Anda di halaman 1dari 4

Aplikasi Teori Caring Jean Watson dan Simon Roach Di Rumah Sakit

Nama Kelompok:
1. Elvian Eka Damayanti (181475)
2. Haris Fadilah (181477)
3. Nova Duwi Handayani (181487)
4. Priska Ningsih Lupitasari (181489)
5. Yandri Nofyanti Y. Otu (181495)

Teori Caring Jean Watson ialah “Human Science” ialah keterlibatan pikiran tubuh dan jiwa satu
sama lain ada 10 faktor carative yaitu :

1. Membentuk system dan nilai humanistic altruistic.


Mementingkan kepentingan oranglain diatas kepentingan pribadi sepertinya contohnya di
rumah sakit tugas kita adalah membantu klien kita yang sedang sakit,artinya kita harus
mementingkan kepetingannya klien kita dari diri kita sendiri.
Contoh : kasusnya saat kita akan beristirahat dari tugas kita dan pada saat itu juga klien
kita mengalami krisis atau suatu hambatan maka hal perlu kita lakukan adalah membantu
pasien kita yang sedang kritis dari pada mementingkan istirahat yang kita peroleh,karena
saat pasien kritis kita harus dengan sigap dan tepat membantu jika itu bisa menyelamatkan
pasien dari kritisnya. Setelah kita membantu pasien yang tadi barulah kita beristirahat.
2. Menanamkan Keyakinan dan Harapan (Instillation of faith-hope).
Kita sebagai seorang perawat harus tulus membantu pasien dan kita harus percaya pada
diri kita sendiri bahwa kita ampu untuk merawat pasien yang kita rawat.
Contoh : kita sebagai mahasiswa akan Pratik di rumah sakit maka kita harus melayani
orang sakit dengan setulus hati dan kita juga harus meyakinkan diri kita dan pasien bahwa
kita pasti akan bisa merawat pasien dengan aman dan tidak ada hal-hal yang tidak di
inginkan.
3. Menanamkan Kepekaan/sensitivitas dan Terhadap diri Sendiri dan Orang lain.
Dengan refleksi diri pribadi perawat, tentang bagaimana perlakuan diri, tutur kata, sikap,
dan tindakannya kepada pasien. Setelah itu akan diaplikasikan perawat kepada pasien
dengan menerapkannya pada saat perawat merawat klien.
Contoh : ada seorang perawat yang merawat pasien,perawat tersebut akan meras sensitive
terhadap pasien.Perawat akan merefleksikan dirinya apakah perlakuannya kepada
pasiennya kasar apa halus,tuturkata komunika terhadap pasiennya sopan apa tidak,tindakan
medis dan yang dia berikan apakah memberikan dampak yang positif apa malah
sebaliknya membuat pasien terbeban.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien/ “helping trust” dan BHSP.
Pada tahap ini perawat mengembangkan hungungan membantu-rasa percaya agar
mempertahankan hubungan caring yang bersifat tulus dan membantu.
Contoh : itu seperti perawat membantu kebutuhan dasar pasien bedress,distu perawat harus
melayani dengan tulus tanpa merasa keberatan.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif dan negative.
Artinya sebagai seorang perawat kita harus mampu mengintuisikan diri kita dengan peka
terhadap pasien kita.
Contohnya : ketika merawat pasien seorang perawat harus menunjukan ekspresi wajah
yang ceria, meskipun didalam hatinya sedang susah dan banyak permasalahan karena
didalam keperawatan diajarkan 5S(senyum,sapa,salam,sopan dan santun).
6. Penggunaan secara sistematik metode penyelesaian masalah ilmiah dalam pengambilan
keputusan.
Penggunaan proses keperawatan membawa penyelesaian masalah secara ilmiah ke dalam
asuhan keperawatan, menghapus kesan tradisional bahwa perawat sebagai pembantu
dokter.
Contoh : ketika perawat melakukan tindakan praktik keperawatan perawat sangat berperan
penting dalam berkolaborasi dengan dokter sebagai tim sehingga menghapus kesan bahwa
perawat sebagai pembantu dokter.
7. Peningkatan belajar – mengajar (PBM) interpersonal.
Faktor ini adalah konsep penting untuk keperawatan yang memisahkan caring dan curing.
Hal ini mengijinkan klien diinformasikan dan memindahkan tanggung jawab untuk
kesejahteraan seseorang dan kesehatan klien. Perawat memfasilitasi proses ini dengan
teknik belajar – mengajar yang didesain untuk membantu klien memberi perawatan diri
sendiri, menentukan kebutuhan personal, dan memberi kesempatan untuk pertumbuhan
personal mereka.
Contoh : ketika seorang pasien sedang mengalami kegelisahan, tugas kita sebagai perawat
harus berusaha menenangkan pasien yang cemas serta melakukan tindakan terapeutik
dalam berkomunikasi.
8. Menyediakan dukungan, perlindungan, dan atau korektif mental, fisik, sosio kultural, dan
lingkungan spiritual.
Perawat harus mengakui pengaruh lingkungan internal dan eksternal pada kesehatan
penyakit individual. Konsep relevan dengan lingkungan internal meliputi kesehatan mental
dan spiritual, dan keyakinan sosiokultural individu.
Contoh : perawat mampu mengajarkan pada klien agar dapat mandiri misalnya dalam hal
kecil saja membuang sampah pada tempatnya, belajar untuk ke kamar madi sendiri,
mengajarkan pada klien untuk mandiri dalam aktivitasnya sendiri tanpa minta bantuan
perawat untuk mengambilkan.
9. Membantu dengan pemuasan kebutuhan manusia.
Perawat mengakui kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial, dan intrapersonal dirinya
dan klien. Klien harus memuaskan kebutuhan yang lebih rendah sebelum berusaha
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Contoh : sebagai perawat mampu mengajarkan secara bertahap dan penuh proses
contohnya mulai dari bayi yang baru lahir di rumah sakit diajarkan untuk mencari atau
mengendus puting mamae saat mereka mulai haus dan lapar sehingga mereka mampu
belajar mandiri saat sudah besar.

10. Mendukung untuk kekuatan eksistensial – fenomenologikal dan spiritual.


Fenomenologi menjelaskan data dari situasi segera yang membantu orang memahami
fenomena dalam pertanyaan. Psikologi eksistensial adalah ilmu eksistensi manusia yang
menggunakan analisis fenomenologikal.
Contoh : perawat mampu memaparkan pengetahuan tentang lebih jika klien tersebut
terkena kanker sehingga klien tidak mudah untuk frustasi, dan perawat mampu memegang
teguh privasi klien.
Teori Simon Roach

Menurut Simon ada 5 komponen caring. Komponen itu adalah :

a) Compassion (kasih saying)


Kepekaan terhadap kesulitan dan kepedihan orang lain dapat berupa membantu seseorang
untuk tetap bertahan, memberikan kesempatan untuk berbagi, dan memberi ruang bagi
orang lain untuk berbagi perasaan, serta memberikan dukungan secara penuh.
Contoh:sebagai seorang perawat kita harus memiliki rasa kasih saying dan melakukan
tindakan sesuai dengan SOP,dan menganggap bahwa pasien adalah keluarga kita

b) Competence (kemampuan)
Memiliki ilmu pengetahuan,keterampilan, pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
tanggung jawab terhadap profesi.
Contoh: seorang perawat harus memiliki kemampuan yang mengasilkan kinerja yang baik
,dan percaya bahwa kita mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan kita

c) Confidence (kepercayaan diri)


Suatu keadaan untuk memlihara hubungan antar manusia dengan penuh percaya diri.
Contoh : ketika kita melakukan tindakan keperawatan kita harus percaya dengan
kemampuan diri kita agar tindakan yang kita lakukan bisa sesuai dengan SOP
d) Concience (suara hati )
Contohnya :ketika kita melakukan tindakan kita harus suesuai dengan SOP dan melakukan
tindakan dengan menerapkan etika yang baik ,tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan
suara hati kita dan melakukan tindakan dengan belas kasih
e) Commitment
Contohnya : kita sebagai perawat harus mempunyaki komitmen misalnya harus tepat
waktu(on time ),melayani dengan setulus hari dan selalu menerapkan caring dan 5 s

Anda mungkin juga menyukai