Anda di halaman 1dari 6

PEMBENTUKAN

POSKESTREN

No No Revisi:
PEMERINTAH
Dokumen 0
KOTA PUSKESMAS TERITIP

BALIKPAPAN

Ditetapkan oleh
SPO KepalaPuskesmas,
(STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR H. Sulaiman SKM
OPERASIONAL)
NIP. 197006101991021002

Pengertian § Pos kesehatan pesantren (Poskestren) adalah


pesantren yang memiliki kesiapan, kemampuan, serta
kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah –
masalah kesehatan secara mandiri sesuai dengan
kemampuannya (Depkes RI, 2007)
§ Poskestren adalah salah satu wujud Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok
pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga
pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan
promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan)
tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan
Puskesmas setempat.
§ Pembentukan Poskestren adalah suatu langkah untuk
membentuk wadah yang merupakan pelayanan
kesehatan dasar berbasis masyarakat
§ Pembentukan Poskestren dilaksanakan oleh
Penanggung Jawab Upaya Promosi Kesehatan

Hal 1/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN
Tujuan Poskestren sebagai salah satu upaya pemerintah
untuk meningkatkan derajat kesehatan warga
pesantren memiliki beberapa tujuan umum dan khusus
sebagai berikut
a. Tujuan Umum
Terwujudnya pesantren yang sehat serta peduli dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di
wilayahnya
b. Tujuan Khusus

 Meningkatnya pengetahuan warga pondok


tentang kesehatan.

 Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih


dan sehat bagi warga pondok pesantren

 Meningkatnya peran aktif warga pondok


pesantren dalam penyelenggaran upaya
kesehatan.

 Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi


warga pondok pesantren

 Mampu melakukan survei mawas diri untuk


mengetahui faktor risiko berbagai masalah
kesehatan dipesantren

 Mampu melaksanakan pencatatan kegiatan


POSKESTREN.

Referensi Dokumen Buku Pedoman Pelaksanaan Poskestren

Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No:

Hal 2/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN
Tentang Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahun
2015.

Peralatan/sarana

Prosedur Tahap PERTAMA :


Pada tahap persiapan dilakukan beberapa langkah
berikut:

1. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan


menentukan Pondok Pesantren yang menjadi
sasaran pembentukan POSKESTREN sesuai
dengan RPK tahun 2015
2. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
melakukan advokasi kepada pimpinan pondok
pesantren untuk mendapat dukungan
pembentukan POSKESTREN.
3. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
berkoordinasi kepada pimpinan pondok
pesantren untuk pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN
4. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan melapor
kepada kepala Puskesmas tentang pelaksanaan
pembentukan POSKESTREN
5. Upaya Promosi Kesehatan membuat surat
pemberitahuan pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN kepada sasaran
6. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
membentuk Tim panitia pelaksanaan
pembentukan POSKESTREN
7. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
bersama Tim panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN menyusun rencana kegiatan
pada pelaksanaan pembentukan

Hal 3/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN
POSKESTREN
8. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
bersama Tim panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN menyiapkan sarana dan
prasarana pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN, meliputi :

- Surat Tugas
- Daftar Hadir
- Notulen
- Materi sosialisasi tentang POSKESTREN
- Alat peraga
- Laptop
- LCD
- Layar proyektor
- Dll. (sesuai kebutuhan)

Tahap KEDUA
Pelaksanaan pembentukan POSKESTREN

9. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan


membuka acara pembentukan POSKESTREN
10. Sambutan dan pengarahan dari pihak
(Pengasuh) pondok pesantren
11. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN menyampaikan materi
sosialisasi tentang pembentukan
POSKESTREN pada warga pondok pesantren
12. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN mengadakan musyawarah
dengan warga pesantren untuk mendapatkan
kesepakatan pembentukan poskestren.

Hal 4/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN
13. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN bersama dengan warga
pesantren memilih santri husada untuk menjadi
kader POSKESTREN.
14. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN bersama dengan kader
POSKESTREN memilih pengurus
POSKESTREN.
15. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN membekali santri husada agar
mampu melakukan survei mawas diri (SMD).
16. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN melakukan SMD untuk
mendapatkan data yang akurat tentang
kesehatan pesantren.
17. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan dan Tim
panitia pelaksanaan pembentukan
POSKESTREN melakukan musyawarah
masyarakat pesantren (MMP) untuk membahas
permasalahan kesehatan dan merencanakan
tindak lanjut untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang ada dalam
Pesantren tsb.
18. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan menutup
acara pembentukan POSKESTREN
Tahap KETIGA

1. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan


mendokumentasikan semua kegiatan

Hal 5/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN
2. Koordinator Upaya Promosi Kesehatan
melaporkan hasil kegiatan pembentukan
POSKESTREN kepada Kepala Puskesmas

Unit terkait 1. Materi Komunikasi


2. Alat / Media Komunikasi

Hal yang perlu


diperhatikan

Dokumen terkait Semua upaya

Hal 6/ 6
SOP PEMBENTUKAN POSKESTREN

Anda mungkin juga menyukai