Anda di halaman 1dari 5

Muh.

Sofyan Wahid

111 2017 2062

Masalah yang dihadapi : Pemalsuan tandan tangan teman

Analisa Kasus :

Pada hari itu, Dimana saya datang terlambat karena lagi sementara mandi di
kamar mandi rumah sakit IBNU SINA, soalnya malamnya kebetulan saya jaga
malam dan tumbennya saat itu saya terlambat bangun pagi dan terlambat mand
dan absen saya kebetulan sudah di tanda tangani oleh teman saya, saya sebenarnya
ingin mencoret absen yang sudah di tanda tangani itu, namun tiba tiba saya
berubah pikiran sehingga membiarkan absen saya di absen karena sudah terlanjur
di kirim di whatsapp grup , dan pada pada saat itu paginya teman yang satunya
terlambat ketika ingin mau melakukan acc porto, dan kebetulan waktu itu dokter
kami mengecek absen di whatsapp, tiba-tiba didapatkan bahwa absen sudah
ditandatangani tetapi orangnya belum datang. Pada hari itu juga kami semua
dipanggil. Kejadian tersebut terungkap bahwa salah seorang teman kami pada
waktu kejadian ada yang mendatangani absen pada pukul 06.00 pagi, dan saat itu
saya sebenarnya ada niatan untuk memprotes kejadian itu karena pada saat itu
malamnya saya jaga, artinya saya memang selalu stand by di rumah sakit, hanya
karena saya merasa tidak enak karena sudah terlanjur absen saya di upload di grup
karena saya berpikir, jika saya protes maka ini akan berakibat fatal terhadap teman
saya itu, hingga akhirnya kami semua kena dampak dari hal itu.

Kejadian ini merupakan sebuah kesalahan yang sangat fatal. Walaupun


didasarkan atas niat yang baik, akan tetapi hal ini merupakan hal yang melanggar
kode etik kedokteran yang merupakan prinsip kejujuran dimana harus ditanamkan
pada seorang muslim. Setelah melihat kejadian ini bahwa seharusnya hal ini tidak
akan terulang lagi ke depannya yang dimana hal ini merupakan suatu tanggung
jawab untuk mencegah agar sistem seperti ini tidak akan terjadi lagi.

Dan kejadian kedua yang membuat saya sangat bersalah kepada teman teman saya
adalah karena status postingan yang saya upload di whatsapp pribadi saya
sehingga dosen yang membaca status saya itu merasa tersinggung atas status yang
posting, sebenarnya dosen saya itu sudah memaafkan perbuatan saya atas tindakan
hal itu tapi ada beberapa dosen yang tidak senang sehingga melaporkan kejadian
ini ke CEU sehingga masalah yang kami dapatkan menjadi lebih banyak, namun
di dalam status tersebut saya tidak sedikitpun ingin menyinggung , di dalam status
saya tersebut, saya menceritakan tentang kisah film TRI IDIOT yang akibat
kekejaman dosennya sehingga mahasiswanya depresi dan menggantung dirinya.
saat dalam perjalanan pulang saya menangis yang di iringi hujan rintik setelah
kejadian memalsukan tanda tangan tersebut, dan setelah saya tiba di rumah, saya
mendapatkan pesan dari beberapa dosen interna yang mencari dan marah terhadap
saya melalui pesan whatsapp, di situ saya semakin panik dan bergegas kembali ke
RS. IBNU SINA dalam keadaan hujan deras dengan harapan dapat meminta maaf
langsung dan bertemu dosen yang membaca status dan mencapture pesan saya itu,
tapi ternyata dosen tersebut sudah pulang, dan setelah kejadian itu, saya di blokir
dan saya semakin bingung atas masalah yang saya hadapi ini dan berdampak ke
teman teman saya yang lainnya.

Dalam surah Al-Imran ayat 104, Allah SWT berfirman

Qs. Al- Maidah: 8


‫ب‬ُ ‫علَى أ َ ََّل ت َ ْع ِدلُوا ۚ ا ْع ِدلُوا ُه َو أ َ ْق َر‬
َ ‫َآن قَ ْو ٍم‬
ُ ‫شن‬ ِ ‫ش َهدَا َء بِ ْال ِقس‬
َ ‫ْط ۖ َو ََل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم‬ ُ ِ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَ َّو ِامينَ ِ َّّلِل‬
َ‫ير بِ َما ت َ ْع َملُون‬ َّ ‫ِللت َّ ْق َوى ۖ َواتَّقُوا‬
َّ ‫َّللاَ ۚ إِ َّن‬
ٌ ِ‫َّللاَ َخب‬
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan
bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”

Berdasarkan ayat diatas, bahwa diperintahkan kepada orang- orang beriman agar
membiasakan diri untuk selalu menegakkan kebenaran dalam melakukan perkara
dunia maupun akhirat. Dalam ayat ini diterangkan bahwa bentuk kejujuran adalah
hal yang diperintahkan dalam agama islam.

Dalam Surat At-Taubah Ayat 119 ALLAH SWT berfirman


‫َّللاَ اتَّقُوا آ َمنُوا الَّذِينَ أَيُّ َها يَا‬
َّ ‫صا ِدقِينَ َم َع َو ُكونُوا‬
َّ ‫ال‬
yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn .

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar. —

Surat At-Taubah Ayat 119 Wahai orang-orang yang briman kepada Allah dan
rasulNya serta melaksanakan syariatNya, laksanakanlah perintah-perintah Allah
dan jauhilah larangan-laranganNYa dalam segala yang kalian kerjakan dan kalian
tinggalkan.Dan jadilah kalian bersama orang-orang yang benar dalam sumpah-
sumpah mereka, janji-janji mereka dan dalam setiap urusan penting dari urusan
urusan mereka.(Tafsiral-Muyassar).

َ‫صدَقُواْ َولَيَعۡ لَ َم َّن ۡٱل َك ِذ ِبين‬


َ َ‫ٱّلِلُ ٱلَّذِين‬
َّ ‫َولَقَ ۡد فَتَنَّا ٱلَّذِينَ ِمن قَ ۡب ِل ِه ۡۖم فَلَيَعۡ لَ َم َّن‬

Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum


mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (Q.S. Al-Ankabut: 3)

Hadist Hadist Nabi Muhammad SAW Tentang Kejujuran


Kejujuran adalah kunci utama dalam membangun kehidupan, dengan berkata jujur
maka kita akan banyak mendapat kebaikat dan keberkahan dari Allah. Kejujuran
itu adalah bagaimana kita berkata dan berlaku secara baik dan tidak membohongi
orang lain sehingga mereka merasa dirugikan. Olehnya itu beberapa landasan
hadis di bawah ini dapat dijadikan sebagai dasar akan kebaikan yang didapatkan
dari sifat jujur yang melekat dalam diri seseorang.

Hadist Hadist Nabi Muhammad SAW Tentang Kejujuran sebagai berikut:

‫ فَإ ِ َّن‬، ‫ق‬ ِ ‫الص ْد‬ َ : ‫سلَّ َم‬


ِ ‫علَ ْي ُك ْم ِب‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫بن َم ْسعُ ْود َر‬ ِ ِ‫ع ْب ِد هللا‬ َ ‫ع ْن‬ َ
‫الص ْدقَ َحتَّى‬ ِ ‫صد ُُق َو َيت َ َح َّرى‬ ْ ‫الر ُج ُل َي‬ ْ
َّ ‫ َو َما َيزَ ا ُل‬، ‫ِي ِإلَى ال َجنَّ ِة‬ ْ ْ
ْ ‫ َو ِإ َّن ال ِب َّر َي ْهد‬، ‫ِي ِإلَى ال ِب ِر‬ ْ ‫الص ْدقَ َي ْهد‬ِ
، ‫ار‬ ِ َّ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ِي‬ ‫د‬‫ه‬ ‫ي‬
ِ ْ َْ َ ْ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ج‬
ُ ُ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ن‬َّ ‫إ‬
َِ‫و‬ ، ‫ر‬ِ ْ‫و‬ ‫ج‬
ُ ُ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫إ‬ ‫ِي‬ ‫د‬‫ه‬
ِ ْ َْ َ ‫ي‬ ‫ِب‬ ‫ذ‬ َ
‫ك‬ ْ
‫ال‬ َّ
‫ن‬ ِ ‫إ‬ َ ‫ف‬ ، ‫ِب‬
َ ‫ذ‬‫ك‬َ ْ
‫ال‬ ‫و‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬
َ ْ َِ ‫َّا‬ ‫ي‬‫إ‬‫و‬ ، ‫ا‬ ً ‫ق‬ ‫ي‬
ْ ‫د‬
ِ ‫ص‬
ِ ِ ‫هللا‬ َ ‫د‬‫ن‬ْ ‫ع‬
ِ َ ‫يُ ْكت‬
‫َب‬
‫َب ِع ْندَ هللاِ َكذَّابًا‬ َ ‫ِب َحتَّى يُ ْكت‬ ْ
َ ‫ِب َويَت َ َح َّرى ال َكذ‬ ُ ‫الر ُج ُل َي ْكذ‬
َّ ‫َو َما َيزَ ا ُل‬

Artinya: Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah saw. bersabda,
“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran,
dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan sesantiasa seseorang berlaku jujur dan
selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai orang yang jujur. Dan
hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan,
dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta
dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah Swt. sebagai pendusta.” (H.R.
Muslim)

Masih ingat dengan kisah kejujuran Abdul Qadir kecil sewaktu melaksanakan
perjalanan ke kota Baghdad, dimana beliau beserta rombongan kafilah dirampok
oleh kawanan penjahat di suatu tempat yang bernama Hamdan. Ia dengan jujur
mengatakan bahwa ia membawa uang sebanyak 40 dinar yang diletaakan pada
saku di bagian bawah ketiak. Drama perampokan itu selesai dengan insafnya para
perampok karena kejujuran Abdul Qadir kecil.
Berlaku jujur merupakan suatu kebaikan yang nantinya akan mendatangkan
kebaikan bagi orang yang berlaku jujur tersebut. Sedangkan bagi yang berlaku
bohong maka akan mendatangkan keburukan bagi pelakunya bahkan suatu saat
kelak di akhirat nanti akan disiksa di dalam neraka.

