Anda di halaman 1dari 8

Tugas Matakuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. M. Syafuddin, M.Si., Akt

Nama : Aditya Septiani


Program Doktor Ilmu Akuntansi
Corporate Governance Mechanisms and Accounting Conservatism: Evidence
from Egypt

1. Apa yang menjadi fokus penelitian? Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi
dasar jawaban ini.
Fokus penelitian : Analisis pengaruh mekanisme tata kelola perusahaan (CG) terhadap
konservatisme laba.
2. Apa yang menjadi alasan, latar belakang, research gap, mengapa penelitian perlu
dilakukan? Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.
 Investigasi pengaruh dari mekanisme tata kelola perusahaan (CG) pada tingkat konservatisme
akuntansi di Mesir. Pemisahan antara prinsipal perusahaan (pemegang saham) dan manajer
(internal ) dapat menyebabkan manajer memiliki akses yang lebih besar ke informasi
berkaitan dengan operasi dan manajemennya. Sementara itu sumber informasi utama
untukpemegang saham adalah laporan keuangan yang diterbitkan oleh manajemen. Pemegang
saham selalu prihatin dengan bagaimana manajer menerapkan prinsip konservatisme
akuntansi dalam estimasi/perkiraankeuangan mereka, karena ini sering menghasilkan
perlindungan yang lebih baik bagi pemegang saham (Cullinan et al.,2012). Salah satu alasan
meningkatnya minat konservatisme akuntansi adalah tidak semua bidang akuntansi diatur
oleh standar akuntansi (Chung et al., 2003), dengan beberapa hal membutuhkan penilaian
manajer, yang bisa bergerak dari netral atau agresif, dan akhirnya menjadi perilaku dan
keputusan konservatif. Oleh karena itu, tingkat konservatisme akuntansi dapat dibilang
tergantung pada estimasi manajer.
 Untuk mengendalikan estimasi manajer dan menjaga pelaporan konservatif, manajer
harus dipantau dengan melembagakan sejumlah mekanisme CG. Misalnya adanya
dewan direksi eksternal yang dapat meningkatkan proses pemantauan, membuat
manajer lebih konservatif dalam pelaporan keuangan mereka (Garcı'a Lara et al.,
2007).
 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mekanisme CG dapat meningkatkan tingkat
konservatisme akuntansi(Ahmed dan Duellman, 2007; Ahmed dan Henry, 2012;
Elshandidy danHassanein, 2014; Kukah et al., 2016). Penelitian lain menunjukkan
bahwa mekanisme tata kelolaperusahaan (CG), seperti ukuran dewan dan dewan
independen, dapat mengurangi konservatisme akuntansi(Chi et al., 2009; Lim, 2011).
Sementara literatur sebelumnya menekankan hal itu,mekanisme CG yang efektif
membatasi perilaku oportunistik manajer, dan karenanya mendorong mereka menjadi
lebih konservatif dalam pelaporan keuangan mereka. Namun, hubungan antara
mekanisme CG dan konservatisme akuntansi bervariasi di berbagai pengaturan
kelembagaan. Garcı'a Lara et al. (2009) menggunakan sampel perusahaan AS,
hasilnya ada hubungan positif antara mekanisme CG dan tingkat konservatisme
akuntansi.Demikian pula, Lim (2011) menyatakan bahwa atribut CG meningkatkan
tingkat konservatisme akuntansi di perusahaan-perusahaan Australia..(page 386-387
alinea 1-3)

3. Sebut rumusan semua hipotesis yang ada dalam artikel dengan baik. Tunjukkan halaman,
alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.
 Ada 4 hipotesis yang disampaikan dalam penelitian ini, ditunjukkan pada halaman 393-395
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis1: Terdapat hubungan ukuran dewan direksi dengan tingkat konservatisme


akuntansi perusahaan di Mesir
Hipotesis 2: Terdapat hubungan positif siginifikan antara independensi dewan dengan
tingkat konservatisme akuntansi perusahaan di Mesir
Hipotesis 3: Terdapat hubungan antara pemisahan peran chairman dengan CEO dengan
tingkat conservatism akuntansi perusahaan di Mesir.
Hipotesis 4: Terdapat hubungan antara kantor akuntan publik (KAP) big 4 dengan tingkat
konservatisme akuntansi perusahaandi Mesir.

