Anda di halaman 1dari 12

Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 1

ARTIKEL PENELITIAN
Studi Analisa Distribusi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Petugas Kasir
Di Rumah Makan Pallu Kaloa

Aisyah Rahmi
Sub-departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas,
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

ABSTRAK
kan anggota tubuh bagian tangan dan
pergelangan tangan dan dalam jangka
Latar Belakang : Tangan
waktu panjang. Pekerjaan yang dimaksud
merupakan salah satu anggota gerak
umumnya seperti pekerjaan yang memakai
tubuh yang paling sering digunakan
dalam berbagai aktivitas sehari-hari. komputer, olahragawan, dokter gigi,
musisi, guru, ibu rumah tangga dan
Aktivitas tangan dan pergelangan tangan
pekerjaan lapangan yang mengoperasikan
yang berlebihan jika berlangsung lama
alat bervibrasi seperti bor.
dapat menimbulkan suatu masalah.
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Metode : Penelitian ini menggunakan
merupakan salah satu penyakit akibat
studi penelitian deskriptif melalui
kerja. CTS disebabkan adanya disfungsi
pendekatan cross sectional berdasarkan
dari saraf medianus yang terjadi karena
proses walk through survey. Data yang
peninggian tekanan di dalam terowongan
digunakan berupa kebiasaan responden dan
karpal. CTS dapat disebabkan oleh
data faktor-faktor pencetus carpal tunnel
berbagai penyakit, kondisi dan peristiwa.
syndrome, seperti faktor mekanis (gerakan
Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia, jenis
tangan dan pergelangan tangan yang
kelamin, etnis, atau pekerjaan dan
bersifat repetitive, posisi kerja statis serta
disebabkan karena penyakit sistemik,
postur tangan tidak ergonomis pada bahu,
faktor mekanis dan penyakit lokal dan
lengan dan pergelangan tangan), faktor
gejala yang dapat ditemukan adalah
sistemik dan penyakit lokal. Dengan
disestesia, parastesia, hipotesia pada ibu
menggunakan sampling dengan metode
jari, telunjuk dan jari tengah. Keluhan
random sampling. Sampel dalam penelitian
terasa hebat setelah terjadi fleksi yang
ini adalah setiap petugas kasir di Rumah
dipaksakan pada tangan dan berlangsung
Makan Pallu Kaloa dengan kriteria inklusi
lama, seperti setelah mengetik.
berupa petugas kasir yang menggunakan
Pekerjaan yang berisiko besar
papan ketik komputer ataupun alat ketik
terancam Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
kasir yang lain minimal
adalah pekerjaan yang banyak mengguna-
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 2

4 jam dan kriteria eksklusi berupa pekerja rohani yang ditimbulkan atau diperparah
yang tidak memenuhi kriteria inklusi. karena aktivitas kerja atau kondisi yang
berhubungan dengan pekerjaan (Tarwaka,
Hasil : Prevalensi CTS pada petugas 2008).
kasir yang bekerja pada tanggal 22 Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Oktober 2019 di Rumah Makan Pallu merupakan salah satu penyakit akibat kerja.
Kaloa sebesar 100%. Faktor yang CTS disebabkan adanya disfungsi dari
dominan berpengaruh menimbulkan CTS saraf medianus yang terjadi karena
adalah faktor mekanik berupa gerakan peninggian tekanan di dalam
repetitive saat mengetik total harga dan terowongan karpal. CTS dapat disebabkan
menulis nota pesanan serta postur tangan oleh berbagai penyakit, kondisi dan
yang tidak ergonomis pada bahu, lengan, peristiwa. Kelainan ini tidak dibatasi oleh
dan pergelangan tangan. usia, jenis kelamin, etnis, atau pekerjaan
Kesimpulan : Faktor hazard di dan disebabkan karena penyakit sistemik,
lingkungan kerja, terutama faktor faktor mekanis dan penyakit lokal
ergonomis berupa gerakan repetitive saat (American, 2007).
mengetik pesanan serta postur tangan Angka kejadian CTS di Amerika
yang tidak ergonomis mempunyai Serikat diperkirakan sekitar 1-3 kasus per
hubungan yang signifikan terhadap 1000 orang setiap tahunnya dengan
kejadian CTS pada petugas kasir. prevalensi sekitar 50 kasus dari 1000 orang
pada populasi umum. Menurut National
Kata Kunci : Carpal Tunnel Syndrome, Health Interview Study (NIHS)
Kasir, Faktor Resiko memperkirakan prevalensi CTS dengan
populasi dewasa sebesar 1.55% (2,6 juta).
CTS lebih sering terjadi pada wanita
LATAR BELAKANG daripada pria dengan usia berkisar 25-64
Tangan merupakan salah satu tahun, prevalensi tertinggi pada wanita >55
anggota gerak tubuh yang paling sering tahun, biasanya antara 40-60 tahun. CTS
digunakan dalam berbagai aktivitas adalah jenis neuropaty jebakan yang paling
sehari-hari. Aktivitas tangan dan sering ditemui. Syndrome tersebut
pergelangan tangan yang berlebihan jika unilateral pada 42% kasus (29% kanan,
berlangsung lama dapat menimbulkan 13% kiri) dan 58% bilateral (GorschéR,
suatu masalah. Masalah yang ditimbulkan 2001).
akibat aktivitas yang berlebihan pada Di Indonesia, prevalensi CTS dalam
tangan akan mempengaruhi risiko masalah kerja belum diketahui karena
penyakit akibat kerja. sangat sedikit diagnosis penyakit akibat
Penyakit akibat kerja adalah kerja yang dilaporkan (Yanri Z, 2001).
gangguan kesehatan baik jasmani maupun
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 3

