INFERENSIAL PARAMETRIK
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata kadar merkuri (Hg)
pada kerang darah sesudah direndam dengan perasan asam jawa
(Tamarindus indica L.) konsentrasi 5 % selama 30 menit adalah 0,0762
ppm, nilai tengah 0,0656 ppm, dan standar deviasi 0,0455. Kadar merkuri
(Hg) terendah adalah 0,0185 ppm dan kadar tertinggi 0,2154 ppm. Pada
tingkat kepercayaan 95%, diyakini bahwa rata-rata kadar merkuri (Hg)
berada diantara 0,0499 ppm sampai dengan 0,1024 ppm.
Pengambilan Keputusan
Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima
Jika Sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak
Dari penelitian menunjukkan bahwa Sig (0,014) < 0,05 maka H0 ditolak
Jadi berada pada daerah H0 ditolak maka ada pengaruh perendaman
perasan asam jawa 5 % selama 30 menit terhadap kadar merkuri (Hg)
pada kerang darah.
Kesimpulan
1. Rata-rata kadar merkuri pada kerang darah sesudah direndam
dengan perasan asam jawa (Tamarindus indica. L) konsentrasi 5 %
selama 30 menit adalah 0,0762 ppm, dengan kadar merkuri terendah
0,0185 ppm dan kadar tertinggi 0,2154 ppm.
2. Persentase perbedaan rata-rata kadar merkuri pada kerang darah
sebelum dan sesudah direndam adalah 50,7 % dengan nilai
perbedaan rata-rata sebesar 0,0783 ppm.
3. Ada pengaruh terhadap kadar merkuri pada kerang darah sesudah
dilakukan perendaman dengan perasan asam jawa (Tamarindus
indica. L) konsentrasi 5 % selama 30 menit, dengan nilai p value
sebesar 0,006 yang lebih kecil dari nilai α (α = 0,05).
4. Perasan asam jawa dapat dijadikan sebagai alternatif zat pengikat
logam pada kerang darah. Karena dengan perendaman
menggunakan perasan asam jawa konsentrasi 5 % selama 30 menit
dapat menurunkan kadar merkuri sebesar 50,6796 %
2. Independent Sample Test
Judul penelitian : Perbedaan kadar glukosa darah post prandial
yang diberi air glukosa murni dengan roti-madu
pada mahasiswa tingkat II Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang
tahun 2019
Peneliti : Gerryn Monita (2019)
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar glukosa
darah post prandial yang diberi air glukosa murni dengan roti-madu pada
seluruh mahasiswa tingkat II Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Palembang tahun 2019. Sampel yang digunakan 72 orang.
Perumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa darah post prandial yang
diberi air glukosa murni dengan roti-madu pada seluruh mahasiswa
tingkat II Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang
tahun 2019 ?
Hipotesis
H0 : ada perbedaan kadar glukosa darah post prandial yang diberi air
glukosa murni dengan roti-madu.
Ha : tidak ada perbedaan kadar glukosa darah post prandial yang diberi
air glukosa murni dengan roti-madu.
Hasil
4.1.3 Hasil Uji T Independent Kadar Glukosa Darah Post Prandial
Sesudah Diberi Air Glukosa Murni dengan Roti-Madu
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dengan Uji Statistik Deskriptif penelitian ini
mempunyai tingkat kepercayaan 95%, maka dapat disimpulkan
hasil penelitianini
diyakini akan kebenarannya. Dari hasil Uji T Independent pemberian air glukosa
murni didapatkan kadar glukosa darah Post Prandial didapatkan dengan nilai
mean sebesar 77,99 mg/dl dengan standard deviasi 10,00. Berdasarkan Uji
Statistik Deskriptif dengan tingkat kepercayaan 95%, kadar glukosa darah Post
Prandial didapatkan dengan nilai mean sebesar 89,51 mg/dl dengan standard
deviasi 15,96. Kemudian pada hasil Uji T Independen didapatkan nilai p =
(0,043), nilai p = value < α (0,05). Karena nilai signfikansi t < (0,05) maka ada
perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah post prandial yang diberi air
glukosa murni dengan roti-madu.
Pengambilan Keputusan
Jika Sig > 0,05 maka H0 diterima
Jika Sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak
Dari penelitian menunjukkan bahwa Sig (0,043) < 0,05 maka H0 ditolak
Jadi, berada pada daerah H0 ditolak maka ada perbedaan kadar glukosa
darah post prandial yang diberi air glukosa murni dengan roti-madu pada
mahasiswa tingkat II Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Palembang tahun 2019.
Perumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh konsentrasi madu terhadap pertumbuhan
beberapa bakteri patogen usus (Escherichia coli, Salmonella typhi,
Shigella boydii) secara in vitro ?
Tabel Descriptive menunjukkan bahwa, konsentrasi madu terhadap zona
hambat pertumbuhan bakteri menunjukkan peningkatan. Sebaliknya, nilai
standar deviasi justru semakin kecil.
Pengambilan Keputusan :
Jika p ≤ 0,05: maka Ho ditolak atau ada perbedaan pengaruh
Jika p ≥ 0,05:maka Ho gagal tolak atau tidak ada perbedaan pengaruh
Hipotesis
H0 : Tidak Ada perbedaan pengaruh berbagai konsentrasi madu
pada pertumbuhan bakteri E. coli, Salmonella typhi dan Shigella
boydii.
Ha : Adanya perbedaan pengaruh berbagai konsentrasi madu pada
pertumbuhan bakteri E. coli, Salmonella typhi dan Shigella
boydii.
Dari ketiga variabel tersebut, diperoleh p value sebesar 0,000 sehingga
dapat diartikan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan berbagai
konsentrasi madu terhadap zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli,
Salmonella typhi, Shigella boydii.
Daftar Pustaka
Gerryn Monita. 2019. Perbedaan kadar glukosa darah post prandial yang diberi
air glukosa murni dengan roti-madu pada Mahasiswa tingkat II Jurusan
Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang tahun 2019.
Palembang : Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Analis Kesehatan
(https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/d912603e4b734
df7db213a33e3c9f161.pdf) Diakses pada tanggal 11 Oktober 2019
Oppy Dwi Andini. 2016. Perbedaan pengaruh madu terhadap pertumbuhan
beberapa bakteri patogen usus secara in vitro. Palembang : Politeknik
Kesehatan Palembang Jurusan Analis Kesehatan.
(https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/fc4c5e3244f0f4e
f679a560e6cd06d38.pdf) Diakses pada tanggal 13 Oktober 2019
Rika Damayanti. 2019. Pengaruh air rebusan tanaman okra(abelmoschus
esculentus) dan lidah buaya (aloe vera l.) Terhadap kadar gula darah
penderita obesitas di Kecamatan Jakabaring Palembang. Palembang :
Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Farmasi.
(https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/b7eaec17023c3
03ee8ae5847e35608cd.pdf) Diakses pada tanggal 12 Oktober 2019
Yunita Sari. 2016. Pengaruh perendaman perasan asam jawa (tamarindus
indica l.) Terhadap kadar merkuri (hg) pada kerang darah. Palembang :
Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Analis Kesehatan.
(https://repository.poltekkespalembang.ac.id/files/original/dabdead54665d
1d7d8285e625655e039.pdf) Diakses pada tanggal 11 Oktober 2019.
Lampiran
Kadar Merkuri (ppm)
Sample Sesudah direndam
Asam Jawa
A1 0,114
A2 0,6226
B1 0,0802
B2 0,0185
C1 0,0515
C2 0,0525
D1 0,0603
D2 0,0781
E1 0,0483
E2 0,0771
F1 0,081
F2 0,2154
G1 0,0686
G2 0,0588
No KGD Post Prandial
(mg/dl)
Roti-Madu Glukosa
Murni
1 73,8 135
2 78,7 85,2
3 83 75,8
4 69 84,1
5 68 103
6 69,6 75,9
7 68,2 112
8 77,7 95,9
9 72,8 93,9
10 61,1 89
11 68,2 86,9
12 84,1 70,8
13 70,4 72
14 69,3 104
15 78,7 83,2
16 73 116
17 72,8 107
18 88,2 86,6
19 105 65,1
20 78,3 105
21 90 70,2
22 92,7 87,6
23 78,4 87,4
24 92,8 97,7
25 85,1 49,1
26 77,8 92,1
27 93,3 102
28 66,1 84,7
29 79,6 76,1
30 85,9 75
31 77,9 89,6
32 59,2 83,9
33 77,6 99,2
34 81,2 94,3
35 90,3 100
36 70,1 87,1
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kadar_setelah_direndam 14 ,1162 ,15264 ,04079
Independent Samples Test
Group Statistics
Pemberian N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KGD Air Glukosa Murni 36 77,9972 10,00541 1,66757
Roti dan Madu 36 89,5111 15,96877 2,66146
One-Way ANOVA
Post Hoc Tests