Anda di halaman 1dari 22

PRESENTED BY GROUP 2

Asa Dina Nurhida (H03217003)


Mita Yusnia Sari (H73217037)
Nizar Abdurrahman (H73217039)
Pandu Satria Rohmatan Lil Alamin
(H73217065)
Asal-usul Mamluk
Sejarah pembentukan Dinasti Mamluk
Masa Kekuasaan dinasti Mamluk
Daerah kekuasaan Dinasti Mamluk
Kemajuan-kemajuan Dinasti Mamluk
Madrassa of Al-Nasir Muhammad
Mamluk atau Mameluk
bahasa arab : mamlūk (tunggal)
mamālīk (jamak)) adalah tentara
budak yang telah memeluk Islam dan
berdinas untuk khalifah Islam dan
Kesultanan Ayyubiyah pada abad
pertengahan. Mereka akhirnya
menjadi tentara yang paling berkuasa
dan juga pernah mendirikan
Kesultanan mamluk di Mesir.
Proses berdirinya Mamalik dimulai dengan
terbunuhnya Sultan Maliq al-Shaleh dari dinasti
Ayyubiyah pada 14 Sya’ban 647 H/22 November
1249 M. budak-budak asal Turki memperkuat dirinya
dalam satu kesatuan yang terorganisasi. Hal ini
dilakukan karena mereka menyadari bahwa
pergantian sultan akan menggoyahkan kedudukan
mereka.
Setelah Sultan Maliq al-Saleh meninggal
kepemimpinannya digantikan oleh anaknya yaitu
turonsyah,
• Syajar ad-Durr
• Aybak
• Musa
Namun, Musa akhirnya dibunuh oleh Aybak. Ini
merupakan akhir dari Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan
awal dari kekuasaan Mesir dan awal dari kekuasaan
Dinasti Mamluk
Sejarah dinasti Mamluk ini hanya berlangsung sampai tahun 1517 M, ketika
dikalahkan oleh Bani Utsmani, Daulah ini dibagi menjadi dua periode :

• Pertama, periode kekuasaan Mamluk Bahri, sejak berdirinya (1250 M) sampai


berakhirnya pemerintahan baybars tahun 1277 M.

• Kedua, periode kekuasaan Mamluk Burji, sejak berkuasanya Saifuddin Qalawun


berkuasa (1279- 1290 M) sampai kerajaan ini dikalahkan oleh Bani Utsmani tahun
1517 M.
• Allepo,
• Syiria,
• Mesir,
• Damascus,
• Jerusalem,
• Mekkah dan,
• Madinnah.
Adapun kemajuan-kemajuan yang dicapai
dinasti Mamluk adalah sebagai berikut:
1. Bidang Militer.
2. Bidang Pemerintahan.
3. Bidang Ekonomi.
4. Bidang ilmu pengetahuan.
5. Bidang Seni dan Budaya.
Pemerintahan dinasti ini dilantik dari pengaruhnya dalam kemiliteran. Para Mamluk yang dididik haruslah
dengan tujuan untuk menjadi pasukan pendukung kebijaksanaan pemimpin. Ketua Negara atau sultan
akan diangkat di antara pemimpin tentara yang terbaik, yang paling berprestasi, dan mempunyai
kemampuan untuk menghimpun kekuatan. Walaupun mereka adalah pendatang di wilayah Mesir
Dalam bidang pemerintahan, kemenangan dinasti
Mamalik atas tentara Mongol di 'Ayn al-Jalut menjadi
modal besar untuk menguasai daerah-daerah
sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa dinasti kecil
menyatakan setia kepada kerajaan ini. Untuk
menjalankan pemerintahan di dalam negeri, Baybars
mengangkat kelompok militer sebagai elit politik.
Dalam bidang ekonomi, dinasti Mamluk membuka hubungan dagang dengan
Perancis dan Itali melalui perluasan jalur perdagangan yang sudah dirintis oleh
dinasti Fatimiyyah di Mesir sebelumnya. Disamping itu, hasil pertanian juga
meningkat. Keberhasilan dalam bidang ekonomi ini didukung oleh pembangunan
jaringan pengangkutan dan komunikasi antara kota, baik laut mahupun darat.
Keteguhan angkatan laut Mamalik sangat membantu pengembangan
ekonominya.
Di dalam ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat
pelarian ilmuan-ilmuan asal Baghdad dari serangan
tentera Mongol. Kerana itu, ilmu-ilmu banyak
berkembang di Mesir, seperti sejarah, perubatan,
astronomi, matematik, dan ilmu agama.

Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti


Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun. Di
bidang astronomi dikenal nama Nasir Al-Din Al-tusi. Di
bidang perubatan pula, Abu Hasan `Ali Al-Nafis.
Sedangkan, dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor
nama Ibn Taimiyah, Al-Sayuthi, dan Ibn Hajar Al-
`Asqalani.
Pengembangan arsitektur yang sangat tinggi
tersebut ditopang oleh datangnya beberapa
insinyur tehnik yang melarikan diri ke Mesir
untuk mencari perlindungan kepada sultan
akibat kejaran tentara Mongol. Kedatangan
arsitek tersebut membawa Mesir mengalami
perkembangan seni dan budaya secara cepat,
dengan prestasi-prestasi tersendiri seperti
arsitektur, keramik, dan karya arsitek dalam
logam.
Madrasah Al-Nasir Muhammad adalah
madrasah dan makam yang terletak di
wilayah Bayn al-Qasrayn di Kairo, Mesir.
Bagian dari kompleks Qalawun yang lebih
besar, dibangun atas nama sultan Mamluk
Al-Nasir Muhammad ibn Qalawun, tetapi
pembangunannya dimulai pada 1296 di
bawah pemerintahan Sultan Al-Adil
Kitbugha

Sejarawan Islam Al-Nuwayri mencatat


bahwa Al-Adil Kitbugha membangun
mausoleum bersama dengan doa iwan,
dan Al-Nasir Muhammad menyelesaikan
pembangunan bangunan dan
menambahkan menara.

Juga, sejarawan Islam Al-Maqrizi


melaporkan bahwa Al-Adil Kitbugha
mengawasi konstruksi bangunan hingga
ke atas pita prasasti, dan Al-Nasir
Muhammad melakukan sisa
pembangunannya.
Fasad utama kompleks ini menghadap ke jalan
dan panjangnya mencapai 67 m, tinggi hingga
20 m. Itu terbuat dari batu dan terdiri ceruk
melengkung vertikal ditanggung oleh pilar
marmer di mana jendela dihiasi dengan bentuk
geometris interlaced.
Fasad itu juga membawa pita prasasti yang
diukir di batu, dalam naskah thuluth, yang
meliputi nama pembangun, gelarnya, dan
tanggal konstruksi.
Fungsi bangunan sebagai sekolah asrama
memengaruhi arsitektur dalam hal itu, di
samping ruang kelas dan ihwal yang
disebutkan di atas, akomodasi untuk guru
dan murid serta fasilitas sanitasi yang
diberikan oleh tangki air harus disediakan
dalam skala yang cukup besar.

Tempat tinggal utamanya bertempat di


lantai atas, yang lama menghilang, dengan
hanya beberapa lantai, yang tidak
direkonstruksi sampai tahun 1987. Tidak
jelas apakah madrasah juga memiliki dapur;
tidak ada bukti arkeologis untuk seseorang
yang terungkap.
A

A
C
B

D
B C

D
Dekorasi plesteran: tidak diragukan lagi permukaan yang
didekorasi terbesar ada di menara. Selain pembersihan yang
sangat hati-hati dan mengamankan struktur asli, beberapa bagian
harus diganti.

Pekerjaan restorasi yang dilakukan pada semi-kubah atas ceruk


iwān utama sangat rumit, karena semi-kubah dibalut dengan
bantuan kompleks dalam teknik repoussé.
Pada saat yang sama, bidang yang dihiasi di atas relung serta
jendela dekoratif Ottoman dipulihkan.

Cekungan ini memiliki tepi sekitar satu meter dari bata terikat,
yang dibuat di dalam dengan mortar kapur tahan air atau tahan
air (agregat debu batu bata atau abu arang).

Material pada Madrasah : Batu-bata/abu arang, kayu, marmer


1. Detail view of the ceiling
showing coffered design 6. Exterior detail, inscription

4. Detail Corinthian

3. Detail view of a metal door showing with


geometric and arabesque designs

2. Detail view of a mosaic panel 5. Stucco decoration


around window 7. Stucco decoration of mihrab
Aspek yang paling
unik dari Madrasah Al-
Nasir Muhammad
adalah portal gothic
marmernya, diperoleh
dari sebuah gereja
Kristen di kota Acre
setelah kemenangan
al-Ashraf Khalil
melawan Tentara Salib
pada 1291.
Kompleks Qawalun setelah di
rekontruksi menjadi tempat
bersejarah yang dijaga oleh
Pemerintah Kairo dan dijadikan
museum dan masjid.

Anda mungkin juga menyukai