Berbagai penelitian melaporkan bahwa


CTS merupakan salah satu jenis CTD yang
paling cepat menimbulkan gejala
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 4

pada pekerja. Penelitian pada pekerjaan Pekerjaan yang berisiko besar terancam
dengan risiko tinggi di pergelangan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah
tangan dan tangan mendapatkan pekerjaan yang banyak menggunakan
prevalensi CTS antara 5,6% - 14,8% anggota tubuh bagian tangan dan
(Harsono WR, 1995). pergelangan tangan dan dalam jangka waktu
Tanda dan gejala yang dapat panjang. Pekerjaan yang dimaksud
ditemukan adalah disestesia, parastesia, umumnya seperti pekerjaan yang memakai
hipotesia pada ibu jari, telunjuk dan jari komputer, olahragawan, dokter gigi, musisi,
tengah. Keluhan terasa hebat setelah guru, ibu rumah tangga dan pekerjaan
terjadi fleksi yang dipaksakan pada lapangan yang mengoperasikan alat
tangan dan berlangsung lama, seperti bervibrasi seperti bor. Bernard et al.
setelah mengetik (Lukman, dkk., 2009). Gerakan repetitif merupakan gerakan
Gejala dan tanda terjadinya Carpal yang memiliki sedikit variasi dan dilakukan
Tunnel Syndrome (CTS) yaitu: setiap beberapa detik, sehingga dapat
1. Gemetar dan kaku pada bagian- mengakibatkan kelelahan dan ketegangan
bagian tangan. otot tendon. Jika waktu yang digunakan
2. Sakit seperti tertusuk atau nyeri yang untuk istirahat tidak dapat mengurangi efek
menjalar dari pergelangan tangan sampai tersebut, risiko kerusakan jaringan adalah
ke lengan terutama pada malam hari. masalah musculoskeletal lainnya mungkin
3. Kelemahan pada satu atau dua akan meningkat. Pengulangan dengan waktu
tangan. kurang dari 30 detik telah dianggap sebagai
4. Nyeri pada telapak tangan. “repetitive motion”.
5. Pergelangan jari tidak terkoordinasi Posisi kerja statis dan postur tangan
dengan baik. tidak ergonomis pada bahu, lengan, dan
6. Lemah pegangan, sulit membawa ibu pergelangan tangan dalam jangka waktu
jari menyeberangi 4 jari lainnya, sensasi yang lama akan menyebabkan peradangan
terbakar pada jari-jari. pada jaringan otot, syaraf, maupun
7. Kekakuan atau kram pada tangan keduanya. Pembengkakan tersebut akan
pada pagi hari. menekan saraf medianus tangan sehingga
8. Ibu jari terasa lemas. bisa menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome
9. Sulit menggenggam atau tidak (CTS). Fleksi dan Ekstensi, fleksi yaitu
mampu mengepalkan tangan. posisi pergelangan tangan yang menekuk ke
10. Kulit tangan kering dan mengkilap. arah dalam dan membentuk sudut ≥ 45°.
11. Tangan atau lengan bawah terasa Pekerjaan dengan tenaga/ kekuatan
lemah terutama pada malam atau pagi pada tangan akan meningkatkan risiko
hari. Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Terjadinya
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 5

tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. Checklist ini dibuat berdasarkan informasi
Sebagai contoh, pada saat tangan harus yang diperlukan oleh penulis ketika akan
memegang alat, maka jaringan otot tangan yang melakukan survei lapangan. Pada survei
lunak akan menerima tekanan langsung dari lapangan, informasi yang diperlukan adalah
pegangan alat, dan apabila hal ini sering terjadi, paparan hazard terkait tempat kerja, alat
dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang kerja yang digunakan oleh petugas kasir,
menetap. (Tarwaka et al, 2004 dalam Nurhikmah, posisi tangan saat bekerja, gerakan
2012:46) repetitive tangan dan pergelangan tangan
saat bekerja, ketersediaan obat P3K di
METODE tempat kerja, keluhan yang dikeluhkan oleh
Penelitian ini menggunakan studi petugas kasir serta pengetahuan mengenai
penelitian deskriptif melalui pendekatan cross bagi kesehatan dan keselamatan kerja setiap
sectional berdasarkan proses walk through survey. pekerja terkait tempat bekerjanya.
Data yang digunakan berupa kebiasaan responden Peralatan yang diperlukan untuk
dan data faktor-faktor pencetus carpal tunnel melakukan walk through survey antara lain:
syndrome, seperti faktor mekanis (gerakan tangan • Alat tulis menulis: Merupakan media
dan pergelangan tangan yang bersifat repetitive, untuk mencatat informasi berdasarkan
posisi kerja statis serta postur tangan tidak checklist yang diberikan.
ergonomis pada bahu, lengan dan pergelangan • Kamera digital: Merupakan alat
tangan), faktor sistemik dan penyakit lokal. untuk melakukan dokumentasi sebagai
Adapun pengambilan data yang diambil bukti kegiatan lapangan yang dilakukan
berdasarkan informasi-informasi yang penulis.
disampaikan responden pada sebuah daftar kolom • Check List: Berfungsi sebagai alat untuk
pertanyaan yang berbentuk check list. Penelitian mendapatkan data primer dari petugas kasir
dilakukan pada Rumah Makan Pallu Kaloa yang bertindak sebagai sampel penelitian.
dengan waktu selama 2 hari dimulai dari tanggal Cara survey yang dilakukan adalah
21 – 22 Oktober 2019. dengan menggunakan Walk Through
Dengan menggunakan sampling dengan Survey. Teknik Walk Through Survey juga
metode random sampling. Sampel dalam dikenali sebagai Occupational Health
penelitian ini adalah setiap petugas kasir di Hazards. Untuk melakukan survei ini, dapat
Rumah Makan Pallu Kaloa dengan kriteria inklusi dimulai dengan mengetahui tentang
berupa petugas kasir yang menggunakan papan manajemen perencanaan yang benar,
ketik komputer ataupun alat ketik kasir yang lain berdiskusi tentang tujuan melakukan survey,
minimal 4 jam dan kriteria eksklusi berupa dan menerima keluhan-keluhan baru yang
pekerja tidak memenuhi kriteria inklusi. releven.
Bahan yang digunakan pada survei ini • Bahaya apa dan dalam situasi yang
adalah checklist yang telah disusun oleh penulis bagaimana bahaya dapat timbul, merupakan
sebagai kuesioner penelitian. sebagai hasil dari penyelenggaraan kegiatan
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 6

Walk Through Survey. Mengenal bahaya, 2. 22 Oktober - Pembuatan


sumber bahaya dan lamanya paparan bahaya 2019 laporan Walk
terhadap pekerja. through survey
• Pihak okupasi kesehatan dapat - Pembuatan status
kemudian merekomendasikan monitoring
okupasi
survey untuk memperoleh kadar kuantitas
eksposur atau kesehatan okupasi mengenai
3. 22 Oktober - Pembuatan
risk assessment.
2019 Artikel status
• Walk Through Survey ini adalah
Okupasi
bertujuan untuk memahami proses
produksi, denah tempat kerja dan - Presentasi walk

lingkungannya secara umum. Selain itu, through survey


mendengarkan pandangan pekerja dan - Presentasi
pengawas tentang K3, memahami status okupasi
pekerjaan dan tugas-tugas pekerja,
mengantisipasi dan mengenal potensi
bahaya yang ada dan mungkin akan timbul
di tempat kerja atau pada petugas dan
menginventarisir upaya-upaya K3 yang
telah dilakukan mencakup kebijakan K3,
upaya pengendalian, pemenuhan peraturan
perundangan dan sebagainya.
Survey dilakukan pada petugas kasir
di Rumah Makan Pallu Kaloa dengan
jadwal survey selama 2 hari, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan

1. 21 Oktober - Melapor ke Bagian


2019 K3 RS Ibnu Sina
- Pengarahan Kegiatan
- Pembuatan Proposal
walk through Survey
- Melakukan survey di
lokasi penelitian
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Bonfiglioli, dari 126 total


Berdasarkan random sampling, penulis petugas kasir yang
mendapatkan total 1 orang Petugas kasir yang merupakan populasi penelitian,
bekerja pada tanggal 22 Oktober 2019 di didapatkan 93 orang mengalami
Rumah Makan Pallu Kaloa. Kriteria inklusi Carpal Tunnel Syndrome (CTS).8
berupa petugas kasir yang menggunakan alat Dari hasil penelitian yang
ketik kasir yang lain berupa kalkulator dilakukan oleh Costa R Barros, dari 14
minimal 4 jam dan kriteria eksklusi berupa sampel yang menderita CTS,
pekerja yang tidak memenuhi kriteria inklusi. prevalensi terbanyak adalah wanita
Berdasarkan kriteria inklusi, dari 1 petugas pada usia 25-30 tahun yang
kasir didapatkan ada petugas kasir yang merupakan usia produktif, serta
menggunakan alat ketik kasir yang lain prevalensi masa kerja terbanyak
minimal 4 jam. Kualifikasi kriteria eksklusi
selama 3 tahun.9
dilakukan dengan melakukan anamnesis
Beberapa penelitian melaporkan
keluhan dan riwayat penyakit yang terkait
bahwa lebih dari separuh penyebab
dengan carpal tunnel syndrome (CTS) serta
CTS adalah faktor ditempat kerja.
tidak masuk dalam kriteria inklusi. Dari
Peneliti lain menyatakan beberapa
jumlah total sampel, 1 dari 1 orang petugas
kasus CTS disebabkan karena kondisi
kasir memenuhi kriteria inklusi dan tidak
pekerjaan dan ada hubungan antara
memenuhi kriteria eksklusi.
CTS dan gerakan biomekanis berulang
Dari rencana waktu yang telah ditetapkan,
pada pergelangan tangan dan tangan.
terkumpul data yang didapatkan dari sampling
Faktor pekerjaan (gerakan biomekanis
dan kualifikasi kriteria inklusi dan eksklusi
berulang), sikap, cara kerja dan
yang dibuat. Dari hasil check list diperoleh 1
kondisi tempat kerja yang dapat
petugas kasir dari total 1 petugas kasir di RM.
meningkatkan risiko terjadinya CTS
Pallu Kaloa yang mengeluh mendapatkan
adalah:
keluhan kesemutan pada telapak tangan, serta
 Pekerjaan - pekerjaan dengan
rasa tebal pada jari telunjuk, jari telunjuk dan
kombinasi antara pemakaian
ibu jari tangan, terasa lebih nyeri jika
tenaga yang kuat dan pengulangan
pergelangan tangan mengalami fleksi saat
gerakan yang sama pada jari dan
mengetik dalam jangka waktu yang lama dan
tangan, menggenggam alat dengan
banyak.
kuat, menjepit benda dengan jari,
Prevalensi CTS pada Petugas kasir yang
posisi/ postur sendi tidak
bekerja pada tanggal 22 Oktober 2019 di Pallu
baik/ekstrim, tekanan langsung
Kaloa sebesar 50%. Berdasarkan hasil
pada sendi, vibrasi/getaran serta
penelitian yang dilakukan oleh Roberto
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 8

peregangan yang berlangsung lama. standard. CTS dapat


 Posisi tubuh bagian belakang yang tidak baik. menimbulkan kecacatan
 Faktor psikososial ditempat kerja, contohnya pada pekerja sehingga
mengejar batas akhir berpengaruh terhadap
pelaksanaan kerja, hubungan antara teman pekerjaan. 10
kerja yang kurang baik.10
Sangat penting untuk memulai
pengobatan pada fase permulaan CTS, KETERBATASAN PENELITIAN

sebelum kerusakan bertambah. Bila kelainan


dicetuskan oleh pekerjaan, maka aktivitas Penelitian ini tentunya tidak

harus dikurangi, memodifikasi pekerjaan, terlepas dari keterbatasan, adapun

bahkan berhenti bekerja sementara. Kalau keterbatasan dari penelitian ini adalah

mungkin pasien harus dilarang melakukan checklist yang dibuat hanya

aktivitas yang dapat menambah keluhan CTS menentukan hubungan penyakit akibat

ditempat kerja atau dirumah. Tangan dan kerja, tapi tidak dapat menentukan

pergelangan tangan yang sakit harus insidens, berat ringannya penyakit dan

diistirahatkan lebih kurang 2 minggu untuk prognosis penyakit. Demikian pula

mengurangi pembengkakan. untuk survey menilai faktor

Pemakaian obat-obatan contohnya obat psikososial akibat kerja, diagnosisnya

anti inflamasi non steroid, injeksi setempat hanya bersifat subjektif, tidak dapat

dengan steroid dapat pula diberikan bila perlu. diketahui kapan stressor muncul.

Fisioterapi diberikan untuk memperbaiki Keterbatasan lainnya adalah tidak

vaskularisasi pergelangan tangan. Pembedahan dilakukan pemeriksaan yang

disarankan untuk kasus CTS yang gagal menyeluruh terhadap seluruh

dengan pengobatan secara konservatif , responden, karena keterbatasan sarana

keluhan sangat mengganggu, terjadi atrofi otot, pemeriksaan, dan keterbatasaan waktu

pada pemeriksaan EMG terdapat tanda penelitian. Untuk menganalisis faktor

denervasi, CTS akut dengan gejala berat. terjadinya kasus penyakit atau keluhan

Kalau pekerja kembali bekerja lagi, perlu lain perlu diketahui riwayat penyakit

diperhatikan beberapa hal yaitu posisi kerja, terdahulu dan riwayat pekerjaan di

manipulasi alat dan tempat kerja. tempat lain yang mungkin

Pencegahan sangat penting dilakukan berhubungan dengan keluhan yang

seperti bekerja dengan prinsip ergonomic yang dirasakan sekarang.

baik, yaitu posisi dan sikap kerja yang benar, Selain itu checklist yang hanya

perbaikan peralatan kerja bagi pekerja dengan terfokus pada faktor penyebab

tubuh yang tidak sesuai dengan ukuran penyakit akibat kerja, tidak memenuhi
semua poin-poin yang diperlukan
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 9

untuk mendiagnosis penyakit dari keluhan yang lapangan yang mengoperasikan


dirasakan. Perlu penelitian yang lebih mendalam dan alat bervibrasi seperti bor. Bernard
pemeriksaan yang lebih lengkap untuk dapat menilai et al.
secara keseluruhan penyebab dari keluhan yang Posisi kerja statis dan postur
dirasakan oleh pekerja. tangan tidak ergonomis pada bahu,
lengan, dan pergelangan
KESIMPULAN tangan dalam jangka waktu yang
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan lama akan menyebabkan
salah satu penyakit akibat kerja. CTS disebabkan peradangan pada jaringan otot,
adanya disfungsi dari saraf medianus yang terjadi syaraf, maupun keduanya.
karena peninggian tekanan di dalam terowongan Pembengkakan tersebut akan
karpal. CTS dapat disebabkan oleh berbagai menekan saraf medianus tangan
penyakit, kondisi dan peristiwa. Kelainan ini tidak sehingga bisa menimbulkan Carpal
dibatasi oleh usia, jenis kelamin, etnis, atau Tunnel Syndrome (CTS).
pekerjaan dan disebabkan karena penyakit sistemik, Sangat penting untuk memulai
faktor mekanis dan penyakit lokal (American, pengobatan pada fase permulaan
2007). CTS, sebelum kerusakan
Berbagai penelitian melaporkan bahwa CTS bertambah. Bila kelainan
merupakan salah satu jenis CTD yang paling cepat dicetuskan oleh pekerjaan, maka
menimbulkan gejala pada pekerja. Penelitian pada aktivitas harus dikurangi,
pekerjaan dengan risiko tinggi di pergelangan memodifikasi pekerjaan, bahkan
tangan dan tangan mendapatkan prevalensi CTS berhenti bekerja sementara.
antara 5,6% - 14,8% (Harsono WR, 1995). Pencegahan sangat penting
Tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah dilakukan seperti bekerja dengan
disestesia, parastesia, hipotesia pada ibu jari, prinsip ergonomic yang baik, yaitu
telunjuk dan jari tengah. Keluhan terasa hebat posisi dan sikap kerja yang benar,
setelah terjadi fleksi yang dipaksakan pada tangan perbaikan peralatan kerja bagi
dan berlangsung lama, seperti setelah mengetik pekerja dengan tubuh yang tidak
(Lukman, dkk., 2009). sesuai dengan ukuran standard.
Pekerjaan yang berisiko besar terancam CTS dapat menimbulkan kecacatan
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah pekerjaan pada pekerja sehingga berpengaruh
yang banyak menggunakan anggota tubuh bagian terhadap pekerjaan.10
tangan dan pergelangan tangan dan dalam jangka
waktu panjang. Pekerjaan yang dimaksud SARAN
umumnya seperti pekerjaan Dalam melakukan suatu
yang memakai komputer, olahragawan, dokter gigi, pekerjaan, alangkah baiknya
musisi, guru, ibu rumah tangga dan pekerjaan tiap petugas kasir sebaiknya
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 10