4. Apa argumentasi, nalar, logika, konsep, teori yang mendasari perumusan hipotesis
sebagaimana dinyatakan dalam soal nomor 3 di atas. Tunjukkan halaman, alinea
(paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.
 TeoriAgensi (Agency Theory).
(Daily et al., 2003; Clarke, 2007).
Hubungan keagenan didefinisikan oleh Jensen dan Meckling (1976, hal. 308) sebagai:
Hubungan keagenan (agency relationship) sebagai hubungan yang timbul karena adanya
kontrak yang diterapkan antara pemilik perusahaan atau pemegang saham yang menggunakan
agen untuk melakukan jasa yang menjadi kepentingan pemilik, dalam hal ini terjadi
pemisahan kepemilikan dan kontrol perusahaan.
Teori agensi memiliki dua premis. Yang pertama adalah kepentingan pribadi di mana
setiap orang akan bertindak memaksimalkan kepentingannya (Eisenhardt,
1989).Namun, Clarke (2007) berpendapat bahwa ada juga kompetensi manajer dalam
menilai keputusan yang dibuat oleh agen. Premis kedua adalah kemampuan untuk
menerima risiko bervariasi antara pemegang saham dan manajer (penghindaran
risiko) (Eisenhardt, 1989). Menurut Jensen dan Meckling (1976), mengurangi
perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer membutuhkan
mekanisme pengawasan yang tepat.(page 390-391)
 Teori Stewardship (stewardship theory).
Teori stewardship menyatakan adanya penghapusan insentif pribadi manajer, dan
mereka bertindak sebagai penjaga yang baik atas aset perusahaan; oleh karena itu,
konflik tujuan antara manajemen dan pemegang saham berakhir dan tidak ada biaya
agensi yang dikeluarkan. Teori stewardship mengasumsikan tentang perilaku manajer.
Pertama, manajer akan disalahkan atas kegagalan perusahaan, sehingga mereka
berusaha bertindak untuk menghasilkan kinerja yang unggul (Donaldson dan Davis,
1991). Kedua, tujuan manajer dicapai melalui maksimalisasi kekayaan pemegang
saham, karena pemegang saham akan memberikan kompensasi kepada manajer
(Davis et al.,1997). Ketiga Terkait CG, kinerja yang lebih baik disertai dengan
direktur internal, mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang perusahaan
daripada yang dimiliki direktur eksternal (Kiel dan Nicholson, 2003). Dengan
demikian, penggabungan peran chairman dan CEO akan meningkatkan kinerja
perusahaan. Singkatnya, para pendukung teori stewardship berpendapat bahwa tidak
ada turunan konflik antara manajer dan pemegang saham, sehingga manajer tidak
perlu mekanisme pengawasan eksternal untuk mengendalikan perilaku manajer , dan
manajer bertindak secara konservatif.(page 391)
a) Ukuran Dewan direksi dan Konservatisme Akuntansi (boards size and
accounting conservatism).
Banyak penelitian telah meneliti hubungan antara ukuran dewan dan konservatisme
akuntansi. (Beekes et al., 2004; Ahmed dan Henry, 2012;Kukah et al., 2016). Ada
perdebatan mengenai ukuran dewan direksi yang sesuai, dan variasi
jumlah anggota dewan direksi tergantung pada rekomendasi CG code pada suatu
negara, namun demikian tidak ada konsensus.
Secara teoritis, ada dua pandangan yang bertentangan tentang ukuran dewan direksi.
Sejalan dengan teori agensi, jumlah dewan direksi yang sedikit lebih disukai karena
jumlah dewan direksi yang banyak akan dikaitkan dengan masalah komunikasi,
perselisihan antar anggota dewan direksi dan memperlambat pengambilan
keputusan (Lipton dan Lorsch,1992; Jensen, 1993). Di sisi lain, kuantitas dewan
direksi meningkatkan efektivitas dalam proses pemantauan, meningkatkan
konservatisme akuntansi karena keragaman keahlian dewan khususnya pelaporan
keuangan dapat ditingkatkan (Ebrahim dan Fattah, 2015). Ahmed dan Duellman
(2007) berpendapat bahwa jumlah dewan direksi yang banyak, keputusan manajer
tunduk pada tingkat pemeriksaan yang lebih besar dari lebih banyak direktur.
Secara empiris, hasilnya inkonklusif, meskipun sejumlah kecil anggota dewan
mungkin menuntut lebih banyak konservatisme akuntansi (Beasley, 1996; Chi et al.,
2009). Beasley (1996) melaporkan korelasi negative antara ukuran dewan dan
kecurangan laporan keuangan. Hamper,menggunakan sampel perusahaan Taiwan, Chi
et al. (2009) menemukan jumlah dewan yang besar menuntut akuntansi yang kurang
konservatif. Mereka berpendapat bahwa jumlah dewan yang sedikit merupakan
mekanisme tata kelola yang buruk, dan sebagai akibatnya anggotanya bertindak lebih
konservatif untuk mengimbangi kelemahan tersebut . Ahmed dan Henry (2012)
melaporkan bahwa ukuran dewan yang lebih besar meningkatkan jumlah pendapatan
yang tidak tercatat dan akan menghasilkan akuntansi yang lebih konservatif.
Bukti empiris kedua menunjukkan bahwa jumlah dewan tidak berpengaruh signifikan
terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian Ahmed dan Duellman (2007) tidak
ada hubungan yang signifikan. Sejalan dengan, Elshandidy danHassanein (2014)
gagal menemukan hubungan yang signifikan antara ukuran/jumlah dewan dan
konservatisme akuntansi.(page 392-393)
b) Independensi Dewan Direksi Independen dan Konservatisme Akuntansi (boards
independence and accounting conservatism).
Direktur independen dianggap sebagai salah satu mekanisme internal CG yang paling
efektif (Lim, 2011). Sejalan dengan teori agensi, keberadaan direktur independen
membantu mengurangi konflik agensi yang timbul dari pemisahan antara pemegang
saham dan manajer, melalui pemantauan yang efektif terhadap perilaku manajer
(Jensen dan Meckling, 1976; Fama, 1980). Sebagai manajer cenderung melebih-
lebihkan pendapatan untuk memberi kompensasi ke dirinya sendiri (Watts dan
Zimmerman, 1986; Lim, 2011), kehadiran direktur independen kemungkinan akan
membatasi perilaku ini melalui pemantauan yang efektif. Hazarika et al. (2012) juga
