Anda di halaman 1dari 3

1.

Manajemen puskesmas
Manajemen Puskemas meliputi 1) perencanaan; 2) pelaksanaan - pengendalian; 3) pengawasan
- pertanggungjawaban, yang harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

B. Manajemen Program
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan Puskesmas disusun meliputi
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan
pencapaian target maupun mutu Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum,
adapun istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan pedoman
penganggaran di daerah.

Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang ada
baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral melalui Musrenbang di setiap tingkatan
administrasi.
a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang,
sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun dengan mengacu pencapaian indikator
Kecamatan Sehat dalam mewujudkan pencapaian indikator SPM.

b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)


Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran.
Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan penyesuaian (adjustment)
terhadap target, sasaran dan sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan
dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping)

2. Pelaksanaan Pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian
terhadap kinerja penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan upaya
kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pilihan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah
sebagai berikut :
a. Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu dilakukan pengorganisasian. Ada
dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama, pengorganisasian berupa
penentuan para penanggungjawab dan para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap
satuan wilayah kerja. Dengan perkataan lain, dilakukan pembagian tugas seluruh program kerja
dan seluruh wilayah kerja kepada seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimilikinya. Penentuan para penanggungjawab ini dilakukan melalui
penggalangan tim pada awal tahun kegiatan.

Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim secara lintas sektoral. Ada dua
bentuk penggalangan kerjasama yang dapat dilakukan :
1) Penggalangan kerjasama dua pihak yakni antara dua sektor terkait, misalnya antara
Puskesmas dengan sektor Sosial/ Kesra pada waktu penyelenggaraan upaya kesehatan usia
lanjut (Usila).
2) Penggalangan kerjasama banyak pihak yakni antar berbagai sektor terkait, misalnya antara
Puskesmas dengan sektor pendidikan, sektor agama, pada penyelenggaraan upaya kesehatan
sekolah (UKS).

Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan :


1) Secara langsung yakni antar sektor terkait
2) Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan koordinasi kecamatan.

b. Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah menyelenggarakan
rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah
ditetapkan pada pengorganisasian. Untuk dapat terselenggaranya rencana tersebut perlu
dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun terutama yang menyangkut jadwal
pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para penanggungjawab
dan pelaksana.
2) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata kepada
seluruh petugas.
3) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dalam
penyelenggaraannya harus memperhatikan :
a) Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan keempat azas penyelenggaraan
Puskesmas yaitu pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.

b) Standar dan pedoman Puskesmas


Dalam pelaksanaan kegiatan Puskesmas harus mengacu pada standar dan pedoman
Puskesmas, baik yang bersifat teknis program, manajemen maupun administratif.

c) Kendali mutu
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali mutu, yaitu kepatuhan
terhadap standar dan pedoman pelayanan serta etika profesi.

d) Kendali biaya
Penyelenggaraan kegiatan Puskesmas harus menerapkan kendali biaya yaitu kepatuhan
terhadap standar dan pedoman pelayanan serta etika profesi dan terjangkau oleh pemakai jasa
pelayanan.

c. Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara
berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai baik secara internal
maupun eksternal.
a) Telaahan internal yaitu telaahan bulanan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai oleh Puskesmas, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan. Data yang
dipergunakan diambil dari SIMPUS. Kesimpulan dirumuskan dalam bentuk kinerja (cakupan,
mutu dan biaya) Puskesmas dan masalah/ hambatan. Telaahan bulanan ini dilakukan dalam
forum Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas.
b) Telaahan eksternal yaitu telaahan tribulanan terhadap hasil yang dicapai oleh sarana
pelayanan kesehatan primer serta sektor lainnya yang terkait di wilayah kerja Puskesmas.
Telaahan eksternal ini dilakukan dalam forum Lokakarya Mini Tribulan Puskesmas.
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian kinerja
Puskesmas serta masalah dan hambatan yang ditemukan dari hasil telaahan bulanan dan
triwulan.

d. Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran dengan cara Penilaian Kinerja
Puskesmas yang diukur menggunakan indikator kinerja Puskesmas. Kegiatan tersebut
mencakup :
1) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,
dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan
dalam penilaian yaitu sumber data primer dari SIMPUS dan sumber data sekunder yaitu hasil
pemantauan bulanan dan tribulanan, serta data lain yang dikumpulkan secara khusus.
2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta
masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
3) Melaporkan hasil kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada akhir tahun
berjalan.

3. Pengawasan pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian
penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan
perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya
pengawasan dan pertanggungjawaban dilakukan kegiatan :
a. Pengawasan
Pengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara
melekat oleh atasan langsung, adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
kesehatan kabupaten/kota serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup
aspek administratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya penyimpangan
baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun berbagai kewajiban yang
berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Pertanggungjawaban
Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta perolehan dan
penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan dan laporan akuntabilitas (LAKIP).
Laporan tersebut disampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak terkait
lainnya, termasuk masyarakat melalui forum masyarakat. Apabila terjadi penggantian Kepala
Puskesmas ataupun penanggungjawab program, maka Kepala Puskesmas dan
penanggungjawab program yang lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa
jabatannya.

Anda mungkin juga menyukai