PENDAHULUAN
2.1. Definisi
2.2.Manajemen Puskesmas
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana
teknis dinas serta aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang
merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat 1 yang
bertanggungjawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan
masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan,
mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta
mentapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Untuk terselenggaranya
berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman
Puskesmas yang baik.Manajemen
Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien.Rangkaian kegiatan
sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi
manajeman.
Ada tiga fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Ketiga
fungsi ini harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
2.2.1. Perencanaan
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan
manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan
itu memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan
sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan meliputi kegiatan program dan kegiatan rutin puskesmas yang
berdasarkan visi dan misi puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer,
dimana visi dan misi digunakan sebagia acuan dalam melakukan setiap kegiatan
pokok puskesmas. Selain itu, kebijakan sistem puskesmas perlu ditinjau setiap
akan melakukan perencanaan program, kebijakan tersebut meliputi kebijakan
mandiri dari Puskesmas serta adanya fungsi dan upaya puskesmas yang
berlandaskan pada UUD 1945 pasal 28, UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25
tahun 1999, PP No.25 tahun 2000 serta PP No.48 tahun 2000 dimana tujuan dari
kebijakan tersebut adalah untuk mewujudkan puskesmas yang kuat dari segi
kemitraan, unit kesehatan mandiri dan teknologi tepat guna. Perencanaan adalah
proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan
atas dua macam.Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan wajib.Kedua, rencana
tahunan upaya kesehatan pengembangan.
1. Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari
pemerintah terutama adalah pemerintah kabupaten/kota. Di samping itu
puskesmas masih menerima dana yang berasal dari pemerintah provinsi dan
pemerintah pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua
macam, yakni:
a. Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,
pengadaan peralatan serta pengadaan obat.
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan
peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional.
2. Pendapatan puskesmas
3. Sumber lain
Pada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain
seperti:
a. PT ASKES yang peruntukkannya sebagai imbal jasa pelayanan yang
diberikan kepada para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan kepada
para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. PT (Persero) Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta Jamsostek. Dana
tersebut juga dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Apabila sistem Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku akan terjadi
perubahan pada sistem pembiayaan kesehatan. Sesuai dengan konsep yang telah
disusun direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya
bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat, sedangkan
untuk upaya kesehatan perorangan dibiayai melalui Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh pemerintah
dalam bentuk pembayaran premi. Dalam keadaan seperti ini apabila puskesmas
tetap diberikan kesempatan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, maka
puskesmas akan menerima pembayaran dalam bentuk kapitasi dari Badan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional.
Untuk itu puskesmas harus dapat mengelola dana kapitasi tersebut dengan
sebaik-baiknya sehingga disatu pihak dapat memenuhi kebutuhan peserta Jaminan
Kesehatan Nasional dan pihak lain tetap memberikan keuntungan bagi puskesmas.
Tetapi apabila puskesmas hanya bertanggungjawab menye;lenggarakan upaya
kesehatan masyarakat, maka puskesmas hanya akan menerima dan mengelola
dana yang berasal dari pemerintah.
3.1. Kesimpulan
Puskesmas mempunyai banyak program dan mempunyai target yang mesti
dicapai agartercipta suatu masyarakat sehat. Dalam mencapai hal tersebut
dibutuhkan suatu manajemen yang baik dalam kegiatan pelayanan kesehatan di
puskesmas itu sendiri.Manajemen yang baik tak terlepas dari kepemimpinan
seorang pimpinan dalam memimpin anggotanya sehingga tercipta suasana yang
kondisif dan dapat terjalin kerjasama yang harmonis antar anggota dan tujuan
utama pun akan tercapai yaitu peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dana merupakan suatu hal yang penting dalam menjalankan suatu unit pelayanan
kesahatan.Pembiayaan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat secara tidak
langsung juga akan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri,
dengan baiknya sistem pembiayaan pelayanan kesehatan akan sangat berpengaruh
dengan tingginya minat masyarakat untuk pergi ke puskesmas, dengan tingginya
kunjungan masyarakat ke puskesmas diharapakan kedepan masyarakat akan lebih
peduli terhadapa kesehatan mereka, dan tujuan akhir dari pelayanan kesehatan
yaitu meningkatkan mutu kesehatan secara menyeluruh.
3.2. Saran
Diharapkan tugas makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan teori dan ilmu
pengetahuan mengenai analisis system pembiayaan puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/Manajemen_Puskesmas_2012/
sesi_11_mfk_manajemen%20puskesmas.pdf
Raymond, Tubagus. 2001. Pendekatan “real cost” Dalam Menghitung Biaya per
Pelayanan di Rumah Sakit, Workshop analisis biaya Rumah Sakit,
Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan. FK UGM. Jogjakarta
Vijayananthan, A. 2008. The Importance of Good Clinical Practice Guidelines and itsrole
inclinical trials. Biomedical Imaging and Intervention Journal.