memperhatikan sikap kerja yang baik dan benar


dengan mengetahui resiko bahaya kerja yang dapat
timbul terkait pekerjaannya. Selain itu rumah
makan diharapkan tidak lupa mengutamakan
keselamatan dan kesehatan pekerjanya terutama
petugas kasir dengan melakukan inisiasi
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Bagi petugas kasir pada sebuah rumah makan,
merupakan kewajiban untuk melakukan
pemeriksaan peralatan kerja secara berkala untuk
meminimalkan resiko ganguan yang dapat timbul
baik dari segi hazard fisik maupun ergonomis untuk
menciptakan suasana pekerjaan yang nyaman.
Upaya paling utama untuk memperbaki
kesehatan akibat CTS adalah melakukan
pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan yang
dapat dilakukan adalah dengan mengurangi posisi
kaku pada pergelangan tangan, dan gerakan
repetitive, mengistirahatkan tangan atau
mengurangi aktivitas yang dapat memberatkan
gejala. Perlu dibuat petunjuk tentang penyakit CTS
yang timbul akibat mengetik pesanan dalam jangka
waktu yang lama yang mencakup cara-cara
pencegahan dan gejala yang terjadi, serta cara
mengatasi keluhan agar keluhan tidak memburuk.
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 11

DAFTAR PUSTAKA cashiers: a quasi-


1. Tarwaka. 2008. Keselamatan Dan experimental study. Int
Kesehatan Kerja, Manajemen dan Arch Occup Environ
Implementasi K3 di Tempat Kerja. Health.
Harapan Press. Surabaya. 9. Judson Welber. 2015.
2. American Academy of Orthopaedic Profile of Patients on
Surgeons. 2007. Clinical Practice Sick Leave With Carpal
Guideline On The Diagnosis of Carpal Tunnel Syndrome. Acta
Tunnel Syndrome. Ortop Bras 23 (5):244-6
3. Gorsché R. 2001. Carpal Tunnel 10. Lusianawaty Tana. 2013.
Syndrome. The Canadian Journal of Sindrom Terowongan Carpal
CME., 101-117. pada pekerja: pencegahan
4. Yanri Z. Evaluasi pelaksanaan dan pengobatannya.
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Kedokteran Trisakti Vol.22
di Indonesia. Seminar Nasional
Surveilans Kesehatan Pekerja. Jakarta;
2001. p. 9.
5. Harsono WR. Carpal tunnel syndrome at
workers who were exposed by
repeatedbiomechanical pressures athand
and wrist in tire industry RSIN
Company (thesis). Universitas Indonesia,
Jakarta;1995.
6. Lukman, dkk. 2009. Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba
Medika.
7. Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk
Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Produktifitas. Surakarta: UNIBA
8. Roberta Bonfiglioli. 2006. Relationship
between repetitive work and the
prevalence of carpal tunnel syndrome in
part time and full time female supermarket
Carpal Tunnel Syndrome 2019 | Kedokteran Okupasi 12

Anda mungkin juga menyukai