menemukan hubungan yang positif antara pergantian manajer dan manajemenl laba,
dan Beekes et al.(2004) mengemukakan bahwa direktur eksternal memiliki
pengalaman dalam proses pelaporan keuangan dalam bertindak sebagai manajer
senior di perusahaan lain, meningkatkan kualitas akuntansi dan memahami
pentingnya menerapkan konservatisme melalui pelaporan.
Remunerasi cash basis, menimbulkan insentif untuk direksi eksternal menjadi kurang
konservatif dalam menyusun laporan keuangan (Ahmed dan Henry,2012). Namun,
untuk direktur internal (eksekutif), ini sama dengan opsi saham atau bonus saham,
yang didasarkan pada angka akuntansi dan dapat dengan mudah dimanipulasi
(Beekeset al., 2004), mendorong mereka menjadi kurang konservatif dalam pelaporan
keuangan.
Teori Stewardhip mengungkapkan bahwa penunjukan direktur eksternal memiliki
kelemahan. Weir dan Laing (2000) mencatat bahwa direktur eksternal sering
dipekerjakan secara paruh waktu dan bekerja di perusahaan lain. Jadi, mereka
mnemui kesulitan dalam memahami kompleksitas perusahaan dan mempengaruhi
tugas pemantauan yang diberikan . Sebaliknya, direktur internal memiliki akses
formasi lebih banyak sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang berkualitas
tinggi (Klein, 1998; Nicholson dan Kiel,2007).
Terdapat dua bukti empiris mengenai independensi dewan direksi dan konservatisme
akuntansi. Yang pertama menunjukkan bahwa proporsi direktur eksternal yang tinggi
memiliki pengaruh positif pada konservatisme akuntansi. Beekes et al. (2004)
menemukan hubungan positif antara persentase direktur eksternal dan konservatisme,
membenarkan alasan mereka dengan mencatat bahwa proporsi yang lebih tinggi dari
direktur non-eksekutif memungkinkan mereka untuk memantau kegiatan manajemen
lebih efektif dan mempengaruhi konservatisme. Kukah et al. (2016) memberikan
dukungan untuk hasil penelitian Beekes, adannya dewan direksi independen akan
membatasi peluang manajer untuk memanipulasi laba dan dengan demikian menjadi
lebih konservatif. Hasil ini mendukung teori agensi.
Sebaliknya, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara independensi dewan dan konservatisme akuntansi. Lim (2011)
menyimpulkan bahwa persentase direktur independen tidak berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi, hal ini disebabkan oleh efek perbedaan kelembagaan yang
berbeda antara Australia dan perusahaan non-Australia. Garcı'a Lara et al. (2007)
menghasilkan bukti empiris tentang tidak ada pengaruh signifikan dari direktur
independen pada tingkat konservatisme akuntansi.(page 393-394).
c) (Separation of chairman and chief executive officer roles and accounting
conservatism).
Ketika chairman juga berfungsi sebagai chief executive maka disebut sebagai dualitas
CEO. Ada dua pandangan yang saling bertentangan, yaitu teori agensi yang
mendukung pemisahan fungsi keduanya sedangkan teori stewardship mendukung
dualitas CEO. Dualitas CEO tidak disarankan oleh teori agensi, karena melemahkan
proses pemantauan, meningkatkan konflik keagenan , asimetri informasi, dan
melemahkan mekanisme tata kelola (Chi et al., 2009). Tanggung jawab chairman
terdiri dari merekrut, memecat, memantau dan mengevaluasi kinerja CEO (Jensen,
1993; Dey et al.,2011), sedangkan CEO bertanggung jawab untuk menjalankan
aktivitas perusahaan setiap hari. Karena itu, jika CEO juga berfungsi cebagai
chairman, kinerja CEO tidak dapat dinilai, membuat CEO sulit untuk
menghapus/memecat CEO yang tidak kompeten. Ntim (2012) pemisahan fungsi
Chairman dan CEO akan memudahkan untuk mengidentifikasi siapa yang
bertanggung jawab atas kinerja atau pengambilan keputusan yang buruk (yaitu lebih
konservatisme).
Di sisi lain, teori stewardship mendukung dualitas CEO karena, menurut Finkelstein
dan D'Aveni (1994), dualitas mengurangi konflik internal dan meminimalkan campur
tangan dewan direksi karena itu memberikan kepemimpinan dewan yang terpadu
(kesatuan perintah). Konsisten dengan ini, Brickley et al. (1997) berpendapat bahwa
biaya pemisahan peran chairman dan CEO lebih besar dari manfaatnya. Biaya-biaya
ini termasuk mentransfer informasi antara CEO dan chairman, dan biaya kompensasi
untuk external chairman. Weir et al. (2002) menyarankan bahwa orang dalam seperti
CEO memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan
operasional perusahaan daripada yang dimiliki pihak eksternal, yang memfasilitasi
pengambilan keputusan.
Bukti empiris yang dihasilkan beragam. Hasil yang dilakukan oleh Garcı'a Lara et al.,
2007; Lim,2011; Elshandidy dan Hassanein, 2014 menemukan hubungan positif
antara pemisahan peran dan konservatisme akuntansi. Chi et al.(2009) meneliti
sampel dari 4.181 pengamatan perusahaan Taiwan dari tahun 1996 hingga 2004,
menghasilkan bukti empiris bahwa perusahaan dengan dualitas CEO cenderung
konservatif dalam pelaporan mereka. Mereka berpendapat bahwa dualitas CEO adalah
mekanisme CG yang lemah, jadi begitu CEO menjadi chairman,dia cenderung
konservatif untuk mengimbangi kelemahan ini.
Penelitian di perusahan AS dilakukan oleh Ahmed dan Duellman (2007), hasilnya
adalah dualitas CEO tidak memiliki pengaruh pada konservatisme akuntansi.
berpendapat bahwa ada hubungan yang tidak signifikan antara dualitas CEO dan
konservatisme akuntansi. Elsaye (2010) menyelidiki struktur kepemimpinan dewan
termasuk dualitas CEO dan non-dualitas dalam perusahaan-perusahaan Mesir,
menyimpulkan bahwa konsep dualitas CEO tidak berpengaruh pada kinerja
perusahaan Mesir.(page 394-395)
d) Tipe Auditor dan KonservatismeAkuntansi (Auditor Type and Accounting
Conservatism).

Menurut Gillan (2006) ;Khurana dan Raman, 2004, Auditor “Big 4” dianggap sebagai
pengganti mekanisme eksternal CG. Menurut teori keagenan, dibutuhkan pihak ketiga untuk
memberikan jaminan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap laporan keuangan dan
penerapan standar akuntansi.Khurana dan Raman (2004) menyatakan bahwa KAP big4 lebih
terjamin dan lebih kredibel daripada KAP non big 4.
Begitu pula , tingkat kredibilitas dan konservatisme yang diberikan oleh perusahaan audit Big
4 adalah lebih tinggi, karena mereka diawasi oleh publik dan risiko reputasi (Kim et al., 2003
Khurana dan Raman, 2004) dijelaskan bahwa perbedaan kualitas audit antara Big N dan Non
Big N secara positif mempengaruhi tingkat risiko litigasi suatu negara..
Francis dan Wang (2008) memberikan hasil penelitian bahwa system perlindungan investor
dalam negara-negara berkembang lemah, pendapatan rendah dan kualitas audit buruk terkait
dengan auditor Big 4.
Secara empiris, ditunjukkan bahwa tingkat manajemen laba menurun ketika perusahaan
diaudit oleh auditor Big 4 (Becker et al., 1998; Chung et al., 2003; Cano-Rodrı'guez, 2010;
Mitra et al., 2016), sehingga akan meningkatkan kualitas akuntansi.
Selain itu, Chung et al. (2003) menemukan klien auditor Big 4 dipaksa untuk lebih
konservatif daripada auditor non big 4. Mitraet al. (2016) berpendapat bahwa perusahaan AS
beralih dari Big 4 ke non big 4 menjadi kurang konservativ. Yasar (2013) mengemukakan
bahwa tidak ada perbedaan antara auditor big 4 dan non big 4 dalam hal membatasi
manajemen laba.(page 395)

5. Berdasarkan semua hipotesis di atas identifikasi apa saja variabel penelitian. Tunjukkan
halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.
Ada 4 variabel independent dan 1 variabeldependen
a) Ukuran dewan direksi(boards size)
b) Dewan direksi independen (independence boards of director)
c) Pemisahan fungsi chairman dan CEO (segregation chairman and CEO roles)
d) Tipe Auditor (auditor type)
e) Tingkat konservatismeakuntansi (level of accounting conservatism)

6. Identifikasi juga mana yang merupakan variabel dependen, independen sesuai dengan
identifikasi semua variabel. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar
jawaban ini.
Ukuran
Dewan Direksi

H1
Dewan
DireksiIndepe H2
nden
Tingkat
KonservatismeA
H3
PemisahanPer kuntansi
anChairman
dan CEO

H4

Tipe Auditor:
KAP Big4 VariabelKontrol:
Ukuran Perusahaan

Profitabilitas

Tingkat utang
7. Dari semua variabel yang ada pahami bagaimana konsep/teori masing-masing
Pertumbuhanpenjualan
variabel, serta bagaimana cara mengukur variabel-variabel tersebut. Tunjukkan
halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.(page 396-398)
a) Konservatisme Akuntansi (accounting conservatism)
Penelitian ini mengikuti model Givoly dan Hayn, konservatisme akuntansi sama
dengan pendapatan bersih sebelum pos luar biasa ditambah biaya penyusutan
dikurangi arus kas dari operasi aktivitas rata-rata selama periode tiga tahun dan
total aset; hasilnya dikalikan oleh 1 untuk menghilangkan efek large accrual.
Dengan demikian, persamaan (1) adalah sebagai berikut:

CONSi;t=(IBEXTi;t+ DEPi;t – CFOi;t) × -1


C
b) Ukuran Dewan Direksi (boards size)
Diukurdenganmenggunakan total jumlahanggota dewan direksi

c) Dewan Direksi Independen (independence board of directors)


Diukur dengan menggunakan rumus jumlah anggota dewan direksi-non eksekutif
dibagi jumlah keseluruhan dewan direksi kali 100%

d) Pemisahan Peran Chairman dan CEO (segregation the chairman and CEO
roles)
Diukur sebagai variabel dummy yang mengambil nilai 1 jika posisi chairman dan
CEO perusahaan dipegang oleh orang yang berbeda dan 0 otherwise.

e) Tipe Auditor (Auditor Type)


Diukur sebagai variabel dummy yang mengambil nilai 1, jika perusahaan tersebut
diaudit oleh KAP Big 4 dan 0 lainnya

f) Variabel Kontrol
1. Ukuran Perusahaan diukur dengan natural log total aset
2. Profitabilitas diukur dengan pendapatanoperasional :penjualan/pendapatan
3. Tingkat Utang diukur dengan total utang : total asset
4. Pertumbuhan Penjualan Penjualan kini dikurangi penjualan tahun sebelumnya
dibagi penjualan tahun sebelumnya

8. Identifikasi dan pahami apa alat statistik untuk pengujian. Tunjukkan halaman, alinea
(paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.(page 397-398)
 Uji hipotesis penelitian ini mengikuti studi sebelumnya (Ahmed dan Duellman, 2007; Garcı'a
Lara et al.,2007; Chi et al.,2009; Lim, 2011; Ahmed dan Henry, 2012) dalam menggunakan
regresi bergandamodel untuk menguji pengaruh mekanisme CG pada kejadian konservatisme
akuntansi. Menggabungkan variabel dependen, independen dan kontrol, model pengukuran
adalah sebagai berikut:

CONSi;t= β0+ β1 BSIZEi;t + β2 NXDi;t+ β3S/CEODi;t + β4 AUDTi;t +β5 FSIZEi;t+β6


PROFi;t+β7 LEVi;t+β8 SALESGRi;t+€i;t
CONSi,t = konservatisme akuntansi yang diukur dengan model persamaan, untuk
perusahaan i di tahun t;
BSIZEi,t = ukuran dewan;
NXDi,t = persentase direktur non-eksekutif;
S/CEODi,t = pemisahan peranchairman/CEO;
AUDTi,t = tipe auditor;
FSIZEi,t = ukuran perusahaan;
PROFi,t = rasio profitabilitas;
LEVi,t = rasio utang;
SALESGRi,t = rasiopertumbuhanpenjualan; dan
€i,t = error

9. Identifikasi dan pahami Tabel manakah yang LANGSUNG menunjukkan hasil uji
hipotesis. Berdasarkan pada tabel ini, jelaskan, apakah semua hipotesis didukung atau
ditolak. Tunjukkan halaman, alinea (paragrap) yang menjadi dasar jawaban ini.
Terdapat pada halaman 400

TABEL IV Hasil AnalisisRegresi


Egypt Egypt Egypt
Models
(1) (2) (3)
VariabelDependen CONS CONS CONS
VariabelIndependen
Constans -0,024 (0,321) -0,237 (0,000)*** -0,842 (0,005)**
BSIZE -0,001(0,604) -0,004(0,059)* -0,000(0,939)
NXD 0,000(0,647) 0,000(0,021)** 0,000(0,807)
CEOD 0,0176(0,232) -0,004(0,747) -0,037(0,191)
AUDIT 0,0038 (0,768) -0,026(0,047)** -0,045(0,236)**
Variabel Kontrol
FSIZE 0,013 (0,000)*** 0,057 (0,010)***
PROF 0,00(0,116) -0,000(0,221)
LEV 0,076(0,004)** 0,132(0,046)**
SALESGR 0,000(0,139) -0,000(0,228)
Adjusted R2 -0,0091 0,126 0,625
F-statistics 4,608*** 5,389***
N 201 201 201
Periode Sampel 2011-2013 2011-2013 2011-2013
Tahun dan Pengaruh tetap Tidak Tidak Ya
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai