Superkapasitor merupakan teknologi baru yang dikembangkan dari kapasitor
konvensional yang dikembangkan untuk penyimpan energi yang modern. Kapasitor ini memanfaatkan permukaan elektroda yang luas dan bahan dielektrik yang tipis untuk mencapai nilai kapasitansi yang jauh lebih besar daripada kapasitor konvensional. Hal ini memungkinkan superkapasitor akan memiliki rapat energi yang jauh lebih besar dibanding dengan kapasitor konvensional dan memiliki rapat daya jauh lebih besar daripada baterai. Sehingga, superkapasitor akan menjadi solusi yang sangat baik sebagai piranti penyimpan energi. Keyword: superkapsitor, kapasitansi, rapat energi, dan rapat daya
1. Pendahuluan lebih singkat untuk memenuhi
kebutuhan teknologi dimasa mendatang. Dalam kehidupan yang serba modern saat ini, energi listrik menjadi Sejauh ini telah terdapat minat kebutuhan utama yang tidak dapat yang besar dikalangan para peneliti dielakkan. Bebagai teknologi yang ada untuk mengembangkan dan saat ini, sebagaian besar membutuhkan menyempurnakan perangkat piranti penimpan energi listrik. Sebagai penyimpanan energi yang lebih efisien. contohnya telepon selular dan laptop Salah satu perangkat tersebut ialah membutuhkan baterai sebagai piranti superkapasitor. Superkapasitor, juga penyimpan energi. Namun, kendalanya dikenal sebagai ultrakapasitor atau baterai memiliki rapat daya yang cukup kapasitor elektrokimia, memanfaatkan kecil disamping itu juga dibutuhkan permukaan elektroda dan larutan waktu yang cukup lama untuk elektrolit dielektrik tipis untuk mengecas (penimpanan) enegi listrik mencapai kapasitansi beberapa kali lipat kedalam piranti tersebut. Oleh sebab itu, lebih besar dibandingkan kapasitor dibutuhkan teknologi yang memiliki konvensional [1-5]. rapar energi dan rapat daya yang lebih besar serta waktu pengecasan yang Kapasitor konvensional terdiri dari dua elektroda yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Saat tegangan listrik (2) diberikan pada kapasitor, muatan berlawanan (berbeda) akan Dengan ialah konstanta dielektrik
terakumulasi pada setiap permukaan atau permitivitas ruang vakum dan
elektroda. Muatan-muatan tersebut akan ialah konstanta dielektrik bahan isolasi
tetap terpisah oleh bahan dielektrik antara elektroda. Untuk mengukur yang mengisi ruang antarpelat kerapatan dapat dihitung sebagai jumlah kapasitor, sehingga menghasilkan per satuan massa atau per unit volume. medan listrik yang menyebabkan Energi yang tersimpan dalam kapasitor dapat menyimpan energi. kapasitor berbanding lurus dengan kapasitansi: Kapasitansi didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan yang tersimpan dalam kapasitor ( )dengan potensial listrik ( ) yang (3) diberikan.
Secara umum, daya adalah
energi yang dikeluarkan per satuan (1) waktu. Untuk menentukan daya kapasitor, kita harus Untuk kapasitor konvensional mempertimbangkan bahwa kapasitor berbanding lurus dengan luas umumnya direpresentasikan sebagai permukaan pada setiap permukaaan dan sirkuit seri dengan hambatan eksternal banding terbalik dengan jarak antar , seperti yang ditunjukkan pada muatan Gambar 1. Gambar 1. Kapasitor konvensional
Komponen internal kapasitor Hubungan ini menunjukkan bagaimana
(misalnya kolektor, elektroda, dan ESR dapat membatasi daya maksimum bahan dielektrik) juga berkontribusi sebuah kapasitor. Kapasitor terhadap resistansi (hambatan), yang konvensional memiliki kerapatan daya diukur secara akumulatif dengan yang relatif tinggi, namun relatif rendah kuantitas yang dikenal sebagai kepadatan energi bila dibandingkan equivalent series resistance (ESR). dengan baterai elektrokimia dan baterai. Tegangan selama tidak dalam proses Baterai dapat menyimpan lebih banyak pengisian ditentukan oleh resistensi ini. energi dibanding kapasitor, tetapi tidak Ketika diukur pada impedansi dapat dilakukan pengisian (pengecasan) penyesuaian (R=ESR) [1-2, 5], yang secara cepat, yang berarti bahwa daya maksimum untuk sebuah kapasitor kerapatan daya rendah. Disisi lain, diberikan oleh: kapasitor menyimpan energi per satuan massa atau volume relatif lebih kecil, tapi energi listrik dapat disimpan dengan cepat untuk menghasilkan (4) banyak daya, sehingga kerapatan dayanya tinggi relatif lebih tinggi. Superkapakitor mengikuti kapasitor konvensional, supercapacitors prinsip-prinsip dasar yang sama seperti juga dapat mencapai kepadatan daya konvensional kapasitor. Namun, pada yang sebanding. superkapasitor luas area permukaan Selain itu, supercapacitors memiliki elektroda dibuat lebih besar dan beberapa keunggulan dibandingkan ketebalan bahan dielektrik dibuat jauh baterai elektrokimia dan baterai, yaitu lebih tipis sehingga menurunkan jarak kerapatan daya lebih tinggi, pengisian antara elektroda. Dengan demikian, lebih pendek, dan siklus hidup dan menurut persamaan 2 dan 3, hal ini umur simpan yang lebih lama [1-3]. dapat menyebabkan peningkatan baik Gambar 2 memberikan diagram kapasitansi dan energi pada kapasitor. skematik superkapasitor.
Selain itu, dengan
mempertahankan karakteristik low ESR
Gambar 2. Skema Superkapasitor
Gambar 3. Performa Superkapasitor
Performa superkapasitor ditunjukkan superkapasitor yang telah
pada Gambar 3, grafik tersebut disebut dikembangkan oleh para peneliti. dengan "Ragone plot." Grafik tersebut menyajikan rapat daya berbagai 2. Taksonomi Superkapakitor perangkat penyimpanan energi Berdasarkan perkembangan dibandingkan dengan rapat energinya. riset saat ini, superkapakitor dapat Pada Gambar 3, terlihat bahwa dibagi menjadi tiga kelas utama yaitu: supercapakitor menempati daerah antara kapasitor elektrokimia double-layer, kapasitor konvensional dan baterai [3]. pseudokapasitor, dan kapasitor hibrid. Meskipun, kapasitansi memiliki yang Setiap kelas memiliki mekanisme yang lebih besar daripada kapasitor unik dalam menyimpan muatan, yaitu konvensional, supercapacitors belum dengan mekanisme non-Faradaic, mencapai rapat energi yang dimiliki Faradaic, dan kombinasi dari dua. baterai dan fuel cell. Proses Faradaic terjadi sebagaimana Dalam makalah ini reaksi oksidasi-reduksi yang melibatkan dideskripsikan taksonomi dan prinsip transfer muatan antara elektroda dan kerja superkapasitor sehingga dapat elektrolit. Sebaliknya, mekanisme non- memberikan gambaran nyata mengenai Faradaic tidak menggunakan mekanisme kimia. Muatan mencapai energi yang lebih tinggi didistribusikan pada permukaan oleh kepadatan dibandingkan kapasitor proses fisik yang tidak melibatkan konvensional [1-3]. terbentuk atau terputusnya ikatan kimia. Karena tidak ada transfer muatan antara elektrolit dan elektroda, 2.1. Electrochemical double-layer tidak terdapat bahan kimia atau capacitors (EDLCs) komposisi muatan yang terkait dengan Electrochemical double-layer proses non-Faradaic. Untuk capacitors (EDLCs) tersusun atas dua alasan ini, muatan yang tersimpan di elektroda berbasis karbon, elektrolit, EDLCs sangat reversibel yang dan pemisah. Gambar 2 menunjukkan memungkinkan muatan tersebut dapat skema EDLCs. Sebagaimana kapasitor mencapai kestabilan siklus. EDLCs konvensional, EDLCs menyimpan umumnya beroperasi dengan performa muatan secara elektrostatis (non- yang stabil dengan banyak siklus Faradaic) dan tidak ada transfer muatan charge-discharge, kadang-kadang antara elektroda dan elektrolit. sebanyak 106 siklus. Di sisi lain, baterai EDLCs memanfaatkan muatan elektrokimia umumnya terbatas pada elektrokimia double-layer untuk hanya sekitar 103 siklus. Karena menyimpan energi. Bila tegangan stabilitas siklusnya, EDLCs sangat diterapkan, muatan terakumulasi pada cocok untuk aplikasi pada wilayah yang permukaan elektroda. Ion-ion dalam sulit dijangkau seperti laut, pegunungan, larutan elektrolit mengalir melalui dan laut dalam [1-3, 6]. separator ke dalam pori-pori elektroda Performa sebuah EDLCs dapat muatan pada elektroda yang berlawanan disesuaikan dengan mengubah sifat muatan. Namun, elektroda direkayasa elektrolit. Sebuah EDLCs dapat untuk mencegah rekombinasi ion. memanfaatkan larutan atau elektrolit Sehingga, muatan doble layer organik. dihasilkan di setiap elektroda elektroda. Elektrolit seperti H2SO4 dan KOH, Double-layer tersebut, tercipta seiring umumnya memiliki ESR yang lebih dengan peningkatan luas permukaan rendah dan memiliki ukuran pori lebih dan penurunan jarak antara elektroda, kecil dibandingkan dengan elektrolit hal memungkinkan EDLCs untuk organik, seperti asetonitril. Namun, larutan elektrolit juga memiliki Kapasitor hibrid mencoba untuk tegangan breakdown yang lebih rendah. mengeksploitasi manfaat dan Oleh karena itu, pemilihan antara mengidentifikasi kerugian EDLCs dan larutan elektrolit atau organik, harus psudokapasitor unntuk menciptakan mempertimbangkan kapasitansi, ESR, performa superkapasitor yang lebih dan tegangan [1-3, 6]. baik. Kapasitor ini memanfaatkan proses Faradaic dan non-Faradaic untuk 2.2. Psudokapasitor menyimpan energi. Kapasitor hibrid Berbeda dengan EDLCs yang dapat mencapai dapat mencapai rapat menyimpan muatan secara elektrostatis, energi dan daya lebih besar psudokapasitor menyimpan muatan dibandingkan EDLCs tanpa mengurangi secara Faradaic melalui transfer muatan stabilitas siklusnya. Saat ini riset telah antara elektroda dan elektrolit. Hal difokuskan pada tiga jenis kapasitor tersebut terjadi melalui electrosorption, hibrid yaitu kapasitor dengan elektroda reaksi reduksi-oksidasi, dan proses komposit, asimetri, dan tipe baterai. interkalasi [1,7-8]. Proses Faradaic ini memugkinkan psudokapasitor mencapai 3. Kesimpulan kapasitansi yang lebih besar dan rapat Superkapasitor memiliki pontesi energi yang lebih besar dari EDLCs [9- yang besar untuk dikembangkan 10]. Terdapat dua material elektroda menjadi piranti penyimpanan energi yang digunakan untuk menyimpan listik karena memiliki rapat energi dan muatan dalam psudokapasitor yaitu rapat daya yang besar, waktu polimer konduktif dan logam oksida pengecasan yang lebih pendek, serta (metal oxide). memiliki siklus hidup yang lebih panjang daripada baterai. 2.3. Kapasitor Hibrid 4. Daftar Pustaka Technological Applications. Conway, B. E. (1999). New York, Kluwer-Plenum. Electrochemical Supercapacitors : Scientific Burke, A. (2000). "Ultracapacitors: Fundamentals and why, how, and where is the technology." Journal of Power highpower lithium-ion Sources 91(1): 37-50. batteries for power-assist applications in hybrid electric Kotz, R. and M. Carlen (2000). vehicles I. Initial "Principles and applications of characterization." Journal of electrochemical capacitors." Power Sources 112(1): 236- Electrochimica Acta 45(15- 246. 16): 2483-2498. Amatucci, G. G. (2006). Private Aricò, A. S., P. Bruce, et al. (2005). communication. "Nanostructured materials for advanced energy conversion Conway, B. E., V. Birss, et al. and storage devices." Nature (1997). "The role and Materials(4): 366-377. utilization of pseudocapacitance for energy Chu, A. and P. Braatz (2002). storage by supercapacitors." "Comparison of commercial Journal of Power Sources 66(1- supercapacitors and 2): 1-14. Kim, I. H. and K. B. Kim (2001). supercapacitors." Journal of "Ruthenium oxide thin film Power Sources 97-8: 812-815. electrodes for supercapacitors." Ryu, K. S., K. M. Kim, et al. (2002). Electrochemical and Solid "Symmetric redox State Letters 4(5): A62-A64. supercapacitor with conducting polyaniline Mastragostino, M., C. Arbizzani, et electrodes." Journal of Power al. (2001). "Polymer-based Sources 103(2): 305-309 .