PERGERAKAN KUMAN
1. Latar Belakang
Motalitas merupakan salah satu ciri penting pengkarakterisasian bakteri. Sifat
ini diakibatkan oleh adanya alat moler cambut yang disebut flagella sehingga sel
bakteri dapat berenang didalam lingkungan air. Motilitas sebagaian besar jenis
bakteri motil pada suhu relative rendah 15-25◦c dan mungkin tidak motil pada
suhu 37◦c. Namun, suatu resiko tersendiri bagi organisme berukuran kecil untuk
menerima kenyataan bahwa dengan ukuran tersebut sel bakteri dapat dipengaruhi
oleh aktifitas molekul air/ pelarut disekitarnya yang dinamakan Brownian
movement. Gerakan brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan
arah tak beraturan, gerak acak molekul ini dapat membuat sel bakteri bergoyang-
goyang cepat atau lebih tepatnya bergetar tak beraturan sehingga bagi mata yang
awas akan terlihat motil. Sel yang berpengaruh gerak brown diamati pada
perbesaran 1000x dengan mikroskop cahaya, tentunya dengan preparat sederhana
dan media kaldu atau koloni yang dicampur air.
Sel yang bergerak dengan dorongan flagella akan bergerak lebih aktif. Jika
suatu sel tersebut motil, akan menciptakan jalur gerak yang tak beraturan. Namun
untuk gerak brown sel tampk pasif dan seperti bergerak sendiri, mirip pada saat
menggetarkan batang pensil dengan memutarkan pergelangan tangan
(Anonymous,2010). Dalam mengamati pergerakan bakteri dengan baik dapat
dilakukan dengan cara/metode “tetes gantung”. Banyak spesies basillus dan
spirilum memiliki flagel, tepi jarang dijumpai pada kokus.
Semua organism bergetar dengan laju yang sama dengan menjaga hubungan
ruang yang tetap satu sama lain. Sedangkan bakteri yang jelas motil terus-menerus
menuju ke satu arah tertentu. Motalitas dapat diamati dengan baik pada biakan
yang masih baru (18-24 jam atau kurang) karena bersifat motil. Biakan lama akan
menjadi sangat penuh dengan makhluk hidup yang sudah tidak giat lagi dengan
bakteri yang sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel motil serta
produksi agen dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya
motilitas bakteri pada biakan-biakan yang sudah lama.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pergerakan bakteri yang motil dan non motil
2. Untuk mengamati pergerakan bakteri dengan metode tetes gantung
3. Untuk melihat pergerakan bakteri, bentuk, letak, besar dan susunan bakteri
3. Manfaat
1. Mendapatkan informasi tentang pergerakan bakteri yang motil dan non
motil.
2. Mendapatkan informasi mengenai pergerakan bakteri dengan metode tetes
gantung.
3. Mendapatkan informasi mengenai pergerakan bakteri, bentuk, letak, besar,
dan susunan bakteri.
4. Metode Penelitian
4.1 Dasar Teori
Tidak semua bakteri mempunyai daya motilitas, ada bakteri yang tidak
mempunyai alat gerak yaitu flagel sehingga berdasarkan letak dan jumlah
flagel pada sel bakteri, jenis ini digolongkan dalam bakteri atrik
(Dwidjoseputro, 1978). Bila bakteri tidak menunjukkan gerakan yang cepat
dan perpindahan tempat saat diamati. Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa
gerakan yang terjadi adalah gerak Brown (gerakan yang terjadi pada bakteri
akibat adanya energi kinetik). Pada gerak Brown semua organisme bergetar
dengan laju yang sama dan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama
lain, sedangkan bakteri yang motil terus menerus bergerak kearah tertentu
(Wesley & Wheeler, 1988).
5. Hasil Praktikum
5.1 Hasil Praktikum
Tabel 1 Hasil Pengamatan Pergerakan Bakteri