KOTA BENGKULU
KASUS: Selama lima bulan yaitu Januari-Mei 2019, sebanyak 142 warga Kota
Bengkulu, terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dari
jumlah itu, tiga korban di antaranya dilaporkan meninggal dunia karena
terlambat mendapatkan perawatan medis.
Kasus DBD yang terjadi di Kota Bengkulu, dalam waktu selama lima
bulan yaitu sebanyak 142 kasus. Bila dibanding periode yang sama
tahun 2018 lalu sebanyak 98 kasus, terjadi peningkatan sebanyak 44
kasus.
Alhamdulillah, hari ini kita semua masih diberi kesehatan oleh Allah SWT
sehingga kita dapat berkumpul di acara penyuluhan ini. Sebelumnya, perkenalkan
nama saya Stefani Hapy Lisabella. Saya Mahasiswa Keperawatan Universitas
Jember bermaksud ingin melakukan penyuluhan mengenai pentingnya menerapkan
gerakan 3M Plus dalam kehidupan sehari-hari. Nah, gerakan 3M Plus ini sangat
bermanfaat untuk mencegah demam berdarah. Baik, sebelumnya apakah bapak dan
ibu sekalian ada yang tahu berapa banyak warga di Kota Bengkulu ini yang sudah
terjangkit demam berdarah?
Jadi, selama bulan Januari-Mei 2019, sebanyak 142 warga Kota Bengkulu, terkena
penyakit demam berdarah dan 3 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia
akibat terlambat mendapatkan perawatan medis. Nah, Ibu dan bapak sekalian pasti
sudah tahu kan bagaimana tanda dan gejala dari penyakit demam berdarah?
Betul sekali bapak, demam berdarah ditandai dengan demam yang cukup tinggi,
bintik-bintik merah di kulit, lemas, dan lain-lain. Jadi, demam berdarah dapat
dicegah dengan cara menjaga kebersihan dan kerapian rumah. Terdapat tiga
langkah mudah yang dapat diterapkan dalam aktivitas sehari-hari yaitu dengan
melakukan gerakan 3M Plus yang terdiri dari menutup, menguras, dan mengubur.
Mudah sekali kan bapak-bapak, ibu-ibu.. hanya dengan tiga langkah tersebut
keluarga kita bisa terhindar dari demam berdarah. Nah, sekarang akan saya
jelaskan satu persatu mengenai ketiga langkah tersebut ya..
Baik untuk langkah yang pertama adalah menutup. Jika tidak diperlukan,
tengkurapkan wadah-wadah yang bisa menampung air baik didalam, maupun di luar
rumah agar tidak tergenangi air hujan. Nyamuk betina memanfaatkan air yang
tergenang sebagai tempat bertelur. Langkah yang kedua adalah menguras. Kuraslah
tempat-tempat penampungan air minimal satu hingga dua kali seminggu. Dengan
menguras tempat-tempat penampungan air secara berkala, bapak dan ibu sudah
memutus perkembang biakan nyamuk. Yang ketiga adalah mengubur. Kuburlah
semua benda yang bisa menampung air, seperti kaleng bekas atau wadah plastik.
Namun, dalam gerakan 3M yang telah diperbaharui yaitu menjadi 3M plus, M yang
ketiga ini tidak lagi dianjurkan karena menimbulkan polusi tanah. Kini, pemerintah
menganjurkan untuk mendaur ulang sampah-sampah anorganik yang bisa
menampung air.
Nah jadi seperti itu ya ibu-ibu, bapak-bapak. Gampang sekali kan untuk diingat
dan juga dilakukan sendiri di rumah? apakah sejauh ini bapak dan ibu sudah paham
mengenai tiga langkah yang sudah saya jelaskan?
Baik jika ibu-ibu sudah paham, bisa tolong disebutkan kembali apa saja langkah-
langkah untuk mencegah terjadinya demam berdarah tadi?
Iya betul sekali ibu, jadi secara singkat adalah 3M yaitu menutup, menguras, dan
mengubur. Nah, tentunya ibu dan bapak sekalian tidak mau kan jika salah satu
anggota keluarga ada yang terkena demam berdarah? Maka dari itu sebaiknya kita
secara rutin melakukan gerakan 3M tadi agar terhindar dari penyakit tersebut.
kegiatan tersebut sekilas memang terlihat remeh untuk dilakukan, akan tetapi
kegiatan tersebut memiliki dampak yang sangat baik terhadap lingkungan yang kita
tinggali apabila kita melakukannya secara rutin.
Baik ibu-ibu dan bapak-bapak, semoga kita semua dan juga keluarga dirumah
terhindar dari penyakit demam berdarah sehingga dapat melakukan aktivitas
seperti biasa. Sekian dari saya, apakah ada yang ingin ditanyakan atau kurang
dimengerti mungkin pak, bu?
Jika tidak ada, saya ucapkan terima kasih banyak kepada ibu dan bapak sekalian
karena sudah berpartisipasi dengan aktif pada acara penyuluhan kali ini. Saya
Stefani Hapy Lisabella undur diri.. Wassalamualaikum Wr. Wb.