arfan, Aulia. 2010. Implementasi Pengukuran
Kualitas pada Perangkat Lunak Menggunakan
Metode Lines of Code (LOC) dan Function
Point (FP). Departemen Ilmu Komputer.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
[4] Hariyanto, Bambang, 2004. Rekayasa Sistem
Berorientasi Objek. Informatika, Bandung.
[5] ISO/IEC 9126.1991. Information Technology-
Software Product Evaluation- Quality
Characteristics and Guidelines for Their Use.
1st ed. International Organization for
Standardization.
[6] Longstreet, David. Function Point Analysis
Training Course [pdf],
http://www.softwaremetrics.com/Function%20
Point%20Training%20Booklet%20New.pdf (5
Juli 2011).
[7] Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia, Bogor.
[8] Pressman, Roger S. 2007. (terjemahan)
Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku 1). Ed.2. Andi, Yogyakarta.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai