HALAMAN SAMPUL
Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Irvan Handika Tristanto
NPM 170600108
Menyetujui
Mengesahkan
Kajur Administrasi Bisnis KPS Bahasa Inggris
ii
PRAKATA
Laporan ini di buat berdasarkan hasil dari PKL pada Kantor Dinas
Pariwisata Kabupaten Ponorogo terhitung mulai tanggal 17 Juni 2019 s/d 17
September 2019. Materi dari penyusunan laporan ini berdasarkan Praktik
Kerja Lapangan di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo yang
beralamat di Jalan Pramuka 19A, Sultan Agung, Nologaten, Ponorogo.
iii
8. Kedua orang tua yang telah memberi do’a dan dukungan.
9. Teman-teman PKL di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo.
10. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya Laporan Praktik
Kerja Lapangan ini.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Visi:
Misi:
Tujuan:
Optimalisasi Sektor Pariwisata Daerah
1). Mengoptimalkan potensi pariwisata daerah, seni dan budaya yang
mendukung kunjungan wisata
2). Meningkatkan dan mengembangkan destinasi pariwisata
3). Meningkatkan dan mengembangkan SDM pengelola pariwisata
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
1. Sekretariat
pemanfaatan obyek dan daya tarik wisata, ataraksi dan hiburan wisata,
serta pemberdayaan masyarakat pelaku pariwisata.
Bidang Jasa dan Sarana Usaha mempunyai 2 seksi, dengan tugas dan
fungsi sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan
c. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
1) Seksi Seni dan Budaya
2) Seksi Museum, sejarah dan Nilai-nilai Tradisional
d. Bidang Pengembangan Pariwisata, terdiri dari :
1) Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata
2) Seksi Atraksi Wisata dan Hiburan
e. Bidang Pengembangan Produk dan Promosi Wisata
1) Seksi Pengembangan Produk Wisata
2) Seksi Promosi dan Pengelolaan Data Pariwisata
f. Bidang Jasa dan Sarana Usaha terdiri dari :
1) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata ; dan
2) Seksi Rumah Makan, Minuman, Hotel/Penginapan dan Bar
22
C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
3. Sistem Pelaksanaan
Sistem pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pariwisata
Ponorogo adalah ditempatkan pada satu bidang kerja. Mahasiswa ditempatkan
di bidang yang masih memiliki tempat kosong. Hal ini dikarenakan Dinas
Pariwisata Kabupaten Ponorogo sedang menerima Pelajar/Mahasiswa dari
Sekolah/Perguruan Tinggi lain. Sistem rolling atau berpindah antar bidang
tidak diberlakukan di Dinas Pariwisata Ponorogo. Hal ini dikarenakan jadwal
kegiatan yang sangat dekat sehingga membuat sistem rolling aau berpindah
tidak efektif di Dinas Pariwisata Ponorogo. Mahasiswa antar kampus
membentuk sistem sendiri dengan saling membagikan ilmu dan pengalaman
antar bidang, serta mahasiswa diminta untuk membantu bidang lain sebagai
sarana belajar dan menambah ilmu di semua bidang Dinas Pariwisata
Kabupaten Ponorogo.
3. Minggu Ketiga
Pada minggu ketiga yakni tanggal 01 s.d 05 Juli 2018, ditugaskan dalam
pelayanan peserta kegiatan Parade Dalang Bocah se-Jawa Timur yamg
diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi dengan bekerja sama Dinas
Pariwisata Ponorogo pada tanggal 6, 7, dan 8 Juli 2019. Di samping itu, pada
bagian sarana & prasarana tetap mempersiapkan acara Bimbingan Teknis
Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Wisata yang ada di Kabupaten Ponorogo.
4. Minggu Keempat
Pada minggu keempat yakni tanggal 08 s.d 12 Juli 2019 ditugaskan dalam
kegiatan Bimbingan Teknis Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Wisata yang
diselenggarakan oleh bidang Jasa & Sarana Usaha Pariwisata di Hotel Amaris
Ponorogo sebagai operator sekaligus MC.
5. Minggu Kelima
Pada minggu kelima tanggal 15 s.d 19 Juli 2019, persiapan dalam Perjalanan
Dinas ke Semarang. Perjalanan Dinas Pariwisata Ponorogo ke Dinas Olahraga
dan Pariwisata Jawa Tengah yang bertempat di Kota Semarang dengan
agenda ngangsu kaweruh tentang E-ticketing dan perkembangan pariwisata di
Semarang kemudian akan diterapkan di destinasi wisata Telaga Ngebel,
Kabupaten Ponorogo.
6. Minggu Keenam
Pada minggu keenam yakni tanggal 22 Juli s.d 26 Juli 2019, bertugas rutin
seperti dalam penggandaan dokumen dan input data inventaris bidang.
Mempersiapkan serta menyelenggarakan Ponorogo International Mask and
Folklore Festival 2019 yang diikuti oleh 8 negara.
7. Minggu Ketujuh
Pada minggu ketujuh yakni tangal 29 Juli s.d 02 Agustus 2019, bertugas
dalam pendampingan talents baik dari luar Ponorogo maupun dari dalam
Ponorogo serta mempersiapkan keperluan pementasan Ponorogo International
Mask and Folklore Festival 2019.
29
8. Minggu Kedelapan
Pada minggu kedelapan yakni tanggal 5 s.d 9 Agustus 2019, melakukan
persiapan event terbesar tahunan di Ponorogo, yaitu peringatan hari jadi
Ponorogo dan Grebeg Suro, serta rangkaian acara memperingai Hari Ulang
tahun Kabupaten Ponorogo yang ke - 517. Khususnya membahas tentang
Festival Reyog Mini ke XVII tahun 2019 dengan topik pembahasan
pembagian tugas mahasiswa PKL
9. Minggu Kesembilan
Pada minggu kesembilan yakni tanggal 12 s.d 16 Agustus 2019, bertugas
monitoring Biro Perjalanan Wisata di Ponorogo, dan menindaklanjuti
persiapan Festival Reyog Mini ke XVII. Mahasiswa PKL mendapat tugas
sebagai pemandu peserta yang akan tampil dalam Festival Reyog Mini ke
XVII.
10. Minggu Kesepuluh
Pada Minggu kesepuluh yakni tanggal 19 s.d 25 Agustus 2019, ditugaskan
untuk menjadi pendamping penampil dalam Festival Reyog Mini ke XVII.
Dalam hal ini penulis memandu 2 penampil setiap harinya yang terdiri dari
kontingen kecamatan dan kontingen sekolah.
11. Minggu Kesebelas
Pada minggu kesebelas yakni tanggal 26 s.d 31 Agustus 2019, ditugaskan
sebagai panitia Festival Nasional Reyog Ponorogo, serta panitia penutupan
rangkaian acara Grebeg Suro tahun 2019.
12. Minggu Keduabelas
Pada minggu keduabelas yakni tanggal 2 s.d 6 September 2019, ditugaskan
untuk mempersiapkan Festival jajanan Ponorogo yang akan diselenggarakan
tanggal 19 September 2019 di Keraton Ponorogo.
13. Minggu Ketigabelas
Pada minggu ketigasbelas yaitu pada tanggal 9 s.d 13 September, dituaskan
untuk menginput data bidang dan sarana prasarana keperluan jumlah
pelampung untuk prahu Telaga Ngebel.
30
C. KAJIAN KHUSUS
Dari bidang-bidang kegiatan yang dikerjakan Oleh mahaiswa selama Praktik
Kerja Lapangan pada Bidang-bidang di Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo
penulis mengkaji tentang salah satu Event yang mana Dinas Pariwisata Ponorogo
ikut serta di dalamnya, yaitu Ponorogo International Mask and Folklore 2019.
Penulis ingin mengkaji tentang event ini karena termasuk salah satu agenda
besar dimana hampir seluruh jajaran Dinas Pemerintahan di Ponorogo terlibat di
dalamnya dan mahasiswa PKL pun ikut andil dalam membantu acara tersebut.
Tahun 2019 adalah tahun yang dicanangkan sebagai tahun pariwisata oleh
Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Pemerintah Kabupaten Ponorogo
melimpahkan tugas ini kepada Dinas Priwisata Kabupaten Ponorogo. Ada 80
agenda wisata yang telah ditentukan oleh Dinas Priwisata. Mulai dari event yang
berskala desa hingga berskala internasional. Salah satu event yang berskala
internasional adalah Ponorogo International Mask and Folklore.
Ponorogo International Mask and Folklore Festival (PIMFo Fest) adalah
sebuah pagelaran memamerkan seni pertunjukakn topeng dan tarian yang ada di
jaman dahulu yang masih tetap dilestarikan. PIMFo Fest ini menjadi agenda
besar dalam jajaran kalender tahun wisata Ponorogo. Kegiatan ini berlangsung
selama 4 hari dimana pada hari pertama digelar parade akbar mulai dari Jalan
Gajah Mada Ponorogo hingga Paseban Alon – Alon Ponorogo yang diikuti oleh 8
negara, hari kedua pementasan delegesi internasional di panggung utama Alon -
Alon Ponorogo, hari ketiga pagi digelar workshop pertukaran dan pembelajaran
31
tarian khas delegasi internasional kepada masyarakat secara langsung, dan hari
terakhir pementasan barongan (topeng reyog) terbesar yang dilihat langsung oleh
delegasi internasional sekaligus penutupan. Dalam kegiatan ini Dinas Pariwisata
Ponorogo menggandeng Council of Organization of Folklore and Folk Arta
(CIOFF), yaitu organisasi budaya internasional di Indonesia dalam menggelar
PIMF Fest 2019.
PIMFo Fest 2019 berpartner dengan Trans 7 sebagai media untuk
mempromosikan Festival ini dan Ponorogo. Tak hanya itu, media – media pers
lainya baik lokasl maupun nasional, daring maupun luring ikut meliput dan
mempromosikan gelaran PIMFo Fest 2019. Dengan adanya media partner
nasional menjadikan PIMFo Fest ini menjadi dikenal oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
PIMFo Fest diikuti oleh para delegasi seniman dengan jumlah sekitar 180
orang dari luar negeri maupun dalam negeri. Adapun dari luar negeri yaitu,
Ekuador, Timor Leste, Mexico, Uzbekistan, Rusia, dan Korea Selatan.
Sedangkan dari dalam negeri Parade diikuti oleh delegasi dari Ponorogo,
Madiun, Boyolali, Malang, Solo, dan Pamekasan.
a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk melengkapi jajaran kalender wisata
Ponorogo dan untuk meningkatkan kunjungan wisata di Ponorogo dengan
mempromosikan wisata budaya di Ponorogo dengan cara meminta delegasi dari
luar negeri untuk ikut mempromosikan PIMF Fest dan wisata budaya Ponorogo
di tingkat Internasional, sekaligu untuk memperkuat potensi daerah di bidang
seni dan budaya karena reyog yang sudah mencapai tingkat internasional.
32
b. Tujuan
A. KESIMPULAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sarana bagi mahasiswa untuk
mengenal dunia kerja sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang
nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah. Setelah penulis
melaksanakan kegiatan PKL pada Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo
selama tiga bulan terhitung mulai 17 Juni 2019 s/d 17 September 2019,
kesimpulan yang penulis dapatkan adalah kita dalam bekerja terutama dalam
lingkup pemerintahan harus bertahan dan meyesuiakan diri dalam keadaan
apapun dan dimanapun kita di tempatkan serta sebagai seorang yang telah
menggeluti dunia kerja yang kita masuki kita harus menangani semua hal
yang di tugaskan secara profesional dan di lakukan dengan maksimal.
Secara garis besar PIMFo Fest adalah pagelaran Festiva budaya untuk
mengangkat citra Ponorogo sebagai kota budaya dengan moto “ethnic art of
java” di kancah Internasional. PIMFo Fest ini juga sebagai sarana
melestarikan serta mempromosikan topeng khas Budaya Ponorogo, yaitu
Topeng Barongan (dadak merak) dengan keunikannya, serta sebagai media
pengenalan bahwa topeng Barongan adalah topeng terbesar di Dunia dengan
berat mencapai 50kg.
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama
kurang lebih tiga bulan di kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo,
penulis mempunyai saran yang dapat membangun kerjasama yang lebih baik
untuk kedepannya.
26
27
Laman Sastrawacana
(https://sastrawacana.id/pengertian-folklore-beserta-jenis-dan-contohnya/) diakses
pada 5 Agustus 2019 pukul 8.20 WIB
LAMPIRAN
Lampiran X Surat Rekomnedasi BAKESBANGPOL
Lampiran 7 Surat Balasan PKL
Lampiran 7 Surat Keterangan Menyelesaikan PKL
Lampiran 8 Jurnal Kegiatan PKL
Lampiran 9 Tanggapan dan Saran dari Responden
Lampiran 10 Lembar Monitoring