Dalam hadis lain rasulullah saw. bersabda.

(‫ِي اِلَى ْال َجنَّ ِة (رواه البخارى ومسل‬


ْ ‫ي اِلَى ْالبِ ِر ا َِّن ْالبِ ِريَ ْهد‬ ِ ‫ق فَا َِّن‬
ْ ‫الص ْدقَ يَ ْه ِد‬ ِ ِ‫علَ ْي ُك ْم ب‬
ِ ‫الص ْد‬ َ

Artinya : “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. bersabda:


“Sesungguhnya jujur itu membawa Kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa
ke surga” (HR. Bukhari dan Muslim(

Kejujuran adalah yang paling utama dalam hal apapun. Lidah yang berkata jujur
akan mendatangkan kebaikan, baik itu kebaikan dunia maupun akhirat. Banyak
contoh yang telah banyak diceritakan baik itu di dalam al-Quran, Hadist, atau
pengelaman-pengalaman para ulama yang ditulis dalam kitab-kitab mereka. Allah
berjanji bahwa siapa yang berlaku jujur balasannya adalah surga.

Rasulullah bersabda bahwa setiap orang yang melakukan tipu daya kepada orang
lain, bukan termasuk dalam golongannya, yaitu golongan orang-orang Mukmin.
Sehingga dalam melakukan apapun, baik itu dalam hal ekonomi, sosial, politik,
dan sebagainya, kita dituntut untuk jujur. Karena “berkata yang hak walaupun itu
pahit” lebih baik dari pada “berdusta dengan kata-kata yang manis” seperti janji-
janji manis yang selalu diumbar ketika waktu kampanye tiba.
‫صلى‬ َ ‫َّللا‬ ْ ‫ قَا َل ح ِف‬، ‫ع ْنهما‬
َّ ‫ظتُ ِم ْن رسو ِل‬ َّ ‫ضي‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ َر‬، ‫ب‬ ٍ ‫طا ِل‬َ ‫ع ِلي ِ ب ِْن أبي‬ ِ ‫ع ْن أبي ُم َح َّم ٍد ْال َح‬
َ ‫سن ب ِْن‬ َ : ‫الثَّاني‬
: ‫ِب ِريبةٌ » رواه التِ ْرمذي وقال‬ َ ‫ َو ْال َكذ‬،ٌ‫طمأنينَة‬ُ َ‫الص ْدق‬
ِ ‫ فَإ ِ َّن‬، َ‫ع ما يَ ِريبُكَ إِلَى َما َل يَريبُك‬ ْ َ‫ د‬: ‫سلَّم‬
َ ‫علَ ْي ِه و‬
َ ُ‫هللا‬
ٌ
‫ حديث صحي ٌح‬.

ُ َ ‫ اتْ ُر ْك ما ت‬: ُ‫ َو َم ْعناه‬، ‫ض ِمها‬


ُ َ ‫ وا ْعد ِْل ِإلى َما َل ت‬، ‫ش ُّك في ِح ِله‬
‫ش ُّك فيه‬ ِ « : ُ‫ قَ ْولُه‬.
َ ‫يريبُكَ » ُه َو بفتحِ الياء و‬

Artinya: Kedua: Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali ra., Ia Berkata Aku
menghafal hadits dari rasulullah saw., Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja
yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu
ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu
kebimbangan”(H.R. Tirmidzi(

Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Muslim no.64 dengan lafaz.

َ ‫س ِل َم ْال ُم ْس ِل ُمونَ ِم ْن ِل‬


‫سانِ ِه َويَ ِد ِه‬ َ ‫سلَّ َم أَي ِ ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َخي ًْر قَا َل َم ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫سأ َ َل َر‬
َّ ‫سو َل‬
َ ِ‫َّللا‬ َ ً‫ِإ َّن َر ُجال‬

“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa


sallam, “Siapakah orang muslim yang paling baik ?’Beliau menjawab, “Seseorang
yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya”.

Komitmen : berdasarkan apa yang sudah saya dapatkan atas kejadian yang sudah
menimpa saya ini, saya bertekad untuk tidak membiarkan kesalahan yang sama
terjadi pada saya lagi, dan saya juga secara pribadi tidak akan menyukai dan akan
menentang jika hal ini terulang lagi kepada orang lain, siapapun itu, saya juga
tidak akan segan lagi atau merasa tidak enakkan soal hal hal yang bisa berdampak
buruk bagi saya dan teman saya ketika sudah menjadi dokter di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai